Nurhikmah Nurhikmah
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASPHYXIA NEONATORUM PADA KEHAMILAN ATERM : (Studi Kasus di RSUD Ulin Banjarmasin) Nurhikmah Nurhikmah; Izma Daud; Ruslinawati Ruslinawati; Muthmainnah Muthmainnah
CNJ: Caring Nursing Journal Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.858 KB)

Abstract

Bayi yang mengalami asphyxia neonatorum bila tidak segera diberikan tindakan keperawatan, maka akan berakibat fatal bagi kelangsungan hidupnya. Diperkirakan bahwa sekitar 27% seluruh angka kematian neonatus di seluruh dunia disebabkan oleh asphyxia neonatorum. Angka kematian bayi menurut Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yaitu pada tahun 2010 kelahiran mati sebanyak 36 kasus, kematian bayi baru lahir umur 0-7 hari sebanyak 48 kasus, kematian bayi baru lahir umur 8-28 hari sebanyak 5 kasus, dan yang lebih dari 28 hari sebanyak 5 kasus, sedangkan pada tahun 2011 angka kelahiran mati sebanyak 8 orang, kematian bayi baru lahir umur 0-7 hari sebanyak 56 kasus, kematian bayi baru lahir umur 8-28 hari sebanyak 10 kasus dan yang lebih dari usia 28 hari sebanyak 11 kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi terjadinya asphyxia neonatorum pada kehamilan aterm di RSUD Ulin Banjarmasin. Metode penelitian ini adalah survey analitik, dengan pendekatan cross sectional variabel bebasnya adalah Asphyxia Neonatorum dan Variabel terikatnya adalah faktor yang mempengaruhi. Instrumen penelitian adalah check list dengan uji analisis menggunakan regresi logistik ganda. berat badan yang sangat mempengaruhi terjadinya asphyxia neonatorum pada kehamilan aterm di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian menunjukkan bahwa nilai exp B Faktor BBL janin = 3.165 artinya bahwa faktor BBL janin mempunyai pengaruh 3.165 kali (95% CI 1,157 – 14,169) lebih besar dari variabel kontrol Faktor bayi dengan aspirasi sindrome mekonium. Peneliti menyarankan beberapa hal, yaitu : Bagi Instansi Pelayanan kesehatan, lebih meningkatkan lagi penyuluhan tentang Antenatal care dan nutrisi bagi ibu . dan bagi perkembangan ilmu riset keperawatan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang asphyxia neonatorum.
H HUBUNGAN PENDERITA DIABETES MILITUS TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN GAGAL GINJAL KRONIK PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RS BANJARMASIN lukman harun; Nurhikmah Nurhikmah; Machli Riyadi
Journal of Nursing Invention Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal of Nursing Invention
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jni.v4i1.311

Abstract

Background : Efforts to achieve the vision and mission of a healthy Indonesia in 2025 are still experiencing problems due to the high number of degenerative diseases including chronic kidney failure. According to WHO 2018, kidney failure is a chronic disease with the 20th highest mortality rate in the world. In Indonesia in 2018 there were 713,783 people suffering from kidney failure. Meanwhile, the most risk factors are due to diabetes mellitus 33.3% in Banjarmasin Objective: This study was to determine the relationship between diabetes mellitus sufferers and the severity of chronic kidney failure in patients undergoing hemodialysis. Method: This type of research is quantitative with an analytical research design with a cross sectional approach. Done at one time using documentation sheets to collect data on respondents with a population of 567 respondents and a sample of 216 respondents, using purposive sampling technique, with chi-square analysis. Result: From this study, the results of univariate analysis of diabetes mellitus 34 (15.7%), 182 diabetes mellitus (84.3%) did not, End Renal Diseases 151 (70%), Non End Renal 65 (30%). The results of bivariate analysis using chy-square analysis with a P-value of 0.011 <0.05 there is a significant relationship between diabetes mellitus and the severity of kidney failure Conclusion: there is a significant relationship between diabetes mellitus and the severity of kidney failure