Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Status Populasi Satwa Primata di Taman Nasional Gunung Palung dan Daerah Penyangga, Kalimantan Barat Didik Prasetyo; Jito Sugardjito
Jurnal Primatologi Indonesia Vol. 7 No. 2 (2010)
Publisher : Pusat Studi Satwa Primata LPPM-IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.299 KB)

Abstract

Abstrak. Enam belas lokasi yang berbeda telah disurvei di Taman Nasional Gunung Palung dan sekitarnya dengan luas tertutup total hampir 45.000 ha. Indikasi ancaman terhadap habitat primata juga diteliti pada setiap lokasi yang disurvei. Telah ditemukan bahwa di daerah di mana pengawasan hutan secara intensif dilaksanakan, kepadatan primata terutama lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang tidak ada patroli reguler. Kepadatan tertinggi (3,7 individual/km2) orangutan ditemukan di Sungai Bayas, bagian dari Taman Nasional Gunung Palung, sedangkan kepadatan tinggi berikutnya (2,3 individual/km2) ditemukan di Lubuk Kuali, bagian dari masyarakat hutan. Spesies primata lain yang ditemukan selama survei ini adalah monyet ekor panjang, langurs, owa, dan monyet belalai. Spesies ini kebanyakan terjadi di dalam kawasan konservasi. Analisis ancaman menunjukkan bahwa kepadatan primata relatif lebih baik di kawasan konservasi dan hutan masyarakat bukan di hutan lindung. Meskipun status situs sebagai hutan lindung, tidak ada unit manajemen yang ada di daerah tersebut. Oleh karena itu, kegiatan ilegal banyak terjadi yang menyebabkan penurunan populasi primata. Kegiatan ilegal yang paling sering ditemui adalah penebangan diikuti oleh konversi hutan untuk berburu dan tanaman pertanian atau tanaman.Abstract. Sixteen different locations have been surveyed in Gunung Palung National Park and their surroundings with a total covered area of nearly 45.000 ha. In addition, the threats to the primate habitats have also been assessed, particularly the threats to each surveyed site. It has been found that in the areas where forest patrols were intensively implemented, the primate density was particularly higher in comparison to the areas where no regular patrols existed. The highest density (3,7 individual/km2) of orangutans has been found in Sungai Bayas, part of Gunung Palung National Park, whereas the next high density (2,3 individual/km2) was found in Lubuk Kuali, part of the community forest. The other primate species encountered during the survey were longtailed macaques, langurs, gibbons, and proboscis monkeys. These species mostly occur inside the conservation area. An analysis of threats showed that the density of primates was relatively better in the conservation area and community forests rather than in the protection forests. Despite the status of the sites as protection forest, no management unit exist in the area and therefore, many illegal activities occurred, leading to reduction of the primate population. The most frequent illegal activities encountered were logging followed by hunting and forest conversion for agricultural plants or crops.Key words: primates, orangutan, density, Gunung Palung National Park, buffer zone
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Didik Prasetyo; Unti Ludigdo
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 2, No 1: Semester Ganjil 2013/2014
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.564 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh kecerdasan emosional dan perilaku belajar terhadap prestasi akademik. Penelitian ini menggunakan metode survei yang menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Populasi digunakan adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya. Dengan jumlah sampel adalah 286 mahasiswa. Pengukuran kecerdasan emosional terdiri dari aspek pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial. pengukuran perilaku belajar terdiri dari aspek kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian. Sedangkan prestasi akademik diukur dengan IPK. Dengan analisis regresi berganda, diperoleh hasil baik dari uji parsial maupun uji simultan bahwa kecerdasan emosional dan perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi akademik. Kata kunci: perilaku belajar, Kecerdasan emosional, Mahasiswa akuntansi, Prestasi akademik.
PENGARUH EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN EKSPRESI p21, EKSPRESI PROTEIN Bax DAN INDUKSI APOPTOSIS PADA KULTUR SEL KANKER KOLON (CELL LINE WiDr) Didik Prasetyo; Suradi Maryono; Bambang Purwanto
Biomedika Vol 9, No 1 (2017): Biomedika Februari 2017
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v9i1.4342

Abstract

Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dengan lebih dari 1 juta kasus setiap tahunnya dan salah satu kanker dengan mortalitas tertinggi di seluruh dunia. Radioterapi dan kemoterapi pada kanker relatif terbatas karena toksisitasnya yang tinggi dan efek samping yang bersifat merusak. Pengembangan propolis merupakan strategi baru untuk terapi adjuvan yang diharapkan meminimalkan efek samping terapi standar yang ada. Peran propolis pada keganasan terkait kemampuannya dalam menginduksi apoptosis dan aktivitas antiproliferasi. Penelitian in vitro, menunjukkan propolis memiliki aktivitas proapoptosis pada berbagai jenis sel kanker, meliputi : kanker laring, kanker paru, kanker pankreas, kanker tiroid, kanker payudara, kanker prostat dan glioma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis yang berasal dari Kerjo, Karanganyar, Indonesia terhadap aktivitas antiproliferasi, terkait peningkatan ekspresi p21 dan induksi apoptosis terkait peningkatan ekspresi protein bax pada kultur sel kanker kolon (cell line WiDr). Jenis penelitian ini, eksperimental laboratorik dengan post test with control group design. Penelitian menggunakan kultur sel WiDr (sel kanker kolon) dengan pemberian ekstrak etanol propolis (EEP). Pengamatan ekspresi p21 dan protein Bax dengan metode imunositokimia, sedangkan pengamatan induksi apoptosis dengan flowcytometry. Analisis statistik menggunakan uji Kruskall Wallis dilanjutkan Mann WhutneyU test. EEP cenderung menekan viabilitas sel WiDr dengan IC50 sebesar 140 μg/mL. EEP konsentrasi 70,140, 280 μg/mL mampu meningkatkan ekspresi p21 yang sebanding dengan peningkatan konsentrasi yang diberikan. EEP konsentrasi 70 μg/mL (1/2 IC50) paling efektif dalam menginduksi apoptosis dan meningkatkan ekspresi Bax pada sel WiDr. Peningkatan konsentrasi EEP mengakibatkan kematian sel WiDr ke arah nekrosis. Penelitian ini menunjukkan EEP mampu menekan viabilitas sel WiDr. Aktivitas ini kemungkinan terkait dengan kemampuannya dalam meningkatkan ekspresi p21 sebanding dengan peningkatan konsentrasi yang diberikan. EEP pada konsentrasi 70μg/mL mampu menginduksi apoptosis pada sel WiDr terkait dengan peningkatan ekspresi Bax. Peningkatan konsentrasi EEP konsentrasi 140 dan 280 μg/Ml mengakibatkan nekrosis sel WiDr. Kata kunci: EEP, p21, protein bax, cell line WiDr