Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OMMEN SEBAGAI SOLUSI PEMBELAJARAN FISIKA DI DAERAH KHUSUS (3T) DALAM MENYONGSONG EDUCATION 4.0 DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Qusthalani Qusthalani
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.588 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i1.503

Abstract

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran fisika di daerah khusus (3T) yaitu minimnya sarana dan prasarana laboratorium. Solusi yang diberikan yaitu menggunakan Laboratorium Fisika Virtual atau maya dari portal rumah belajar, karena sekolah di daerah khusus (3T) minim jaringan internet maka rumah belajar versi offline menjadi pilihan utama. Peserta didik yang menggunakan laboratorium maya tersebut diberikan tantangan untuk menyelesaikan tugas yaitu one month one exsperimen (OMMEN). Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan kreativitas guru fisika dalam setiap proses belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemnafaatan laboratorium maya pada portal rumah belajar dalam pembelajaran fisika. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar mencerminkan keterlaksanaan model OMMEN, aktivitas guru paling dominan pada siklus pertama adalah menjawab pertanyaan yang diajukan siswa (skor 3), siklus kedua memberikan permasalahan yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa (skor 4), siklus ketiga memberikan permasalahan yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa (skor 5), sedangkan aktivitas siswa paling dominan pada siklus pertama, mengajukan pertanyaan (skor 3), siklus kedua memecahkan permasalahan yang diberikan guru (skor 4), dan siklus ketiga memecahkan masalah yang diberikan guru (skor 5). Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I hasil rata-rata yang diperoleh adalah 71,2 meningkat menjadi 80,08 pada siklus II dan pada siklus III mengalami peningkatan lagi sebesar 89,24.
DAMPAK PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KERJA LABORATORIUM TERHADAP PENGURANGAN MISKONSEPSI PADA MATERI SUHU DAN KALOR Qusthalani Qusthalani; Abdul Halim; Ibnu Khaldun
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 3, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.06 KB)

Abstract

Penelitian  ini dilakukan  dengan  tujuan  mengetahui untuk  pengetahuan  awal  dan  profil  miskonsepsi  pada  materi suhu dan panas,  serta  menguji  signifikansi  penggunaan  metode kerja laboratorium  dalam menurunkan miskonsepsi pada materi suhu dan panas kelas X SMAN1 Paya Bakong Aceh Utara.  Penelitian ini menggunakan  desain  pre-experimental  design  dengan  bentuk  one  group  pretest-posttest design.  Sampel  yang  digunakan  adalah  kelas  X -1 dan kelas X-2  yang  berjumlah  50  siswa.  Sebelum  dan sesudah  pelaksanaan  metode kerja laboratorium,  siswa  diberikan  14  soal  pretes  dan  postes yang dilengkapi dengan kolom  Certainty of Response Index  (CRI) untuk  membedakan siswa yang tidak tahu konsep (LC), tahu konsep (KCC), menebak (LG), miskonsepsi (Mis) dan tidak konfiden (NC). Jumlah miskonsepsi tiap  siswa  pada  pretes  dan  postes  dianalisis  menggunakan  persentase  pada  Microsoft  Excel  dan  menghasilkan  perbedaan siswa yang terjadi miskonsepsi dan tidak tahu konsep. Kesimpulan yang diperoleh adalah  metode kerja laboratorium mampu secara signifikan menurunkan miskonsepsi pada materi suhu dan panas.