Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Risiko Ergonomi pada Pekerja Erection Pumping dengan Metode Ergonomic Assessment Survey (EASY) di Workshop Gear Reducer PT. X, Cileungsi, Bogor Tahun 2015 Bintari .; Evi Nopiyanti; Agus Joko Susanto
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2017): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.15 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v7i1.211

Abstract

Berdasarkan observasi, postur janggal yang dilakukan pekerja saat melakukan proses erection pumping, adalah tangan mengenggam, menjepit dan menekan komponen, kaki jongkok dan menyanggah dengan 1 kaki, punggung miring dan menunduk dengan sudut ≥ 650, siku berotasi dan bahu mengangkat dengan sudut ≥ 450, serta leher menunduk, miring, dan menengok. Postur dilakukan ≥  10 detik dengan frekuensi ≥ 7 kali/menit. Keluhan yang rasakan pekerja adalah pegal, ngilu, dan nyeri pada leher, bahu, punggung, pinggang, dan kaki; kesemutan dan kram pada jari tangan dan kaki; kadang memar pada tangan, pusing serta perasaan mual. Tujuan penelitian ini melakukan analisis risiko ergonomi pada pekerja di erection pumping dengan metode Ergonomic Assessment Survey (EASY). Jenis penelitiannya deskriptif analitik dengan pendekatan observasional, yaitu mengamati faktor risiko ergonomi pada pekerjaan, wawancara pada pekerja, dan melihat medical record. Populasi penelitian ini adalah 4 jenis pekerjaan di erection pumping serta 7 orang yang terdiri dari  4 orang pekerja mekanik erection pumping, 1 orang petugas SHE Departemen, 1 orang dokter, dan 1 orang petugas fisioterapi PT X.  Sampel penelitan adalah total populasi. Data yang terkumpul dari hasil BRIEF survey, employee survey, dan medical survey dianalisis secara manual dengan cara penjumlahan. Hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat risiko dari 4 jenis pekerjaan erection pumping, 2 pekerjaan termasuk kategori risiko sedang skor (3-4) dan 2 pekerjaan lainnya termasuk katagori tinggi skor (5-6). Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko ergonomi pada pekerja, sebaiknya melakukan perbaikan desain tempat kerja dan melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja. Kata Kunci                         : Erection Pumping, Risiko Ergonomi, Pekerja
Hubungan Iklim Keselamatan Dengan Budaya K3 Di Proyek Citra Tower Kemayoran Evi Nopiyanti; Akhmad Muttaqin
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i1.822

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Proyek Citra Tower Kemayoran, belum sepenuhnya menjadi nilai-nilai dan kepercayaan yang berhubungan dengan setiap aktivitas tugas yang dikerjakan, sehingga mempengaruhi perilaku pekerja dalam melaksanakan pekerjaan yang berakibat pada kejadian kecelakaan yang berulang-ulang. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan iklim keselamatan dengan budaya K3 pada Proyek Citra Tower Kemayoran. Penelitian dilaksanakan tanggal 16 Agustus-22 November 2019. Jenis penelitian menggunakan mixed method, yaitu metode yang memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan survei, observasi, wawancara, FGD, dan kaji dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik likert dan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan tingkat iklim keselamatan di Proyek Citra Tower mendapat nilai 2,02-3,07, artinya termasuk katagori cukup baik; tingkat budaya K3 mendapatkan total nilai 671 artinya termasuk katagori Baik; dan 7 dimensi iklim keselamatan tidak berhubungan dengan budaya K3 dengan nilai  p value dimensi 1 (0,932); dimensi 2 (0,844); dimensi 3 (1,000); dimensi 4 (0,87); dimensi 5 (1,000); dimensi 6 (1,000); dan dimensi 7 (0,831). Disarankan manajemen meningkatkan komitmen, kompetensi, konsultasi, dan partisipasi semua pihak.                                                                                  Kata kunci           : Safety climate, safety culture, proyek. 
PERKIRAAN RISIKO NYERI PUNGGUNG BAWAH AKIBAT PENGARUH POSTUR JANGGAL PADA KARYAWAN DI PERUSAHAAN X, JAKARTA Evi Nopiyanti
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 5, No 1 (2015): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.364 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v5i1.120

Abstract

Nyeri punggung bawah adalah suatu gejala berupa rasa nyeri di daerah lumbosakral dan sakroiliaka yang dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, kadang-kadang disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki.Sikap tubuh yang salah akibat kebiasaan, postur tubuh yang jelek terutama lordosis yang berlebih dari tulang belakang bagian lumbal, serta gerak yang hebat dan tak teratur memegang peranan penting untuk terjadinya nyeri punggung bawah.Penelitian ini bersifat studi kasus dengan pendekatan observasional, dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari catatan data medik pekerja dan data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, check list, perekaman video, pemotretan postur janggal pekerja, pengukuran berat, dan pengukuran waktu.Hasil penelitian menunjukkan untuk survey BRIEF, keempat jenis pekerjaan yang diteliti mendapat skor 3, karena pekerja melakukan postur janggal, seperti bungkuk, rotasi (terputar) badan, dan miring dengan lama serta frekuensi yang melebihi kriteria normal. Pada survey gejala, keempat pekerja mengalami keluhan nyeri punggung bawah, sehingga mendapat skor 1.  Sedangkan pada survey data medik, lama keluhan nyeri punggung bawah yang dirasakan keempat pekerja berkisar antara 1-7 hari dan 1 bulan, tetapi mereka tetap bekerja, sehingga mendapat skor 1. Total nilai EASY yang didapat untuk ke-4 jenis pekerjaan yang diteliti adalah 5.Pihak perusahaan disarankan untuk melakukan redesign kembali pada alat kerja, melengkapi standaroperating prosedures (SOP) dengan memasukkan aspek ergonomi, melakukan rotasi kerja, dan melakukan evaluasi aktivitas kerja. Sedangkan pada pekerja yang sakit NPB dianjurkan istirahat tirah baring, mengikuti penyuluhan, dan melakukan exercises. Kata kunci : risiko, nyeri punggung bawah, postur janggal
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meminimalisir Sampah Dengan Teknik Komposting Di Kelurahan Cilangkap Laila Ulfa; Evi Nopiyanti
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.804 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v2i1.421

Abstract

Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa.Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Tugas dan fungsi kelurahan : pada pasal 3 ayat 2 butir I dan J berisi tentang, (I) pemeliharaan dan pengembangan kebersihan dan lingkungan hidup, (J) pemeliharaan dan pengembangan kesehatan lingkungan dan komunitas. Untuk tercapainya tugas dan fungsi maka di perlukan peran serta masyarakat dalam mendukung setiap program. Adapun permasalahan yang ditemukan saat melakukan Pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Cilangkap adalah tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah sementara di Kelurahan Cilangkap, Kurangnya kesadaran Masyarakat terhadap pembuangan sampah dan pengelolaan sampah. Peningkatan kualitas Masyarakat serta lingkungan tidak lepas dari peran semua pihak termasuk penyediaan fasilitas penunjang dalam hal menyelesaikan masalah di atas tersebut, penyelesaian yang dapat dilakukan adalah “Melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat dalam meminimalisir sampah melalui teknik composting”.Dengan cara penyuluhan langsung terhadap masyarakat dengan menanamkan prinsip-prinsip tentang sampah.Kata kunci : komposting dan sampah.
Analisis Risiko Pengoperasian
Tower Crane Pada Pekerjaan Bekisting Dan Cor Semen Di Proyek Apartemen Enveciio Margonda, Depok Brahma Deva; Evi Nopiyanti
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.828 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i2.583

Abstract

Tower crane adalah salah satu jenis alat berat yang digunakan untuk membangun gedung bertingkat atau jembatan. Fungsi tower crane adalah untuk mengangkut material bangunan dari bawah menuju ke bagian yang ada di atas. Alat ini digunakan di proyek Apartemen Enveciio Margonda untuk mengangkut bahan concrete bucket dalam proses pengecoran kolom bangunan, mengangkut besi beton, bekisting, pasir, batu bata, atap rangka baja, plat, unit elektrikal, dan mekanikal. Dalam mengoperasikan alat tersebut terdapat risiko, seperti terjepit, tertimpa material, hingga meninggal dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat risiko pengoperasian
tower crane pada pekerjaan bekisting dan cor semen di proyek Apartemen Enveciio, Margonda. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analatik dengan metode semi kuantitatif. Populasinya adalah 6 orang pekerja pada bagian pengangkatan bekisting dan 6 orang bagian pengangkatan cor beton. Hasil penelitian yang didapat nilai tingkat risiko pada pekerjaan bekisting pada tahap pengangkatan material 450 (very high) dan tahap pengawasan rigger 150 (Subtancial). Sedangkan pada cor semen pada tahap pengangkatan concerete bucke dan pengawasan rigger mendapat nilai 300 (Priority 1). Disarankan melakukan mantenance, pengawasan, melaksanakan SOP.Kata kunci  : Tower crane, risiko, bekisting, concrete bucket
Analisis Gejala Sick Building Syndrome Pada Pegawai Di Unit OK Rumah Sakit Marinir Cilandak Jakarta Selatan Ari Muhammad Ridwan; Evi Nopiyanti; Agus Joko Susanto
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.744 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i1.569

Abstract

Sick building syndrome (SBS) adalah sekumpulan masalah kesehatan yang dihubungkan dengan kualitas udara di dalam gedung atau ruangan yang keluhannya tidak spesifik dirasakan oleh penghuni di dalam gedung. Beberapa symptom yang dialami, seperti mucous membrane symptoms, simptom umum, serta skin symptoms. Banyak faktor yang dapat mengakibatkan gejala SBS, seperti karakteristik individu pegawai dan faktor fisik ruangan. Kondisi di Unit Ok, RS Marinir Cilandak, ruang kerjanya menggunakan Heating, Ventilation and Air Conditioning (HVAC), lantainya menggunakan karpet, dinding luar tertutup rapat (air tight), dan hasil pengukuran koloni bakteri udara berkisar antara 946 - 1304 CFU/m3, (melebihi NAB). Gejala keluhan yang dialami pegawai adalah iritasi mata, kulit kering, sakit kepala, batuk, dan pilek. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui faktor apakah yang berhubungan dengan gejala SBS pada pegawai di unit OK RS Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan. Pengambilan data dengan melakukan wawancara dan observasi (pada jenis kelamin, usia, kebiasaan merokok, masa kerja, jam kerja, status gizi); melakukan pengukuran (pada suhu, kelembaban, jumlah bakteri); serta melakukan studi dokumentasi. Metode pengambilan sampel udara menggunakan metode aktif, yaitu impingment sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji laboratorium dan uji statistik (cross sectional). Dari sembilan variabel, yang berhubungan signifikan secara statistik adalah masa kerja (p value = 0,019; OR 3,636),  suhu dan kelembaban ruangan (p value = 0,013; OR 4,386).Kata kunci : Sick Building Syndrome, symptom, koloni bakteri udara, CFU/m3
Analisis Hubungan Safety Climate Dengan Safety Behavior Pada Pekerja Konstruksi Proyek Apartemen El-Centro, Pt Totalindo Eka Persada, Bogor Citra Indah Setiawan; Evi Nopiyanti; Agus Joko Susanto
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.226 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v1i1.557

Abstract

Persepsi pekerja konstruksi terhadap iklim keselamatan (safety climate) masih banyak yang negatif, sehingga mempengaruhi perilakunya dalam melaksanakan pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis safety climate dengan safety behavior pada pekerja konstruksi Proyek Apartemen El-Centro, PT Totalindo Eka Persada, Bogor. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 139 orang, yang terdiri dari 4 orang manajemen dan 135 orang pekerja konstruksi. Penilaian NOSACQ-50 iklim keselamatan proyek didapat hasil 1,30–1,59. Hasil univariat iklim keselamatan pada pekerja konstruksi semua dari 7 dimensi iklim keselamatan mempunyai iklim keselamatan yang negatif dan mempunyai perilaku keselamatan yang kurang baik. Tingkat iklim keselamatan (safety climate) pada proyek Apartemen El-Centro adalah termasuk katagori sangat rendah dengan nilai 1,30 – 1,59. Tujuh dimensi dalam safety climate semua berhubungan dengan safety behavior, P value dari 7 dimensi yang didapat adalah dari 0,017 – 0,047 artinya ada hubungan secara signifikan antara safety climate (7 dimensi) dengan safety behavior.  Dengan OR 1,908 - 2,500 artinya pekerja yang memiliki persepsi negatif terhadap keselamatan kerja memiliki peluang 1,908 – 2,500 kali mengalami perilaku tidak aman. Saran yang dapat diberikan adalah komitmen terhadap kebijakan K3 yang sudah dibuat, serta menjalankan program K3 yang sudah direncanakan. Kata kunci  : Safety climate, safety behavior, NOSACQ-50