Supriatini Supriatini
Universitas Muhammadiyah Palembang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM FILM TANDA TANYA (?) KARYA SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO Rossy Permatasari; Listini Listini; Supriatini Supriatini
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 1 (2018): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.312 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa film Tanda Tanya (?) merupakan salah satu karya sastra berbentuk film. Film ini berbeda dengan film yang lainnya karena sarat dengan nilai-nilai religius. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah nilai-nilai religius yang terdapat dalam film Tanda Tanya (?) karya sutradara Hanung Bramantyo? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai religius yang terdapat dalam film Tanda Tanya (?) melalui DVD (Digital Video Disc). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan teknik analisis karya. Sumber data penelitian ini adalah Tanda Tanya (?) berdurasi 1 jam 41 menit dalam bentuk DVD (Digital Video Disc) 2011. Analisis data dan pembahasan yang telah peneliti lakukan diperoleh simpulan bahwa nilai-nilai religius yang ditemukan di dalam film Tanda Tanya (?) ada 6 yaitu: (1) Hubungan manusia dengan Tuhan, (2) Hubungan manusia dengan diri sendiri; (3) Hubungan manusia dengan sesama manusia, (4) Nilai jihad, (5) nilai amanah, dan (6) Nilai keteladanan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa film Tanda Tanya (?) karya sutradara Hanung Bramantyo secara fungsional memiliki nilai-nilai religius, yaitu. (1) Hubungan manusia dengan Tuhan, (2) Hubungan manusia dengan diri sendiri; (3) Hubungan manusia dengan sesama manusia, (4) Nilai keteladanan, (5) nilai amanah, dan (6) Nilai jihad. Sebagai penutup penulis menyarankan yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang nilai-nilai religius serta mampu menjalankan etika toleransi antarumat beragama yang baik.
PENGGUNAAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG Supriatini Supriatini
Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan sekolah bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945 yang selalu berkembang sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi. Begitu juga, perkembangan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Berbagai media pembelajaran, yang ada dalam pembelajaran selalu dapat digunakan guru, salah satunya adalah media pembelajaran Pop Up Book. Pop Up Book merupakan buku yang di dalamnya jika dibuka maka muncul gambar atau tulisan yang timbul (tiga dimensi). Masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan media Pop Up Book untuk meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi siswa kelasVII SMP Muhammadiyah 1 Palembang dapat digunakankan? Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menggunakan media Pop Up Book untuk meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi siswa SMP Muhammadiyah 1 Palembang. Objek penelitian diambil dari kelas VII yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 21 perempuan. Berdasarkan hasil data tes essai prasiklus yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) terdapat 2 (6,45%) siswa, siklus 1 sebanyak 18 (58,06%) siswa, dan siklus 2 sebanyak 30 (96,77%) siswa. Dari hasil penelitian ini, nilai tertinggi dari prasiklus sampai dengan siklus 2 yang diperoleh siswa adalah 88 dan nilai terendah adalah 50 dengan nilai rata-rata yang diperoleh pada prasiklus 59,70, siklus 1 sebesar 73, serta siklus 2 sebesar 79,22. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa siswa kelas VII.A SMP Muhammadiyah 1 Palembang terampil menulis teks deskripsi dengan media pembelajaran Pop Up Book dan terbukti kebenarannya sesuai dengan pengujian hasil hipotesis. Oleh karena itu, peneliti menyarankan pada guru Bahasa Indonesia agar memberikan materi pelajaran dengan media yang bervariasi. Kemudian, peneliti juga menyarankan untuk siswa lebih meningkatkan lagi minat dalam belajar bahasa Indonesia khususnya materi menulis teks deskripsi. Kata kunci: penggunaan, media pop up book, teks deskripsi 
Penyuluhan Linguistik Forensik Sebagai Antisipasi Bahaya Cyber Crime Dalam Pemanfaatan Media Sosial Houtman Houtman; Gunawan Gunawan; Supriatini Supriatini; Sri Parwanti; Surismiati Surismiati; Ayu Wulandari
Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 6 No. 2 (2023): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v6i2.13487

Abstract

Penyuluhan tentang Linguistik Forensik dalam kaitannya dengan bahaya Cyber Crime di sekolah, dilakukan sebagai upaya pemberian informasi kepada siswa untuk cermat dalam memanfaatkan media sosial. Kejahatan di media sosial berawal dari kebebasan menyampaikan pendapat tentang suatu fenomena. Untuk itu penyuluhan ini dilakukan. Peserta penyuluhan berjumlah 90 orang siswa yang berasal dari kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Materi yang disampaikan berupa: 1) Media sosial dan peranannya di dalam masyarakat, 2) Makna dan Hakikat Linguistik Forensik, 3) Cyber crime di media sosial dalam analisis Linguistik Forensik, dan 4) Undang-undang ITE. Interaksi penyuluhan mencakup paparan materi, tanya jawab peserta, serta pemberian kuis. Peserta sangat antusias dalam penyuluhan ini dan ke depan direncanakan akan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan  analisis lingusitik forensik agar peserta /siswa menjadi lebih memahami bentuk tuturan di media social yang mengandung unsur pelanggaran hukum dan sedini mungkin dapat melakukan tindakan kontrol diri.   Abstract: Counseling on Forensic Linguistics in relation to the dangers of Cyber ​​Crime in schools was carried out as an effort to provide information to students to be careful in using social media. Crime on social media begins with the freedom to express opinions about a phenomenon. For this reason, this counseling is carried out. The counseling participants numbered 90 students from class XII of SMA Muhammadiyah 1 Palembang. The material presented is in the form of: 1) Social media and its role in society, 2) The meaning and nature of Forensic Linguistics, 3) Cyber ​​crime on social media in Forensic Linguistic analysis, and 4) ITE Law. Extension interactions include material presentation, participant questions and answers, and giving quizzes. Participants were very enthusiastic about this counseling and in the future it is planned to continue with forensic linguistic analysis training activities so that participants/students will better understand forms of speech on social media that contain elements of law violations and can take self-control measures as early as possible.