Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KESEJAHTERAAN SPIRITUAL PASIEN PASCA SINDROM KORONER AKUT Tuti Anggraini Utama; Feni Eka Dianti; Maiyulis Maiyulis
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 9 No 1 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmb.v9i1.1514

Abstract

Post-acute coronary syndrome is the rehabilitation phase that can result in physical and psychological changes that affect the quality of life of the patient which then causes psychosocial problems in the form of anxiety and depression. This anxiety and depression has a correlation with spiritual well-being. The aim of this study was to identify the level of spiritual well-being in patients after acute coronary syndrome in RS cardiac polyclinic. Dr. M.yunus Bengkulu. This research is a quantitative descriptive study using the SIWB instrument. The population of this study were all patients with SKA in 2017, totaling 250 respondents in the last 6 months. This study used accidental sampling technique, amounting to 43 respondents. The results showed that most of the patients were with low spiritual well-being (23%). In conclusion, the patient's spiritual well-being is low, so there is a need for increased fulfillment of the spiritual needs of the family.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 DI RS BHAYANGKARA BENGKULU Tuti Anggriani Utama; Sukmawati Sukmawati; Feni Eka Dianti; Encik Putri Ema Kemala Putri
Jurnal Sains Kesehatan Vol 28, No 3 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.28.3.1-10

Abstract

Pro kontra mengenai penerimaan vaksin covid-19 pada masyarakat di kota Bengkulu sebagai salah satu permasalahan yang terjadi dalam rendahnya cakupan capaian vaksin covid-19. Oleh karena itu perlu dianalisa faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi covid-19 di RS Bhayangkara Bengkulu. Tujuan : Untuk faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi covid-19 di RS Bhayangkara Bengkulu. Metode: Jenis penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian cross-sectional,  dengan menggunakan metode penelitian survey dan korelasi. Uji statistik dalam analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi-squere dan analisis univariat regresi logistik ganda model faktor risiko Hasil: uji statistik diperoleh nilai p value 0.0957 disimpulkan tidak terdapat hubungan umur dengan penerimaan vaksin covid-19.  Nilai p-value 0,427 tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan penerimaan covid-19. Nilai p-value 0,519 tidak terdapat hubungan status pekerjaan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,425 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pendidikan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,410 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan riwayat covid-19 dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penerimaan covid-19. Kesimpulan: Pengetahuan mempunyai pengaruh dominan terhadap penerimaan vaksin covid-19.  Keyword:  covid-19;penerimaan; sikap; vaksinasiABSTRACTbackground: Pros and cons regarding the acceptance of the covid-19 vaccine in the community in the city of Bengkulu as one of the problems that occur in the low coverage of the covid-19 vaccine achievement. The purpose of this study to analyze the factors that influence people's attitudes towards receiving the covid-19 vaccination at Bhayangkara Hospital Bengkulu. Objective: For factors that influence people's attitudes towards receiving the covid-19 vaccination at Bhayangkara Hospital Bengkulu. Method: This type of research is quantitative, using a cross-sectional research design, using survey and correlation research methods. The statistical test in the bivariate analysis in this study used the chi-square test and the univariate analysis of multiple logistic regression risk factor models. Results: the statistical test results obtained a p value of 0.0957, it was concluded that there was no relationship between age and receipt of the covid-19 vaccine. The p-value of 0.427, there is no relationship between sex and acceptance of covid-19. The p-value of 0.519 has no relationship between work status and acceptance of covid-19. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.425, so it can be concluded that there is a relationship between education and COVID-19 acceptance. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.410, so it can be concluded that there is a relationship between the history of covid-19 and the acceptance of covid-19. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.000, so it can be concluded that there is a relationship between knowledge and acceptance of covid-19. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.000, so it can be concluded that there is a relationship between knowledge and acceptance of covid-19. Conclusion. The results of the knowledge analysis have a dominant influence on the acceptance of the covid-19 vaccine.
Generasi Muda Siaga Kegawatdaruratan di Area Wisata Kemumu Bengkulu Utara Tuti Anggriani Utama; Feni Eka Dianti; Desi Susilawati
DHARMA RAFLESIA Vol 20, No 1 (2022): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v20i1.18295

Abstract

Kondisi area wisata kemumu masih menjadi perhatian wisatawan saat menuju ke air terjun . Hal ini dipengaruhi oleh anak tangga dengan jumlah 1000 dan tangga yang licin diserta jurang pada sisi kanan tangga.  Permasalahan yang kerap terjadi di area wisata Kemumu adalah cedera kepala, cedera tulang belakang, perdarahan, tenggelam, fraktur, sesak napas, henti napas dan jantung sampai kondisi kegawatdaruratan. Pemecahan masalahnya adalah melakukan pemberdayaan remaja dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan. Sasaran kegiatan adalah 10 orang.  Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui pengetahuan gemu gadar tentang penanganan kegawatdaruratan di area wisata Kemumu.  Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan adalah pemberdayaan remaja dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan. Kegiatan tanggal 14-15 Juli  tahun 2021, dilaksanakan di balai desa Kemumu dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan pre dan post test pelatihan sebesar 18.40 poin dengan p: 0.00 peningkatan keterampilan  sebesar 8.70 poin dengan p : 0.00 dan sebagian besar remaja menyatakan semakin memiliki rasa percaya diri untuk melaksanakan penanganan kegawatdaruratan di area wisata Kemumu. Direkomendasikan agar pelaksanaan penanganan kegawatdaruratan pasca kegiatan PPM dapat dilakukan pendampingan dan dimonitoring oleh kelurahan, PMI dan Puskesmas Kemumu.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN AKTIVITAS FISIK LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS Titin Aprilatutini; Nurlalili Nurlalili; Nova Yusitisia; Tuti Anggriani Utama; Valentri Novita; Feni Eka Dianti
Jurnal Sains Kesehatan Vol 29, No 3 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.29.3.19

Abstract

Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor independent untuk penyakit yang tidak kunjung sembuh yang dapat menyebabkan kematian secara global. Aktivitas fisik penderita diabetes mellitus dapat meningkatkan penggunaan kadar gula darah, daya tahan tubuh, memperbaiki sensitivitas insulin, mengurangi stress, dan menurunkan kadar lemak tubuh. Kasus diabetes melitus di Kota Bengkulu pada tahun 2021 tertinggi di Puskesmas Sawah Lebar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik dengan aktifitas fisik pada lansia penderita diabetes melitus. Metode dalam  penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah lansia penderita diabates melitus yang datang berobat ke Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu yang berjumlah 51 lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dengan melakukan wawancara dan menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Data diuji menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 51 lansia terdapat 34 lansia (66,7%) melakukan aktifitas fisik tingkat sedang, 29 lansia (56,9%) berada pada kategori usia lansia akhir, 36 lansia (70,6%) berjenis kelamin perempuan, 37 lansia  (72.5%) berpendidikan rendah,  dan lansia masih aktif bekerja sebanyak 34 (66.7%). Terdapat hubungan bermakna antara usia dan pekerjaan dan  tidak terdapat hubungan bermakna antara pendidikan dan jenis kelamin dengan aktifitas fisik pada lansia penderita diabetes melitus di Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu. Hal ini dapat menjadi perhatian untuk dilakukan secara ruttn melalui kegiatan lansia oleh Puskesmas Sawah Lebar, misalnya dalam bentuk senam lansia.Kata Kunci :  aktivitas fisik, diabetes mellitus, karakteristik lansia.