Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN SHIFT KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA AREA PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR Ambar Trimala; Ratih Damayanti; Indah Lutfiya; Nima Eka Nur Rahmania
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 8 No. 1 (2023): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v8i1.9247

Abstract

Kelelahan kerja adalah suatu kondisi yang dialami pekerja dimana pekerja mulai merasakan penurunan kondisi fisik dan mental sehingga berdampak terhadap penurunan kesehatan, produkvitas kerja, konsentrasi, dan kesiapsiagaan. Proses produksi pada perusahaan pembuatan beton pra cetak memiliki potensi bahaya tinggi dan melibatkan banyak aktivitas fisik yang berisiko menjadi peyebab kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara shift kerja dan faktor individu dengan kelelahan kerja pada pekerja unit produksi putar PT APB. Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian observasional deskriptif melalui pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini adalah pekerja unit produksi putar Industri Manufaktur di Jawa Timur dengan jumlah sampel 48 orang pekerja. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC). Variabel pada penelitian ini adalah shift kerja dan faktor individu meliputi masa kerja, usia, status gizi, dan riwayat kesehatan. Analisis hubungan menggunakan Uji Rank-Spearmen dan Uji Koefisien Kontingensi untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil pada penelitian ini menunjukkan tingkat kelelahan kerja yang paling banyak dialami adalah kelelahan tingkat sedang. Hubungan antara kelelahan dengan shift kerja (p=0,016) dan status gizi (p=0,009) menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kelelahan pada pekerja unit produksi putar PT APB. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan antara lain menyediakan tempat istirahat yang memadai di area produksi putar dan memperhatikan pengaturan menu makanan pekerja.