Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas pada tuna daksa Rosita Yuniati; Prilya Shanty Andrianie; Dewi Sulistyawati
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecacatan bagi sebagian orang merupakan suatu masalah yang sangat berat serta dapat menghambat cita-cita dan aktivitas. Bagi orang yang mengalami kecacatan atau tuna daksa memiliki berbagai permasalahan baik aspek sosial maupun psikologinya. Kecacatan yang dialami menyebabkan tuna daksa mengalami kemunduran dalam melakukan aktivitas sosialnya. Sehingga membuat tuna daksa menjadi inferior, patah semangat, merasa tidak berharga serta mengalami krisis kepercayaan diri. Hasil survey awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa tuna daksa cenderung mengalami inferior atau rendah diri  karena keterbatasaan fisik. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan inferioritas adalah dengan terapi candra jiwa. Terapi candra jiwa adalah terapi mengenai penanaman lima watak utama yaitu rila, narima, jujur, sabar, dan budi luhur . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas tuna daksa di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. dr. Soeharso Surakarta. Desain penelitian adalah single group design dengan one group pre-test dan  post-test experiment. Subjek Penelitian menggunakan  8 kelayan tuna daksa usia 17-35 tahun yang memiliki nilai inferioritas sangat tinggi dan tinggi. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada penurunan inferioritas subjek penelitian setelah terapi candra jiwa, yaitu saat pre-test ke post-test dengan nilai Z = - 2,243 dengan p= 0,025 (p < 0,05), saat pre-test ke followup dengan nilai Z = -2,366 dengan p= 0,018 (p < 0,05). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa terapi candra jiwa dapat menurunkan inferioritas pada tuna daksa.   Kata kunci : inferioritas, terapi candra jiwa
Edukasi dan Pendampingan Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan Penyakit Kanker Rizal Maarif Rukmana; Dewi Sulistyawati; Ratna Herawati Prabowo; Binti Karomah
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v4i1.1089

Abstract

Kanker merupakan salah satu penyakit utama penyebab kematian di dunia dan Indonesia. Tujuan edukasi dan pendampingan pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan masyarakat dapat mengubah pola hidup menjadi pola hidup yang lebih sehat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diawali dengan pembentukan tim pengabdian pada masyarakat. Tim pengabdian kemudian melakukan survey pada Rt 02 Rw 18 Kelurahan Mojosongo Surakarta. Selanjutnya dilakukan edukasi selama satu hari. Setelah pelaksanaan edukasi dilakukan pendampingan pada masyarakat selama kurang lebih 3 bulan. Hasil edukasi pada masyarakat didapatkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang penyakit kanker dan pencegahnnya menjadi meningkat. Pendampingan yang dilakukan oleh tim pengabdian pada masyarakat dapat mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat. Pola hidup yang sehat dapat menghindarkan warga kepada resiko penyakit kanker.
PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN BERBASIS METODE KEPMENPAN NO. 25 TAHUN 2004 Adila Kasni Astiena; Nur Indrawaty Liputo; Sri Evianti; Dewi Sulistyawati
Majalah Kedokteran Andalas Vol 37, No 3 (2014): Published in December 2014
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.312 KB) | DOI: 10.22338/mka.v37.i3.p167-173.2014

Abstract

AbstrakRumah Sakit Achmad Mohctar (RSAM) Bukittinggi adalah rumah sakit milik Pemerintah Propinsi Sumatera Barat yang sejak beberapa tahun lalu menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang menuntut adanya akuntabilitas keuangan dan layanan. Dalam KEPMENPAN No. 25/2004 dinyatakan bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyelenggarakan survey kepuasan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien, kinerja pelayanan, mutu pelayanan dan prioritas peningkatan kualitas pelayanan berdasarkan KEPMENPAN No. 25/2004. Disain penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan pada Bulan Mei hingga Juni 2013 di RSAM. Populasi penelitian adalah semua pasien yang datang ke RSAM pada waktu penelitian dilaksanakan. Sampel penelitian 500 orang. Teknik pengambilan sampel Random Block Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel. Indeks kepuasan pasien adalah 76, mutu pelayanan “B”, kinerja unit pelayanan “Baik”. Prioritas peningkatan kualitas layanan pada unsur: prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kedisiplinan petugas, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kewajaran biaya, kepastian biaya dan kepastian jadwal pelayanan.AbstractAhmad Mochtar Hospital (RSAM) is one of the hospitals owned by West Sumatra Province. RSAM has been implementing financial management strategy of district public service agencies (BLUD) since a few years ago that required financial and service accountability. KEPMENPAN No. 25/2004 states that each public service agency should undergo a public satisfaction survey. The objective of this study is to measure patient satisfaction, service performance, service quality, and the priority of service improvement based on KEPMENPAN method. The design of this study was descriptive quantitative. The population of this study was all patients visiting RSAM from May to June 2013, 500 patients were sampled by Random Block Sampling technique. The result shows that the questionare was valid and reliable. Patient satisfaction index is 76. Most of respondents (74%) perceived that the quality of service was "B" and the service performance was "Good". Priority of service quality improvement were: service procedures, term of service, disciplinary of service officer, speed of service, service equity, the reasonableness of service charges, the certainty of services cost and schedule.The recommendation for RSAM is to improve the “quality consciousness” culture, by disseminating the results of this survey. Patient satisfaction surveys based on KEPMENPAN is recommended to be held in other hospitals.
PENYULUHAN PENGATURAN KONSUMSI MAKANAN SEHAT DAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DI KELOMPOK POSYANDU LANSIA RW 18 PERUMNAS MOJOSONGO, SURAKARTA, JAWA TENGAH Rizal Maarif Rukmana; Dewi Sulistyawati; Ratna Herawati
JURNAL CEMERLANG : Pengabdian pada Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): JURNAL CEMERLANG: Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.502 KB) | DOI: 10.31540/jpm.v2i1.194

Abstract

Unbalanced and irregular diet can lead to a variety of degenerative diseases. Foods that are high in carbohydrates, fats, and proteins will increase blood glucose levels in the body. Increased blood glucose will trigger diabetes mellitus. The purpose of this community service is to provide information and knowledge about regulating healthy eating patterns for the elderly and measuring blood glucose levels. Counseling with oral presentation methods and direct communication methods. The method for determined blood glucose levels is by using a rapid test. The results showed that the provision of counseling regulating healthy food consumption had a positive impact as indicated by the decrease in blood glucose levels in the elderly Posyandu community in Rw 18 Perumnas Mojosongo, Surakarta, Central Java, before counseling and after counseling.
Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanolik Daun Berenuk (Crescentia cujete, Linn.) terhadap Trichophyton rubrum Maya Nafika Sari; Kartinah Wiryosoendjojo; Dewi Sulistyawati
Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS) Vol. 1 (2020): Proceeding 1st Setia Budi Conference on Innovation in Health, Accounting, and Managem
Publisher : Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.201 KB) | DOI: 10.31001/cihams.v1i.2

Abstract

Daun Berenuk (Cresentia cujete, Linn) merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai antijamur. Daun Berenuk diketahui mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan fenol. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui adanya aktivitas antijamur ekstrak daun berenuk (Crescentia cujete, Linn.) dalam menghambat pertumbuhan Trichophyton rubrum. Daun Berenuk yang diperoleh di daerah Juwiring, Klaten. Daun yang diambil adalah daun yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Serbuk daun berenuk diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak kemudian ditambah DMSO 2% pada masing-masing konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Metode pengujian aktivitas antijamur dengan metode difusi paper disk. Hasil pengujian dianalisis dengan uji Anova (One Way Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun berenuk mempunyai aktivitas antijamur terhadap Trichophyton rubrum. Rata-rata diameter zona hambat ekstrak daun berenuk pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% adalah 13,8; 15,3; 16,3; 17,3; 19,3. Konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat Trichophyton rubrum terdapat pada konsentrasi 50%.
Gambaran Seroprevalensi, Tingkat Pengetahuan dan Faktor Risiko Toksoplasmosis A.G. Ariyesti Gloria; Marsetyawan HNE Soesatyo; Dewi Sulistyawati
Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS) Vol. 1 (2020): Proceeding 1st Setia Budi Conference on Innovation in Health, Accounting, and Managem
Publisher : Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.164 KB) | DOI: 10.31001/cihams.v1i.15

Abstract

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dan merupakan bentuk parasit intraseluler pada jaringan sehingga dapat menginfeksi semua sel yang berinti. Toxoplasma gondii salah satu penyakit yang penularannya mudah, terdistribusi luas, tanpa gejala yang spesifik sehingga kurang diperhatian masyarakat. Seroprevalensi Toxoplasma gondii di Indonesia pada manusia juga masih cukup tinggi, yaitu sebesar 2%-63%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran seroprevalensi, tingkat penetahuan dan faktor resiko apa saja yang peyebab toksoplasmosis. Pencarian literatur review yang digunakan dalam penelitian ditelusuri melalui Google Scholar, Sinta, ScienceDirect dan ResearchGate. Dengan cara mencari jurnal dengan karateristik toksoplasmosis dengan kriteria inklusi yaitu jurnal terbitan 10 tahun terakhir. Peneliti memilih 17 literatur, 6 jurnal internasional, 6 jurnal nasional terakreditasi dan 5 jurnal nasional yang tidak terakreditasi. Berdasarkan hasil review didapatkan hasil gambaran seroprevalensi terhadap toksoplasmosis pada darah donor IgG anti-Toxoplasma rata-rata sebanyak (46,41%), IgM anti-Toxoplasma rata-rata sebanyak (2,75%), pada wanita usia subur rata-rata sebanyak (59,46%), dan pada golongan masyarakat rata-rata sebanyak (62,95%). Tingkat pengetahuan terhadap toksoplasmosis masih tergolong rendah. Faktor risiko penyebab dari toksoplasmosis yaitu mengkonsumsi daging kurang matang, jarang mencuci tangan, mengkonsumsi sayuran dan buah segar tanpa dicuci, pekerjaan kontak dengan tanah.
Peran Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Respon Imun Ferza Yumi Brinzky; Marsetyawan HNE Soesatyo; Dewi Sulistyawati
Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS) Vol. 1 (2020): Proceeding 1st Setia Budi Conference on Innovation in Health, Accounting, and Managem
Publisher : Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.916 KB) | DOI: 10.31001/cihams.v1i.20

Abstract

THE RELATIONSHIP BETWEEN DURATION OF DIALYSIS AND HISTORY OF BLOOD TRANSFUSION WITH HEPATITIS C SEROPREVALENCE IN HEMODIALYSIS PATIENTS: A CROSS-SECTIONAL STUDY AT GADJAH MADA UNIVERSITY ACADEMIC HOSPITAL Kurnia Fitriasari; Marsetyawan Heparis Nur Ekanda Soesatyo; Dewi Sulistyawati
Journal of Vocational Health Studies Vol. 9 No. 1 (2025): July 2025 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jvhs.V9.I1.2025.1-7

Abstract

Background: Hepatitis C Virus (HCV) is an RNA virus that causes hepatitis C disease. Hemodialysis patients are a group at high risk of becoming infected with the HCV. Based on prior research, the duration of hemodialysis has been identified as an independent risk factor for HCV. Risk factors for HCV transmission in hemodialysis patients can also include blood transfusions. Purpose: This research aimed to determine the relationship between the duration of dialysis and the history of blood transfusion with HCV seroprevalence in hemodialysis patients at Gadjah Mada University Academic Hospital. Method: This research utilized a cross-sectional research design. The research data were based on secondary data from the medical records of hemodialysis patients at Gadjah Mada University Academic Hospital. Result: The results were analyzed descriptively and statistically using the Chi-square test with significance (α = 0.05). Data obtained from this research showed that the HCV seroprevalence of hemodialysis patients at Gadjah Mada University Academic Hospital is 20.5%. The test results revealed a relationship between duration of dialysis with HCV seroprevalence in hemodialysis patients is a p-value = 0.021 (p-value < α), and a relationship between history of blood transfusion with HCV seroprevalence in hemodialysis patients is a p-value = 0.024 (p-value < α). Conclusion: The results of the Chi-square test showed a relationship between duration of dialysis and history of blood transfusion with HCV seroprevalence in hemodialysis patients at Gadjah Mada University Academic Hospital.