Afif Husniyatur Rosyida
Universitas Mulawarman

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gelar Kebangsawanan Kesultanan Kutai Kartanegara Sebagai Status Sosial Lisda Sofia; Afif Husniyatur Rosyida; Nikmatul Hidayati Sholikhatin; Novia Satya Ariyanti; Muhliansyah Muhliansyah
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2371

Abstract

Gelar bangsawan adalah penanda darah atau keturunan dengan istana sebagai bentuk penghargaan yang diberikan agar memiliki gelar bangsawan, individu harus merupakan keturunan atau orang biasa yang diberi gelar oleh Sultan. Gelar yang dipegang oleh individu dapat membentuk status sosial mereka dalam ke-hidupan masyarakat. Dimana status sosial ini dapat mempengaruhi individu dalam berperilaku dan berperilaku di zaman modern sekarang ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gelar bangsawan Kesultanan Kutai Kartanegara dapat membentuk status sosial dan penghargaan dalam masyarakat modern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif tipe fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah orang yang memiliki gelar bangsawan Kesultanan Kutai Kartanegara dengan jumlah subjek empat orang, yang memiliki gelar Aji Pangeran, Aji Raden, Aji Bambang dan Aji. Data yang terkumpul dianalisis melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa derajat kebangsawanan yang dimiliki memiliki pengaruh dalam status sosial seperti penghargaan, kehormatan, kebanggaan, dan pengabdian. Namun di zaman modern sekarang ini para pemilik gelar mulai dipengaruhi oleh apresiasi terhadap gelar dalam hal substansi budaya, cara berpikir dan nilai-nilai sosial tidak lagi menjunjung tinggi kearifan bu-daya yang ada seperti sebelumnya
Connecting Group Activity Dalam Menurunkan Kecemasan Sosial Pada Gen-Z Hairani Lubis; Afif Husniyatur Rosyida; Fitri Wulandari; Syazira Nira Sandya
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 1 (2017): Volume 6, Issue 1, June 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i1.2357

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kecemasan sosial pada mahasiswa setelah diberikan connecting group activity. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan so-sial yang sedang atau tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Univer-sitas Mulawarman Angkatan 2017 sejumlah 30 mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu Paired sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan kecemasan sosial pada subjek setelah diberikan connecting group activity dengan nilai t = 3.323 dan p = 0,005 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukan pelatihan yang diberikan dapat menurunkan kecemasan sosial setelah subjek diberikan connecting group activity. Sedangkan pada kelompok control didapatkan hasil nilai t = -.324 dan p = 0.751 (p > 0,05) yang bermakna tidak ada penurunan kecemasan sosial pada mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2017 Universitas Mulawarman setelah diberikan
Efektivitas Terapi Film Dalam Meningkatkan Empati Afif Husniyatur Rosyida
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 8, No 2 (2020): Volume 8, Issue 2, June 2020
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v8i2.4904

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi film dalam meningkatkan empati siswa SMP Negeri 31 Samarinda. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan eksperimen, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah 60 siswa SMP Negeri 31 Samarinda. Desain penelitian adalah non-randomized pre-test-posttest control group design. Teknik analisis statistik adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi film efektif dalam meningkatkan empati siswa, hal ini berdasarkan hasil uji wilcoxon dengan p value = 0,021 pada kelompok eksperimen, hal ini menunjukkan p <0,05 dan nilai Z = -2,315 (> -1,96), sehingga hipotesis H1 diterima yang artinya subjek yang diberikan terapi film meningkatkan empati. Sedangkan hasil pada kelompok kontrol dengan nilai p = 0,06 hal ini menunjukkan p> 0,05 dan nilai Z = -1,878 (<-1,96), sehingga H0 diterima yang berarti subjek yang diberikan terapi film tidak mengalami peningkatan. empati.
Pola Asuh Efektif Di Era Digital Hairani Lubis; Afif Husniyatur Rosyida; Nikmatul Hidayati Solikhatin
PLAKAT : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v1i2.2967

Abstract

Pada era digital saat ini para orang tua harus memilih pola asuh yang efektif untuk sang anak agar terhindar dari program distrak yang dapat memicu perilaku menyimpang. Untuk itu dilakukannya sebuah penyuluhan Psikoedukasi pada masyarakat mengenai “pola asuh yang efektif di era digital” yang dilakukan selama 120menit terhadap 50 orangtua/guru di Kecamatan Sungai Pinang serta Kantor Pemberdayaan Perempuan Provinsi Kalimantan Timur. Orangtua harus memahami bahwasannya perangkat lunak dan media digital tidak dapat lepas sepenuhnya pada era sekarang ini, sehingga orangtua sebaiknya mengawasi anak dengan sebaik mungkin gara anak tidak salah menggunakan perangkat dan media digital tersebut. Hal ini membutuhkan ekstra tanggung jawab karena semakin hari semakin canggih perangkat dan media digital yang digunakan.Awal kesalahan pertama apabila orangtua menyerahkan keputusan menggunakan perangkat dan media digital sepenuhnya kepada anak, sehingga diperlukannya perilaku berkomunikasi internal keluarga untuk melindungi anak dari penggunaan perangkat digital dan paparan media digital. Setelah diberikannya penyuluhan orangtua dapat mengetahui pengaruh gadget pada perkembangan anak, fakotr-faktor anak dapat mengalami kecanduan gadget dan pemilihan pola asuh yang efektif dalam era digital.