Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Service Excellent Untuk Meningkatkan Fungsi Public Relations Hotel Java Retro & Suites Reza Rizkina Taufik; Mahardiansyah Suhadi; Titin Suhartini; Sukatno Krisbianto
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.105 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v2i1.5085

Abstract

Fungsi Public Relations salah satunya adalah menyampaikan informasi yang berkaitan dengan kebijakan, rencana program dan aktivitas organisasi yang terkait dengan kepentingan umum. Untuk mencapai publik yang luas dan berada di banyak tempat, maka kerjasama dengan media massa menjadi penting. Media relations adalah sebagai upaya meningkatkan kerjasama saling menguntungkan antara Public Relations dengan media massa. Kerjasama di antara keduanya tidak hanya dalam berbagai bentuk hubungan yang terjalin secara langsung tatap muka, tetapi Public Relations dapat memanfaatkan service excellent dalam menjalin media relations. Menjadi tantangan tersendiri bagi Public Relations untuk dapat mengelola media internet atau Cyber PR, manfaatnya publik dapat mengakses dengan mudah berbagai informasi yang dibutuhkan, begitupun Public Relations perusahaan  dapat memanfaatkan service excellent. Media massa/Pers melalui internet corporate akan mendapatkan kemudahan memperoleh informasi secara cepat, tepat, dan terpercaya karena bersumber langsung dari Public Relations nya. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini tim abdimas mengangkat judul “Service Excellent Untuk Meningkatkan Fungsi Public realtions Hotel Java Retro & Suites”.  Teknik pengumpulan data melalui dua cara, yaitu Penelitian Kepustakaan dan Penelitian Lapangan. Alat pengumpul data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa service excellent yang dilakukan oleh Hotel Java Retro & Suites masih perlu ditingkatkan lagi.Kata kunci : Public Relations, Media Relations, Service Excellent
REPRESENTASI KAMPUNG SENI DAGO SEBAGAI OBJEK WISATA KOTA BANDUNG Dasrun Hidayat; Alvi Fitrianti; Mahardiansyah Suhadi; Baruna Tyaswara
J-IKA Vol 1, No 2 (2014): Jurnal J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.992 KB) | DOI: 10.31294/kom.v1i2.215

Abstract

Abstract -“Dago Art Village Imaging”. For establishment of positive image to public and attract tourists, both domestic and international, to revisit Bandung City. This research use qualitative approach and descriptive study to obtain results of Dago Art Village imaging for object of interest to tourists in Bandung City. The results of the research suggest that many people do even not yet know the existence of Dago Art Village. At the outset, the concept of Dago Art Village comprise meaning, benefit, function, and role of artist in development of Dago Art Village imaging for object of interest to tourists by means of socialization, promotion, and program. Government have important  role  in  development  of  Dago  Art  Village  including  program,  socialization,  and promotion. We concluded that, first, Dago Art Village for creative object of interest to tourists offer diverse cultural arts that about to be abandoned by young generation today; second, Artist have particularly important role in development of Dago Art Village; third, Government engage in construction of infrastructure and means programs to support Dago Art Village imaging for object of interest to tourists in Bandung City. Keyword: Attractions, Role of Government, The Role of Artists.   Abstrak  -  Pencitraan  Kampung  Seni  Dago,sebagai  pembentukan image positif kepada masyarakat luas dan menarik para wisatawan baik domestic maupun mancanegara untuk kembali mengunjungi kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif. Fokus pada pencitraan Kampung Seni Dago sebagai objek wisata kota Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan kampong seni Dago. Dimulai dari konsep kampong seni Dago yang didalamnya meliputi makna, manfaat, fungsi dan peran  seniman dalam pengembangan pencitraan  sebagai  objek  wisata kampong seni Dago yaitu sosialsasi kampong seni Dago, promosi, program.Peran pemerintah pengembangan objek kampong seni Dago meliputi program, sosialisasi, danpromosi. Berdasarakan hasil dari kesimpulan pertama Kampung Seni  Dago sebagai salah satu objek wisata yang kreatif dengan menawarkan beragam seni budaya yang saat ini mulai ditinggalkan oleh generasi muda sekarang, kedua  Seniman  memberikan peranan yang sangat penting dalam perkembangan kampung seni dago, ketiga Pemerintah ikut serta dalam membangun program sarana dan prasarana untuk menunjang pencitraan kampung seni dago sebagai objekwisata kota Bandung  Kata Kunci : Objek wisata, Peran Pemerintah, Peran Seniman
Resepsi Remaja Terhadap Dampak Pergaulan Bebas Di Dalam Film Dua Garis Biru Rafly Pratama; Mahardiansyah Suhadi; Rifky Anindiya Yusuf
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.23 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2021.17.1.3548

Abstract

The film is one of the mass communication media which has a big influence on society at large. a film is also a form of a message consisting of various symbols and signs that form a meaning system so that it can be interpreted by each person differently, depending on the person's reference and ability to grasp the meaning conveyed. The film Dua Lines Biru by Gina S. Noer takes the theme of teenage pregnancy in promiscuity. The interpretation of the conflict in this film scene becomes the background for the research to see the reception of the audience or the public in watching the film Dua Garis Biru. The purpose of this study was to analyze the reception of adolescent audiences on the impact of promiscuity in the film Dua Garis Biru. This research uses a qualitative method with an analytical approach to encoding and decoding theory from Stuart Hall, which observes the audience's position on the meaning of a work. An understanding of the impact of promiscuity in the film Two Blue Lines. The results of this study the audience dominates the Hemegony Position which means the message is conveyed and the audience accepts the meaning or message as it is. But several scenes are in the Negotiated Position and Oppositional Position because the informant has its own alternative meaning or reference in certain scenes.
TINGKAT KECEMASAN REMAJA MENGENAI PEMBERITAAN COVID-19 DI MEDIA SOSIAL Mahardiansyah Suhadi
Jurnal Digital Media dan Relationship Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Digital Media & Relationship
Publisher : LPPM Universitas ARS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya pemberitaan tentang Covid 19 di media sosial tanpa adanya penyaringan informasi dapat menimbulkan berbagai reaksi yang muncul secara bersamaan, contohnya seperti rasa kecemasan khususnya yang terjadi kepada remaja, karena usia remaja dapat dikatakan usia yang masih labil dalam menghadapi kondisi-kondisi yang tidak terduga. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan yang terjadi kepada Remaja mengenai pemberitaan tentang Covid-19 di media sosial. Adapun metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi fenomenologi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa dan siswi SMK PGRI Bungbulang Kab. Garut yang pernah mengalami gangguan kecemasan karena pemberitaan selama masa pandemic covid-19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terbentuk gejala kecemasan ternyata berawal dari rasa takut kecil yang terus bertahap menjadi lebih besar karena di pengaruhi oleh intensitas penggunaan media sosial yang tinggi, dan informasi yang tidak di saring sehingga mereka mengalami gejala yang mengarah kepada rasa kecemasan yang berlebihan yang terjadi dan dialami pada massa pandemic pada siswa dan siswi di SMK PGRI Bungbulang Kab. Garut.
Resepsi Remaja Terhadap Dampak Pergaulan Bebas Di Dalam Film Dua Garis Biru Rafly Pratama; Mahardiansyah Suhadi; Rifky Anindiya Yusuf
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.23 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2021.17.1.3548

Abstract

The film is one of the mass communication media which has a big influence on society at large. a film is also a form of a message consisting of various symbols and signs that form a meaning system so that it can be interpreted by each person differently, depending on the person's reference and ability to grasp the meaning conveyed. The film Dua Lines Biru by Gina S. Noer takes the theme of teenage pregnancy in promiscuity. The interpretation of the conflict in this film scene becomes the background for the research to see the reception of the audience or the public in watching the film Dua Garis Biru. The purpose of this study was to analyze the reception of adolescent audiences on the impact of promiscuity in the film Dua Garis Biru. This research uses a qualitative method with an analytical approach to encoding and decoding theory from Stuart Hall, which observes the audience's position on the meaning of a work. An understanding of the impact of promiscuity in the film Two Blue Lines. The results of this study the audience dominates the Hemegony Position which means the message is conveyed and the audience accepts the meaning or message as it is. But several scenes are in the Negotiated Position and Oppositional Position because the informant has its own alternative meaning or reference in certain scenes.