Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas pada tuna daksa Rosita Yuniati; Prilya Shanty Andrianie; Dewi Sulistyawati
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecacatan bagi sebagian orang merupakan suatu masalah yang sangat berat serta dapat menghambat cita-cita dan aktivitas. Bagi orang yang mengalami kecacatan atau tuna daksa memiliki berbagai permasalahan baik aspek sosial maupun psikologinya. Kecacatan yang dialami menyebabkan tuna daksa mengalami kemunduran dalam melakukan aktivitas sosialnya. Sehingga membuat tuna daksa menjadi inferior, patah semangat, merasa tidak berharga serta mengalami krisis kepercayaan diri. Hasil survey awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa tuna daksa cenderung mengalami inferior atau rendah diri  karena keterbatasaan fisik. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan inferioritas adalah dengan terapi candra jiwa. Terapi candra jiwa adalah terapi mengenai penanaman lima watak utama yaitu rila, narima, jujur, sabar, dan budi luhur . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas tuna daksa di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. dr. Soeharso Surakarta. Desain penelitian adalah single group design dengan one group pre-test dan  post-test experiment. Subjek Penelitian menggunakan  8 kelayan tuna daksa usia 17-35 tahun yang memiliki nilai inferioritas sangat tinggi dan tinggi. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada penurunan inferioritas subjek penelitian setelah terapi candra jiwa, yaitu saat pre-test ke post-test dengan nilai Z = - 2,243 dengan p= 0,025 (p < 0,05), saat pre-test ke followup dengan nilai Z = -2,366 dengan p= 0,018 (p < 0,05). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa terapi candra jiwa dapat menurunkan inferioritas pada tuna daksa.   Kata kunci : inferioritas, terapi candra jiwa
PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA UNTUK MENSTIMULASI LIMA ASPEK PERKEMBANGAN ANAK (BAHASA, MOTORIK KASAR, MOTORIK HALUS, SOSIAL, DAN EMOSI) Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati; Yustinus Joko Dwi Nugroho
Jurnal Psikohumanika Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.592 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v10i2.313

Abstract

Pada anak usia dini setidaknya terdapat lima aspek perkembangan yang harus dikembangkan untuk menunjang tumbuh kembang anak menjadi optimal, antara lain Perkembangan Fisik Motorik Kasar, Motorik Halus, Bahasa, Sosial, dan Emosi. Untuk menstimulasi lima aspek perkembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah bermain dengan menggunakan alat permainan edukatif. Subyek penelitian adalah guru TK dan orangtua serta pihak-pihak yang berkompetensi di bidang terkait. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D), yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji efektivitas produk tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data kualitatif, dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa tahap pendahuluan, masukan dari validator, dan masukan dari subjek uji coba terhadap instrumen pengembangan. Data ini diperoleh dari evaluasi model APE Ular Tangga faktual, validasi model, uji coba terbatas, dan uji coba yang diperluas. Sementara data kuantitatif berupa hasil evaluasi dan keefektifan model APE Ular Tangga pengembangan. Analisa data menggunakan beberapa cara berbeda karena masing-masing digunakan untuk kepentingan yang berbeda. Data kualitatif menggunakan analisis isi sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan statistik deskriptif yaitu analisis persentase. Hasil dari FGD dan professional judgement menunjukkan bahwa dari segi materi permainan ular tangga ini dapat digunakan sebagai salah satu upaya menstimulasi lima aspek perkembangan anak dengan setiap aspek dapat distimulasi sebesar 100% namun di aspek motorik halus hanya mampu distimulasi sebesar 97%.
STRATEGI PEMASARAN PENDIDIKAN BERDASARKAN ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DENGAN DIAGRAM KARTESIUS Rosita Yuniati
Jurnal Psikohumanika Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.318 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v10i2.316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan mahasiswa dalam kualitas pelayanan pendidikan, antara kinerja dan harapan yang diinginkan oleh mahasiswa sehingga dapat diketahui strategi yang digunakan untuk dapat meningkatkan jumlah student body dengan diagram Kartesius. Metode yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian adalah penelitian non-eksperimental dan bersifat observasional asosiatif yaitu dengan melakukan observasi dengan menggunakan kuesioner. Data penelitian dikumpulkan dari responden mahasiswa Universitas Setia Budi, dengan menggunakan kuesioner tertutup. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode probability sampling dengan teknik Disproportionate Stratified Random sampling. Analisis data menggunakan diagram Kartesius. Hasil dari penelitian adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kualitas pelayanan pendidikan yang diterima (perceived service) dengan tingkat kualitas pelayanan pendidikan yang diharapkan (expected service) oleh mahasiswa Perguruan Tinggi, dimana Equal variances not assumed Sig = 0,000 < 0,05. Untuk meningkatkan jumlah student body pada Perguruan Tinggi, strategi pemasaran yang harus diperhatikan dengan prioritas utama adalah pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana, tata kelola, dan suasana akademik.
RESILIENSI IBU SINGLE PARENT YANG MEMILIKI ANAK AUTIS Yustinus Joko Dwi Nugroho; Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati
Jurnal Psikohumanika Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.423 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v9i2.329

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami mengenai resiliensi ibu single parent yang memiliki anak autis. Adapun penelitian ini memiliki target khusus yaitu ibu single parent yang memiliki anak autis. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Pendekatan ini melakukan abstraksi setelah rekaman fenomena-fenomena khusus nantinya dikelompokkan menjadi satu. Fokus penelitian ini adalah melihat proses terjadinya resiliensi ibu single parent yang memiliki anak autis dan faktor-faktor apa yang mendukung terjadinya hal tersebut. Hasil penelitian ini adalah kedua informan sama-sama memiliki ciri resiliensi antara lain memiliki kontrol, mengetahui cara membentengi diri dari stres, memiliki emosi positif, mampu mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah dan mampu belajar dari kegagalan maupun kesuksesan. Secara konten, diantara kedua informan tersebut mereka sama-sama memiliki dimensi resiliensi, walaupun secara konteks berbeda berdasarkan pengalaman dan pemaknaan hidup mereka yang unik. Faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi kedua informan relatif sama yaitu: keluarga, lingkungan, sekolah dan komunitas. Namun khusus untuk informan kedua, faktor ketuhanan merupakan sebuah tambahan hal yang dapat mempengaruhi sikap resiliensinya dan justru merupakan faktor terpenting dalam hidupnya.
IDENTIFIKASI DAN PELATIHAN OPTIMALISASI LEARNING STYLE SISWA SMA NEGERI 8 SURAKARTA Sujoko .; Patria Mukti; Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati
Jurnal Psikohumanika Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.224 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v8i2.339

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan agar siswa memahami learning style nya sehingga bisa meningkatnya kemampuan mereka dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru dan dapat membangun kesadaran dan keyakinan diri akan kemampuan dan potensi yang mereka miliki. Program pengabdian ini dilakukan di SMA N 8 Surakarta. Adapun siswa yang dilibatkan dalam program pengabdian ini adalah siswa kelas IX MIPA 1 dan MIPA 2. Dalam kegiatan ini ada dua metode yang dilakukan. Pertama, tim dari Prodi S1 Psikologi Universitas Setia Budi Surakarta melakukan assesment learning style siswa dengan alat tes identifikasi learning style dan membuat laporan hasil assesment tersebut. Kedua, setelah hasil assesment dianalisis kemudian dilakukan pelatihan learning how to lear dengan memfokuskan pada cara belajar yang efektif untuk setiap jenis learning style visual, auditoris, reading dan kinestetik. Hasil yang diperoleh dari program pengabdian ini adalah; kelas IX MIPA 1; gaya belajar visual 9%, auditory 17%, read-write 29%, kinestetik 21%, R/K 8%, V/K 4%, A/K 8%, V/A/K 4%. Sedangkan kelas IX MIPA 2; gaya belajar visual 28%, auditory 0%, read-write 20%, kinestetik 36%, A/R 4%, V/R 4%, A/K 4%, V/K 4%.
EFEKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati
Jurnal Psikohumanika Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.341 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v8i1.459

Abstract

Keterampilan sosial memiliki peranan penting bagi individu agar menjadi orang yang mempunyai kesadaran sosial dan mudah menyesuaikan diri sehingga dapat diterima secara sosial. Keterampilan sosial harus dikembangkan dan dibina selama proses pendewasaan. Jika dibiarkan tanpa adanya pembinaan yang baik, dapat memungkinkan bagi individu tersebut untuk berperilaku dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma masyarakat. Pada dasarnya, anak-anak belajar melalui permainan karena tidak ada cara lain bagi mereka untuk mencapai segala hal yang secara normal harus mereka capai. Bermain merupakan faktor terpenting dalam kegiatan pembelajaran, dimana esensi bermain harus menjadi jiwa dari setiap kegiatan pembelajaran anak usia dini. Bermain secara langsung mempengaruhi seluruh wilayah dan aspek perkembangan anak. Namun sayangnya saat ini pola bermain anak banyak tergeser dari permainan tradisional kepada permainan digital. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas permainan tradisional dalam rangka meningkatkan keterampilan sosial pada anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksperimental. Desain eksperimen yang digunakan adalah Quasi eskperimental (eksperimen semu) jenis non randomized pre-test-post-testcontrol group design. Analisis data yang digunakan adalah analisis non parametrik uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan tradisional dapat meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini.
Pendayagunaan Alat Permainan Edukatif (APE) Berbasis Multiple Intelligences (MI) di Keluarahan Mojosongo Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati; Ida Giyanti
ABDIMAS DEWANTARA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.705 KB) | DOI: 10.30738/ad.v2i2.3003

Abstract

Setiap anak terlahir dengan membawa potensi kecerdasan yang berbeda-beda dimana terdapat sembilan aspek kecerdasan anak yaitu kecerdasan bahasa, logika-matematik, visual-spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, musikal, natural, dan eksistensi (spiritual-emosi). Untuk mengoptimalkan sembilan kecerdasan anak tersebut diperlukan berbagai stimulasi dan salah satunya adalah dengan menggunakan APE (Alat Permainan Edukatif). Namun, saat ini orang tua dan guru baru memanfaatkan APE untuk anak-anak mereka hanya sebatas sesuai dengan fungsinya saja. Padahal apabila menggunakan prinsip multiple intelligences (MI), sebuah APE dapat dimanfaatkan untuk menstimulasi sembilan kecerdasan majemuk anak. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pembekalan terhadap orangtua dan guru mengenai pendayagunaan APE berbasis MI. Metode pengabdian menggunakan pelatihan dan pengalaman praktek kepada orang dan tua dalam memanfaatkan satu jenis APE tetapi mampu menstimulasi beberapa aspek kecerdasan anak. Hasil pengabdian masyarakat ialah peningkatan pemahaman mitra terhadap APE dan MI yang dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa mitra sangat puas dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Mitra berharap kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat terus berlangsung dan berlanjut dalam kegiatan kerjasama, karena mitra merasa bahwa kompetensi mereka masih perlu ditingkatkan lagi terutama dalam hal Pendidikan Anak Usia Dini.Kata Kunci : anak usia dini, APE, multiple intelligences.