Mahmud Muhsinin
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Ta’awun Membangun Masyarakat yang Berdaya: Pemberdayaan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Tangan di RT 03 / RW 04 Kelurahan Dukuh Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya Mahmud Muhsinin; Tutut Putri Rahayu
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v2i3.10201

Abstract

PAbstrak Program pengabdian merupakan kegiatan manusiawi yang dapat dilakukan oleh semua orang. Tidak memandang usia, baik yang sudah lanjut usia maupun yang masih muda. Dalam pengabdian banyak sekali hal ilmu serta pengalaman yang dapat diberikan dan ditularkan kepada sesama manusia dan masyarakat. Dari berbagai jurusan perkuliahan yang dapat diambil manfaat dalam teori maupun manfaat yang dapat di terapkan di masyarakat. Metode program malalui 3 tahapan, yaitu pertama tahap observasi, kedua tahap pendekatan sosial dan ketiga tahap pelaksanaan program. Pelaksanaan program juga dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu : pertama perencanaan, kedua  pelaksanaan dan ketiga evaluasi. Kesimpulan program kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat diharapkan oleh warga. Kegiatan pelatihan dan sosialisasi pembuatan sabun cuci tangan dari minyak jelantah mendapatkan perhatian yang serius dari perangkat desa. Sebagaimana disampaikan oleh ketua RT pak Wafiq al Muiz bahwa warga mengharapkan ada pelatihan kembali terkait pembuatan sabun tersebut dan berharap pembuatannya bisa dilakukan dalam skala besar.Kata kunci : Minyak jelantah, sabun cuci tangan, masyarakat berdaya, pengabdian masyarakat 
Pernikahan Menurut Perspektif Islam dan Hindu Imam Syafi'i; Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.636 KB) | DOI: 10.30651/ah.v2i1.1101

Abstract

Dalam Islam banyak ayat hukum al-Qur‟an yang mengatur masalah keluarga, termasuk perkawinan. Salah satu hal yang paling menonjol dari akulturasi hukum dan budaya Hindu dan Islam adalah masalah perkawinan, dimana saat ini banyak berlaku adat kebiasaan di masyarakat yang tidak murni menganut ketentuan hukum Islam, namun bercampur dengan peninggalan hukum Hindu. Hal ini disebabkan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara membuat dominasi agama Hindu dalam kehidupan masyarakat semakin efektif, kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara menerapkan hukum Hindu dalam keseharian masyarakatnya. Perkawinan adalah suatu aqad atau perikatan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan dalam rangka mewujudkan kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputi rasa ketenteraman serta kasih sayang dengan cara yang diridhai Allah SWT. Wiwaha dalam agama Hindu mempunyai arti dan kedudukan yang khusus di dalam kehidupan manusia yaitu awal jenjang gruhstha. Dimana pertalian yang syah antara seorang lelaki dan seorang perempuan untuk waktu yang lama. Dari penelitian banyak adat pernikahan yang digunakan orang muslim khususnya di Indonesia yang sama Seperti halnya adat upacara pernikahan umat Hindu seperti menginjak Telur, menabur beras Kuning, Kembang Mayang, pengantin duduk bersanding, melempar sirih dll. Kesimpulannya banyak masyarakat muslim di Indonesia yang masih cenderung mengikuti adat yang berlaku di kalangan masyarakat tanpa mengetahui dasar maupun dalilnya, dan tanpa mempedulikan apakah itu diperbolehkan dalam syariat atau malah dilarang. Dimana adat-adat yang digunakan banyak persamaannya dengan adat budaya upacara pernikahan umat Hindu dan tidak sesuai dengan syariat yang diajarkan Rasulullah SAW. Kata Kunci : Pernikahan, Islam, Hindu
Studi Kritis Tentang Orientalisme Barza Setiawan; Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.381 KB) | DOI: 10.30651/ah.v2i2.1107

Abstract

Fokus penelitian ini adalah menjawab tiga permasalahan pokok, yaitu: pertama, bagaimana historis timbulnya Orientalisme? Kedua, bagaimana karakteristik dan dinamika perkembangan Orientalisme? Ketiga, bagaimana pandangan Islam terhadap Orientalisme? Penelitian ini merupakan studi literer (library research) dengan model faktual-historikal yaitu fakta sejarah tentang kebradaan Orientalisme, karakteristik dan dinamika serta perspektif Islam terhadap misi dan tujuan kelompok ilmuan Barat tersebut. Di satu sisi, para orientalist memiliki keistimean sebagai tugas misi suci zending berbekal karakteristik khusus, yakni tugas misi keagamaan, imperial, bisnis, politis dan ilmiah, bahwa Islam (doktrin dan umatnya) harus diperdayakan agar menjadi terpuruk. Di sisi lain syarat ilmiah yang diberikan justeru merupakan beban di mana kejujuran hati dan kemurnian obyektifitas yang harus ditegakkan. Buah pikiran para orientalist dan kitab suci Al-Qur’an, keduanya diletakkan sebagai obyek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yakni nilai-nilai yang ada di balik kiprah mereka dan kitab suci tersebut. Temuan penelitian ini : pertama, Orientalisme merupakan suatu gerakan para ilmuan Barat yang ahli tentang dunia Islam (agama dan umat Islam), bertujuan mengkacaukan Islam dengan jalan penerbitan dan penyebaran referensi-referensi ilmiah tentang Islam dalam perspektif mereka. Kedua, timbulnya Orientalisme dimotivasi oleh lima hal: keagamaan, imperial, bisnis, politis dan ilmiah, ternyata yang terakhir disebut ini telah membuka mata agar Islam tidak dipandang sebelah mata oleh para oriuentalist. Ketiga, Islam memandang bahwa para Orientalist itu adalah ilmuan (Yahudi dan) Nasrani yang teridentifikasikan dalam Al Qura’an. Rekomendasi penelitian ini adalah bahwa dakwah amar ma’ruf dan nahy munkar menjadi kewajiban di atas pundak setiap insan mukmin untuk dihidup-hidupkan dan jangan pernah berhenti, termasuk kajian komparatif agama yang hendaknya selalu berujuk kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang shahih. Wa Allahu A’lam. Kata Kunci: Studi Kritis, Orientalisme, Imperialisme, Al-Qur’an, Islam
Sinkretisme Agama Dan Budaya Pada Bingkai Tradisi Lokal Gebyak Dusun di Dusun Pacet Made, Mojokerto, Jawa Timur Yunasta Sarifa; Wahid Nur Tualeka; Mahmud Muhsinin
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 8 No 1 (2023): Ri'ayah Jurnal Sosial dan Keagamaan
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/riayah.v8i1.6489

Abstract

Research on religious and cultural syncretism in the frame of the local gebyak halmet tradition in Pacet Made hamlet, Mojokerto, East Java aims to find out the history of gebyak halmet, its process, and religious and cultural syncretism in the frame of the local gebyak halmet tradition, as well as the responses of the community and related religious leadees gebyak Dusun local tradition. This study uses qualitative research methodes to obtain descriptive data in the form of words in spoken and written form. And using an ethnographic approach, namely research studies on society and culture. Data collection techniques in this study used observation, documentation and interviews. The result and discussion of this study is the discovery of syncretism in the local tradition of gebyak in Pacet Made hamlet, namely the history of this tradition which wa originally to reject reinformecent due to the occurrence of illness and trance in Pacet Made hamlet, now it has developed into a form of gratitude to God. And what was originally this tradition only gave offerings to pepunden, now it is experiencing a fusion of religion and culture, namely in the procession of the gebyak hamlet tradition there are tahlilan and join prayer.