Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SISTEM FONOLOGI BAHASA LIMOLA/PHONOLOGY SYSTEM IN LIMOLA LANGUAGE Jusmianti Garing; Nuraidar Agus; Nurlina Arisnawati; Ramlah Mappau
Aksara Vol 33, No 1 (2021): AKSARA, EDISI JUNI 2021
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.002 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v33i1.671.153-168

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengonservasi sistem fonologi bahasa Limola. Data dikumpulkan melalui instrumen berisikan 200 kosakata swadesh dan 200 kosakata budaya. Kosakata tersebut berbahasa Indonesia dan diterjemahkan dalam bahasa Limola berdasarkan kebutuhan data. Analisis data dilakukan dengan mentranskripsikan data dalam bentuk fonetis. Setelah data ditranskripsikan, dilakukan pembuktian klasifikasi dan distribusi fonem. Selanjutnya menelaah penyukuan dan perubahan bunyi dalam bahasa Limola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Limola memiliki lima buah fonem vokal dasar dan tiga belas vokal variasi, sehingga secara keseluruhan terdapat delapan belas vokal yang berfungsi sebagai pembeda makna. Lima vokal dasar bahasa Limola adalah /i/, /e/, /a/, /u/, /o/ dan tiga belas vokal variasi atau alofon dari lima vokal dasar, yaitu adalah /i/ = [i:], [ii], [I]; /e/= [e:], [ɛ], {ɛ:]; /a/= [a:], [aa]; /o/= [o:], [oo], [ɔ]; dan /u/=[u:], [uu]. Uniknya, bahasa Limola selain memiliki diftong, seperti [ia], [ea], [ai], [oɛ], [ua] dan lainnya, juga memiliki diftong yang disebut sebagai diftong kembar atau identik yang terdapat pada bunyi vokal tertentu, yakni bunyi /ii/, /aa/, /oo/, dan /uu/. Keempat bunyi tersebut merupakan bunyi vokal depan /aa/ dan /ii/ dan vokal belakang /oo/ dan /uu/. Selanjutnya, fonem konsonan bahasa Limola terdiri atas tujuh belas konsonan dan ada enam fonem yang tidak ditemukan di dalam bahasa Limola, yaitu, /f/, /h/, /x/, /z/, /q/, dan /v/. Penyukuan bahasa Limola adalah V, VK, KV, KVK, KVV. Selanjutnya, perubahan bunyi bahasa Limola berdasarkan pada proses fonologis melalui asimilasi, diftongisasi, monoftongisasi, anaptiksis, protesis, epentesisi, paragoge, dan zeroisasi. Kata kunci: konservasi, fonologi, bahasa Limola AbstractThe research aims to conserve the phonology system of the Limola language. The data collected using an instrument containing 200 words of Swadesh and 200 words of culture. The words in the Indonesian language were translated into the Limola language based on the data needs. Data analysis was conducted by transcribing data in phonetic form. After the data transcribed, it was proving the classification and distribution of phonemes. Next, the researchers examined the syllable and sound changes that occurred in the Limola language. The results show that the Limola language has five basic vowel phonemes and thirteen vowels of variation, thus in total, eighteen Limola vowels function as distinctive meaning. The five basic vowels are /i/, /e/, /a/, /u/, /o/ and the thirteen vowels are /i/ = [i:], [ii], [I]; /e/= [e:], [ɛ], {ɛ:]; /a/= [a:], [aa]; /o/= [o:], [oo], [ɔ]; and /u/=[u:], [uu]. Apart from diphthongs such as [ia], [ea], [ai], [o], [ua], and others, the Limola language also has diphthongs known as twin or identical diphthongs, which are found in some vowels, i.e., [ii], [aa], [oo], and [uu]. The four sounds are the front vowel, namely [aa] and [ii], and the back vowel, namely [oo] and [uu]. Furthermore, the Limola consonant phoneme consists of seventeen consonants and there are six phonemes that are not found in the Limola language, namely, /f/, /h/, /x/, /z/, /q/, and /v/. The syllables of the Limola language are V, VK, KV, KVK, KVV. Then, the phonological process of assimilation, diphthongization, monophthongization, anaptyxis, prosthesis, epenthesis, paragoge, and zeroization is being used to demonstrate the sound changes throughout the Limola language. Keywords: conservation, phonology, the Limola language
LEKSIKON ALAT DALAM BAHASA TORAJA (Lexicon of Tools in Toraja’s Language) Ramlah Mappau; Jemmain Jemmain
SAWERIGADING Vol 27, No 2 (2021): SAWERIGADING, EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1492.095 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v27i2.729

Abstract

  Various community living equipment an area’s daily life; names and shapes may vary, but the function remains the same. This research uses a qualitative approach by describing and analyzing semantic lexical types in the noun category, mainly tool nouns. Lexical unit states the unity of sytemic meaning or contain meaning configuration or contain meaning configuration up to its components. The research aims to describe the noun type of Torajan languange based on the lexical component and the area of meaning using descriptive analytic methods with elicitation, note taking, and recording techniques. The findings revealed that hyponymy exists in the Torajan language, for nouns refer to equipment supporting life, such as, stationery, eating or drinking equipment, and cooking equipment. Likewise, carpentry, agricultural, fishing, sports, transportation, military, sewing, and worship equipment.AbstrakBerbagai peralatan hidup masyarakat untuk mendukung kehidupan sehari-hari suatu daerah,  nama atau pun bentuknya dapat berbeda-beda, tetapi fungsinya dapat saja sama. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan dan menganalisis tipe semantik leksikal pada kategori nomina khususnya nomina alat. Satuan leksikal menyatakan kesatuan makna yang bersistem atau mengandung konfigurasi makna yang dapat dijelaskan sampai pada komponen-komponennya. Tujuan penelitin ini, yaitu mendeskripsikan tipe nomina bahasa Toraja berdasarkan komponen leksikal dan wilayah makna dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan teknik elisitasi, simak catat, dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan  nomina yang mengacu kepada alat yang dapat mendukung kehidupan dalam bahasa Toraja, yaitu alat tulis, alat makan/minum dan alat memasak memiliki hiponimi, alat pertukangan, alat pertanian, alat perikanan, alat olah raga, alat transportasi, alat perang, alat menjahit, dan alat ibadah.
SISTEM FONOLOGI BAHASA LIMOLA/PHONOLOGY SYSTEM IN LIMOLA LANGUAGE Jusmianti Garing; Nuraidar Agus; Nurlina Arisnawati; Ramlah Mappau
Aksara Vol 33, No 1 (2021): AKSARA, EDISI JUNI 2021
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v33i1.671.153-168

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengonservasi sistem fonologi bahasa Limola. Data dikumpulkan melalui instrumen berisikan 200 kosakata swadesh dan 200 kosakata budaya. Kosakata tersebut berbahasa Indonesia dan diterjemahkan dalam bahasa Limola berdasarkan kebutuhan data. Analisis data dilakukan dengan mentranskripsikan data dalam bentuk fonetis. Setelah data ditranskripsikan, dilakukan pembuktian klasifikasi dan distribusi fonem. Selanjutnya menelaah penyukuan dan perubahan bunyi dalam bahasa Limola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Limola memiliki lima buah fonem vokal dasar dan tiga belas vokal variasi, sehingga secara keseluruhan terdapat delapan belas vokal yang berfungsi sebagai pembeda makna. Lima vokal dasar bahasa Limola adalah /i/, /e/, /a/, /u/, /o/ dan tiga belas vokal variasi atau alofon dari lima vokal dasar, yaitu adalah /i/ = [i:], [ii], [I]; /e/= [e:], [ɛ], {ɛ:]; /a/= [a:], [aa]; /o/= [o:], [oo], [ɔ]; dan /u/=[u:], [uu]. Uniknya, bahasa Limola selain memiliki diftong, seperti [ia], [ea], [ai], [oɛ], [ua] dan lainnya, juga memiliki diftong yang disebut sebagai diftong kembar atau identik yang terdapat pada bunyi vokal tertentu, yakni bunyi /ii/, /aa/, /oo/, dan /uu/. Keempat bunyi tersebut merupakan bunyi vokal depan /aa/ dan /ii/ dan vokal belakang /oo/ dan /uu/. Selanjutnya, fonem konsonan bahasa Limola terdiri atas tujuh belas konsonan dan ada enam fonem yang tidak ditemukan di dalam bahasa Limola, yaitu, /f/, /h/, /x/, /z/, /q/, dan /v/. Penyukuan bahasa Limola adalah V, VK, KV, KVK, KVV. Selanjutnya, perubahan bunyi bahasa Limola berdasarkan pada proses fonologis melalui asimilasi, diftongisasi, monoftongisasi, anaptiksis, protesis, epentesisi, paragoge, dan zeroisasi. Kata kunci: konservasi, fonologi, bahasa Limola AbstractThe research aims to conserve the phonology system of the Limola language. The data collected using an instrument containing 200 words of Swadesh and 200 words of culture. The words in the Indonesian language were translated into the Limola language based on the data needs. Data analysis was conducted by transcribing data in phonetic form. After the data transcribed, it was proving the classification and distribution of phonemes. Next, the researchers examined the syllable and sound changes that occurred in the Limola language. The results show that the Limola language has five basic vowel phonemes and thirteen vowels of variation, thus in total, eighteen Limola vowels function as distinctive meaning. The five basic vowels are /i/, /e/, /a/, /u/, /o/ and the thirteen vowels are /i/ = [i:], [ii], [I]; /e/= [e:], [ɛ], {ɛ:]; /a/= [a:], [aa]; /o/= [o:], [oo], [ɔ]; and /u/=[u:], [uu]. Apart from diphthongs such as [ia], [ea], [ai], [o], [ua], and others, the Limola language also has diphthongs known as twin or identical diphthongs, which are found in some vowels, i.e., [ii], [aa], [oo], and [uu]. The four sounds are the front vowel, namely [aa] and [ii], and the back vowel, namely [oo] and [uu]. Furthermore, the Limola consonant phoneme consists of seventeen consonants and there are six phonemes that are not found in the Limola language, namely, /f/, /h/, /x/, /z/, /q/, and /v/. The syllables of the Limola language are V, VK, KV, KVK, KVV. Then, the phonological process of assimilation, diphthongization, monophthongization, anaptyxis, prosthesis, epenthesis, paragoge, and zeroization is being used to demonstrate the sound changes throughout the Limola language. Keywords: conservation, phonology, the Limola language