Bank Sampah (BS) Srayan Makarya beroperasi dengan menerima sampah atau mengambil sampah dari anggotanya. Limbah kertas tergolong tinggi karena kertas merupakan bahan yang sangat umum digunakan dalam berbagai aktivitas dan kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi penumpukan limbah kertas, maka dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan pengolahan limbah kertas menjadi kertas daur ulang, difusi teknologi ekstraksi pewarna alami, serta aplikasi pewarna alami untuk pewarnaan kertas daur ulang. Mitra kegiatan abdimas adalah para anggota BS Srayan Makarya yang berdomisili di Bobosan, Purwokerto Utara, Jawa Tengah. Pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan pembuatan kertas daur ulang, demonstrasi ekstraksi pewarna alami, pelatihan aplikasi pewarna alami untuk pewarnaan kertas daur ulang, praktek mandiri, dan evaluasi kegiatan melalui pre-test dan post-test. Pembuatan kertas daur ulang menggunakan limbah kertas HVS, kertas buram, kertas folio bergaris, dan kardus bekas. Pewarna alami yang digunakan adalah ekstrak aqueous dari daun ketapang, daun rengat, kayu tingi, dan kayu secang. Hasil kegiatan adalah produk kertas daur ulang dengan pewarna alami. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta terkait alat (100%), bahan (100%), dan prosedur pembuatan kertas daur ulang (100%). Hasil evaluasi peminatan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta (41,7%) melakukan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sedangkan yang berminat untuk berwirausaha kertas daur ulang sebanyak 33,3%. Aplikasi pewarna alami pada pembuatan kertas daur ulang di BS Srayan Makarya dapat memicu kreativitas mitra untuk mengolah limbah kertas menjadi produk fungsional yang bernilai ekonomi.