Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN KADAR KALSIUM URINE IBU HAMIL PREEKLAMPSI DAN KEHAMILAN NORMAL DI KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2018 Respatiningrum Respatiningrum; Dewi Mey Lestanti Mukodri; Rahmadona Rahmadona; Neni San Agustina Siregar
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN JEMBER Vol 3, No 1 (2019): MARET 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklampsi merupakan kelainan multi system yang sampai saat ini etiologic dan patogenesisnya belum diketahui secara pasti. Penelitian epidemiologis sebelumnya pada tahun 1962 di Ethiopia dan Guatemala menunjukkan kejadian preeklampsi yang sangat rendah  (0,75% dan 0,6%). Diet masyarakat dikedua negara tersebut ternyata mengandung kadar kalsium yang tinggi, sehingga muncul dugaan bahwa rendahnya preeklampsi dikedua Negara ini dipengaruhi oleh diet tinggi kalsium. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang tahun 2017 terjadi peningkatan AKI yaitu 0/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 menjadi 49/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 yang disebabkan diantaranya 1 orang meninggal karena Preeklampsia berat dan 1 orang meninggal karena solutio placenta. Hal ini menjelaskan bahwa kasus preeklampsi sudah menyumbang AKI tahun 2017 di Kota Tanjungpinang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kadar kalsium urin pada ibu hamil preeklampsia dan kehamilan normal di Kota Tanjungpinang tahun 2018. Metode Penelitian ini adalah desain analitik observasi dengan rancangan penelitian Cross Sectional Study terhadap ibu hamil normal dan ibu hamil dengan preeklampsi. Sampel berjumlah 32 orang terdiri dari 16 orang ibu hamil dengan Preeklamsi dan 16 orang ibu hamil normal. Sampel urine diperiksa di laboratorium Prodia menggunakan alat architect yang menggunakan metode Kolorimetri. Data diolah dan dianalisa statistik menggunakan Uji Mann Whitney Test. Selanjutnya dilakukan uji multivariate untuk melihat variable confounding yang dapat masuk ke dalam model penelitian menggunakan uji Regresi Logistik Multivariabel. Hasil dari penelitian ini diperoleh Rerata kadar kalsium urine ibu hamil preeklampsi 3,89 mg/dL sampai dengan 9,66 mg/dL.Rerata kadar kalsium urine ibu hamil normal 8,07 mg/dL sampai dengan 19,74 mg/dL. Hasil uji statistic Mann Whitney Test menunjukkan nilai p-value 0,010. Kemudian uji Regresi Logistik Multivariabel nilai OR Variabel Body Mass Index (BMI) terjadi perubahan 16,74% dan variable usia kehamilan 13,02%. Terbukti bahwa perubahan nilai OR variable usia kehamilan dan BM) lebih dari 10%. Dengan demikian variable usia kehamilan dan BMI merupakan variabel confounding perbedaan kadar kalsium urine Ibu hamil preeklampsi dan kehamilan normal. Kesimpulan penelitian ini adalah Diet kadar kalsium tinggi dapat mencegah kejadian Preeklampsi. Disarankan untuk menggalakkan masyarakat mengkonsumsi diet tinggi kalsium sejak remaja, sehingga angka kejadian preeklampsi menurun. 
THE EFFECT OF ELECTRONIC FOOD FOR PREGNANCY (E-FOCY) APPLICATION ON THE NUTRITION BEHAVIOR OF PREGNANT WOMEN IN THE RIAU ISLANDS COMMUNITY Ridayani, Rita; Dewi Mey Lestanti Mukodri; Marella, Marella; Ristina Rosauli Harianja; Neni San Agustina Siregar
International Journal of Social Science Vol. 3 No. 5: February 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v3i5.7421

Abstract

Malnutrition is the cause of maternal and child death. One population that is very vulnerable to nutritional problems is pregnant women.This research method is quantitative research with a quasi-experimental design (Quasi Experimental) with a one group pretest and posttest design. The samples taken in this study were all 30 pregnant women in the second trimester who had their wombs checked at the Bugis Village Community Health Center. The results of the pre-test knowledge analysis between the control group and the intervention group showed a p-value of 0.867 (p<0.05), which means that there was no significant difference in the pre-test knowledge score between the control group and the intervention group. The results of the posttest analysis of knowledge between the control group and the intervention group showed a p-value of 0.000 (p<0.05). However, from the research results it was found that there were significant differences in attitudes and behavior between pregnant women who were given intervention using the E-FOCY application and those who were only given counseling from the KIA book. There was a significant increase in knowledge from the pre and post test results (p-value 0.000). However, in the intervention group the increase was higher than in the control group.
Pendampingan Kader Posyandu dalam Pemenuhan Gizi Ibu Hamil dan Pencegahan Stunting pada Balita Neni San Agustina Siregar; Sari, Windah Anugerah; Adawiyah, Rabiyah Al; Mukodri, Dewi Mey Lestanti
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025): Juni : SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v4i2.2226

Abstract

Stunting is one of the major public health problems in Indonesia, including in the working area of Puskesmas Wania SP.1, Mimika Regency. This condition is caused by chronic nutritional deficiencies, primarily occurring during the first 1,000 days of life (HPK), from pregnancy to a child’s second birthday. This community service program aimed to enhance the knowledge and skills of Posyandu cadres in assisting pregnant women and toddlers in meeting balanced nutritional needs as a strategy for stunting prevention. The implementation methods included cadre training, direct education for pregnant women and toddlers, distribution of educational leaflets, and promotion of the EDIFO application as a digital nutrition information platform. The results showed a significant improvement in cadres' understanding of balanced nutrition and their ability to educate and monitor the nutritional status of mothers and children. This activity also succeeded in increasing community participation in the Posyandu program. Collaboration among healthcare workers, village government, and higher education institutions further strengthened the program’s impact. The findings confirm that empowering Posyandu cadres is an effective and sustainable strategy to combat stunting at the community level. Program continuity and policy support from stakeholders are essential to maintain and expand its impact.