p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JIKI
Shinta Rositasari
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektifitas Pemberian Blanket Warmer Pada Pasien Pasca Sectio Caesaria Yang Mengalami Hipotermi Di Rs Pku Muhammadiyah Surakarta Shinta Rositasari; Mulyanto .; Vitri Dyah
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 10 No 1 April 2017
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pada pasien pasca bedah sectio caesaria kejadian menggigil adalah sebagai mekanisme kompensasi tubuh terhadap hipotermi. Studi pendahuluan yangdilakukan di RS PKU Muhamamdiyah Surakarta dengan mengambil lima orang pasien hipotermia pasca bedah sectio caesaria diketahui bahwa proses pengembalian suhu ke rentang normal (360C-37,50C) berbeda antara selimut tebal dan blangket warmer. Pada dua orang diberikan intervensi selimut tebal didapatkan waktu rata-rata kembalinya suhu ke rentang normal adalah 65 menit dan tiga orang mendapat penanganan dengan blangket warmer didapatkan waktu rata-rata 40 menit. Tujuan: Mengetahui efektifitas pemberian blanket warmer pada pasien pasca sectio caesaria yang mengalami hipotermi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.Metode: Jenis penelitian quasi eksperimental dengan rancangan penelitian Two Group Post Test Design. Populasi semua pasien sectio caesarea di ruang recovery rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta sebanyak 221 orang diambil sampel sebanyak 70 seluruh Kepala Keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Colomadu IKaranganyar dengan jumlah 2.722 KK, diambil sampel 96 orang dengan teknik simple random sampling. Alat analisis dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi rankspearman. Hasil: (1) Responden yang diteliti mayoritas mempunyai pengetahuan tentang DBD tergolong baik yaitu sebanyak 55 orang (57,3%); (2) Responden yang diteliti mayoritas mempunyai perilaku dalam pencegahan wabah demam berdarah tergolong baik yaitu sebanyak 46 orang (47,9%); (3) Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku dalam pencegahan wabah Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Colomadu I Karanganyar (p-value = 0,023). Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku dalam pencegahan wabah Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Colomadu I Karanganyar.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN BLANKET WARMER PADA PASIEN PASCA SECTIO CAESARIA YANG MENGALAMI HIPOTERMI DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Mulyanto .; Vitri Dyah; Shinta Rositasari
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 9 No 1 aPRIL 2016
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pada pasien pasca bedah sectio caesaria kejadian menggigil adalah sebagai mekanisme kompensasi tubuh terhadap hipotermi. Studi pendahuluan yang dilakukan di RS PKU Muhamamdiyah Surakarta dengan mengambil lima orang pasien hipotermia pasca bedah sectio caesaria diketahui bahwa proses pengembalian suhu ke rentang normal (360C-37,50C) berbeda antara selimut tebal dan blangket warmer. Pada dua orang diberikan intervensi selimut tebal didapatkan waktu rata-rata kembalinya suhu ke rentang normal adalah 65 menit dan tiga orang mendapat penanganan dengan blangket warmer didapatkan waktu rata-rata 40 menit. Tujuan: Mengetahui efektifitas pemberian blanket warmer pada pasien pasca sectio caesaria yang mengalami hipotermi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Metode: Jenis penelitian quasi eksperimental dengan rancangan penelitian Two Group Post Test Design. Populasi semua pasien sectio caesarea di ruang recovery rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta sebanyak 221 orang diambil sampel sebanyak 70 seluruh Kepala Keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Colomadu I Karanganyar dengan jumlah 2.722 KK, diambil sampel 96 orang dengan teknik simple random sampling. Alat analisis dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi rank spearman. Hasil: (1) Responden yang diteliti mayoritas mempunyai pengetahuan tentang DBD tergolong baik yaitu sebanyak 55 orang (57,3%); (2) Responden yang diteliti mayoritas mempunyai perilaku dalam pencegahan wabah demam berdarah tergolong baik yaitu sebanyak 46 orang (47,9%); (3) Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku dalam pencegahan wabah Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Colomadu I Karanganyar (p-value = 0,023). Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku dalam pencegahan wabah Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Colomadu I Karanganyar.
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dalam Menjalankan Terapi Antiretroviral Pada Pasien HIV fitri Budi Astuti; Shinta Rositasari
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.11 No 1 April 2018
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

..
HUbungan Regulasi Emosi dengan kejadian Dismenorrea pada Siswa Kelas 1 di SMP N 1 Sukoharjo Shinta Rositasari; Idris Yani Pamungkas
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.11 No 1 April 2018
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

...
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA Popy Astriani; Shinta Rositasari; Anik Suwarni
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 13 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.13 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: A lot of people with breast cancer have been found at a teenager. Even, there are many girl on fourteen-year-old has a tumor in her breast and it can potentiallybecome cancer if it is not detected earlier. Self Breast Examination (Pemeriksaan Payudara Sendiri/ SADARI) is an effective way to detect the presence of a lump in the breast early. Therefore, it can reduce the mortality rate by 25-30%. Preliminary study indicated that 13 female students who did know ans understand about Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) so student knowledge of Health Education on Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) should be improved. The aim of the study is to determine the effect of health education about Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) on the girl.Method: This research used Quasi Experimental. The population was 133 female students. Meanwhile, sample was taken based on Slovin formula and obtained 100 female students. The sampling techniques used proportional stratified random sampling and data analysis techniques used Paired Sample T-Test. Research Results: (1) The average of girl knowledge about Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) before health education was 17.54. (2) The average of girl knowledgeabout Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) after health education was 19.66. (3) There is an effect of health education about Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) to the girl knowledge ( p = 0,0001). Conclusion: There is an effect of health education about Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) to the girl knowledge
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN STRES DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA Indra Sartika; Shinta Rositasari; Wahyu Bintoro
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 13 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.13 No.2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jiki.v13i2.652

Abstract

Latar Belakang: Penyakit gastritis dapat menyerang semua tingkat usia maupun jenis kelamin, survei menunjukkan gastritis sering menyerang usia produktif, karena pola makan tidak teratur dan mengalami stres. Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan dan stres dengan gastritis di Puskesmas Pajang Surakarta. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasien gastritis Puskesmas Pajang Laweyan Surakarta sebanyak 53 responden, sampel berjumlah 53 dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner pola makan dan kuesioner stres DASS 42. Teknik analisis data menggunakan rumus persentase, chi square dan regresi logistik. Hasil: (1) Pola makan responden penelitian paling banyak termasuk kategori baik yaitu terdapat 32 pasien (60,38%). (2) Tingkat stres responden penelitian paling banyak termasuk kategori ringan yaitu terdapat 35 pasien (66,04%). (3) Kejadian gastritis responden penelitian paling banyak termasuk kategori akut yaitu terdapat 38 pasien (71,70%) (4) Ada hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pasien rawat jalan di Puskesmas Pajang Surakarta (sig. = 0,002). (5) Ada hubungan stres dengan kejadian gastritis pasien rawat jalan di Puskesmas Pajang Surakarta (sig. = 0,000). (6) Hubungan pola makan dan stres dengan kejadian gastritis pasien rawat jalan di Puskesmas Pajang Surakarta sebesar 80,5%. Simpulan: Terdapat hubungan pola makan dan stres dengan kejadian gastritis pasien rawat jalan di Puskesmas Pajang Surakarta