Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODA ALTERNATIF PADA PENDISTRIBUSIAN ANGKUTAN PETIKEMAS DI PELABUHAN SUKARNO HATTA Dewa, Syarifuddin
Jurnal Riset Teknologi Kelautan Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Riset Teknologi Kelautan (JRTK)
Publisher : Jurnal Riset Teknologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.833 KB)

Abstract

Muatan dan kunjungan kapal petikemas di terminal petikemas Sukarno Hatta tiap tahun mengalami peningkatan, sementara terbatasnya jumlah fasilitas tambatan, kedalaman kolam pelabuhan, lapangan penumpukan, dan pendistribusian muatan ke wilayah hinterland dengan jarak cukup jauh melalui angkutan darat yang dapat berdampak pada pemeliharaan fisik jalan raya, dapat membuat kemacetan lalu lintas, pengangkutan memerlukan waktu lama sampai ke pemilik, sehingga kurang efisien. Penelitian ini bertujuan menganalisis penggunaan moda alternatif yang diminati pengguna jasa angkutan. Metode penelitian yang digunakan adalah model logit biner, pengambilan data wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus permintaan kunjungan kapal pertumbuhan rata-rata sebesar (5,66%) per tahun dan arus B/M rata-rata sebesar (9,44%) per tahun. Kecenderungan pengguna jasa transportasi pengangkutan petikemas memilih moda truk dengan probabilitas (58%) dan moda kapal laut (42%).
MODA ALTERNATIF PADA PENDISTRIBUSIAN ANGKUTAN PETIKEMAS DI PELABUHAN SUKARNO HATTA Syarifuddin Dewa
Jurnal Riset Teknologi Kelautan Vol. 14 No. 1 (2016): Jurnal Riset Teknologi Kelautan (JRTK)
Publisher : Jurnal Riset Teknologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.833 KB)

Abstract

Muatan dan kunjungan kapal petikemas di terminal petikemas Sukarno Hatta tiap tahun mengalami peningkatan, sementara terbatasnya jumlah fasilitas tambatan, kedalaman kolam pelabuhan, lapangan penumpukan, dan pendistribusian muatan ke wilayah hinterland dengan jarak cukup jauh melalui angkutan darat yang dapat berdampak pada pemeliharaan fisik jalan raya, dapat membuat kemacetan lalu lintas, pengangkutan memerlukan waktu lama sampai ke pemilik, sehingga kurang efisien. Penelitian ini bertujuan menganalisis penggunaan moda alternatif yang diminati pengguna jasa angkutan. Metode penelitian yang digunakan adalah model logit biner, pengambilan data wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus permintaan kunjungan kapal pertumbuhan rata-rata sebesar (5,66%) per tahun dan arus B/M rata-rata sebesar (9,44%) per tahun. Kecenderungan pengguna jasa transportasi pengangkutan petikemas memilih moda truk dengan probabilitas (58%) dan moda kapal laut (42%).
Pengayaan Keterampilan Pembangunan Perahu Kecil Fiberglass untuk Sarana Produksi Usaha Mikro Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Jeneponto Wahyuddin Mustafa; Syamsul Asri; Farianto Fachruddin; Syarifuddin Dewa; Lukman Bochary; Ganding Sitepu; Rosmani -; Wihdat Djafar; A. Ardianti; Moh. Rizal Firmansyah
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2019): Aplikasi Teknologi untuk Hidup Masyarakat yang Lebih Baik
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.985 KB) | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v2i2.92

Abstract

Generally, people who live along the coast of Jeneponto regency do the seaweed cultivation both in group or in person. One of the group is Pattontongan city group in the area of Pattontongan, Binamu subdistrict. They used both wooden boat and FRP boat for the activities. Of the latter, they got their FRP boat from the Indonesian government as it to expensive to buy them in person. In order to maintain their FRP boat, a training for repairing their FRP boat have been conducted by the team of lecturers from the Departmen of Naval Architecture Engineering Faculty, Unhas for the group. To improve their skills, a further training have been conducted recently as well. The training focus on how to build the FRP boat from beginning. The result of the training shows that the participants which are the seaweed farmers are being able to 1) read a boat design, 2) transfer the boat design into full scale design, 3) make the boat mould, 4) layering the boat using hand lay-up method. By being able to do all those activities, the seaweed farmers have improved their skills of making the FRP boat. The skills have opened an opportunity for the seaweed farmers to increase their well being by getting an order of repairing and building FRP boat.