Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN TIDUR DI UPTD GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA DYAH WIJAYANTI; Tumini Tumini; Dewi Anita Sari
coba Vol 7 No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.666 KB) | DOI: 10.32831/jik.v7i2.210

Abstract

The higher the life expectancy of a country causes the high number of elderly to be followed by the high health problems that exist in the elderly, including a decrease in the quality of sleep. Ergonomic exercise can increase serotonin which can make feel calm, sleepy and improve sleep quality. This study aims to analyze the effect of ergonomic exercise on the quality of elderly sleep in Griya Werdha Surabaya. The study design used a pre-experimental one group pretest-posttest design. The sampling technique in this study uses probability sampling by means of simple random sampling. The independent variable of this study is ergonomic exercise and the dependent variable is the quality of sleep. Data collection used a sleep quality questionnaire before and after ergonomic exercise. Data analysis using the Wilcoxon signed rank test. The results of this study found a significant difference between the quality of sleep before and after being given ergonomic exercise, it founded at 36 elderly (69.2%) experienced an increase in sleep quality. Wilcoxon analysis showed that ergonomic exercise had an effect on improving sleep quality in the elderly at Griya Werdha Jambangan Surabaya (p = 0,000). Based on the results of this study ergonomic exercise can be used as one of the therapies to improve sleep quality in the elderly. Keywords: elderly, ergonomic exercise, sleep quality
Pemberdayaan Keluarga Dalam Meningkatkan Perawatan Mandiri Pasien Gagal Ginjal Kronik di Wilayah Kerja Puskesmas Paciran Lamongan Dyah Wijayanti; Wijayanti Dyah; Fadilah Nikmatul; Minarti Minarti; Cahyono Intim; Nurkholifah Siti; Windi Yohanes Kambaru; Sulistijono Heru; Heriyanto Bambang; Asnani Asnani; Tumini Tumini; As’ari Hasyim; Suriana Suriana; Baiq Dewi Harnani; Hilmi Yumni; Dinarwiyata; Eko Rustamaji; Ferry Kumala
Health Community Engagement Vol. 2 No. 1 (2021): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.945 KB)

Abstract

Tahap akhir penyakit gagal ginjal dengan terapi hemodialisis dilaporkan menyebabkan masalah yang kompleks bagi pasien dan keluarga yang merawat. Kondisi berupa peningkatan biaya pengobatan serta jumlah tenaga edukator yang tidak cukup juga turut andil menjadi alasan perawatan mandiri penting ditingkatkan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis beserta keluarganya. Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan, nilai dan penerimaan pasien terhadap program pengobatan yang seharusnya dijalani. Keluarga dapat memberi dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayaan keluarga dalam meningkatkan perawatan mandiri pasien gagal ginjal kronik di wilayah kerja Puskesmas Paciran Kabupaten Lamongan. Komitmen keluarga dalam memelihara kesehatan bagi anggota keluarga yang sakit sangat diperlukan. Keluarga (pasangan/anak) adalah orang yang terdekat bagi pasien gagal ginjal kronik yang diharapkan dapat menjadi pendukung pasien dalam mencapai kemandirian perawatan. Pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 40 orang anggota keluarga pasien gagal ginjal kronik. Kegiatan meliputi peningkatan pengetahuan dan dilanjutkan proses pendampingan keluarga terhadap perawatan mandiri pasien. Modul tentang perawatan mandiri sebagai media pendidikan kesehatan disosialisaikan terlebih dahulu kepada keluarga pasien. Hasil pengabdian masyarakat ini menujukkan peningkatan pengetahuan pada anggota keluarga pasien dan peningkatan peran keluarga dalam meningkatkan kemadirian perawatan mandiri pasien. Rekomendasi dari pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan anggota keluarga sebagai pemberi perawatan perlu dikembangkan sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat berbasis keluarga di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dukungan dan pemantauan yang berkesinambungan dari anggota keluarga dapat meningkatkan kualtas hidup pasien gagal ginjal kronik dan keluarganya.
Pemberdayaan Keluarga Dalam Meningkatkan Perawatan Mandiri Pasien Gagal Ginjal Kronik di Wilayah Kerja Puskesmas Paciran Lamongan Dyah Wijayanti; Wijayanti Dyah; Fadilah Nikmatul; Minarti Minarti; Cahyono Intim; Nurkholifah Siti; Windi Yohanes Kambaru; Sulistijono Heru; Heriyanto Bambang; Asnani Asnani; Tumini Tumini; As’ari Hasyim; Suriana Suriana; Baiq Dewi Harnani; Hilmi Yumni; Dinarwiyata; Eko Rustamaji; Ferry Kumala
Health Community Engagement Vol. 4 No. 1 (2022): Januari-April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahap akhir penyakit gagal ginjal dengan terapi hemodialisis dilaporkan menyebabkan masalah yang kompleks bagi pasien dan keluarga yang merawat. Kondisi berupa peningkatan biaya pengobatan serta jumlah tenaga edukator yang tidak cukup juga turut andil menjadi alasan perawatan mandiri penting ditingkatkan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis beserta keluarganya. Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan, nilai dan penerimaan pasien terhadap program pengobatan yang seharusnya dijalani. Keluarga dapat memberi dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayaan keluarga dalam meningkatkan perawatan mandiri pasien gagal ginjal kronik di wilayah kerja Puskesmas Paciran Kabupaten Lamongan. Komitmen keluarga dalam memelihara kesehatan bagi anggota keluarga yang sakit sangat diperlukan. Keluarga (pasangan/anak) adalah orang yang terdekat bagi pasien gagal ginjal kronik yang diharapkan dapat menjadi pendukung pasien dalam mencapai kemandirian perawatan. Pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 40 orang anggota keluarga pasien gagal ginjal kronik. Kegiatan meliputi peningkatan pengetahuan dan dilanjutkan proses pendampingan keluarga terhadap perawatan mandiri pasien. Modul tentang perawatan mandiri sebagai media pendidikan kesehatan disosialisaikan terlebih dahulu kepada keluarga pasien. Hasil pengabdian masyarakat ini menujukkan peningkatan pengetahuan pada anggota keluarga pasien dan peningkatan peran keluarga dalam meningkatkan kemadirian perawatan mandiri pasien. Rekomendasi dari pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan anggota keluarga sebagai pemberi perawatan perlu dikembangkan sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat berbasis keluarga di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dukungan dan pemantauan yang berkesinambungan dari anggota keluarga dapat meningkatkan kualtas hidup pasien gagal ginjal kronik dan keluarganya.