Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Kegiatan Keterampilan Menganyam terhadap Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia 5-6 Tahun di TK Desa Pilangrejo Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun Sagita Haryati; Karina Nur Ramadhaningtyas
JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 2: Oktober 2021
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/jpkm.v2i2.252

Abstract

Perkembangan motorik merupakan perubahan progresif dalam perilaku motorik sebagai akibat interaksi antara faktor biologis dan pengalaman dalam siklus kehidupan manusia. Menganyam  adalah jenis terapi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemmapuan motorik halus anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah usia 5-6 tahun melalui ketrampilan menganyam di TK Desa Pilangrejo Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun. Desain penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperimen dengan One Group Pre-post Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di TK Desa Pilangrejo Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun yang berjumlah 16 anak dengan kriteria inklusi. Alat ukur untuk mengukur perkembangan motorik halus menggunakan lembar observasi perkembangan motorik halus uji data yang digunakan yaitu uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa hasil pretest lebih tinggi dibandingkan dengan hasil posttest.  Sehingga hal ini berarti tidak terdapat peningkatan perkembangan motoric halus anak prasekolah usia 5-6 tahun setelah diberikan kegiatan menganyam. Kegiatan menganyam tidak dapat meningkatkan perkembangan motoric halus anak usia prasekolah. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk memberikan stimulasi yang lebih banyak untuk hasil yang lebih akurat.
Pengaruh Status Ekonomi Keluarga dan Pola Makan terhadap Kejadian Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Puskesmas Balong Kabupaten Ponorogo Tahun 2020 Zaenal Abidin; Fanny Zahrotun Nabila; Karina Nur Ramadhaningtyas
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 4 (2020): Volume 9 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i4.2990

Abstract

Status ekonomi keluarga serta pola pemberian makanan merupakan factor tidak langsung dan faktor langsung yang memiliki pengaruh dalam status gizi balita. Balita Bawah Garis Merah (BGM) dapat berada dalam kondisi gizi kurang ataupun buruk dengan cut off point nilai z-score≥-3 SD s/d 2,0 dan <-3 SD. Indikator awal balita mengalami masalah gizi diketahui apabila anak berada pada kondisi Bawah Garis Merah BGM. Tujuan Penelitian adalah mengetahui pengaruh status ekonomi keluarga dan pola makan terhadap kejadian balita bawah garis merah (BGM) di Wilayah Kerja Puskesmas Balong Kab. Ponorogo Tahun 2020. Metode Penelitian yang digunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel adalah balita yang di wilayah Puskesmas Balong dengan sebanyak 80 balita dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Hasil penelitian menggunakan uji alternative fisher exact nilai sig 0,111 pada variabel status ekonomi dan nilai sig 0,0001 pada variabel pola makan, yang artinya tidak ada pengaruh dari status ekonomi dengan kejadian BGM dan ada pengaruh dari pola makan dengan kejadian BGM.Kesimpulan, ada pengaruh pola makan balita terhadap kejadian bawah garis merah (BGM) di wilayah kerja Puskesmas Balong. Saran untuk ibu dapat memberikan makanan dengan jenis dan jumlah yang disesuaikan usia balita.
Determinan Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan Kartika Kartika; Adhin Al Hasanah; Karina Nur Ramadhaningtyas
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i1.751

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan dan diprediksi akan mengalami penurunan proporsi kelompok usia muda dan peningkatan proporsi kelompok usia tua. Kelompok usia muda ini diharapkan dapat membawa Indonesia ke kondisi yang lebih baik pada tahun 2025. Stunting merupakan masalah pertumbuhan yang menjadi masalah nasional dan dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Kejadian stunting juga menjadi masalah terkait status gizi pada anak. Status gizi pada anak dipengaruhi oleh asupan gizi dan riwayat kesehatan selama 1000 hari pertama kelahiran. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara jenis kelamin, riwayat menyusui, ketepatan waktu pemberian MP-ASI, riwayat infeksi berulang dalam sebulan terakhir, dan pendidikan ibu. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di daerah Tulakan, Kabupaten Pacitan. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah balita usia 24-59 bulan. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner sedangkan status gizi stunting diperoleh melalui pengukuran tinggi badan balita menggunakan microtoise dan wawancara dengan balita. Hasil uji validitas angket dengan memodifikasi setiap pertanyaan yang terdapat dalam angket. Sedangkan hasil uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach's dengan hasil 0,673. Hasil penelitian menunjukkan stunting pada anak usia 24-59 bulan diketahui berhubungan dengan jenis kelamin, riwayat pemberian ASI, riwayat ketepatan waktu pemberian MP-ASI, riwayat infeksi berulang dalam sebulan terakhir, dan pendidikan ibu dengan nilai p < 0,05.