Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CAR FREE DAY DI KOTA DENPASAR Studi kasus: Jalan Raya Puputan Niti Mandala Renon Ni Putu Decy Arwini; I N. Widana Negara; I P. Alit Suthanaya
JURNAL SPEKTRAN Vol. 3, No. 1, Januari 2015
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.176 KB) | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2015.v03.i01.p07

Abstract

Abstract: Renon area is the center of the goverment system of Bali province. As one of the main street in Denpasar city, this street can represent the characteristics of Denpasar city which is the Car Free Day  was held in in every Sunday morning in this street, as a simple way to reduce the air pollution and noise. The calculation in this journal is road performance, air pollution and noise level for 2 condition that is in Car Free Day and in working day. From the calculation result of road performance, the capacity of the street is 4.110 pcu/hour with degree of saturation is 0,8. The level of street service is on D category where the flow is almost unstable with high volume of traffic. The traffic volume is mostly reached the capacity and delay is frequently occur in this street. The measurement process of the level of air pollution showed that from six parameter which tested were over all are still under the standard quality which is allowed as good and medium category. The Sulfur dioksida (SO2) which was measured in busy day showed the improvement about 6,78% from the measurement which is done in Car Free Day. The nitrogen dioksida showed the improvement for about 36,35% , the carbon monoksida also showed the improvement for about 366,25%, the total dust had the greatest improvement  for about  599,95% or six time greater rather than the level of total dust in Car Free Day. In the other hand, oxidantshowed the improvement for about 28,75%.The noises which occured in Car Free Day showed  the average level of dB(A)is 61,65 whereas in workdays showed 72,77 dB(A). At 07.30 until 07.45  in the morning , the maximum level of noises occurs in Car Free Day and in work day. The noises improvement which occured when the Car Free Day was held with workday is about 19,17%.
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIZZA DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI RESTORAN PIZZERIA ROMANA JIMBARAN Paramita Wonga, Hentiana; Juniastra, I Made; Decy Arwini, Ni Putu
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v7i2.1122

Abstract

Pertumbuhan industri makanan dan minuman di Bali, persaingan antar restoran semakin ketat. Untuk tetap kompetitif, restoran harus mampu mengelola berbagai aspek operasionalnya secara efisien, salah satunya adalah manajemen persediaan bahan baku dan perhitungan biaya produksi di Restoran Pizzeria Romana Jimbaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan inventori bahan baku, penerapan metode Economy Order Quantity (EOQ), dan perhitungan biaya produksi pizza di Restoran Pizzeria Romana Jimbaran. Data yang dibutuhkan berupa data tentang jumlah kebutuhan bahan baku, pembelian bahan baku serta biaya-biaya yang ditimbulkan dalam pemesanan dan penyimpanan bahan baku selama tahun 2023. Metode yang digunakan penulis  adalah metode EOQ (Economic Order Quantity). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi langsung serta dokumentasi.Hasil dalam penelitian ini menunjukan pengelolaan persediaan bahan baku di Restoran Pizzeria Romana Jimbaran dilakukan melalui proses yang terstruktur dan sistematis untuk memastikan efisiensi dan kualitas dalam penyajian pizza kepada pelanggan. Metode Economy Order Quantity diterapkan untuk mengelola persediaan bahan baku pizza dengan efisien, bertujuan meminimalkan total biaya persediaan serta menentukan jumlah pesanan optimal bagi setiap bahan baku, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan meningkatkan efisiensi operasional. Analisis biaya produksi membantu menentukan biaya bahan baku per porsi pizza dan menghitung harga pokok penjualan (HPP) untuk tiga jenis pizza yang laku terjual dengan kesimpulan pizza buratta memberikan keuntungan tertinggi, pizza beef pepperoni menghasilkan keuntungan terendah serta pizza vegetarian menunjukkan keseimbangan baik antara efisiensi biaya dan profitabilitas.
PENGELOLAAN INVENTORI DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Decy Arwini, Ni Putu
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v7i1.1022

Abstract

Pengelolaan inventori memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan kegiatan perusahaan, karena inventori mempengaruhi kegiatan produksi perusahaan dan merupakan harta lancar perusahaan. Inventori harus ada karena akan menetukan tingkat pelayanan yang mampu diberikan perusahaan kepada konsumennya, namun tidak boleh berlebihan karena akan berkaitan dengan biaya simpan inventori dan kemungkinan inventori tersebut akan rusak, hilang atau kadaluwarsa. Berdasarkan bentuknya, inventori dapat diklasifikasikan menjadi bahan baku, barang setengah jadi dan produk jadi. Berdasarkan fungsinya, inventori bisa dibedakan menjadi Pipeline/transit inventory,cycle stock, persediaan pengaman (safety stock), dan anticipation stock. Menurut (Waters, 2003), total biaya menyimpan inventori biasanya mencapai sekitar 25% dari nilai inventori tersebut dalam setahun. Jumlah ini merupakan sebuah angka yang sangat besar sehingga sangat diupayakan untuk diturunkan, namun bukan berarti harus meniadakan jumlah inventori. Inventori tetap harus ada karena ini berkaitan dengan service level perusahaan, yang harus dilakukan adalah bagaimana mengelola biaya-biaya yang digunakan untuk inventori tersebut. Biaya dalam mengelola inventori ini dapat diklasifikasikan sebagai biaya unit (unit cost), biaya pemesanan (ordering cost), biaya penyimpanan, dan biaya kekurangan (shortage cost). Biaya penyimpanan itu sendiri terdiri dari biaya modal, biaya layanan persediaan, biaya ruang penyimpanan, dan biaya resiko persediaan. Salah satu keputusan penting dalam manajemen inventori adalah ukuran pemesanan karena kan memberikan pengaruh pada frekuensi pemesanan dan rata-rata inventori yang akan disimpan oleh perusahaan. Salah satu model sederhana yang biasa digunakan dalam pemesanan inventori adalah metode Economic Order Quantity. Model ini mempertimbangkan dua hal penting yaitu biaya pesan dan biaya simpan
PERANAN GUDANG (WAREHOUSE) DALAM KEGIATAN LOGISTIK INDONESIA Decy Arwini, Ni Putu; Kresna Suputra, I Putu
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v8i1.1252

Abstract

Dalam kegiatan logistik Indonesia, gudang memiliki peranan penting sebagai tempat penyimpanan sementara. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh  World Bank dan LPEM FEUI, biaya logistik di Indonesia bisa mencapai 20% dari harga jual produk. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya harga produk di Indonesia  disebabkan oleh biaya produksi, penyimpanan dan distribusi yang tinggi.  Penyimpanan produk sebenarnya adalah hal yang seharusnya bisa dikurangi karena saat produk dalam masa penyimpanan, artinya perusahaan masih  mengeluarkan biaya bagi produk yang sedang disimpan digudang seperti biaya untuk keamanan, akomodasi,  karyawan dan lain sebagainya. Secara umum, gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang namun hal ini bisa dikatagorikan lagi berdasarkan jenis produk maupun permintaan konsumen.  Jenis gudangpun ada bermacam-macam, karena setiap produk memiliki spesifikasi masing-masing terhadap gudang yang dibutuhkannya.  Dalam pemilihan apakah akan membeli atau menyewa gudang, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain lokasi, kapasitas, teknologi, keamanan dan biaya gudang itu sendiri. Metode penyimpanan barang dalam gudangpun ada berbagai macam, tergantung dari  jenis barang yang disimpan dan fasilitas yang tersedia di gudang tersebut.  Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa gudang memiliki peran signifikan dalam kegiatan logistik Indonesia. Memperkecil biaya penyimpanan akan mampu mengurangi tingginya nilai jual produk kepada konsumen .
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN PRODUK PADA INDUSTRI RUMAHAN KOPI BUBUK CANGKIR EMAS DI DESA BATUNGSEL, KECAMATAN PUPUAN, KABUPATEN TABANAN Manik Pratiwi, Anak Agung; Nararya Narottama; Ni Putu Decy Arwini
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 11 No 2 (2025): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/mp4a9x86

Abstract

Batungsel Village in Pupuan District, Tabanan Regency, is renowned as a producer of robusta coffee. Processing coffee beans produces dried coffee beans (ose), roasted coffee, and ground coffee ready for sale. The problem faced by the Kopi Cangkir Emas home industry is that the entire manufacturing process still uses simple methods and tools. Product packaging is good, using plastic with a plastic press. This business has significant potential for greater production and new product development if supported by strategies to increase production, diversify products, and market them digitally, using food-grade machinery and environmentally friendly, recyclable packaging. By procuring coffee roasters and grinders, it is hoped that coffee powder production can be optimized and new products can be created through product diversification. Marketing Kopi Emas coffee products will also utilize digital marketing strategies to reach consumers and a wider market.