Syafika Ulfah
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

MARGINAL REGIONS MATHEMATICS TEACHERS’ PERCEPTION OF THE USE OF MANIPULATIVE TOOLS Krisna Satrio Perbowo; Dian Lestari; Syafika Ulfah; Rosida Rakhmawati
KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2021): KALAMATIKA November 2021
Publisher : FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.957 KB) | DOI: 10.22236/KALAMATIKA.vol6no2.2021pp143-156

Abstract

Manipulative tool is one of the learning media most likely to be used by teachers, including those in marginal regions. This study aimed to determine the perception of mathematics teachers in marginal regions toward using manipulative tools as learning media. This study used surveys designed with two domains: the use of manipulative tools as learning media and the importance of manipulative tools as learning media. The sample for this study comprised 81 teachers who were either currently teaching or had previously taught at the elementary, middle, and high school levels in marginal regions. This study found that the manipulative tools mostly used by mathematics teachers in marginal regions are objects obtained from the surrounding environment (used cans, paperboard, coins, rulers, stones, and sticks). This study revealed that the mathematics teacher's perception of manipulative tools as learning media and the importance of manipulative tools as learning media are generally in the medium category.
SINERGITAS GURU DAN ORANG TUA DALAM INTEGRASI NILAI KARAKTER PADA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 Sri Astuti; Puri Pramudiani; Khusniyati Masykuroh; Syafika Ulfah
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 12, No. 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v0i1.38898

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola sinergitas antara guru dan orang tua dalam integrasi nilia-nilai karakter pada pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi yang menggabungkan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Teknik pengambilan data dengan menggunakan angket dan wawancara. Responden penelitian ini yaitu guru dan orang tua siswa dari tiga Sekolah Dasar Muhammadiyah, yaitu SD Muhammadiyah Bojonggede Provinsi Jawa Barat, SD Muhammadiyah 24 Rawamangun Provinsi DKI Jakarta, dan SD Muhammadiyah 12 Pamulang Provinsi Banten. Responden berjumlah 25 guru dan 141 orang tua. Angket menggunakan skala likert, dan data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dilanjutkan dengan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pada indikator pembimbingan karakter, sinergitas guru dan orang tua di tiga sekolah tersebut sudah berjalan baik. Keduanya telah bersama-sama memberikan pembimbingan karakter kepada anak. Sedangkan untuk indikator penilaian karakter dan menjalin komunikasi terdapat perbedaan pola sinergitas antara guru dan orang tua di ketiga sekolah tersebut.  SYNERGY OF TEACHERS AND PARENTS IN INTEGRATION OF CHARACTER VALUES IN ONLINE LEARNING IN THE TIME OF THE COVID-19 PANDEMIC This study aimed to map the synergy pattern between teachers and parents in the integration of character values in online learning during the Covid-19 pandemic. This research used a mixed method that combined quantitative research and qualitative research. Data collection techniques used questionnaires and interviews. Respondents of this study were teachers and parents of students from three Muhammadiyah elementary schools, namely SD Muhammadiyah Bojonggede, West Java Province, SD Muhammadiyah 24 Rawamangun, DKI Jakarta Province, and SD Muhammadiyah 12 Pamulang Banten Province. The respondents were 25 teachers and 141 parents. The questionnaire used the Likert scale, and the data obtained were analyzed using quantitative descriptive followed by qualitative analysis. Based on the results of the study, it was found that for the indicators of character guidance, the synergy of teachers and parents in the three schools had gone well, both of them had jointly provided character guidance to children. However, for the indicators of character assessment and establishing communication (between teacher and parents), there were differences in synergy patterns between the three schools.
INCOMPREHENSION OF THE INDONESIAN ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS ON FRACTION DIVISION PROBLEM Yoppy Wahyu Purnomo; Chairunnisa Widowati; Syafika Ulfah
Jurnal Infinity Vol 8, No 1 (2019): Volume 8 Number 1, Infinity
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.619 KB) | DOI: 10.22460/infinity.v8i1.p57-74

Abstract

The purpose of the study is to investigate the Indonesian students’ performance in solving fraction division case including the difficulties, relations, and implications for classroom instruction. This study employed a descriptive case study to achieve it. The procedures of data collecting were initiated by giving a context-based problem to 40 elementary school students and it then according to the test result was selected three students for semi-structure interviewed. The findings of the study showed that the tendency of students’ procedural knowledge dominated to their conceptual knowledge in solving the fraction division problem. Furthermore, it was found several mistakes. First, the students were not accurate when solving the problem and unsuccessful to figure out the problem. Second, students’ conceptual knowledge was incomplete. The last was is to apply the laws and strategies of fraction division irrelevant. These findings emphasized other sub-construct of fractions instead of part-to-whole in the teaching and learning process. Teaching and learning of fraction in the mathematics classroom should take both conceptual and procedural knowledge into account as an attempt to prevent faults and misconceptions. In conclusion, it was substantial to present context-based problems at the beginning of the lesson in order for students to be able to learn fraction division meaningfully.
Profil Kecemasan Matematika dan Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Pembelajaran Daring Khoirunnisa Khoirunnisa; Syafika Ulfah
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i3.831

Abstract

Penelitian bertujuan untuk meninjau tingkat kecemasan dan motivasi belajar siswa terhadap matematika dalam pembelajaran online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei untuk pengumpulan data. Kuesioner terdiri dari 45 butir pernyataan terbagi menjadi dua bagian yaitu kuesioner kecemasan matematika dan kuesioner motivasi belajar matematika yang disusun dalam google form. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 365 siswa yang diperoleh melalui kerjasama dengan SMP Negeri di Jakarta Timur. Data yang valid kemudian diolah dengan statistik deskriptif menggunakan Microsoft Excel 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima indikator, indikator kegiatan belajar dalam kecemasan matematika (x ̅=3,66) dan indikator motivasi ekstrinsik (x ̅=4,62) memperoleh rata – rata paling tinggi. Sementara itu, berdasarkan hasil skor keseluruhan kecemasan matematika dalam pembelajaran online berada pada tingkat sedang (x ̅=2,70) dan motivasi belajar matematika dalam pembelajaran online berada dalam kategori tinggi (x ̅=3,90) .
Kecemasan dan Motivasi Belajar Siswa SMP Terhadap Matematika Berdasarkan Gender di Masa Pandemi COVID-19 Rizka Akmalia; Syafika Ulfah
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i3.846

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan dan motivasi belajar siswa terhadap matematika berdasarkan gender di masa pandemic COVID-19. Responden dalam penelitian ini sebanyak 451 siswa SMP Negeri kelas 8 di Jakarta Selatan. Jenis instrumen yang digunakan adalah angket. Intrumen terdiri dari pernyataan-pernyataan kecemasan matematika dan motivasi belajar. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kecemasan matematika di masa pandemic COVID-19 termasuk ke dalam kategori sedang. Sedangkan motivasi belajar siswa pada masa pandemic ini termasuk ke dalam kategori tinggi. Selain itu siswa perempuan memiliki tingkat kecemasan matematika yang lebih tinggi ( mean = 2,93 dan SS = 0,01) dari pada siswa laki-laki ( mean = 2,72 dan SS = 0,13). Begitu juga dengan motivasi belajar, siswa perempuan memiliki motivasi yang lebih tinggi ( mean = 3,89 dan SS = 0,07) dibandingkan siswa laki-laki ( mean = 3,79 dan SS = 0,10).
Analisis Kecemasan Matematika dan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Keikutsertaan Les Privat pada Pembelajaran Daring Winda Nur Ramadhani; Syafika Ulfah
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i3.876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan matematika dan motivasi belajar matematika siswa SMP berdasarkan ketersediaan dukungan les privat di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik survei melalui kuesioner. Kuesioner dibagikan ke seluruh siswa SMP kelas VIII di Jakarta Barat. Kuesioner terdiri dari pernyataan kecemasan matematika dan motivasi belajar matematika dengan menggunakan 5 penilaian skala likert sebagai pilihan jawaban. Diperoleh responden sebanyak 243 siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, uji mann whitney dan analisis korelasi dengan alat bantu aplikasi Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mengikuti les privat memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti les privat namun berbeda dengan motivasi belajar siswa. Kelompok siswa yang tidak mengikuti les privat memiliki motivasi belajar matematika yang tinggi. Uji Mann Whitney menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang tidak mengikuti les privat dengan siswa yang mengikuti les privat. Analisis korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan matematika dan motivasi belajar matematika.
Pengembangan Desa Binaan dengan Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN-DIK) Menuju Masyarakat yang Mencerdaskan, Mencerahkan, dan Berkemajuan Subhan Ajiz Awalludin; Syafika Ulfah
Jurnal SOLMA Vol. 10 No. 1s (2021): Spesial Issue
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v10i1s.5380

Abstract

KKN merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di daerah tertentu atau lembaga pendidikan, dilaksanakan secara kelompok, terintegrasi antar jurusan, terkoordinasi di tingkat Fakultas, diutamakan kegiatan di bidang pendidikan. Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata di lapangan dalam bidang membentuk sikap mandiri dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Selain itu, KKN juga bertujuan untuk membantu masyarakat untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pelaksanaan KKN ini dimulai dari tanggal 03 Febuari 2019 sampai dengan 17 Febuari 2019 di Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Program ini merupakan program yang lebih menekankan kepada bidang Pendidikan, kesehatan dan pelayanan masyarakat. Secara umum, kegiatan KKN di Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat berjalan dengan baik dan lancar. Pelaksanaan program – program KKN tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang terkait sebagai pengaplikasian dan kompetensi pemiliknya.
Pelatihan Penggunaan Liveworksheets Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran Inovatif Bagi Guru Sekolah Menengah Kejuruan Asih Miatun; Syafika Ulfah; Hikmatul Khusna
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i2.5728

Abstract

Salah satu media pembelajaran inovatif adalah e-LKPD. Penggunaan e-LKPD sebagai salah satu respon guru terhadap perkembangan teknologi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan guru dalam menggunakan aplikasi e-LKPD khususnya aplikasi Liveworksheets. Bertempat di SMK Muhammadiyah 11 Jakarta, Program studi Pendidikan Matematika, FKIP, UHAMKA melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan penggunaan Liveworsheets. Sebanyak 19 peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pembelajaran langsung. Hasil dari kegiatan ini peserta sudah mempunyai akun Liveworksheets, dapat membuat grup kelas, menyusun e-LKPD, membuat workbook, dan men-dowload hasil pengerjaan e-LKPD siswa. Hasil angket kepuasan menunjukkan bahwa 50% peserta merasa puas dan 50% lainnya merasa sangat puas terhadap kebermanfaatan kegiatan, kepuasan pelaksanaan kegiatan oleh tim pengabdian, dan kepuasan penyampaian materi.
The Limited Face-To-Face Learning Implementation: Gender and Math Anxiety Towards Mathematical Conceptual Understanding Asih Miatun; Syafika Ulfah
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 12 No. 4 (2023): October
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v12i4.1200

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) apakah terdapat hubungan antara gender dan kecemasan matematika terhadap kemampuan pemahaman konsep; 2) apakah terdapat hubungan antara gender dan kemampuan pemahaman konsep; 3) apakah terdapat hubungan antara kecemasan matematika dan kemampuan pemahaman konsep. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis asosiatif. Siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Cikarang Barat merupakan populasi pada penelitian ini. Sampel minimal diperoleh menggunakan rumus SLovin. Sebanyak 175 siswa dipilih dengan teknik cluster random sampling. Hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis dan data skor angket kecemasan matematika merupakan data utama pada penelitian ini. Uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas) digunakan sebelum pengujian hipotesis. Uji regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini memberikan hasil: (1) sebesar 2,5% kemampuan pemahaman konsep ditentukan oleh faktor gender dan kecemasan matematika; (2) Terdapat hubungan antara gender dan kecemasan terhadap pemahaman konsep; (3) Terdapat hubungan antara gender dan kemampuan pemahaman konsep; dan (4) Tidak terdapat hubungan antara kecemasan matematika terhadap kemampuan pemahaman konsep. The goals of this study were to find out: (1) there was a correlation between gender and math anxiety toward conceptual understanding ability; (2) there was a correlation between gender and conceptual understanding ability; and (3) there was a correlation math anxiety and conceptual understanding ability. This was a quantitative study with an associative type. The population consisted of grade VIII students from one of secondary school in Cikarang Barat District. The Slovin Formula was used to determine the minimum sample size required. A total of 175 student were selected using cluster random sampling technique. The mathematics anxiety score and conceptual understanding ability score were the main data in this study. The classical assumption tests were required before hypothesis test. Furthermore, the research hypothesis was tested multiple regression test. The following findings were obtained from this study: (1) gender and math anxiety determined 2,5% of conceptual understanding ability; (2) there was a correlation between gender and math anxiety toward conceptual understanding ability; (3) there was a correlation between gender and conceptual understanding ability; and (4) there wasn’t a correlation between math anxiety and conceptual understanding ability.
INCOMPREHENSION OF THE INDONESIAN ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS ON FRACTION DIVISION PROBLEM Yoppy Wahyu Purnomo; Chairunnisa Widowati; Syafika Ulfah
Jurnal Infinity Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Number 1, Infinity
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v8i1.p57-74

Abstract

The purpose of the study is to investigate the Indonesian students’ performance in solving fraction division case including the difficulties, relations, and implications for classroom instruction. This study employed a descriptive case study to achieve it. The procedures of data collecting were initiated by giving a context-based problem to 40 elementary school students and it then according to the test result was selected three students for semi- structure interviewed. The findings of the study showed that the tendency of students’ procedural knowledge dominated to their conceptual knowledge in solving the fraction  division problem. Furthermore, it  was  found  several mistakes. First, the students were not accurate when solving the problem and unsuccessful to figure out the problem. Second, students’ conceptual knowledge was incomplete. The last was is to apply the laws and strategies of fraction division irrelevant. These findings emphasized other sub-construct of fractions instead of part-to-whole in the teaching and learning process. Teaching and learning of fraction in the mathematics classroom should take both conceptual and procedural knowledge into account as an attempt to prevent  faults  and  misconceptions.  In  conclusion,  it  was  substantial  to present context-based problems at the beginning of the lesson in order for students to be able to learn fraction division meaningfully.