Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Respon Hasil Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Umur Pemangkasan Pucuk Dan Dosis TrichokomposRespon Hasil Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Umur Pemangkasan Pucuk Dan Dosis Trichokompos Putri, Mila Yunianysyah; Dewanti, F. Deru; Hidayat, Ramdan
BIOEDUSCIENCE Vol 8 No 3 (2024): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jbes/14672

Abstract

Background: Increasing the productivity of Chili pepper plants can be done by pruning shoots and using trichotomous biofertilizer as an alternative to chemical fertilizers. This study aims to determine the effect of treating shoot pruning age and adding trichotomous doses on Chili pepper plant yields. Methods: This experiment used a Randomized Block Design with two factors. The first factor is the age of shoot pruning, which consists of 4 treatment levels, namely P0 = No pruning, P1 = shoot pruning 14 HST, P2 = shoot pruning 21 HST, P3 = shoot pruning 28 HST and trichotomous dose as the second factor consisting of 4 treatment levels, namely T0 = Without trichotomous, T1 = 600g/plant, T2 = 800 g/plant, and T3 = 1000 g/plant, so that 16 treatment combinations were obtained with three replications. Results: The results showed that the combination of pruning age treatment of 28 HST and trichotomous dose of 800g/plant produced the best number of flowers. A pruning age of 28 HST gave the best results on the number of leaves, leaf area, productive branches, total number of fruits per plant, and total fruit weight per plant. A trichotomous dose of 800 g/plant gave the best results on plant height, number of productive branches, total number of fruits per plant, and total fruit weight per plant. Conclusion: The pruning age of shoots and trichotomous doses affect the yield of Chili pepper plants.
Pengaruh Jenis Bahan Setek dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid) terhadap Pertumbuhan Tanaman Mint (Mentha arvensis) Shofia, Hanifah Salsabila; Dewanti, F. Deru; Sukendah
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol. 13 No. 1: Januari 2025
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/plumula.v13i1.217

Abstract

Tanaman mint (Mentha arvensis) merupakan bahan baku pembuatan minyak atsiri yang memiliki tingkat kebutuhan tinggi di pasar internasional. Pemenuhan kebutuhan tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan produktivitas tanaman seperti seleksi bahan tanam dan penggunaan zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis bahan setek dan penambahan IBA (Indole Butyric Acid) dengan konsentrasi yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman mint. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2023 hingga Februari 2024 di wilayah Kota Blitar, Jawa Timur. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap 2 faktor yaitu jenis bahan setek serta konsentrasi IBA. Kombinasi setek pucuk dan IBA 20 ppm meningkatkan persentase setek hidup. Kombinasi setek batang dan IBA 20 ppm meningkatkan jumlah tunas pada 4 MST (minggu setelah tanam). Penggunaan setek batang menghasilkan jumlah tunas dan daun yang lebih tinggi pada 4 MST sedangkan setek pucuk menghasilkan jumlah tunas dan daun yang lebih tinggi pada umur 12 hingga 16 MST. Pemberian IBA sebesar 20 ppm mampu meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun pada 4 MST.
Pengembangan dan peningkatan kualitas usaha kerajinan berbasis limbah kayu jati Dewanti, F. Deru; Guniarti, Guniarti; Sulistyono, Agus; Koentjoro, Yonny; Liliek, Liliek
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i1.9108

Abstract

The problem is the abundance of untapped teak wood waste that has an impact on environmental pollution. The purpose of this community service activities is to develop an agro-industrial area and become a marketing platform for wood waste processing products. The service activities include: (1) programing preparation and socialization stage, (2) programing and to do exhibition assistance training, (3) monitoring and evaluation, (4) Marketing and promotion. The results obtained from processed teak waste are in the form of vehicle souvenirs such as cars, vespa, motorbikes, rickshaws, mineral water containers, fruit containers, and ashtrays which have been exhibited as superior products at the sub-district level. This program is implemented by UPN Veteran East Java together with Soerja Ngawi University and the Ngawi Food Security Agency. Activities carried out include comparative studies, mentoring, apprenticeship, procurement of tools and training for making souvenirs from waste, and marketing for groups of craftsmen. Waste processing is beneficial for the community in increasing knowledge and skills, increasing community income, and making the regional superior product of Ngawi Regency. Environmental pollution can be overcome by utilizing waste into superior products.
Respon Macam Pupuk terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Omega-3 pada Tanaman Krokot (Portulaca oleracea L.) Nabilah, Lutfiah; Dewanti, F. Deru; Koentjoro, Yonny; Tarigan, Puji Lestari
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1290

Abstract

Tanaman Krokot (Portulaca oleracea L,) salah satu jenis tanaman liar yang dapat digunakan sebagai obat. Krokot dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat karena memiliki banyak kandungan gizi. Kandungan vitamin dalam krokot dapat digunakan sebagai antioksidan senyawa yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang berasal dari radikal bebas. Kandungan gizi yang banyak pada tanaman krokot menjadikan alasan bahwa tanaman krokot dapat dijadikan sebagai tanaman budidaya. Budidaya tanaman membutuhkan pupuk untuk menambah nutrisi tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pupuk yang paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman krokot. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Agroklimatologi UPN “Veteran” Jawa Timur. Perlakuan ini terdiri dari faktor yaitu macam pupuk yang terdiri dari 5 perlakuan P0 : tanpa pupuk (kontrol), P1 : pupuk kandang sapi, P2 : pupuk kandang kambing, P3 : pupuk kandang ayam dan P4 : pupuk kascing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang kambing mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman krokot. 
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Pemberian Dosis Pupuk Guano Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Krokot (Portulaca oleracea L.) Dewi, Amniresta Syahda; Dewanti, F. Deru; Triani, Nova; Tarigan, Puji Lestari
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1255

Abstract

Krokot merupakan tanaman gulma yang memiliki banyak kandungan yang baik untuk tubuh. Krokot dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan dan dijadikan obat herbal. Banyaknya manfaat yang terkandung dalam krokot, tanaman ini memiliki potensi untuk pemanfaatannya sehingga dapat dibudidayakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi media tanam dan dosis pupuk guano yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman krokot. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur pada bulan Agustus hingga September 2022. Faktor pertama adalah komposisi media tanam (M) yang terdiri dari 3 taraf yaitu M1 : tanah + arang sekam (1:1), M2 : tanah + arang sekam + pupuk kandang ayam (1:1:1), M3 : tanah + arang sekam + pupuk kandang sapi (1:1:1) dan dosis pupuk guano (D) sebagai faktor kedua yang terdiri dari 4 taraf yaitu D0 : tanpa pupuk guano (kontrol), D1 : dosis pupuk guano 15 g.polybag-1, D2 : dosis pupuk guano 20 g.polybag-1, D3 : dosis pupuk guano 25 g.polybag-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (1:1:1) dan dosis pupuk guano 15 g.polybag-1 memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah cabang, diameter tajuk tanaman dan berat segar tanaman krokot.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PARIA (Momordica charantia L.) TERHADAP MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PGPR Armadianty, Fany Risma; Dewanti, F. Deru; Pribadi, Didik Utomo; Wiyatiningsih, Sri
Agrika Vol. 19 No. 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v19i1.6629

Abstract

Paria (Momordica charantia L.) merupakan tanaman pertanian hortikultura, memiliki rasa pahit, dan dimanfaatkan sebagai bumbu masak. Paria juga memiliki potensi sebagai alternatif obat herbal karena antioksidan tanaman ini berfungsi sebagai antikanker, antiinflamasi, antimikroba, dan penangkal radikal bebas. Pertanian organik membantu meningkatkan produksi paria yang optimal dengan penggunaan media tanam dan PGPR. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus di Kebun Rakyat Brenjonk Organic Farming di Trawas, Mojokerto. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang dirancang menggunakan Rancangan Blok Lengkap Acak dua faktor dengan yang pertama adalah kombinasi media tanam (M) yang terdiri dari empat taraf yaitu M1 (tanah), M2 (tanah: arang sekam), M3 (tanah: pupuk kandang sapi), dan M4 (tanah: arang sekam: pupuk kandang sapi). Faktor kedua adalah konsentrasi PGPR (T) yang terdiri dari tiga taraf yaitu T1 (5 ml/l), T2 (10 ml/l), dan T3 (15 ml/l), sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Interaksi kedua perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata. Perlakuan media tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan panjang buah. Perlakuan konsentrasi PGPR memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan media tanam M3 dan M4 dan konsentrasi PGPR T3 (15 ml/l).
The Effects of Various Planting Media and Organic Fertilizers on the Growth and Yield of Purslane (Portulaca Oleracea L.) Dewanti, F. Deru; Sukendah, Sukendah; Tarigan, Puji Lestari; Yunus, Ahmad
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 6 (2023): June
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i6.3905

Abstract

Purslane has many benefits as food or raw material for medicine. It is rich in beneficial compounds, such as omega-3 and vitamins. However, it has not been cultivated yet. Organic input in cultivation is essential to ensure food safety for humans. Using organic inputs can avoid the yield from chemical and biological contaminants that can threaten health. Thus, the source of growing media and fertilizer must be considered. Because the use of synthetic chemicals has residues that are harmful to the environment and human health. This research sought to identify the best combination of growing media and organic fertilizer to increase purslane yield. The experiment was conducted with a randomized block design with 2 factors and 3 replications. Organic fertilizers (guano, cow urine, and rabbit urine) and planting media (soil, soil + husk charcoal, soil + compost, and soil + husk charcoal) were the treatments assessed. The observation variables were planting media analysis, the number of leaves and branches, growth diameter, and fresh weight. The results show that the planting medium and organic fertilizer did not significantly affect the measured growth parameters. The single variable of organic fertilizer made a difference in growth diameter and fresh weight. Rabbit urine produced in the highest growth diameter, and guano produced in the highest fresh weight The single variable of organic fertilizer made a difference in growth diameter and fresh weight. Rabbit urine produced in the highest growth diameter, and guano produced in the highest fresh weight The single variable of organic fertilizer made a difference in growth diameter and fresh weight. Rabbit urine produced in the highest growth diameter, and guano produced in the highest fresh weight
Growth Period of Porang (Amorphophallus onchophyllus P.) Through Tubber Cut and Inorganic Fertilizer Treatment Dewanti, F. Deru; Hidayat, Ramdan; Tarigan, Puji Lestari
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.5122

Abstract

Porang (Amorphophallus onchophyllus) has many benefits for industry and health, because of the high content of glucomannan in its tubers. Porang needs to be developed, but the problem is getting a uniform source of tuber seeds. To get the uniform tuber seeds by dividing them. This study aims to get a uniform source of tuber seeds. This study was conducted in the field and laboratory. The experiment was arranged in a CRD. There are two factors, in seed tuber division: U1= Intact tuber, U2=Tuber cut in 2, U3=Tuber cut in 3 parts, and U4=Tubers cut into 4 parts. The second factor is fertilizer consisting of Urea, Za, and Phonska. The results of the combined treatment between tuber division and fertilizer treatment showed no significant interaction in all observed parameters. The seed tuber division treatment affects the bud break time, plant height, stem diameter, and canopy width, only at the beginning of growth. U1 gives the highest growth. The various fertilizer treatments only had a significant effect on plant height and stem diameter at 7 and 8 WAP. The treatment of splitting tuber seeds can replace intact tubers to be used as Porang tuber seeds
The Effect of Potassium Dosage and Branch-Pruning on the Growth and Yield of Butternut Squash (Cucurbita moschata Durch) Dewanti, F. Deru; Augustien, Nora; Triani, Nova; Holki, Nurul Islam Fi; Sukarjati
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 9 (2024): September
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i9.7565

Abstract

Butternut squash (C. moschata) is a honey squash plant (Cucurbita moschata Durch) which is an introduced plant from the lowlands of South America and has adapted to Indonesia. The research was carried out in the planting area of Kampung Labu Madu, Toyoresmi Village, Ngasem District, Kediri Regency from January to June 2021. Potassium is among major nutrients needed by plants in their growth and development.  Potassium fertilization can help plants improve the regulation of photosynthetic mechanisms, carbohydrate translocation, protein synthesis This research was a two-factor factorial experiment prepared using a Split Plot Design. The first factor (main plot) was the branch pruning (P) treatment which consisted of 2 levels and the second factor (subplot) was the dose of KCl (K) fertilizer which consisted of 4 levels. The results of the research showed that there was a real influence in the treatment without pruning on the parameters of the number of male flowers and on the parameter of fruit weight with the best treatment being pruning, whereas for the treatment the dose of KCl fertilizer had a real effect on the parameters.
Pengenalan Budidaya Hidroponik pada Warga Pandugo RT 07 Kota Surabaya sebagai Upaya Peningkatan Gizi Keluarga Suryandika, Fadila; Dewanti, F. Deru; Tarigan, Puji Lestari
Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi : Agrisevika Vol. 1 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/agrisevika.v1i2.12

Abstract

Wilayah Pandugo merupakan pemukiman padat penduduk yang berada di timur Kota Surabaya. Meski merupakan pemukiman padat, sebagian rumah warga RT 07 masih memiliki lahan sempit yang dapat dimanfaatkan untuk urban farming. Sehingga, hidroponik merupakan solusi bertani secara urban farming yang mudah dan efisien tempat. Selain itu, dengan budidaya hidroponik mandiri bermanfaat memberi kepastian bahan pangan yang aman untuk peningkatan gizi anggota keluarga. Pengenalan budidaya secara hidroponik dilakukan melalui pemaparan materi kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung menanam secara hidroponik oleh warga RT 07. Kegiatan pengenalan budidaya hidroponik mendapat antusiasme yang cukup tinggi dari warga, terbukti dengan sebagian besar warga tertarik untuk mengikuti praktek langsung kegiatan menanam secara hidroponik.