Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEEFEKTIFAN MODEL ROUND TABLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 TANJUNG ENIM Surismiati, Surismiati
Jurnal Bindo Sastra Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Bindo Sastra Volume 1 Nomer 2 Tahun 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam menulis sebuah karangan deskripsi adalah model pembelajaran round table. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengetahui keefektifan model pembelajaran round table dalam keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Tanjung Enim. Metode penelitian komparatif antara kelompok perlakuan (memakai model pembelajaran round table) dengan kelompok kontrol, dengan teknik pengumpulan data memakai: (1) tes, (2) angket, (3) wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen sebesar 81,70 dan kelas kontrol 75,93. Disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan model pembelajaran round table dengan kelas yang tidak menggunakan modeltersebut dalam pembelajaran karangan deskripsi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Tanjung Enim. Disaran agar penelitian ini dapat menjadi tolak ukur untuk keberhasilan siswanya dan menjadi strategi alternatif dalam pembelajaran karangan deskripsi.
KEEFEKTIFAN MODEL ROUND TABLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 TANJUNG ENIM Surismiati, Surismiati
Jurnal Bindo Sastra Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Bindo Sastra Volume 1 Nomer 2 Tahun 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbs.v1i2.751

Abstract

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam menulis sebuah karangan deskripsi adalah model pembelajaran round table. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengetahui keefektifan model pembelajaran round table dalam keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Tanjung Enim. Metode penelitian komparatif antara kelompok perlakuan (memakai model pembelajaran round table) dengan kelompok kontrol, dengan teknik pengumpulan data memakai: (1) tes, (2) angket, (3) wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen sebesar 81,70 dan kelas kontrol 75,93. Disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan model pembelajaran round table dengan kelas yang tidak menggunakan modeltersebut dalam pembelajaran karangan deskripsi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Tanjung Enim. Disaran agar penelitian ini dapat menjadi tolak ukur untuk keberhasilan siswanya dan menjadi strategi alternatif dalam pembelajaran karangan deskripsi.
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA FILM SANG PENCERAH GARAPAN SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO Supriatini, Supriatini; Surismiati, Surismiati
Jurnal Bindo Sastra Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Bindo Sastra Volume 2 Nomer 2 Tahun 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbs.v2i2.1260

Abstract

Film pada dasarnya bukan sekadar tontonan, tetapi sebagai tuntunan juga. Oleh sebab itu, film Sang Pencerah yang disutradarai Hanung Bramantyo diyakini memiliki nilai-nilai tuntunan yang berkaitan dengan pendidikan Islam dan Kemuhammadiyahan. Hal itulah yang menjadi masalah dalam kajian ini.Penelitian ini menggunakan teknik analisis karya, sehingga semua aspek yang relevan dengan nilai-nilai pendidikan Islam dapat ditelaah dengan baik dengan bersandar kepada Surah Luqman sebagai sumber rujukan. Telaah terhadap nilai-nilai pendidikan Islam itu kemudian dikelompokkan kepada tiga kategori utama, yaitu (1) nilai pendidikan keimanan (aqidah) meliputi pendidikan yang berusaha mengenalkan, menanamkan, dan mengarahkan kepada anak didik terhadap nilai-nilai kepercayaan terhadap rukun Islam dan sejenisnya, (2) nilai pendidikan ibadah (syari’ah) meliputi pendidikan yang berusaha mengenali, menghayati, dan menanami nilai-nilai aturan Allah tentang cara aturan perilaku hidup manusia, baik hubungan secara vertikal maupun horizontal dengan makhluk-Nya, dan (3) nilai pendidikan akhlak meliputi nilai pendidikan yang berusaha mengenalkan, menanamkan, serta menghayatkan kepada anak didik  tentang sistem aturan nilai yang mengatur pola laku, sikap, dan tindakan manusia atas isi bumi, yang mencakup hubungan dengan Allah, hubungan dengan manusia lain, dan hubungan dengan diri sendiri.
KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK DALAM KOMENTAR POSTINGAN KASUS N.S. GAMBUS PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK Putri, Uci Permata; Houtman, Houtman; Surismiati, Surismiati
Jurnal Bindo Sastra Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Bindo Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbs.v6i1.4072

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah ada gejala yang ramai membicarakan tentang kasus N.S Gambus yang menyebabkan keriupan masyarakat atas sikapnya yang tidak sesuai antara penampilan dan perbuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan atau mengkaji pelanggaran dalam penggunaan bahasa pada media sosial facebook pada komentar postingan terkait kasus N.S. Gambus tahun 2021 yang mengandung makna kata/kalimat merendahkan, menodai dan merugikan nama baik orang lain yang dapat menyebabkan adanya tindak hukum pidana. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan Teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tindak tutur yang merendahkan terdapat 57 data tuturan, tindak tutur menodai terdapat 34 data tuturan, dan tindak tutur merugikan terdapat 9 data tuturan. Bentuk tindak tutur yang paling banyak ditemukan di komentar facebook terkait kasus N.S Gambus yaitu tindak tutur merendahkan. Gejala tutur seperti ini tentu memiliki interpretasi tersendiri atas karakter masyarakat yang berkomentar di media sosial. Sementara itu tindak tutur paling sedikit yaitu tindak tutur yang merugikan.
Penyuluhan Linguistik Forensik Sebagai Antisipasi Bahaya Cyber Crime Dalam Pemanfaatan Media Sosial Houtman Houtman; Gunawan Gunawan; Supriatini Supriatini; Sri Parwanti; Surismiati Surismiati; Ayu Wulandari
Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 6 No. 2 (2023): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v6i2.13487

Abstract

Penyuluhan tentang Linguistik Forensik dalam kaitannya dengan bahaya Cyber Crime di sekolah, dilakukan sebagai upaya pemberian informasi kepada siswa untuk cermat dalam memanfaatkan media sosial. Kejahatan di media sosial berawal dari kebebasan menyampaikan pendapat tentang suatu fenomena. Untuk itu penyuluhan ini dilakukan. Peserta penyuluhan berjumlah 90 orang siswa yang berasal dari kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Materi yang disampaikan berupa: 1) Media sosial dan peranannya di dalam masyarakat, 2) Makna dan Hakikat Linguistik Forensik, 3) Cyber crime di media sosial dalam analisis Linguistik Forensik, dan 4) Undang-undang ITE. Interaksi penyuluhan mencakup paparan materi, tanya jawab peserta, serta pemberian kuis. Peserta sangat antusias dalam penyuluhan ini dan ke depan direncanakan akan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan  analisis lingusitik forensik agar peserta /siswa menjadi lebih memahami bentuk tuturan di media social yang mengandung unsur pelanggaran hukum dan sedini mungkin dapat melakukan tindakan kontrol diri.   Abstract: Counseling on Forensic Linguistics in relation to the dangers of Cyber ​​Crime in schools was carried out as an effort to provide information to students to be careful in using social media. Crime on social media begins with the freedom to express opinions about a phenomenon. For this reason, this counseling is carried out. The counseling participants numbered 90 students from class XII of SMA Muhammadiyah 1 Palembang. The material presented is in the form of: 1) Social media and its role in society, 2) The meaning and nature of Forensic Linguistics, 3) Cyber ​​crime on social media in Forensic Linguistic analysis, and 4) ITE Law. Extension interactions include material presentation, participant questions and answers, and giving quizzes. Participants were very enthusiastic about this counseling and in the future it is planned to continue with forensic linguistic analysis training activities so that participants/students will better understand forms of speech on social media that contain elements of law violations and can take self-control measures as early as possible.
Analysis of Imperative Speech Acts in Angga Dwimas Sasongko's Film Today We’ll Talk About That Day Houtman; Arfiah; Surismiati
IJLHE: International Journal of Language, Humanities, and Education Vol. 7 No. 2 (2024): IJLHE: International Journal of Language, Humanities, and Education
Publisher : Master Program in Indonesian Language Education and The Institute for Research and Community Service STKIP PGRI Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52217/ijlhe.v7i2.1543

Abstract

Imperative speech acts play a vital role in various aspects of communication, both in daily interactions and in media such as films. These speech acts serve essential functions in regulating, controlling, and directing the actions of others. This study aims to identify and describe the functions of imperative speech acts in the film Today We’ll Talk About That Day by Angga Dwimas Sasongko and to determine their relevance to learning Indonesian in high schools. The theoretical framework used in this study includes Searle's and Kunjana Rahardi's theories. The data source for the research is the film Today We’ll Talk About That Day, which was released in July 2023. A qualitative method was employed, with data collection techniques including observation, documentation, and interviews. The data analysis process involved four stages: data collection, data reduction, data presentation, and verification or conclusion. The results of the study revealed 42 instances of imperative speech acts in the film Today We’ll Talk About That Day. These were categorized into five functions: (1) requests, (2) orders, (3) invitations, (4) granting permission, and (5) prohibitions. The data were further classified into four quality categories: (1) very good, (2) good, (3) sufficient, and (4) very lacking. The study also demonstrated the relevance of imperative speech acts in the film Today We’ll Talk About That Day for teaching Indonesian to Grade 10 students, particularly in the context of discussion text material at SMA Muhammadiyah 2 Palembang.
DEVELOPMENT OF SOCIAL-EMOTIONAL LEARNING ASSESSMENT INSTRUMENTS IN IMPROVING THE TEACHING PROFESSION OF STUDENTS OF THE INDONESIAN LANGUAGE TEACHER PROFESSION PROGRAM, MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF PALEMBANG Houtman; Surismiati; Haryadi; Refson; Supriatini; Ayu Wulandari; Gunawan; Sri Parwanti; Mustofa; Danto; Nyimas Inda Kusumawati
PKM Linggau: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal PKM Linggau (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/pkml.v4i2.775

Abstract

Community service activities in the form of Compiling Social Emotional Learning Assessment Instruments in Improving Teaching Professionalism of Indonesian Language Teacher Profession Program Students, Muhammadiyah University of Palembang aims to provide knowledge and skills in compiling social-emotional learning assessment instruments that meet the requirements to measure the achievement of ongoing learning, especially from the social-emotional aspects of students. The ability to compile this instrument is expected to improve the professionalism of prospective teachers who are currently undergoing Professional Teacher education. The target audience in this PPM activity is 18 Indonesian Language Teacher Profession Education (PPG) students, FKIP, Muhammadiyah University of Palembang. This activity uses lecture, demonstration, and practice methods accompanied by questions and answers. The lecture method explains the concept of Social Emotional Learning and the scope of CASEL components. The demonstration method is used to show a work process, namely the stages of compiling the instrument, while the practice method is used to practice making instruments that meet the requirements. Meanwhile, the question-and-answer method is to provide participants with the opportunity to consult in overcoming obstacles in compiling students' social-emotional learning instruments. The availability of adequate experts in designing social-emotional assessment instruments in the PPG Study Program, the enthusiasm of participants, the support of faculty leaders for the implementation of activities, and supporting funds from the faculty are the supporters of the implementation of this PPM activity. The obstacles faced are that the participants do not yet have initial knowledge about social-emotional learning and limited time for training. The benefits that participants can get from this PPM activity include being able to compile and develop social-emotional learning assessment instruments that will later be used in assessing students' social-emotional development.
ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM FILM NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI KARYA ANGGA DWIMAS SASONGKO Mawarti, Arfiah Ayudian; Houtman, Houtman; Surismiati, Surismiati
Jurnal Bindo Sastra Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Bindo Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbs.v8i2.8755

Abstract

Tindak tutur imperatif memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai aspek komunikasi, baik dalam interaksi sehari-hari maupun dalam media seperti film. Penggunaan tindak tutur ini membawa berbagai fungsi yang esensial untuk mengatur, mengendalikan, dan mengarahkan tindakan orang lainPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan fungsi tindak tutur imperatif dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini karya Angga Dwimas Sasongko serta mengetahui relevansinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Teori yang digunakan adalah teori Searle dan Kunjana Rahardi. Sumber data dalam penelitian ini adalah film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini yang rilis pada Januari 2020. Dengan menggunakan pendekatan metodologis yang berupa deskriptif kualitatif dan pendekatan teoritis dengan kajian pragmatik berupa tindak tutur imperatif. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari menonton, mentranskrip, menganalisis, mengklasifikasi, mengidentifikasi, hingga memberikan kesimpulan.  Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 24 data tuturan imperatif dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Semua 24 data tersebut dikumpulkan menjadi lima fungsi tindak tutur imperatif, yaitu: (1) permintaan, (2) suruhan, (3) ajakan, (4) pemberian izin (5) larangan. Kemudian data tersebut diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu: (1) Sangat baik, (2) baik, (3) cukup, (4) sangat kurang. 
Psychological Values in The Film Layangan Putus by Mommy Eka Nur Prasetyawati Contribution in Teaching Literature in High School Surismiati, Surismiati; Supriatini, Supriatini; Ismail, Gunawan; Mustopa, Mustopa; Holipah, Holipah
Journal of English Education and Teaching Vol. 8 No. 3 (2024): Journal of English Education and Teaching
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jeet.8.3.609-631

Abstract

The background of the problem in this research is how the structural aspects of the film Layangan Putus include themes, characterization and characterization, the conflict in the film Layangan Putus and what are the psychologic values in the film Layangan Putus by Mommy Eka Nur Prasetyawati. This study aims to describe structural aspects including themes, characterizations and characterizations, conflicts in Mommy Eka Nur Prasetyawati's Layangan Putus film and to describe psychological values in Mommy Eka Nur Prasetyawati's Layangan Putus film. This type of research is qualitative research and uses descriptive methods. The research data is in the form of sentences, paragraphs, which develop psychological values in the film Layangan Disconnect by Mommy Eka Nur Prasetyawati. The data collection technique in this study, namely, the data collection technique in this study was a literature study technique, namely a technique that uses written sources to obtain data. Researchers analyzed the data by reading the Layangan Putus film as a whole and repeatedly per episode to understand the contents of the film, making a synopsis of the Layangan Putus film to provide an overall picture of the story for both researchers and readers, analyzing per episode the psychological values contained in the film. Layagan Putus, classifying psychological values in Layagan Putus film, describing psychological values in Layagan Putus film, concluding the psychological values in Layagan Putus film and the implications for learning in high school. The conclusion from the analysis of the Putus Layangan Film by Mommy Eka Nur Prasetyawati is that there are several psychological values, namely Developmental psychology includes 3 scenes in episode 10B, episode 2A and episode 2B, Social psychology includes 3 scenes in episode 10B, episode 3A and episode 9B, Educational psychology includes 3 scenes in episode 10B and episode 2A, personality psychology and typology includes 1 scene in episode 4B, psychopathology includes 3 scenes in episode 6B and episode 8B, differential psychology and psychodiognostic includes 3 scenes in episode 10B, episode 9A and episode 3A, criminal psychology includes 3 scenes in episode 9B, episode 8A and episode 8A, Parapsychology includes 2 scenes in episode 9B and episode 3B, Comparative psychology includes 3 scenes in episode 4A, episode 1B and episode 10A, Adjustment psychology includes 3 scenes in episode 10B, episode 10A and 10B episodes.