Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Psychosocial Support in Children Victims of Mount Sinabung Eruption Marini, Liza; Dalimunthe, Rahma Yurliani; Rangkuti, Rahmi Putri; Siregar, Ade Rahmawati; Daulay, Debby Anggraini; Nasution, Indri Kemala
Journal of Saintech Transfer Vol. 1 No. 2 (2018): Journal of Saintech Transfer
Publisher : Talenta Publisher Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.861 KB) | DOI: 10.32734/jst.v1i2.466

Abstract

The eruption of Mount Sinabung in Tanah Karo, North Sumatera, which occurred in November 2013 has caused some people to evacuate to avoid the risk of greater disaster. The eruption produced psychological impacts not only on the parents but also on the children, due to the disruption of life activities, radical life changes and living with other citizens, in unknown length of time. Based on the situation, the Faculty of Psychology, University of Sumatra Utara as part of the USU’s Sinabung Task Force took the initiative to serve the people affected by the eruption of Sinabung, especially the children in the form of Psychosocial Support for Children Victims of Sinabung Eruption activities. The activities performed was psychoeducation and psychological assistance. Psychoeducation assistance was provided in the form of training for trainers (TOT) for 15 people from community cadres in Sinabung, while child psychological assistance was done in the form of trauma healing activity in 250 children in evacuation. This services resulted in cadres and children getting their spirits back to focus on the purpose of life they must achieve with their current limitations, more calm, less stress level, more excited, and feel motivated to go back to life with hope for a better future still exist.
Increasing Psychological Well-Being in Children with Chronic Illness through Social Support Intervention in Haji Adam Malik Hospital, Medan Tuntungan Nasution, Indri Kemala; Daulay, Debby Anggraini; Siregar, Ade Rahmawati; Rangkuti, Rahmi Putri; Yurliani, Rahma; Marini, Liza
Journal of Saintech Transfer Vol. 1 No. 2 (2018): Journal of Saintech Transfer
Publisher : Talenta Publisher Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.526 KB) | DOI: 10.32734/jst.v1i2.855

Abstract

Chronic illness is a disorder/ disability due to medical conditions that are present continuously for 3 months or more which may affect the functioning of a child's life (Fritz & McQuaid in Wenar & Kerig, 2005). The effects of chronic illness and long-term treatment lead to individual psychological problems for children, such as feeling sad, withdrawing and other emotional problems. Poor psychological well-being conditions often exacerbate chronic childhood illness. Children become lazy to take medication and not obedient in doing treatment. The purpose of this devotion is to improve psychological well-being of children with chronic illness through social support interventions. This program will be carried out with a cadre of 3 partners who are nurses from Haji Adam Malik hospital. The nurses will be trained, so they can provide the social support for children during hospitalization to improve the psychological wellbeing of the children. After the training, social support interventions implementation module will be tested to 20 chronic illness children in Haji Adam Malik hospital with the nurse as a facilitator. While the team from Psychology Faculty will supervise the implementation and provide feedback.
GAMBARAN HOMESICKNESS PADA SISWA BARU DI LINGKUNGAN PESANTREN : HOMESICKNESS IN NEW STUDENT IN ISLAMIC BOARDING SCHOOL Maya Yasmin; Zulkarnain; Debby Anggraini Daulay
Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 3 (2017): Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi (Psikologia)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.338 KB) | DOI: 10.32734/psikologia.v12i3.2260

Abstract

Remaja yang meninggalkan rumah untuk menetap di lingkungan baru kemungkinan besar mengalami homesickness di tahun pertama perpindahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran homesickness pada siswa baru di lingkungan pesantren. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi baru pondok pesantren X sebanyak 546 orang. Adapun metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan alat ukur yang mengacu pada teori dari Stroebe et al (2002). Analisa data yang digunakan berupa persentase distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa homesickness pada siswa-siswi baru sebayak 81.41% berada pada kategori sedang (81.41%), 13.71% berada pada kategori rendah dan 4.87% berada pada kategori tinggi.Implikasi dari penelitian ini adalah pihak pesantren dapat menentukan intervensi yang tepat untuk mengurangi homesickness pada siswa-siswi di tahun pertama bersekolah.
PERBEDAAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING ANTARA WANITA MENOPAUSE YANG BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA : PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DIFFERENCES AMONG EMPLOYED AND UNEMPLOYED MENOPAUSE WOMEN Debby Anggraini Daulay; Nana Zahara Siregar
Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 2 (2013): Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi (Psikologia)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.311 KB) | DOI: 10.32734/psikologia.v8i2.2772

Abstract

Masa menopause bagi beberapa wanita membuat wanita jadi lebih mudah tersinggung, sulit tidur, tertekan, gugup dan gelisah, kesepian, tidak sabar, tegang, cemas bahkan depresi. Bagi wanita yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi ini akan mempengaruhi psychological well-beingnya. Psychological wellbeing adalah realisasi dan pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang. Psychological well-being dipengaruhi oleh peran yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini banyak wanita yang tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga tetapi juga menjadi wanita bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan psychological well-being antara wanita menopause yang bekerja dan tidak bekerja. Hasil penelitian menggunakan independent sample t-test menunjukkan ada perbedaan psychological wellbeing antara wanita menopause yang bekerja dan tidak bekerja. Keenam dimensi dari psychological wellbeing juga menunjukkan adanya perbedaan antara wanita menopause yang berkerja dan tidak bekerja.
Pengaruh Perbandingan Sosial terhadap Citra Tubuh pada Remaja Akhir Putri Pengguna Instagram Marlinda, Devi; Sutatminingsih, Raras; Daulay, Debby Anggraini
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v12i2.5505

Abstract

Late adolescents have a high interest in establishing relationships with the opposite sex along with a great desire to be accepted by the surrounding environment. This encourages late teens to focus on the concept of the ideal body, especially women. The concept of the ideal body is closely related to body image. One of the factors that influences body image is social comparison. This research aims to find out whether there is an influence of social comparison on body image. This research used an incidental sampling technique and involved 384 respondents who were late teenage girls who used Instagram, aged 18-21 years. Data collection used three scales, namely the body image scale and the social comparison scale. The analysis technique used in this research is simple linear regression analysis. The research results show that there is an influence of social comparison on body image in late adolescent girls who use Instagram (0.000ρ < .05).
Gambaran Penerimaan Diri Ibu Tiri yang Memiliki Anak Tunarungu (The Overview of Stepmother™s Self-Acceptance who has a Deaf Child) Daulay, Debby Anggraini; Chairiyah, rizky
Paedagogi: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (e-journal) Vol. 7 No. 1 (2015): JUNE 2015
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paedagogi.v7i13.2277

Abstract

ABSTRAK     Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerimaan diri ibu tiri yang memiliki anak tunarungu. Status ibu tiri yang memiliki penilaian negatif di masyarakat membuat ibu tiri membutuhkan adaptasi untuk menerima statusnya dan kondisi keluarganya termasuk kondisi anak tirinya yang tunarungu. Kekurangan bahasa dan lisan membuat anak tunarungu membutuhkan pelayanan khusus dari orang tua ataupun pengasuhnya. Berkaitan dengan kompleksitas mengenai status ibu tiri dan kondisi anak tunarungu tersebut, maka akan mempengaruhi proses penerimaan diri ibu tiri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penerimaan diri dari Jersild (1963) dimana penerimaan diri adalah derajat dimana individu memiliki kesadaran terhadap karakteristiknya,ia mampu dan bersedia untuk hidup dengan karakteristik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik. Melibatkan 2 orang partisipan dengan menggunakan teknik pengambilan partisipan berdasarkan theory-based operational construct sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua partisipan memiliki penerimaan diri yang baik terhadap statusnya sebagai ibu tiri. Partisipan 1 menerima dirinya sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu dan menjalani kesepuluh aspek penerimaaan diri dengan baik. Partisipan 1 juga sudah menerima dan menganggap anak tirinya yang tunarungu sebagai anaknya sendiri. Partisipan 2 telah memiliki penerimaan diri yang baik terhadap statusnya sebagai ibu tiri dan dapat menjalani kesembilan aspek penerimaan diri dengan baik dalam hidupnya. Aspek yang tidak terpenuhi pada partisipan 2 yaitu tidak memiliki penerimaan orang lain dengan baik. Namun, partisipan 2 belum bisa menerima dan menganggap anak tirinya yang tunarungu sebagai anaknya sendiri. Hal tersebut dikarenakan perilaku kasar anak tirinya dan penolakan dari ibu mertuanya terhadap dirinya. Pemikiran positif juga berpengaruh terhadap proses penerimaan diri partisipan 1 dan partisipan 2, sehingga kedua partisipan mampu menjalani proses penerimaan dirinya.   Kata Kunci : Ibu Tiri, Anak Tunarungu, Penerimaan Diri