Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Error Analysis Elementary School Students in Mathematical Problem Solving Problems are Categorized Difficult UASBN Sennen, Eliterius; Ndiung, Sabina; Supardi, Kanisius
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study attemps to describe and analyze the types of errors made byelementary school students in Manggarai Regency in solving mathematical problems in the difficultcategory, source of errors, and the affecting factors. The results of the study reveal that the types ofthestudents’ errors in solving mathematical problems categorized in UASBN were categorized into factualerrors, misconceptions, false belief, and poor skills. The source of the errors were dealt with misunderstandingof the question items, disconnection of concept, wrong mathematical models, inaccurate proceduresof completing the items, and unexact final results. Some factors contributing to these errors werelack of understanding, misconception, difficulty of finding the relationship of concepts, poor mastery ofproblem solving procedures, and inaccuracy or carelessness.Keywords: mathematics, students’ errors, difficult questions
Memelopori Pengerjaan Pondok Tempat Istirahat bagi Pengunjung di Lokasi Wisata Air Terjun Cunca Wulang Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat Sennen, Eliterius
RANDANG TANA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2018): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam konteks pembangunan pariwisata, Manggarai Barat mempunyai potensi sebagai daerah tujuan wisata andalan di propoinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini terlihat dari kota Labuan Bajo dan sekitarnya mempunyai produk wisata yang siap dijual ke manca negara, seperti wisata ekologi, wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata alam. Potensi wisata daerah Manggarai Barat tersebar di berbagai kecamatan dan desa, termasuk desa Cunca Wulang, kecamatan Mbeliling. Di desa Cunca Wulang, terdapat aset wisata alam yang sangat menjanjkan untuk peningkatan pendapatan daerah dan ekonomi masyarakat yaitu Air Terjun Cunca Wulang. Setiap harinya, ada sekitar 10 orang sampai 20 orang wisatawan manca negara yang mengunjungi lokasi ini, belum terhitung wisatawan domestik seperti kelompok remaja dan anak sekolah
Mengenal Administrasi Guru Di Sekolah Sennen, Eliterius
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Administrasi guru ada bermacam-macam, seperti:(1) administrasi diri (untuk guru sendiri), (2) admnistrasi kelas (untuk kelas), dan (3) administrasi sekolah(untuk kantor sekolah). Secara umum, kita sebut saja administrasi guru.Administrasi guru dapat dimengertisebagai seperangkat kegiatan atau tindakan yang harus diketahui dan dimiliki oleh seorang guru ataucalon guru yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sehingga ketika kegiatan pembelajaran dapatberlangsung secara efektif dan efisien maka guru dan siswa mendapatkan isi pesan pembelajaran. Secaraumum, administrasi guru ada 20 jenis yang meliputi: (1) Kalender Pendidikan, (2) Program Semester(PROMES), (3) Program Tahunan (PROTA), (4) Silbus, (5) Analisis SK/KD, (6) Prosedur Penilaian, (7)RPP, (8) KKM, (9) Jurnal/Agenda Guru, (10) Buku Presensi, (11) Daftar Nilai, (12) Buku Pegangan(Buku Paket, modul, dan LKS), (13) Bahan Ajar, (14) Kisi-kisi Soal, (15) Kartu Soal, (16) Analisis HasilUlangan, (17) Program Remidial, (18) Program Pengayayaan, (19) Kumpulan Soal/Bank Soal, dan (20)Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Dalam konteks kurikulum 2013, sebagai seorang guru atau calon guru,tentunya harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk menyiapkan sejumlah kelengkapan kegiatanadministrasi pembelajaran, seperti: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, Program Semester(PROMES), Program Tahunan (PROTA), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Standar Kompetensi (SK),dan Kompetensi Dasar (KD) agar kegiatan pembelajaran itu sendiri berjalan baik dan benar sesuai denganprogram dan tuntutan kurikulum 2013.
Keefektifan Tambahan Jam Pelajaran Pada Siswa Kelas Tinggi Yang Berkesulitan Membaca Dan Menghitung Di SDK Waepeca Ting Madu, Fransiska Jaiman; Jediut, Mariana; Sennen, Eliterius
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya kemampuan membaca dan menghitung pada siswa kelas tinggi di SDK Waepeca Ting. Hal tersebut diketahui melalui kegiatan pretes. Berdasarkan kegiatan pretes, siswa yang memperoleh nilai berkategori rendah akan mendapat tambahan jam pelajaran baik aspek membaca maupun aspek menghitung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan jam pelajaran pada siswa yang berkesulitan membaca dan menghitung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun tahapan kegiatanya adalah : 1) tahap penjaringan data yang dilakukan melalui tes; 2) tahap pelaksanaan kegiatan; 3) tahap kesimpulan. Selanjutnya, data dianalisis melalui beberapa tahap yakni: 1) reduksi data; 2) koreksi data melalui pemberian skor pada data; 3) refleksi; 4) rencana tindak lanjut; 5) kesimpulan.  Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tambahan jam pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas tinggi yang berkesulitan membaca dan menghitung  dapat dikatakan efektif. Hal ini terbukti pada nilai yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan. Disarankan kepada para guru SD untuk mempelajari beberapa metode dan teknik pembelajaran yang direkomendasikan peneliti berdasarkan hasil penelitian
Penguatan Profesionalisme Guru SDI Mbongos dan SDK Taga melalui Pelatihan Pengembangan Penilaian Autentik Helmon, Arnoldus; Sennen, Eliterius
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penguatan Profesionalisme Guru SDI Mbongos dan SDK Taga melalui Pelatihan Pengembangan Penilaian Autentik. Pengembangan profesionalisme guru perlu dilakukan khususnya dalam menjawab perubahan paradigmaa proses dan penilaian pembelajaran. Pelatihan pengembangan instrumen penilaian autentik bagi guru SDI Mbongos dan SDK Taga merupakan bagian dari pengembangan profesionalisme guru khususnya kompetensi pedagogisnya. Pelatihan tersebut didasarkan pada analisis kebutuhan guru yang diperoleh melalui FGD, wawancara, dan telaah RPP. Pelatihan tersebut dilakukan dengan melibatkan guru secara aktif dan kolaboratif dalam mengerjakan lembar kerja peserta yang berkaitan dengan beberapa macam bentuk penilaian autentik dan pengolahan hasil belajarnya. Hasilnya berupa sejumlah contoh instrumen penilaian autentik dan pengolahan nilai yang telah dikembangkan guru.
Integrasi Pendekatan STEM (Science, Technology, Enggeenering and Mathematic) Untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Elisabeth Irma Novianti Davidi; Eliterius Sennen; Kanisius Supardi
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 11 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/j.js.2021.v11.i1.p11-22

Abstract

Improving the quality of education in Indonesia can be developed through the implementation of education reform. One form of educational reform can be done by using a learning approach that can assist teachers in producing experts using the STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) approach. The initial findings revealed only about 47.8% of elementary school students in Wae Ri'i sub-district (grade V) who still had not achieved satisfactory scientific and mathematical scores according to the minimum passing grade. This study aims to see the effectiveness of the STEM approach in improving the critical thinking skills of elementary school students in Wae Ri'i District. The research method used is an experimental design with Non Equivalent Control Group Design. The research subjects were elementary school students in five (5) elementary schools in Wae Ri'i District. The results shows the sig (2-tailed) value of Equal variances is assumed to be 0.000 <0, 05. Therefore, Ho is rejected and Ha is accepted, which means that there is a significant difference in critical thinking skills after students used the STEM-PBL approach, compared to innovative K13 approach. The average scores of the control class critical thinking skills for the pre-test and post-test were 38 and 79.5. The fixed coefficient is 0.676 and is significant at 0.000. This means that the correlation is positive. Therefore, learning with STEM approach is proven to be effective in improving the critical thinking skills of elementary school students in Wae Ri'i sub-district.
MENGENAL ADMINISTRASI GURU DI SEKOLAH Eliterius Sennen
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 2 No. 1 (2018): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Mengenal Administrasi Guru Di Sekolah. Administrasi guru ada bermacam-macam, seperti: (1) administrasi diri (untuk guru sendiri), (2) admnistrasi kelas (untuk kelas), dan (3) administrasi sekolah (untuk kantor sekolah). Secara umum, kita sebut saja administrasi guru.Administrasi guru dapat dimengerti sebagai seperangkat kegiatan atau tindakan yang harus diketahui dan dimiliki oleh seorang guru atau calon guru yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sehingga ketika kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien maka guru dan siswa mendapatkan isi pesan pembelajaran. Secara umum, administrasi guru ada 20 jenis yang meliputi: (1) Kalender Pendidikan, (2) Program Semester (PROMES), (3) Program Tahunan (PROTA), (4) Silbus, (5) Analisis SK/KD, (6) Prosedur Penilaian, (7) RPP, (8) KKM, (9) Jurnal/Agenda Guru, (10) Buku Presensi, (11) Daftar Nilai, (12) Buku Pegangan (Buku Paket, modul, dan LKS), (13) Bahan Ajar, (14) Kisi-kisi Soal, (15) Kartu Soal, (16) Analisis Hasil Ulangan, (17) Program Remidial, (18) Program Pengayayaan, (19) Kumpulan Soal/Bank Soal, dan (20) Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Dalam konteks kurikulum 2013, sebagai seorang guru atau calon guru, tentunya harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk menyiapkan sejumlah kelengkapan kegiatan administrasi pembelajaran, seperti: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, Program Semester (PROMES), Program Tahunan (PROTA), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD) agar kegiatan pembelajaran itu sendiri berjalan baik dan benar sesuai dengan program dan tuntutan kurikulum 2013.
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SDI MBONGOS DAN SDK TAGA MELALUI PELATIHAN PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK Arnoldus Helmon; Eliterius Sennen
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 1 No. 2 (2017): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penguatan Profesionalisme Guru SDI Mbongos dan SDK Taga melalui Pelatihan Pengembangan Penilaian Autentik. Pengembangan profesionalisme guru perlu dilakukan khususnya dalam menjawab perubahan paradigmaa proses dan penilaian pembelajaran. Pelatihan pengembangan instrumen penilaian autentik bagi guru SDI Mbongos dan SDK Taga merupakan bagian dari pengembangan profesionalisme guru khususnya kompetensi pedagogisnya. Pelatihan tersebut didasarkan pada analisis kebutuhan guru yang diperoleh melalui FGD, wawancara, dan telaah RPP. Pelatihan tersebut dilakukan dengan melibatkan guru secara aktif dan kolaboratif dalam mengerjakan lembar kerja peserta yang berkaitan dengan beberapa macam bentuk penilaian autentik dan pengolahan hasil belajarnya. Hasilnya berupa sejumlah contoh instrumen penilaian autentik dan pengolahan nilai yang telah dikembangkan guru.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMECAHAN MASALAH: URGENSI DAN PENERAPANNYA Arnoldus Helmon; Eliterius Sennen
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 4 No. 1 (2020): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v4i1.318

Abstract

Problem solving competency is an urgent competency in 21st century indicated by human resource competing. Therefore, learning in schools, included mathematical learning, should addres this challenge. Mathematical learning should be aimed at making students learning about and through problem solving. For this sake, teachers should take atention to multiple factors that impact the effective teaching of problem solving.
MENGENAL LITERASI ETNOMATEMATIKA DALAM BUDAYA MANGGARAI Eliterius Sennen
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 4 No. 2 (2020): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v4i2.607

Abstract

In the life of the Manggarai community, numbers 1-10 each have different names or designations. Furthermore, for numbers 10 - 90 there are additional phonemes / m / and followed by the word pulu from numbers 1-9, and specifically for multiples of 10, there is a sound change from / a / to / e /, such as se (ce) mpulu, suampulu , telumpulu, and so on. While numbers 11-19 are a combination of numbers 10 - 90 with numbers 1-9, such as se (ce) mpulu ca, se (ce) mpulu sua, se (ce) mpulu telu, ..., se (ce) mpulu siok (ciok ), suampulu sa / ca, suampulu sua, suampulu telu, ..., suampulu siok / ciok, telumpulu sa (ca), telumpulu sua, telumpulu telu, and so on up to siok (ciok) mpulusiok (ciok). Furthermore, numbers 100 - 900 are called se(ce) ratus, sua ratus, telu ratus, and so on up to Siok (ciok) ratus. Numbers 1000, 2000, 3000, and so on are called ce ribu (ce sebu), sua ribu (sua sebu), telu ribu (telu sebu), and so on. In addition to the base 10 numbers, also found the use of base numbers 2, base 4, base 8, and base 100 as found in the western region of Manggarai. These base numbers 2, base 4, base 8 and base 100 are used in packaging corn. Corn packages consisting of 2 grains are called wasé, packages consisting of 4 grains are called ndurung, packages consisting of 8 grains are called dolé, and packages containing 100 grains or suampulu lima ndurung are called limbung. Various types of tools that are often used by the Manggarai community to say, among others: fingers, corn kernels, dukut ré'a, with measurement units used are: dalo, héndok, pagat, ciku, depa, dako, tongka, wega and so on . The amount of time is: leso, week, lu'ang / wulang, ntaung, and so on. Length measuring instruments commonly used are Ntawang / Ndawang wasé and wasé ajo, the units of which are meters. The length measuring unit commonly used by the Manggarai community is; dalo, héndok, pagat, ciku, depa, and lampa or nggap.