Wery Aslinda
Prodi D-III Gizi, Poltekkes Kemenkes Palu, Palu, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengenalan Komposisi Gizi Makanan Tradisional Suku kaili Melalui Media Food Fotograph Kepada Praktisi Kuliner dan Kader Posyandu: Introduction of the Nutritional Composition of the Kaili Traditional Food through Food Photography for Culinary Practitioners and Posyandu Cadres Nurjaya Nurjaya; Elvyrah Faisal; Wery Aslinda
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.76 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i1.384

Abstract

Dengan adanya Food Photograph makanan tradisional Kaili, masyarakat dapat mengenal komposisi gizi setiap hidangan yang mereka konsumsi sehingga media ini dapat digunakan tidak hanya sebagai media dalam menetapkan besar porsi yang dikonsumsi oleh seseorang, tetapi juga dapat menjadi media dalam melakukan edukasi gizi kepada masyarakat. Kegiatan edukasi gizi inilah yang diangkat menjadi suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Metode kegiatan adalah penyuluhan tentang zat gizi dan komposisi gizi makanan tradisional Kaili melalui penggunaan Food Photograph dan metode demonstrasi yakni mendemontrasikan bagaimana cara menilai komposisi makanan khas Kaili dalam satu porsi. Sasaran kegiatan adalah semua praktisi kuliner dan kader posyandu di wilayah sasaran dengan jumlah 30 orang. Wilayah yang dipilih adalah Kecamatan Labuan dan Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebesar 44% setelah dilakukan kegiatan penyuluhan dan sebesar 90% peserta terampil/mampu menghitung nilai gizi makanan tradisional Kaili berdasarkan jumlah porsi yang dikonsumsi setelah mengikuti demonstrasi. Kesimpulan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan peserta setelah memperoleh informasi/pesan dan terdapat peningkatan keterampilan peserta setelah memperoleh demonstrasi cara perhitungan asupan nilai gizi makanan tradisional Kaili yang dikonsumsi perporsi.
Edukasi Mitigasi Kesehatan Reproduksi pada Masyarakat Desa Sibalaya Utara dan Sibalaya Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah: Education on Reproductive Health Mitigation in the Community of North and South Sibalaya Villages, Sigi Regency, Central Sulawesi Sumiaty Sumiaty; Siti Hadijah Batjo; Taqwin Taqwin; Widya Pani; Niluh Nita Silfia; Hastuti Usman; Kadar Ramadhan; Dwi Erma Kusumawati; Wery Aslinda; Metrys Ndama; I Wayan Supetran; Mohamad Fadli Dg. Patompo; Baharuddin Condeng; Junaidi Junaidi; Fajrillah Kolomboy; Zainul Zainul; Djunaedil Syukur Sulaeman; Novarianti Novarianti; Saharudin Saharudin; Ni Made Ridla Nilasanti
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.225 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v4i1.1654

Abstract

The preparation of individual equipment in reproductive health mitigation during disasters is not known by the community. The people of Sibalaya Village have never received education on reproductive health mitigation kits during disasters. The purpose of community service is to prepare the community in reproductive health mitigation during disasters in Sibalaya Village, Tanambulawa Sub-district, Sigi, Central Sulawesi. The service method is health education and demonstration on reproductive health mitigation kits. The service was carried out in North and South Sibalaya Villages, Sigi Regency, Central Sulawesi, from October 19 to October 24, 2022. The target audience are pregnant women, mothers with toddlers, adolescent girls, and couples of reproductive age, with a total of 38 participants. The education media used a PowerPoint presentation with an LCD projector. Evaluation was conducted through pre and post-tests using a questionnaire. The service results showed that 100% of participants knew about the risk groups during disasters, >70% knew about the color of the kit, 92.11% knew about the contents of the kit, and 97.37% knew about the availability of transportation during referrals. The post-test was conducted by asking participants directly, and those who answered correctly were given a reproductive health mitigation kit as a prize. Two participants were able to demonstrate the use of the mitigation kit. The conclusion of the service is that there is an increase in knowledge, and participants can demonstrate the use of reproductive health mitigation kits. It is recommended to form a village reproductive health mitigation team and provide training.