Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Asertive Training As A Control Efforts Angry Emotions In Teenagers Dinarwiyata Dinarwiyata; Dyah Wijayanti; Nikmatul Fadilah
Health Notions Vol 2, No 10 (2018): October
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.853 KB) | DOI: 10.33846/hn.v2i10.2

Abstract

One of types of normal human emotion is being angry. Unadaptive anger is passive and aggressive, meanwhile, adaptive anger is assertive. Adolescent phase is critical phase in searching for self identity. Uncontrol anger in adolescent phase causes violent behavior and it has negative impact for the personnel, group, and environment. Moreover, this research aimed at identifying the influence of assertive training against the control of teenager’s anger at Junior High School in Surabaya, East Java-Indonesia. The researchers utilized queasy experiment method through pretest – posttest approach with control group by utilizing consecutive sampling technique. Meanwhile, data collection utilized questionnaire. There were two kinds of questionnaires which were used, which were for screening and for prepost-test. Assertive training aimed at improving teenager’s control while they were angry. Research result showed that the decrease of anger was significant between before and after being given assertive training (p < 0.05). The difference of anger score between in control group and in treatment group was significant (p = 0.05). However, assertive training could be used as alternative way in order to improve teenager’s control while they were in angry emotion rather than other therapies. Keywords: Aseertive training, Teeneger, Anger
Pemberdayaan Keluarga Dalam Meningkatkan Perawatan Mandiri Pasien Gagal Ginjal Kronik di Wilayah Kerja Puskesmas Paciran Lamongan Dyah Wijayanti; Wijayanti Dyah; Fadilah Nikmatul; Minarti Minarti; Cahyono Intim; Nurkholifah Siti; Windi Yohanes Kambaru; Sulistijono Heru; Heriyanto Bambang; Asnani Asnani; Tumini Tumini; As’ari Hasyim; Suriana Suriana; Baiq Dewi Harnani; Hilmi Yumni; Dinarwiyata; Eko Rustamaji; Ferry Kumala
Health Community Engagement Vol. 2 No. 1 (2021): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.945 KB)

Abstract

Tahap akhir penyakit gagal ginjal dengan terapi hemodialisis dilaporkan menyebabkan masalah yang kompleks bagi pasien dan keluarga yang merawat. Kondisi berupa peningkatan biaya pengobatan serta jumlah tenaga edukator yang tidak cukup juga turut andil menjadi alasan perawatan mandiri penting ditingkatkan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis beserta keluarganya. Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan, nilai dan penerimaan pasien terhadap program pengobatan yang seharusnya dijalani. Keluarga dapat memberi dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayaan keluarga dalam meningkatkan perawatan mandiri pasien gagal ginjal kronik di wilayah kerja Puskesmas Paciran Kabupaten Lamongan. Komitmen keluarga dalam memelihara kesehatan bagi anggota keluarga yang sakit sangat diperlukan. Keluarga (pasangan/anak) adalah orang yang terdekat bagi pasien gagal ginjal kronik yang diharapkan dapat menjadi pendukung pasien dalam mencapai kemandirian perawatan. Pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 40 orang anggota keluarga pasien gagal ginjal kronik. Kegiatan meliputi peningkatan pengetahuan dan dilanjutkan proses pendampingan keluarga terhadap perawatan mandiri pasien. Modul tentang perawatan mandiri sebagai media pendidikan kesehatan disosialisaikan terlebih dahulu kepada keluarga pasien. Hasil pengabdian masyarakat ini menujukkan peningkatan pengetahuan pada anggota keluarga pasien dan peningkatan peran keluarga dalam meningkatkan kemadirian perawatan mandiri pasien. Rekomendasi dari pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan anggota keluarga sebagai pemberi perawatan perlu dikembangkan sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat berbasis keluarga di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dukungan dan pemantauan yang berkesinambungan dari anggota keluarga dapat meningkatkan kualtas hidup pasien gagal ginjal kronik dan keluarganya.
Empowerment of Mother's Groups to Improve Adolescent Reproductive Health in Kampung Nelayan Health Center Siti Nurkholifah; Nikmatul Fadilah; Minarti Minarti; Intim Cahyono; Yohanes Kambaru Windi; Heru Sulistijono; Bambang Heriyanto; Asnani Asnani; Tumini Tumini; Dyah Wijayanti; Hasyim As'ari; Suriana Suriana; Baiq Dewi Harnani; Hilmi Yumni; Dinarwiyata Dinarwiyata; Eko Rustamaji; Ferry Kumala
Community Empowerment in Health Vol. 1 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : Pusat Unggulan Ipteks Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Now, adolescent reproductive health problems are increasing, which may be caused by a lack ofknowledge, self-confidence, religiosity and family support. So we need community service activities thataim to empower women's groups in improving adolescent reproductive health in the work area of theKampung Nelayan Health Center, Gresik Regency. Adolescents' commitment to maintaining reproductivehealth requires support from the family. Mothers are the closest people to their children, so mother'ssupport is an important component in improving adolescent reproductive health. This activity wasattended by 40 mothers of adolescents. The first stage was increasing knowledge, then mentoring andthe next was empowerment. The module on reproductive health as a media for health education wasfirst socialized to the mother group. The results of the activity showed that there was an increase in theknowledge and role of mothers in improving adolescent reproductive health.
Pemberdayaan Keluarga Dalam Meningkatkan Perawatan Mandiri Pasien Gagal Ginjal Kronik di Wilayah Kerja Puskesmas Paciran Lamongan Dyah Wijayanti; Wijayanti Dyah; Fadilah Nikmatul; Minarti Minarti; Cahyono Intim; Nurkholifah Siti; Windi Yohanes Kambaru; Sulistijono Heru; Heriyanto Bambang; Asnani Asnani; Tumini Tumini; As’ari Hasyim; Suriana Suriana; Baiq Dewi Harnani; Hilmi Yumni; Dinarwiyata; Eko Rustamaji; Ferry Kumala
Health Community Engagement Vol. 4 No. 1 (2022): Januari-April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahap akhir penyakit gagal ginjal dengan terapi hemodialisis dilaporkan menyebabkan masalah yang kompleks bagi pasien dan keluarga yang merawat. Kondisi berupa peningkatan biaya pengobatan serta jumlah tenaga edukator yang tidak cukup juga turut andil menjadi alasan perawatan mandiri penting ditingkatkan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis beserta keluarganya. Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan, nilai dan penerimaan pasien terhadap program pengobatan yang seharusnya dijalani. Keluarga dapat memberi dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayaan keluarga dalam meningkatkan perawatan mandiri pasien gagal ginjal kronik di wilayah kerja Puskesmas Paciran Kabupaten Lamongan. Komitmen keluarga dalam memelihara kesehatan bagi anggota keluarga yang sakit sangat diperlukan. Keluarga (pasangan/anak) adalah orang yang terdekat bagi pasien gagal ginjal kronik yang diharapkan dapat menjadi pendukung pasien dalam mencapai kemandirian perawatan. Pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 40 orang anggota keluarga pasien gagal ginjal kronik. Kegiatan meliputi peningkatan pengetahuan dan dilanjutkan proses pendampingan keluarga terhadap perawatan mandiri pasien. Modul tentang perawatan mandiri sebagai media pendidikan kesehatan disosialisaikan terlebih dahulu kepada keluarga pasien. Hasil pengabdian masyarakat ini menujukkan peningkatan pengetahuan pada anggota keluarga pasien dan peningkatan peran keluarga dalam meningkatkan kemadirian perawatan mandiri pasien. Rekomendasi dari pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan anggota keluarga sebagai pemberi perawatan perlu dikembangkan sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat berbasis keluarga di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dukungan dan pemantauan yang berkesinambungan dari anggota keluarga dapat meningkatkan kualtas hidup pasien gagal ginjal kronik dan keluarganya.