Nurgahayu Nurgahayu
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Peran Teman Sebaya dan Ketaatan Beragama dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Mahasiswa FKM UMI Sartika Suyuti; Nurgahayu Nurgahayu; Andi Sani
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 1 (2021): Januari
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12108

Abstract

Sexual behavior is behavior that is based on sex drive with the opposite sex or the like. The higher the level of participation the higher, the higher, the higher, the higher PMS for adolescents, and the higher the rate of abortion. This study examines the factors that play a role as peers and religious observance with the risk section policy on FKM UMI students. Research used analytic survey design using cross-sectional studies. The population of this study was all 286 FKM UMI students with a sample of 167 people. The sampling method was simple random sampling. Data analysis was performed by descriptive and bivariate (Chi-Square Test). The results of this study found the role of peers associated with risky sexual behavior with a p-value of 0.001 while religious adherence was not associated with risky sexual behavior with a p-value of 1.00. The conclusion of this study is that religious observance is not related to the risk of sections in FKM UMI students. While the role of peers is associated with risky sections. The results of this study are expected to provide an overview of adolescents for the development of university-level health promotion strategies. Keywords: sexual behavior; religious obedience; peers; students ABSTRAK Perilaku seks merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan seksual baik dengan lawan jenis maupun sejenis Semakin tingginya angka hubungan seksual pranikah diikuti dengan semakin tingginya pula dampaknya yakni terjangkit PMS bagi remaja, dan kehamilan tidak diinginkan serta aborsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor peran teman sebaya dan ketaatan beragama dengan perilaku seksual berisiko pada mahasiswa FKM UMI. Penelitian menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKM UMI sebanyak 286 dengan besar sampel 167 orang. Metode pengambilan sampel adalah simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan deskriptif dan bivariat (Uji Chi-Square). Hasil Penelitian ini menemukan Peran teman sebaya berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dengan nilai p sebesar 0,001 sedangkan etaatan beragama tidak berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dengan nilai p sebesar 1,00. Kesimpulan penelitian ini adalah Ketaatan Beragama tidak berhubungan dengan perilaku seksual berisiko pada mahasiswa FKM UMI. Sedangkan peran teman sebaya berhubungan dengan perilaku seksual berisiko. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran permasalahan pada remaja untuk pengembangan strategi promosi kesehatan tingkat Universitas. Kata kunci: perilaku seksual; ketaatan beragama; teman sebaya; mahasiswa
Insentif dan Motivasi Petugas Kesehatan dalam Memberikan Pelayanan di Tengah Pandemi Covid-19 Nurgahayu Nurgahayu; Ayu Puspitasari; Nurul Ulfah Mutthalib
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i0.1746

Abstract

Preliminary studies show that there are still patients who feel that increasing incentives for health workers is not always able to increase service motivation. The purpose of this study was to analyze the relationship between incentives and employee motivation in providing health services during the Covid-19 pandemic. The design of this study was cross-sectional. The research subjects were 87 people who were selected by accidental sampling technique. Data were collected through filling out a questionnaire, then analyzed using the Chi-square test. The results showed that the p-value was 0.06, so it was concluded that there was no relationship between incentives and the motivation of health workers in providing services during Covid-19.Keywords: health workers; Covid-19, incentives; motivationABSTRAK Studi pendahuluan menunjukkan bahwa masih ada pasien yang merasa bahwa peningkatan insentif bagi tenaga kesehatan tidak selamanya mampu meningkatkan motivasi pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara insentif dengan motivasi petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan selama pandemic Covid-19. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Subyek penelitian adalah 87 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p adalah 0,06, sehingga disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara insentif dengan motivasi petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan selama Covid-19.Kata kunci: petugas kesehatan; Covid-19, insentif; motivasi