Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PENTINGNYA VAKSINASI MENINGITIS Ade Fidia; Tamri .
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2016): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.371 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i1.163

Abstract

Laporan tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno Hatta pada tahun 2014 diketahui jumlah jamaah umroh divaksinasi meningitis sebanyak 322.308 orang namun terdapat 401 ICV tidak valid, karena masih rendahnya tingkat pengetahuan jamaah umroh dan travel biro perjalanan akan pentingnya vaksinasi meningitis.    Dari asil wawancara yang dilakukan penulis terhadap 20 jamaah umroh di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno Hatta  pada 01 juli 2015, 5 orang jamaah  menjawab  tidak pernah mendengar tentang  vaksinasi meningitis dan mereka menyatakan bahwa vaksinasi meningitis merupakan salah satu persyaratan  untuk memperoleh visa haji.  Sebagian jamaah umroh belum mengetahui pentingnya  vaksinasi meningitis untuk melindungi jamaah umroh dari penularan penyakit meningitis dan untuk mencegah penularan meningitis kepada keluarga di tanah air. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional,menggunakan kuesioner. Sampel 100 jamaah umroh yang melakukan vaksinasi meningitis meningokokus di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I  Bandara Soekarno Hatta bulan Agustus 2015, data primer dan sekunder dengan analisis data univariat dan bivariat.Hasil faktor-faktor yang berhubungan bermakna dengan pengetahuan  vaksinasi meningitis yaitu umur dengan nilai p value 0.008,OR 3.289; pendidikan nilai p value 0.019,OR 2.859; pekerjaan nilai p value 0.025, nilai OR 2.753; sumber informasi nilai p value 0.005,OR 3.600; frekuensi informasi nilai p value 0.018,  OR 3.000 . Kesimpulan  >50% memiliki pengetahuan  rendah tentang vaksinasi meningitis dan sebagian besar responden menyatakan tidak ada sumber informasi dan tidak pernah mendapatkan sumber informasi tentang vaksinasi meningitis. 7 variabel independen  6 variabel yang berhubungan yaitu usia ,pendidikan, pekerjaan, pendapatan, sumber informasi , dan frekuensi informasi. Jenis kelamin tidak berhubungan.  Kata Kunci:frekuensi informasi,pendapatan,pendidikan,pekerjaan, vaksinasi meningitis. 
Penyuluhan DBD Terhadap Kader Jumantik Rw 09/13 Kecamatan Cipayung Dan Cilangkap Jakarta Timur Suwarto Suwarto; Sri Widodo; Samingan Samingan; Tamri Tamri
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.138 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v1i1.439

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai penyakit yang endemis di masyarakat, terutama sangat berbahaya bagi kalangan anak-anak. Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Timur meningkat drastis. Adapun permasalahan yang ditemukan  pada saat melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur adalah Kasus  Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan kegiatan PSN (Pemberantas Sarang Nyamuk) dalam menanggulangi nyamuk DBD di Kelurahan Cilangkap , Kecamatan Cpayung Jakarta Timur.  Kelurahan Cilangkap , Kecamatan Cipayung Jakarta Timur  berkomitmen untuk melaksanakan program kegiatan PSN secara rutin setiap hari jum’at pukul 09.00-11.00 bersama dengan masyarakat dan kader Jumantik di wilayah setempat. Adapun tujuan secara umum dilakukannya PSN di Kelurahan Cilangkap , Kecamatan CIpayung Jakarta Timur adalah untuk meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) sehingga seluruh Masyarakat terbebas dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu faktor pencetus meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan  PSN. Upaya pemberantasan dan pencegahan yang dilakukan Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur  yaitu yang pertama dengan penyuluhan DBD  biasanya melakukan penyuluhan pada saat adanya kegiatan arisan di tiap RT/RW.   Kedua dengan melakukan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan cara 3M plus yaitu Menguras TPA, Menutup TPA , Mengubur barang-barang bekas dan Memantau Jentik nyamuk DBD. Dengan kegiatan  Pemberantasan Sarang Nyamuk dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik(ABJ) Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Upaya pemberantasan DBD hanya dapat berhasil apabila seluruh masyarakat berperan secara aktif  dalam PSN DBD. Gerakan PSN DBD merupakan bagian yang paling  penting dari keseluruhan upaya pemberantasan DBD selain itu peran kader JUMANTIK sangat dibutuhkan untuk mengecek kondisi pemukiman warga dari jentik nyamuk DBD.   Kata kunci : penyuluhan, DBD, nyamuk.
Penyuluhan DBD Terhadap Kader Jumantik Rw 09/13 Kecamatan Cipayung Dan Cilangkap Jakarta Timur Suwarto Suwarto; Tamri Tamri
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.076 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v2i2.403

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai penyakit yang endemis di masyarakat, terutama sangat berbahaya bagi kalangan anak-anak. Penyebab penyakit ini ialah virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty sebagai faktor utama, disamping nyamuk Aedes Albopictus. Penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia adalah penyakit yang sampai saat ini masih menjadi pusat perhatiaan karena jumlah kasusnya yang semakin  bertambah banyak dan ada yang meninggal. Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Timur meningkat drastis. Menanggapi peningkatan tersebut, Walikota Jakarta Timur  masih mengandalkan Pemberantasan Sarang  Nyamuk (PSN) untuk mengatasinya.. Kelurahan Cilangkap , Kecamatan Cipayung Jakarta Timur  berkomitmen untuk melaksanakan program kegiatan PSN secara rutin setiap hari jum’at pukul 09.00-11.00 bersama dengan masyarakat dan kader Jumantik di wilayah setempat. Adapun tujuan secara umum dilakukannya PSN di Kelurahan Cilangkap , Kecamatan CIpayung Jakarta Timur adalah untuk meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) sehingga seluruh Masyarakat terbebas dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu faktor pencetus meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan  PSN. Upaya pemberantasan dan pencegahan yang dilakukan Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur  yaitu yang pertama dengan penyuluhan DBD  biasanya melakukan penyuluhan pada saat adanya kegiatan arisan di tiap RT/RW.   Kedua dengan melakukan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan cara 3M plus yaitu Menguras TPA, Menutup TPA , Mengubur barang-barang bekas dan Memantau Jentik nyamuk DBD. Dengan kegiatan  Pemberantasan Sarang Nyamuk dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik(ABJ) Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Upaya pemberantasan DBD hanya dapat berhasil apabila seluruh masyarakat berperan secara aktif  dalam PSN DBD.Kata kunci: Penyuluhan , DBD, Jumantik
HUBUNGAN KUALITAS REKAM MEDIS DENGAN MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN PASIEN DI POLI KEBIDANAN RSIA SATYA BHAKTI DI DEPON TAHUN 2017 Rizky Amaliah; Tamri Tamri
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.671 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i1.565

Abstract

Mutu rekam medis akan menggambarkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit adalah mutu pelayanan rekam medis. Belum diketahuinya hubungan kualitas rekam medis dengan mutu pelayanan rawat jalan pasien di poli kebidanan RSIA Setya Bhakti di depok tahun 2017. Jenis skripsi yang digunakan dengan desain analitik. Subyek penelitian  pasien RSIA Setya Bhakti. Obyek penelitian hubungan kualitas rekam medis dengan mutu pelayanan rawat jalan di poli kebidanan. Lokasi RSIA Setya Bhakti di depok pada bulan juli 2017. Peneliti meninjau dari beberapa aspek yaitu mutu pelayanan rawat jalan,  kelengkapan isian rekam medis, Keakuratan, dan Persyaratan hukum. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan RSIA Setya Bhakti pada bulan juli-agustus dengan jumlah 6000 orang. Dari hasil dari perhitungan jumlah sampel 98 orang, dikarenakan penetuan besar sampel sedengan cara accidental sampling  selama 3 hari. Hasil penelitian kualitas rekam medis  yang diteliti menunjukkan semua variabel berhubungan dengan mutu rawat jalan.  Hasilnya yaitu isi kelengkapan (p=0,002), keakuratan (p=0,003), dan persyaratan hukum (p=0,026). Sebagaimana hasil dari penelitian sebagaian rekam medis yang belum diisi secara lengkap, tidak akurat dan persyaratan hukum tidak sesuai yang dimana ada hubungan kelengkapan isian dengan mutu pelayanan rawat jalan. Untuk itu saran saya kepada RSIA  adalah melakukan pemberian teguran atau hukuman kepada petugas yang tidak mengisi rekam medis dengan lengkap. Khusus  petugas rekam medis melakukan koreksi pada rekam medis sehingga apabila ada rekam medis yang tidak lengkap bisa dilengkapi dengan segera. Memberikan pelatihan-pelatihan, sosialisasi dan penambahan petugas.Kata kunci       : Rekam Medis, Mutu Pelayanan Rawat Jalan Poli Kebidanan
Hubungan Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang di Klinik Pratama Ananda Kota Jakarta Timur Tahun 2017 Desi Mardianingsih; Tamri Tamri
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.578 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i2.580

Abstract

Persaingan di dunia bisnis yang semakin marak membuat banyak perusahaan berlomba-lomba menyediakan berbagai macam pilihan maupun fasilitas yang ditawarkan untuk konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehandalan, daya tanggap,jaminan,empati dan bukti fisik pelayanan dengan minat kunjungan ulang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan studi Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung di Klinik Pratama Ananda sedangkan sampel pada penelitian ini sebagian populasi yang telah dihitung dengan menggunakan tekhnik pengambilan sampel yang dianggap mewakili populasi. Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel tersebut adalah kehandalan (p value = 0,11), daya tanggap (p value = 0,14), jaminan (p value = 0,2), empati (p value = 0,06), sedangkan pada variabel bukti fisik (p value = 0,01) terhadap hubungan yang bermakna dengan minat kunjungan ulang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Tidak ada hubungan antara kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati pelayanan dengan minat kunjungan ulang. Sedangkan terdapat hubungan yang bermakna antara bukti fisik pelayanan dengan minat kunjungan ulang di Klinik Pratama Ananda.Kata Kunci: minat kunjungan ulang, kehandalan,daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik pelayanan.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan keikutsertaan masyarakat berprofesi wirausaha dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional BPJS di Kelurahan Kalisari Jakarta Timur Amalia Ulul ‘ Azmi; Tamri Tamri
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.939 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v3i1.600

Abstract

Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan atau yang biasa dikenal dengan BPJS adalah salah satu program yang dicanangkan pemerintah guna untuk mensejahtrakan masyarakat indonesia. Dengan adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ini diharapkan semua lapisan masyarakat khususnya pada masyarakat yang berprofesi wirausaha. Melihat masih banyaknya masyarakat yang berprofesi wirausaha yang belum menggunakan BPJS bisa dikarenkan beberapa faktor antara lain faktor pendidikan , pengetahuan , penghasilan, keterpaparan informasi dan sikap kepala keluarga yang menjadi faktor masyarakat yang berprofesi wirausaha tidak mengikuti jaminan kesehatan nasional BPJS. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan masyarakat yang berprofesi wirausaha di kelurahan Kalisari Jakarta Timur Tahun 2017. Penelitian dilakukan di wilayah kelurahan kalisari pada bulan Juli-Agustus 2017 ± 290 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Analisa data dengan univariat yaitu untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan bivariat yaitu untuk mengetahui hubungan masing-masing yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel pengetahuan (p value0,028), variabel penghasilan (p value 0,009), variabel keterpaparan informasi (p value 0,024). Saran yang diberikan kepada pihak BPJS untuk mensosialisasi secara menyeluruh terkait informasi BPJS khususnya di wilayah kalisari sehingga hal ini menjadi faktor yang mendorong masyarakat yang berprofesi wirausaha untuk mau mengikutsertakan dirinya beserta keluarganya agar terjamin kesehatannya. Kata kunci  : Keikutsertaan – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Di Instalasi Farmasi Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Dik Pusdikkes Kodiklat Tni Ad Kramat Jati Jakarta Timur Sahlawati Sahlawati; Tamri Tamri
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.071 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i1.611

Abstract

Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan layanan produk dan jasa dalam bentuk pelayanan resep sebagai garis depan pelayanan farmasi yang baik kepada pasien harus dikelola dengan baik, karena mutu pelayanan resep farmasi yang baik umumnya dikaitkan dengan kecepatan dalam memberikan pelayanan. Penelitian ini menganalisis waktu tunggu pelayanan resep obat di Instalasi Farmasi Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Dik Pusdikkes Kodiklat Tni Ad Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2016. Pada tanggal 21 juli - 5 Agustus 2016 setiap hari senin sampai hari sabtu. Sampel penelitian sebanyak 337 lembar resep pasien rawat jalan baik racikan maupun non racikan dan merupakan penelitian kuantitatif desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan untuk mendapat waktu tunggu pelayanan resep obat. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata waktu tunggu untuk jenis resep paten dengan oasien rawat jalan adalah 14 menit 34 detik dimana 60,2%. Sementara untuk resep racikan adalah 26 menit 14 detik 78,3%. Keseluruhsn resep baik obat paten  dan obat racik rata-ratanya iyala 17 menit 21 detik. Rata-rata waktu tunggu pelayanan jumlah item sedikit  15 menit  44 detik dan jumlah item yang banyak 18 menit 18 detik, sedangkan shift pagi waktu tunggu pelayanan 15 menit 59 detik dan sfiht sore 18 menit 15 detik. Adanya hubungan antara jenis resep, jumlah item, shift petugas, status pembayaran pasien, dengan waktu tunggu pelayanan resep obat.Kata Kunci  : Waktu tunggu pelayanan resep obat di Instalasi Farmasi.