Erfan Muhammad
Accounting Departement, Faculty Of Economics And Business, Universitas Trunojoyo Madura

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The impact of tournament horizon scheme and relative performance information on performance Muhammad Syam Kusufi; Frida Fanani Rohma; Erfan Muhammad
Jurnal Kajian Akuntansi Vol 4, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jka.v4i1.3161

Abstract

AbstractThe quality of human resources is one of primary keys to the success of company. Indicators of high-quality human resources can be reflected in improvements in employee performance. Stream of research has examined various efforts to encourage employee performance improvement, one of which is through the optimization of incentive schemes. This study investigates the effect of the tournament scheme horizon and the publication frequency of relative performance information on performance. This study uses an experimental method with a 3 x 2 factorial design between subjects. The horizontal scheme is manipulated into 3 (Hybrid vs. Repeated vs. Grand), while the frequency of publication of relative performance information is manipulated to 2 (high vs. low). The results of this study indicate that the tournament scheme horizon as a basis for monetary incentives is quite effective in driving performance improvement. In contrast, the publication frequency of relative performance information as an effort to compare social conditions and not as a basis for monetary incentives is not strong enough to trigger performance improvements. As a rational economic man, the attempt to pursue incentives can prove to be a trigger for efforts to drive performance improvements that are greater than the pursuit of non-monetary incentives.Keywords: Employee performance; Monetary; Non-monetary; Publication frequency of relative performance information; Tournament.AbstrakKualitas sumber daya manusia merupakan salah satu kunci utama suksesnya perusahaan. Indikator dari tingginya kualitas sumber daya manusia dapat tercermin dari peningkatan kinerja karyawan. Perkembangan penelitian telah mengkaji beragam upaya untuk mendorong peningkatan kinerja karyawan salah satunya melalui optimalisasi skema insentif. Penelitian ini menginvestigasi pengaruh horizon skema turnamen dan frekuensi publikasi informasi kinerja relatif terhadap kinerja. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 3 x 2 antar-subjek. Horizon skema turmanen dimanipulasi menjadi 3 (Hibrida vs. Berganda vs. Tunggal) sementara frekuensi publikasi informasi kinerja relatif dimanipulasi menjadi 2 (tinggi vs. rendah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa horizon skema turnamen sebagai dasar insentif moneter cukup efektif mendorong peningkatkan kinerja. Sementara frekuensi publikasi informasi kinerja relatif sebagai upaya perbadingan kondisi secara sosial dan tidak sebagai dasar pemberian insentif moneter, tidak cukup kuat memicu peningkatan kinerja. Sebagai manusia ekonomi yang rasional upaya untuk mengejar insentif terbukti dapat menjadi pemicu usaha untuk mendorong peningkatan kinerja yang lebih besar daripada upaya pengejaran insentif non-moneter.Kata kunci: Informasi kinerja relative; Kinerja karyawan; Moneter; Non-moneter; Turnamen
Fraud Prevention Mechanism: Enhancing From Religiosity, Whistleblowing Protection, and Whistleblowing Intention - Prasetyono; - Tarjo; Elita Aprilianty; Ach Fawaid As'ad; Indra Prayitno; Erfan Muhammad; Emi Rahmawati
InFestasi Vol 17, No 1 (2021): JUNI
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/infestasi.v17i1.9626

Abstract

This study aims to determine fraud prevention from the perspective of religiosity, whistleblower protection, and Whistleblowing Intention. This research was conducted on PT Asuransi Prudential Life employees with a sampling technique of census (saturated sample) totalling 37 people. Data collection in this study was carried out by distributing questionnaires to respondents and testing the research hypothesis using multiple linear regression analysis. The results of the study show that religiosity and whistleblowing protection does not affect fraud prevention. The results of this study indicate that the religious values of employees are not internalized in attitudes and behaviour to prevent fraud, namely by working well and professionally and reporting fraudulent acts in the company. In addition, the findings of this research also indicate that the protection for whistleblowers in the company does not encourage (attract) employees to prevent fraud by reporting fraud because of the negative impact it will receive. The results also show that whistleblowing intention has a significant and positive effect on fraud prevention, indicating that employees have the intention and desire to report fraudulent actions to prevent fraud that can harm the company.
The Effect of The Existence of Internal Audit Function and Internal Audit Disclosure Putri Retno Asri; Erfan Muhammad
JAFFA Vol 9, No 1 (2021): April
Publisher : Master of Accounting Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jaffa.v9i1.9941

Abstract

This study aims to examine and analyze the effect of the existence of an internal audit function (IAF) and internal audit disclosure (DIA) on external audit fees in non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019. The approach used in this study is a quantitative study consisting of 327 samples with purposive sampling technique. Data analysis in this study using multiple linear regression. The results showed that the existence of the internal audit function (IAF) had a negative and insignificant effect on the audit fee service, while the disclosure of the Internal Audit (DIA) had a significant positive effect on the fee service audit. Control variables, namely company size, return on assets, public accounting firms and subsidiaries are used to avoid it bias element.
Efek Akuntabilitas Dalam Memediasi Kualitas Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Desa Di Madura Hanif Yusuf Seputro; Erfan Muhammad
Jurnal Penelitian Teori dan Terapan Akuntansi (PETA) Vol. 7 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Akuntansi - STIE Kesuma Negara Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51289/peta.v7i2.590

Abstract

Observing the New Public Management (NPM) theory and agency theory, this study examines the mediating role of accountability in the relationship between financial reporting quality and the performance of public organizations in this case are villages in Madura. The research model and hypotheses were tested by surveys and responses obtained from financial managers and village leaders, in this case the village heads in villages throughout Madura. The results of the study directly that the quality of financial reporting and accountability have a significant effect on village performance. The analysis indirectly results in accountability being able to mediate the quality of financial reporting on village performance in Madura. Suggestions in this study are: 1) Villages maximize village programs according to village goals; 2) Villages must be able to make quality financial reports in order to improve village performance for the better; 3) When financial reports are implemented with a higher quality through optimizing accountability, village performance can be further improved for the better.
Interaksi Dark Triad dan Fraud Hexagon: Perspektif Kecurangan Akademik Sapta Reza Gautama; Tito IM. Rahman Hakim; Erfan Muhammad
Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia Vol 7, No 2 (2023): REVIU AKUNTANSI DAN BISNIS INDONESIA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/rabin.v7i2.19807

Abstract

Latar Belakang: Masifnya kecurangan akademik yang dilakukan mahasiswa masih menjadi topik penelitian yang menarik di bidang akuntansi keperilakuan, terutama karena kecurangan akademik kemungkinan besar akan memengaruhi perilaku kecurangan di dunia kerja. Guna memetakan faktor yang memicu kecurangan akademik maka studi ini dilakukan dengan tujuan memitigasi faktor terjadinya perilaku tidak etis tersebut. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek moderasi faktor dark triad pada pengaruh faktor fraud hexagon terhadap kecurangan akademik.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi data dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 akuntansi pada perguruan tinggi yang ada di Madura dengan kriteria mahasiswa aktif S1 akuntansi dan telah atau sedang menempuh mata kuliah audit II atau akuntansi forensik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 260 responden. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SmartPLS 4.Hasil Penelitian: Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan dan ego berpengaruh terhadap perilaku kecurangan akademik, sedangkan kolusi tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan akademik. Ketiga faktor dark triad (machiavellianism, narcissism dan psychopathy) secara empiris tidak terbukti mampu memoderasi secara signifikan pengaruh variabel eksogen (kesempatan, kemampuan, rasionalisasi dan ego) terhadap variabel endogen, yaitu kecurangan akademik.Keterbatasan Penelitian: Observasi dilakukan pada scope perguruan tinggi di Madura, sehingga sempitnya lingkup penelitian merupakan keterbatasan dari penelitian ini.Keaslian/Kebaruan Penelitian: Penelitian ini mencoba mengurangi gap pada topik kecurangan akademik dengan menambahkan faktor dark triad sebagai variabel moderasi.
Interaksi Dark Triad dan Fraud Hexagon: Perspektif Kecurangan Akademik Sapta Reza Gautama; Tito IM. Rahman Hakim; Erfan Muhammad
Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia Vol. 7 No. 2 (2023): REVIU AKUNTANSI DAN BISNIS INDONESIA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/rabin.v7i2.19807

Abstract

Latar Belakang: Masifnya kecurangan akademik yang dilakukan mahasiswa masih menjadi topik penelitian yang menarik di bidang akuntansi keperilakuan, terutama karena kecurangan akademik kemungkinan besar akan memengaruhi perilaku kecurangan di dunia kerja. Guna memetakan faktor yang memicu kecurangan akademik maka studi ini dilakukan dengan tujuan memitigasi faktor terjadinya perilaku tidak etis tersebut. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek moderasi faktor dark triad pada pengaruh faktor fraud hexagon terhadap kecurangan akademik.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi data dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 akuntansi pada perguruan tinggi yang ada di Madura dengan kriteria mahasiswa aktif S1 akuntansi dan telah atau sedang menempuh mata kuliah audit II atau akuntansi forensik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 260 responden. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SmartPLS 4.Hasil Penelitian: Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan dan ego berpengaruh terhadap perilaku kecurangan akademik, sedangkan kolusi tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan akademik. Ketiga faktor dark triad (machiavellianism, narcissism dan psychopathy) secara empiris tidak terbukti mampu memoderasi secara signifikan pengaruh variabel eksogen (kesempatan, kemampuan, rasionalisasi dan ego) terhadap variabel endogen, yaitu kecurangan akademik.Keterbatasan Penelitian: Observasi dilakukan pada scope perguruan tinggi di Madura, sehingga sempitnya lingkup penelitian merupakan keterbatasan dari penelitian ini.Keaslian/Kebaruan Penelitian: Penelitian ini mencoba mengurangi gap pada topik kecurangan akademik dengan menambahkan faktor dark triad sebagai variabel moderasi.