Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Gambaran Injury Severity Scale Pada Pasien Cedera Kepala Berat Nurul Fatwati Fitriana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.59 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pengukuran keparahan trauma menjadi tahap yang sangat penting untuk menetapkan jenis perawatan yang efektif dan membuat evaluasinya lebih mudah. Hampir semua penilaian trauma mencoba menterjemahkan keparahan trauma menjadi skala numeric. ISS mengidentifikasi keparahan trauma berdasarkan jumlah dan jenis trauma pada cedera kepala berat. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran nilai ISS pada pasien cedera kepala berat. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan desain retrospektif. Data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Rekam medis yang digunakan sebanyak 80. Hasil : Hasil penelitian pada rekam medik pasien cedera kepala berat menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin mayoritas laki-laki 52 responden (65%), usia ≥40 tahun terdapat 51 responden (63,75%), nilai ISS pada responden yang dikategorikan dalam termasuk nilai ISS ≤15 ada 35 responden (48,8%), dan prognosis dalam 3 hari perawatan, terdapat 53 responden (66,2%) hidup. Sebanyak 7,6% respoden dengan ISS ≤15 mempunyai prognosis buruk (meninggal), dan sebanyak 26,2% (21 responden) dengan ISS ≥15 mempunyai prognosis buruk (meninggal) Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini adalah mayoritas pasien cedera kepala berat mempunyai nilai ISS ≥15
OPTIMALISASI KEMAMPUAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN KERACUNAN BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN SARANA TELENURSING DI DESA KARANG RAU SOKARAJA Nurul Fatwati Fitriana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.681 KB)

Abstract

Paparan terhadap racun dapat terjadi ketika bekerja, karena lingkungan, berekreasi. Keracunan dapat terjadi melalui beberapa jalur, yaitu pernafasan, pencernaan, suntikan atau gigitan , dan kontak dengan kulit. Kebanyakan keracunan terjadi secara tidak sengajaan, relatif ringan dan tidak memerlukan penanganan gawat darurat. Ada lima zat yang bisa menyebabkan keracunan yaitu makanan, analgesik atau zat pereda nyeri, kosmetik, zat pembersih rumah tangga, benda asing seperti mainan dari plastik. Kejadian keracunan tidak hanya terjadi pada waktu penyimpanan, tetapi juga karena menggunakan wadah yang seharusnya tidak digunakan sebagai wadah bahan kimia beracun. Banyak sekali terjadi keracunan akibat minum bahan kimia beracun secara tidak sengaja yang ditempatkan di dalam wadah atau botol sirup, teh botol dan lain sebagainya. Kegiatan ini merupakan program yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman bahaya cedera sehari-hari dan penatalaksanaan pertama pada cedera. Program khusus dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan anggota dawis Karang Rau tentang pengertian keracunan bahan kimia Program ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan pemberian media telenursing terkait dengan penatalaksanaan keracunan bahan kimia pada cedera rumah tangga. Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan ini adalah definisi, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan ketika terjadi keracunan.
Kegiatan Menyusun Gambar dan Mewarnai Sebagai Sarana Edukasi Hand Hygiene Pada Anak Usia Prasekolah di Desa Karang Rau Banyumas Nurul Fatwati Fitriana; Reni Purwo Aniarti; Suci Ratna Estria; Sri Suparti; Meida Laily Ramdani; Abdul Hakim Nitiprojo; Dina Ratna Juwita; Candra Andodo; Hikmi Muharromah Pratiwi
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.435

Abstract

Usia prasekolah merupakan kelompok rentan terserang penyakit menular karena kebiasaannya memegang sesuatu benda, mengusap ingus dengan tangan. Salah satu penyakit yang menular adalah COVID-19 yang telah menjadi pandemic pada tahun 2020-2022. Salah satu tindakan pencegahan penularan penyakit tersebut adalah melalui cuci tangan. Pada usia prasekolah mempunyai tugas perkembangan meningkatkan keterampilan motorik halus dan motorik kasar. Keterampilan ini bisa dilatih menggunakan cara menyusun puzzle dan mewarnai. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak-anak dalam melakukan cuci tangan yang benar. Metode yang digunakan adalah ceramah, menyusun puzzle, mewarnai, praktik cuci tangan bersama dan diskusi dengan cara bercerita pengalaman kegiatan yang dilakukan. Hasil dari kegiatan ini adalah anak-anak mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir walaupun ada beberapa anak ketika menyusun puzzle masih melihat teman disampingnya. Anak-anak bisa mewarnai, praktik cuci tangan bersama dengan baik dan aktif dalam bercerita ketika menemukan kesulitan-kesulitan pada proses kegiatan. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah sebagian anak-anak usia prasekolah mampu melakukan cuci tangan dengan baik dengan panduan gambar yang diwarnainya. Saran untuk kegiatan selanjutnya adalah kegiatan ini dikemas dengan bentuk perlombaan sehingga mereka mempunyai kemauan untuk bersaing tanpa mencontek dalam pekerjaan mereka.
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Menggunakan Media Komik SITUNGRU dan Simulasi Pada Guru dan Karyawan Sri Suparti; Arum Astika Sari; Nurul Fatwati Fitriana; Suci Ratna Estria; Aprilia Widiyawati
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 5 No. 2 (2023): Indonesian journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Henti jantung merupakan kondisi hilangnya fungsi pompa jantung secara mendadak, terjadi secara tiba-tiba, karena ketidakmampuan memompa darah ke seluruh tubuh dan membutuhkan penanganan segera karena berisko mengancam nyawa. Pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada henti jantung selama ini banyak dilakukan oleh tenaga medis, namun pada prinsipnya orang awam juga bisa memberikan BHD, yaitu dengan menggunakan hand Only RJP (Resusitasi Jantung Paru). Berdasarkan hasil analisis situasi ditemukan beberapa permasalahan mitra diantaranya Guru dan karyawan SD Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) belum memahami tentang henti jantung dan pemberian BHD. Selama ini belum ada kegiatan pelatihan BHD yang dilaksanakan disekolah. Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah untuk meningkatkan pemahaman Guru dan karyawan tentang henti jantung dan bagaimaan pemberian BHD pada henti jantung. Metode yang digunakan melalui pelatihan BHD yang terdiri dari kegiatan edukasi menggunakan media komik SITUNGRU (Resusitasi Jantung Paru), simulasi dan praktik. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre dan postest serta observasi praktik peserta. Hasil kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan pelatihan dengan nilai rata-rata 13,48 (pretest) menjadi 17,80 (posttest). Peserta dapat melakukan ketrampilan BHD dengan metode Hands only CPR, dengan rata rata nilai adalah 91,36. Selanjutnya untuk meningkatkan retensi pengetahuan dan ketrampilan BHD dapat dilatih dengan metode simulasi dan praktik secara periodik.
Gambaran Injury Severity Scale Pada Pasien Cedera Kepala Berat Nurul Fatwati Fitriana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pengukuran keparahan trauma menjadi tahap yang sangat penting untuk menetapkan jenis perawatan yang efektif dan membuat evaluasinya lebih mudah. Hampir semua penilaian trauma mencoba menterjemahkan keparahan trauma menjadi skala numeric. ISS mengidentifikasi keparahan trauma berdasarkan jumlah dan jenis trauma pada cedera kepala berat. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran nilai ISS pada pasien cedera kepala berat. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan desain retrospektif. Data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Rekam medis yang digunakan sebanyak 80. Hasil : Hasil penelitian pada rekam medik pasien cedera kepala berat menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin mayoritas laki-laki 52 responden (65%), usia ?40 tahun terdapat 51 responden (63,75%), nilai ISS pada responden yang dikategorikan dalam termasuk nilai ISS ?15 ada 35 responden (48,8%), dan prognosis dalam 3 hari perawatan, terdapat 53 responden (66,2%) hidup. Sebanyak 7,6% respoden dengan ISS ?15 mempunyai prognosis buruk (meninggal), dan sebanyak 26,2% (21 responden) dengan ISS ?15 mempunyai prognosis buruk (meninggal) Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini adalah mayoritas pasien cedera kepala berat mempunyai nilai ISS ?15
The Effect Of Health Education With Pocketbooks And First Aid Simulation Regarding Ankle Sprain Injurieson The Knowledge And Skills Of Badminton Group Members In Windujaya Village Nazilatul Munawaroh; Nurul Fatwati Fitriana
Jambura Nursing Journal Vol 5, No 2: July 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v5i2.15748

Abstract

Background: Sports injuries are caused by physical stress, technical errors, collisions, or physical activities that exceed the training load. Preventive actions are required to minimize the occurrence of ankle injuries. Knowledge of injuries in sports is necessary for athletes and those who carry out sports activities, thus they can perform or provide first aid appropriately and quickly. Besides, they can prevent the occurrence of injuries towards themselves and others. Objective: This research aims to determine the effect of health education with first aid pocket book regarding ankle sprain injuries on the knowledge and skills of badminton group members in Windujaya Village. Methods: This was quantitative researchwith a pre-experimental design and a one-group pre-test-post-test approach. A total of 34 badminton players in windujaya village were selected as the research samples using purposive sampling technique. Results: The average scores of knowledge of badminton group members before and after being given health education were 9.53 + 1.482 and 12.00 + 2.387, respectively. While the average scores of skills before dan after being given health education were 4.71 + 0.928 and 5.91 + 1.357, respectively. The results of the t-test on the level of knowledge and skills showed that the p value was 0.001. Conclusion: There is an effect of health education with first aid pocketbooks and simulation on ankle sprain injuries on the level of knowledge and skills of badminton group members in windujaya village.
OPTIMALISASI KETERAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA CEDERA OTOT MENGGUNAKAN METODE REST, ICE, COMPRESS AND ELEVATE (RICE MANAGEMENT) Nurul Fatwati Fitriana; Suci Ratna Estria; Abdul Hakim Nitiprodjo; Jumiati Riskiyani Dwi Nandia; Dina Ratna Juwita; Happy Dwi Aprilina; Atika Dhiah Anggraeni; Candra Andodo; Vivi Leona Amelia; Sri Suparti
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Abdi Masyarakat November 2023
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v7i1.5050

Abstract

Injuries can occur anytime and anywhere and can be experienced by anyone. Common types of injuries that occur in daily life are muscle injuries, such as sprains, fractures, dislocations, and bruises. Muscle injuries that are not promptly and correctly treated can result in complications and disrupt daily activities. The management of muscle injuries involves the RICE Management approach, which includes rest, applying cold compresses, compression, and elevating the injured area. Community service is carried out through lectures and simulations on RICE Management. This activity was attended by 32 participants, consisting of health volunteers. During the implementation, participants were cooperative and able to explain the definition, signs and symptoms, complications, and practice the management of muscle injuries using RICE Management.