I Nyoman Adiyasa
Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dukungan Keluarga Dan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Nita Purnaningsih; Suhaema Suhaema; I Nyoman Adiyasa; Aladhiana Cahyaningrum
Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal) Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.075 KB) | DOI: 10.32807/jgp.v2i1.87

Abstract

Background. World Health Organization (WHO) has predicts increase in the number of people with diabetes in Indonesia from 8.4 million in 2000 to approximately 21.3 million in 2030. Medical Nutrition Therapy (TGM) is key to the success of the overall control glucose, involvement of the team members are doctors, nutritionists, other health workers as well as patients and their families Objective. To the description of family support on adherence diet DM (exact amount, type, schedule) in patients with type 2 diabetes mellitus in egeneral hospital Mataram City. Research Methods. This study is a descriptive observational study with cross sectional design, that total sample was 22 people. The data collected includes the characteristics of the sample and the method of interview respondents, the level of family support using questionnaires, the data rate of consumption with 2x24 hour recall method Research Result: The age samples in this study has over 40 years old (90.9%), with female sex (68.2%), and the level of high school education (50.0%), type of work as a retired civil servants (59.1 %). Counseling frequency less than 2 times (81.8%) and long suffered from diabetes more than 2 years (59.1%), and blood glucose levels are above normal values (72.7%). The level of compliance, 12 (54, 5%) abiding in the amount of energy and carbohydrates, 12 (54.5%), comply with the right kind of foodstuffs and 11 (50%) comply with the recommended proper feeding schedule.  Conclusions: Good family support tend to make patients with type 2 diabetes to adhere to the right kind of food and eating schedule, but not affect the compliance of patients with DM in the right amount of energy and carbohydrates.
Pola Konsumsi Makanan Pada Ibu Hamil Yang Mengalami Kurang Energi Kronis (Kek) Di Wilayah Kerja Puskesmas Cakranegara Kota Mataram Ni Putu Anita Candri; Susilo Wirawan; I Nyoman Adiyasa; Aladhiana Cahyaningrum
Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal) Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.493 KB) | DOI: 10.32807/jgp.v2i1.90

Abstract

Background. Maternal dietary consumption patterns include the frequency, type and the amount of food consumed by pregnant women. Based on research Rahmaniar (2011) maternal food consumption patterns associated with the incidence of chronic energy deficiency. The Basic Health Research 2010 shows pregnant women who consume energy and protein below the minimum of national requirements, respectively 44.8% and 49.5%. Objective. The aim of this study is to describe the pattern of food consumption in pregnant women who experience chronic energy deficiency in Puskesmas Cakranegara Mataram City 2015.  The design of the study conducted by descriptive observational and total sample are 26 pregnant women who suffered chronic energy deficiency. Research Methods. Data were collected include the characteristic of the sample in which most of the samples have a lifespan in the range of 20-35 years, with a junior high school education level and the age of pregnancy is in the second trimester. Research Result. Maternal dietary consumption patterns show that the type of food source of energy and a common builder are consumed by pregnant women who suffered chronic energy deficiency is rice, bread, dried noodles, biscuits, chicken, pindang, eggs, tofu and tempeh. As for the food source of energy and protein are often consumed is rice, biscuits, pindang, eggs, chicken and tempeh. The level of energy, protein, fat and carbohydrate consumption of chronic energy feficiency pregnant women are mostly located in the deficit category. Conclusion. The pattern of food consumption of pregnant women who suffered chronic energy deficiency which often consume are rice, biscuits, pindang, eggs and tempeh as well as the level of energy and macro nutrients consumption that are in deficit category.
PENINGKATAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH MELALUI PENDAMPINGAN PMT-AS BERBASIS PANGAN LOKAL AASP Chandradewi; I Nyoman Adiyasa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i1.777

Abstract

Pemberian Makanan Tambahan pada anak sekolah (PMT-AS) berupa jajanan  dalam pelaksanaannya banyak ditemui hambatan terutama aspek-aspek penting dalam PMT diantaranya keterampilan dalam penggunaan bahan pangan lokal masih terbatas, kurang bervariasi serta standar gizi makanan jajanan yang disajikan masih memerlukan peningkatan.Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan status gizi anak sekolah melalui pendampingan PMT-AS berbasis pangan lokal. Kegiatan dilaksanakan di SDN1 Karang Bayan dengan jumlah sasaran 10 orang ibu rumah tangga dan  20 orang anak SD. Pendapingan dilakukan tiga kali dengan metode praktek dan ceramah. Untuk mengetahui hasil pendampingan dilakukan penilaian terhadap pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang PMT dan produk yang dihasilkan. Produk hasil praktek diberikan kepada anak selama 3 bulan, penilaian status gizi anak menggunakan Z-skor. Untuk menganalisis dampak pendampingan terhadap pengetahuan dan ketrampilan ibu dan status gizi anak dengan mempergunakan uji Wilcoxon. Hasil pendampingan menunjukkan ada peningkatan rata-rata pengetahuan dan ketrampilan dari 52 menjadi 75 dan secara signifikan bermakna (p=0.005), begitu pula dengan status gizi anak dari gizi kurang menjadi normal (p=0.000). Pendampingan pada ibu dalam pembuatan biscuit untuk PMT dapat meningkatkan asupan zat gizi anak sekolah sehingga berdampak pada peningkatan status gizi
ASUPAN BUAH DAN SAYUR PADA ANAK SEKOLAH MELALUI PENDAMPINGAN GIZI SEIMBANG PADA IBU RUMAH TANGGA AASP Chandradewi; I Nyoman Adiyasa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 4, No 1 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v4i1.1057

Abstract

Rata-rata nasional perilaku kurang konsumsi buah dan sayur menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2017) mencapai 93.5%, sedangkan anjuran yang harus dikonsumsi minimal 350-400 g per hari. Rendahnya asupan buah dan sayur memicu perkembangan obesitas(Baker, 2018). Kenaikan prevalensi obesitasdi Indonesia (21.8%),  disebabkan karena aktifitas fisik yang kurang, mengkonsumsi makanan tinggi kalori namun rendah seratdan kebiaasaan minum minuman ringan yang banyak mengandung gula. Tujuan dari pelaksanaan pengabmas ini adalah meningkatkan asupan buah dan sayur pada anak sekolah melalui pendampingan pada ibu rumah tangga sebagai penyedia buah dan sayur di rumah. Tempat pelaksanaan kegiatan.pengabdian Masyarakat di Desa Karang Bayan melibatkan ibu rumah tangga sebanyak 20 orang dan anak sekolah 20 orang. Metode yang diterapkan dalam pendampingan adalah dengan melakukan praktek pengolahan sayur dan buah selama 3 kali dalam seminggu, hasil praktek diberikan pada anak untuk melihat daya terima. Setelah pendampingan ibu mempraktekkan pengolahan sayur dan buah untuk diterapkan dirumahnya selama 3 bulan. Pada akhir kegiatan dilkukan evaluasi untuk melihat dampak pendampingan terhadap ketrampilan ibu dalam memilih jenis dan mengolah sayur dan buah melalui lomba serta asupan pada anak dan dianalisis secara statistic menggunakan uji Wilcoxon. Melalui kegiatan yang dilakukan dapat meningkatan pemilihan jenis sayuran, jumlah yang di konsumsi dan cara pengolahan yang lebih bervariasi.dan secara signifikan bermakna (p=0.001). Asupan buah dan sayurpada anak sekolah, dapat ditingkatkan melalui pendampingan gizi seimbang pada ibu rumah tangga.
Pemberdayaan Kader Remaja Melalui Komunitas Milenial Sadar Kesehatan dalam Upaya Implementasi Keluarga Sehat Bebas Stunting di Desa Jatisela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Lalu Juntra Utama; I Nyoman Adiyasa; Suhaema Suhaema; Lina Yunita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12627

Abstract

ABSTRAK Stunting masih menjadi masalah di Indonesia, termasuk dalam triple burden dengan masalah wasting dan obesitas. Pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk intervensi secara tidak langsung dapat meningkatkan pemahaman dan perubahan perilaku. Kecamatan Gunungsari merupakan daerah lokus untuk penanganan stunting di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Perlu berbagai upaya untuk mengatasi masalah stunting dengan edukasi gizi untuk pemberdayaan remaja untuk dapat menjadi kader milenial, sehingga dapat menjadi agen perubahan di lingkungan setempat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Jatisela Kabupaten Lombok Barat pada bulan Juli 2023. Kegiatan terdiri dari pelatihan antropometri dan pemberian edukasi gizi seimbang. Peserta kegiatan ini adalah remaja yang berusia 15-18 tahun yang mewakili semua dusun di wilayah Desa jatisela. Edukasi gizi Mengenai materi gizi remaja, ibu hamil dan gizi ibu menyusui dapat meningkatkan pengetahuan kader remaja dari 51% dan menjadi 79%. Hasil penilaian keterampilan Menggunakan alat ukur tinggi badan, panjang badan dan pengukuran berat badan menjadi terampil menggunakan alat untuk semua peserta. Rekomendasi kegiatan tindak lanjut adalah memberikan kesempatan kepada para peserta untuk ikut dalam proses pemberian edukasi dan pengukuran antropometri kepada para kader remaja milenial dengan tujuan untuk screening atau penapisan dini terhadap kejadian stunting. Kata Kunci: Antropometri, Edukasi Gizi, Remaja, Pemberdayaan  ABSTRACT Stunting is still a problem in Indonesia, including the triple burden of wasting and obesity. Community empowerment as a form of intervention can indirectly increase understanding and change behavior. Gunungsari District is the locus area for handling stunting in the West Lombok Regency, West Nusa Tenggara. Various efforts are needed to overcome the stunting problem with nutritional education to empower teenagers to become millennial cadres, so that they can become agents of change in the local environment. This community service activity was carried out in Jatisela Village, West Lombok Regency in July 2023. The activity consisted of anthropometry training and providing balanced nutrition education. Participants in this activity are teenagers aged 15-18 years who represent all hamlets in the Jatisela Village area. Nutrition education regarding adolescent nutrition, pregnant mothers and breastfeeding mothers' nutrition can increase knowledge of adolescent cadres from 51% to 79%. The results of the skill assessment using height, body length and weight measurement tools have become skilled in using tools for all participants. The recommendation for follow-up activities is to provide opportunities for participants to take part in the process of providing education and anthropometric measurements to millennial youth cadres with the aim of screening or early screening for stunting incidents.s. Keywords: Anthropometry, Nutrition Education, Teenager, Empowerment