Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENANAMAN LIMA WATAK UTAMA UNTUK MENGATASI INFERIORITAS PADA TUNA DAKSA Yuniati, Rosita; Andrianie, Prilya Shanty; Sulistyawati, Dewi
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 10, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v10i1.17390

Abstract

Abstrak. Mengalami kecacatan bagi sebagian orang merupakan masalah yang sangat berat serta dapatmenghambat keinginan atau cita-cita. Orang yang mengalami kecacatan biasanya mengalamihambatan dalam berbagai aspek baik itu aspek fisik, psikologis maupun sosialnya. Hal tersebutmenyebabkan penyandang kecacatan atau tuna daksa akan mengalami minder atau inferior,rendah diri , patah semangat dan merasa tidak berharga, selain itu penyandang tuna daksa akanmengalami krisis kepercayaan diri. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan beberapa orangpeyandang tuna daksa memperlihatkan bahwa peyandang tuna daksa mengalami inferioritasatau rendah diri yang dikarenakan keterbatasan fisik yang dialami .Dengan keadaan peyandangtuna daksa yang mengalami inferiotas akan membuat peyandang tuna daksa kesulitan dalamberinteraksi , bekerjasama dan mewujudkan cita-cita atau harapan hidupnya. Untuk itu perluadanya suatu tindakan intervensi untuk menangani masalah inferioritas pada penyandang tunadaksa tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan inferioritaspada peyandang tuna daksa adalah dengan penanaman lima watak utama yaitu rila, narima, jujur,sabar, dan budi luhur . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya penurunan inferioritaspada Tuna Daksa melalui penanaman lima watak utama. Desain penelitian adalah trueeksperiment dengan pretest post-test control design. Penelitian ini membandingkan hasil posttestkelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis data menggunakanMainn Withney diperoleh Z = - 2,363 dengan sig 0,018 (p < 0,05) menunjukkan adanyapengaruh lima watak utama terhadap Inferioritas pada yang menunjukkan ada penurunaninferioritas subjek penelitian setelah diberikan penanaman lima watak utama. Abstract. Diffability for some people is a very tough problem which may hinder them from pursuing theirdesire of dream. Those people generally experience hindrances in various aspects, such asphysical, psychological, or social aspects. The aspects cause those people suffer from inferiority,hopelessness, and uselessness. Besides they will go through self confidence crisis. Based on theresults of the initial interview with several of the ones with physical diffability, it was revealedthat they suffered from inferiority because of their physical impairment. The condition led todifficulty in their interaction, cooperation, and dream or life goal chase. Therefore, anintervention is needed to cope with the problem of ones with inferiority, i.e. the five majorcharacters investment, such as willing, resigned, honest, patient, and virtuous. This research aimsat investigating the inferiority decrease on people with physical diffability through the five majorcharacters investment. It is a true experiment with pre test post test design. The researchcompares the post test results of the experimental and control group. Based on the data analysisusing Mainn Withney, it is resulted in Z = - 2,363 with sig 0,018 (p < 0,05). It shows that there isan effect of the five major characters to the inferiority on which means that there is a decrease ofsubjects‟ inferiority after the five major characters investment.
Pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas pada tuna daksa Rosita Yuniati; Prilya Shanty Andrianie; Dewi Sulistyawati
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecacatan bagi sebagian orang merupakan suatu masalah yang sangat berat serta dapat menghambat cita-cita dan aktivitas. Bagi orang yang mengalami kecacatan atau tuna daksa memiliki berbagai permasalahan baik aspek sosial maupun psikologinya. Kecacatan yang dialami menyebabkan tuna daksa mengalami kemunduran dalam melakukan aktivitas sosialnya. Sehingga membuat tuna daksa menjadi inferior, patah semangat, merasa tidak berharga serta mengalami krisis kepercayaan diri. Hasil survey awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa tuna daksa cenderung mengalami inferior atau rendah diri  karena keterbatasaan fisik. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan inferioritas adalah dengan terapi candra jiwa. Terapi candra jiwa adalah terapi mengenai penanaman lima watak utama yaitu rila, narima, jujur, sabar, dan budi luhur . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas tuna daksa di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. dr. Soeharso Surakarta. Desain penelitian adalah single group design dengan one group pre-test dan  post-test experiment. Subjek Penelitian menggunakan  8 kelayan tuna daksa usia 17-35 tahun yang memiliki nilai inferioritas sangat tinggi dan tinggi. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada penurunan inferioritas subjek penelitian setelah terapi candra jiwa, yaitu saat pre-test ke post-test dengan nilai Z = - 2,243 dengan p= 0,025 (p < 0,05), saat pre-test ke followup dengan nilai Z = -2,366 dengan p= 0,018 (p < 0,05). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa terapi candra jiwa dapat menurunkan inferioritas pada tuna daksa.   Kata kunci : inferioritas, terapi candra jiwa
PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA UNTUK MENSTIMULASI LIMA ASPEK PERKEMBANGAN ANAK (BAHASA, MOTORIK KASAR, MOTORIK HALUS, SOSIAL, DAN EMOSI) Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati; Yustinus Joko Dwi Nugroho
Jurnal Psikohumanika Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.592 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v10i2.313

Abstract

Pada anak usia dini setidaknya terdapat lima aspek perkembangan yang harus dikembangkan untuk menunjang tumbuh kembang anak menjadi optimal, antara lain Perkembangan Fisik Motorik Kasar, Motorik Halus, Bahasa, Sosial, dan Emosi. Untuk menstimulasi lima aspek perkembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah bermain dengan menggunakan alat permainan edukatif. Subyek penelitian adalah guru TK dan orangtua serta pihak-pihak yang berkompetensi di bidang terkait. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D), yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji efektivitas produk tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data kualitatif, dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa tahap pendahuluan, masukan dari validator, dan masukan dari subjek uji coba terhadap instrumen pengembangan. Data ini diperoleh dari evaluasi model APE Ular Tangga faktual, validasi model, uji coba terbatas, dan uji coba yang diperluas. Sementara data kuantitatif berupa hasil evaluasi dan keefektifan model APE Ular Tangga pengembangan. Analisa data menggunakan beberapa cara berbeda karena masing-masing digunakan untuk kepentingan yang berbeda. Data kualitatif menggunakan analisis isi sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan statistik deskriptif yaitu analisis persentase. Hasil dari FGD dan professional judgement menunjukkan bahwa dari segi materi permainan ular tangga ini dapat digunakan sebagai salah satu upaya menstimulasi lima aspek perkembangan anak dengan setiap aspek dapat distimulasi sebesar 100% namun di aspek motorik halus hanya mampu distimulasi sebesar 97%.
RESILIENSI IBU SINGLE PARENT YANG MEMILIKI ANAK AUTIS Yustinus Joko Dwi Nugroho; Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati
Jurnal Psikohumanika Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.423 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v9i2.329

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami mengenai resiliensi ibu single parent yang memiliki anak autis. Adapun penelitian ini memiliki target khusus yaitu ibu single parent yang memiliki anak autis. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Pendekatan ini melakukan abstraksi setelah rekaman fenomena-fenomena khusus nantinya dikelompokkan menjadi satu. Fokus penelitian ini adalah melihat proses terjadinya resiliensi ibu single parent yang memiliki anak autis dan faktor-faktor apa yang mendukung terjadinya hal tersebut. Hasil penelitian ini adalah kedua informan sama-sama memiliki ciri resiliensi antara lain memiliki kontrol, mengetahui cara membentengi diri dari stres, memiliki emosi positif, mampu mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah dan mampu belajar dari kegagalan maupun kesuksesan. Secara konten, diantara kedua informan tersebut mereka sama-sama memiliki dimensi resiliensi, walaupun secara konteks berbeda berdasarkan pengalaman dan pemaknaan hidup mereka yang unik. Faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi kedua informan relatif sama yaitu: keluarga, lingkungan, sekolah dan komunitas. Namun khusus untuk informan kedua, faktor ketuhanan merupakan sebuah tambahan hal yang dapat mempengaruhi sikap resiliensinya dan justru merupakan faktor terpenting dalam hidupnya.
IDENTIFIKASI DAN PELATIHAN OPTIMALISASI LEARNING STYLE SISWA SMA NEGERI 8 SURAKARTA Sujoko .; Patria Mukti; Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati
Jurnal Psikohumanika Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.224 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v8i2.339

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan agar siswa memahami learning style nya sehingga bisa meningkatnya kemampuan mereka dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru dan dapat membangun kesadaran dan keyakinan diri akan kemampuan dan potensi yang mereka miliki. Program pengabdian ini dilakukan di SMA N 8 Surakarta. Adapun siswa yang dilibatkan dalam program pengabdian ini adalah siswa kelas IX MIPA 1 dan MIPA 2. Dalam kegiatan ini ada dua metode yang dilakukan. Pertama, tim dari Prodi S1 Psikologi Universitas Setia Budi Surakarta melakukan assesment learning style siswa dengan alat tes identifikasi learning style dan membuat laporan hasil assesment tersebut. Kedua, setelah hasil assesment dianalisis kemudian dilakukan pelatihan learning how to lear dengan memfokuskan pada cara belajar yang efektif untuk setiap jenis learning style visual, auditoris, reading dan kinestetik. Hasil yang diperoleh dari program pengabdian ini adalah; kelas IX MIPA 1; gaya belajar visual 9%, auditory 17%, read-write 29%, kinestetik 21%, R/K 8%, V/K 4%, A/K 8%, V/A/K 4%. Sedangkan kelas IX MIPA 2; gaya belajar visual 28%, auditory 0%, read-write 20%, kinestetik 36%, A/R 4%, V/R 4%, A/K 4%, V/K 4%.
EFEKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati
Jurnal Psikohumanika Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.341 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v8i1.459

Abstract

Keterampilan sosial memiliki peranan penting bagi individu agar menjadi orang yang mempunyai kesadaran sosial dan mudah menyesuaikan diri sehingga dapat diterima secara sosial. Keterampilan sosial harus dikembangkan dan dibina selama proses pendewasaan. Jika dibiarkan tanpa adanya pembinaan yang baik, dapat memungkinkan bagi individu tersebut untuk berperilaku dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma masyarakat. Pada dasarnya, anak-anak belajar melalui permainan karena tidak ada cara lain bagi mereka untuk mencapai segala hal yang secara normal harus mereka capai. Bermain merupakan faktor terpenting dalam kegiatan pembelajaran, dimana esensi bermain harus menjadi jiwa dari setiap kegiatan pembelajaran anak usia dini. Bermain secara langsung mempengaruhi seluruh wilayah dan aspek perkembangan anak. Namun sayangnya saat ini pola bermain anak banyak tergeser dari permainan tradisional kepada permainan digital. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas permainan tradisional dalam rangka meningkatkan keterampilan sosial pada anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksperimental. Desain eksperimen yang digunakan adalah Quasi eskperimental (eksperimen semu) jenis non randomized pre-test-post-testcontrol group design. Analisis data yang digunakan adalah analisis non parametrik uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan tradisional dapat meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini.
PENGOPTIMALAN LIMA ASPEK PERKEMBANGAN ANAK MELALUI PENGEMBANGAN LANJUT ALAT PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA Prilya Shanty Andrianie; Yustinus Joko Dwi Nugroho
Jurnal Psikohumanika Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.034 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v11i2.656

Abstract

This study is entitled Optimizing the Five Aspects of Child Development Through the Advanced Development of the Educational Instrument of Snakes and Ladders which is a follow-up study in the previous year (multi years). The research method used is Research and Development (R&D), which is a research method used to produce certain products and test the effectiveness of these products (Sugiyono, 2012). Validation of measurement tools and modules is done in two ways, namely: Focus Group Discussion (FGD) and module validation (content validity) is done by Professional Judgment. Based on the results of the study it can be concluded that the preparation of the Ladder Snake APE can be said to be valid to stimulate five aspects of child development with the results of 40% validator stating that the APE is suitable for stimulating five aspects of child development, and 60% states that the APE is very suitable for stimulating the five aspects of child development. While for the preparation of the APE Snake Ladder Module, it can also be said to be valid with the results of the 67% assessment of the validator stating that the module is very suitable and 33% of the validator stating that the module is appropriate. The output produced in this study is in the form of APE Snakes and Ladders products to stimulate five aspects of child development, the use of APE modules, and the National Journal of ISSN.
Peran Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Work Family Enrichment pada Wanita Bekerja Rosita Yuniati; Prilya Shanty Andrianie
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v5i1.5000

Abstract

Trend sosial seperti partisipasi wanita yang bekerja, meningkatnya angka perceraian yang menyebabkan semakin banyak orang menjadi orangtua tunggal serta keluarga berpenghasilan ganda menyebabkan seseorang menjadi memiliki komitmen terhadap keluarga sekaligus terhadap pekerjaannya. Permasalahan pekerjaan dan keluarga menjadi dua hal yang penting dalam kehidupan orang dewasa, baik pria maupun wanita. Wanita yang memiliki peran ganda pasti akan mengalami konflik dan stres yang dapat mengurangi kualitas hidup mereka. Tidak jarang wanita yang memiliki peran ganda rentan mengalami stres karena tuntutan pekerjaan dan tuntutan keluarga. tidak semua pekerjaan akan menimbulkan suatu konflik pada wanita yang bekerja, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan bekerja maka wanita akan mengalami nilai positif dan hal itu mempermudah untuk menjalankan peran di tempat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan work family enrichment. Hipotesis yang diajukan yaitu adanya hubungan yang positif antara persepsi dukungan organisasi dengan work family enrichment pada wanita yang bekerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pengambilan sampel probability sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah dosen dan karyawan Universitas Setia Budi yang sudah menikah yang berjumlah 32 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala persepsi dukungan organsisasi dan skala work family enrichment.  Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Hasil analisis data menunjukkan korelasi sebesar rxy 0,513 dengan p sama dengan 0,003 (p lebih kecil dari 0,05). Hal ini membuktikan terdapat hubungan positif antara persepsi dukungan organisasi dengan work family enrichment.  Sehingga hipotesis dalam penelitian yang diajukan dapat diterima. 
Pendayagunaan Alat Permainan Edukatif (APE) Berbasis Multiple Intelligences (MI) di Keluarahan Mojosongo Prilya Shanty Andrianie; Rosita Yuniati; Ida Giyanti
ABDIMAS DEWANTARA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.705 KB) | DOI: 10.30738/ad.v2i2.3003

Abstract

Setiap anak terlahir dengan membawa potensi kecerdasan yang berbeda-beda dimana terdapat sembilan aspek kecerdasan anak yaitu kecerdasan bahasa, logika-matematik, visual-spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, musikal, natural, dan eksistensi (spiritual-emosi). Untuk mengoptimalkan sembilan kecerdasan anak tersebut diperlukan berbagai stimulasi dan salah satunya adalah dengan menggunakan APE (Alat Permainan Edukatif). Namun, saat ini orang tua dan guru baru memanfaatkan APE untuk anak-anak mereka hanya sebatas sesuai dengan fungsinya saja. Padahal apabila menggunakan prinsip multiple intelligences (MI), sebuah APE dapat dimanfaatkan untuk menstimulasi sembilan kecerdasan majemuk anak. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pembekalan terhadap orangtua dan guru mengenai pendayagunaan APE berbasis MI. Metode pengabdian menggunakan pelatihan dan pengalaman praktek kepada orang dan tua dalam memanfaatkan satu jenis APE tetapi mampu menstimulasi beberapa aspek kecerdasan anak. Hasil pengabdian masyarakat ialah peningkatan pemahaman mitra terhadap APE dan MI yang dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa mitra sangat puas dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Mitra berharap kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat terus berlangsung dan berlanjut dalam kegiatan kerjasama, karena mitra merasa bahwa kompetensi mereka masih perlu ditingkatkan lagi terutama dalam hal Pendidikan Anak Usia Dini.Kata Kunci : anak usia dini, APE, multiple intelligences.
PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM SITUASI DARURAT BENCANA Prilya Shanty Andrianie; Wahdan Najib Habiby
ABDIMAS DEWANTARA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v4i1.8072

Abstract

Aisyiyah sebagai Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) berkolaborasi dengan Lembaga Kebudayaan (LK) Pimpinan Wilayah’Aisyiyah Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan rapat kerja wilayah dengan tema “Membangun Pendidikan Karakter Anak dalam Situasi Darurat Bencana”. Kegiatan ini menghadirkan para praktisi maupun akademisi yang perhatian pada isu pembangunan Pendidikan karakter anak dalam situasi darurat bencana antara lain dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan juga Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menyamakan persepsi cara membangun budaya sadar bencana melalui Pendidikan Karakter Anak. Metode kegiatan yang ditawarkan adalah dalam bentuk ceramah dan diskusi berupa tanya jawab. Hasil dari kegiatan ini berupa: penerapan pedoman sekolah/madrasah aman dari bencana dan Teknik keterampilan dalam memberikan dukungan psikologis awal pada anak dalam situasi darurat bencana.