Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbedaan Jumlah Trombosit Pada Darah EDTA Yang Segera Diperiksa dan Penundaan Selama 1 Jam di Laboratorium RSJ Grhasia Yogyakarta sujud sujud; ratih hardiasari; anik nuryati
Medical Laboratory Technology Journal Vol. 1 No. 2 (2015): December
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.628 KB) | DOI: 10.31964/mltj.v1i2.21

Abstract

Pre-analytical phases is a very important stage and need to be considered properly. Pre-analytical phases of which is the process of blood sampling, sample delivery, the inclusion of the type of inspection, sample preparation and selection tools. A fact which still often the case that their neglect by nurses or laboratory personnel in taking and processing the blood samples. Blood samples for examination platelet counts as much as possible is done properly and the sample must be examined in less than 1 hour after taking blood. Delays checks can cause a decrease in platelet count. Delays often occur for over an hour due to the shipment of samples from wards that are not immediately performed or work shift lab personnel. The aim of research to determine the difference in the number of platelets in the blood EDTA is immediately checked and a delay of 1 hour by using KX-21 Hematology analyzer. Experimental study design with pre- and post-test study without control. The study was conducted at the Laboratory of RSJ Grhasia Yogyakarta, with the object of research is venous blood from patients RSJ Grhasia between the ages of 20-50 years of both men - men and women. Data were analyzed parametric statistical tests Paired samples t-test. The results of significant research value of the results of parametric statistical tests Paired samples t-test was 0,000 (sig
Pengaruh Simplisia Bunga Kenanga (Cananga odorata (Lamk). Hook.) sebagai Mat Elektrik Terhadap Knock-Down Nyamuk Aedes Aegypti anik nuryati; siti nuryani; Andreaddo doni wibowo
Medical Laboratory Technology Journal Vol. 1 No. 1 (2015): June
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.463 KB) | DOI: 10.31964/mltj.v1i1.6

Abstract

Abstract: The main vector of dengue fever is Aedes aegypti. Ylang flower can be useful as an anti-mosquito, so in this study ylang flower botanicals chosen as rechargeable electric mat as an anti-mosquito Aedes aegypti. Objectives Determine the effect of various heavy and heavy crude drugs effective of ylang flowers (Cananga odorata (lamk.) Hook.) as an electric mat, the number of Aedes aegypti percentage knock-down of various heavy crude drugs ylang flowers. Methods This research uses experimental research with Post test with control. The results obtained from counting the number of knock-down mosquitoes Aedes aegypti after 1 hour exposure to various heavy simplisia ylang flowers are 1 g, 1,5 g, 2 g, 2,5 g, 3 g and 3,5 g. Results Ylang flowers as electricalmat having a knock-down effect on the mosquito Aedes aegypti. The mean effect of knock-down mosquitoes produced heavy crude drugs in 1 g, 1,5 g, 2 g, 2,5 g, 3 g and 3,5 g of 2,0, 2,75, 4,75, 6,0, 7,75 and 9,0. Conclusion Ylang flowers simplicia as electric mat influence 90.6% of the knock-down mosquito Aedes aegypti. The mean effect of knock-down mosquitoes produced heavy crude drugs in 1 g, 1.5 g, 2 g. 2.5 g, 3 g and 3.5 g of 2.0, 2.75, 4.75; 6.0; 7.75 and 9.0 and obtained the effective weight of 3.5 grams. The percentage knock-down mosquitoes in heavy crude drugs ylang flowers 1 g, 1.5 g, 2 g, 2.5 g, 3 g, and 3.5 g were 10%, 13.75%, 23.75%, 30%, 38.75%, and 45%
Pelaksanaan Pelatihan pada Masyarakat dalam Kegiatan Proses Pembuatan Larutan Lidah Buaya Sebagai Bahan Penghambat Mikroorganisme atau Mencegah Infeksi yang Membahayakan (Antiseptik) Pada Gigi Tiruan: Pengabdian Dwi Pratiwi Kasmara; Sri Wahyuni Sambo; Anik Nuryati; Rezqiqah Aulia Rahmat; Rahmat Pannyiwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2273

Abstract

Infeksi pada pengguna gigi tiruan sering terjadi akibat akumulasi mikroorganisme, terutama Candida albicans dan bakteri patogen lain, yang menempel pada permukaan gigi tiruan. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai perawatan gigi tiruan menyebabkan tingginya risiko stomatitis, bau mulut, dan peradangan jaringan mulut. Penggunaan antiseptik berbahan kimia kadang menimbulkan efek samping seperti iritasi dan alergi, sehingga diperlukan alternatif alami yang aman dan mudah didapat. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan lidah buaya (Aloe vera) untuk membuat larutan antiseptik alami bagi perawatan gigi tiruan. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan mengenai manfaat lidah buaya, demonstrasi pembuatan larutan, dan praktik langsung oleh peserta. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan serta observasi keterampilan saat praktik.Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta dari 25% menjadi 85% setelah pelatihan. Peserta juga mampu membuat larutan lidah buaya secara mandiri dengan kualitas yang baik. Larutan ini dipandang lebih aman, murah, dan ramah lingkungan dibandingkan pembersih kimia yang biasa digunakan. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pemanfaatan bahan alam lokal untuk meningkatkan kesehatan mulut dan mencegah infeksi pada pengguna gigi tiruan.