Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Domestik Sebagai Pupuk Organik Di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa Sukabumi Devi Handaya; Tatun Hayatun Nufus; Noor Hidayati; Muhammad Yusuf Bagus Rasyiidin
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v3i1.5097

Abstract

Pondok Pesantren Al Umanaa merupakan salah satu lembaga pendidikan berasrama tingkat SMP dan SMA yang terletak di Sukabumi. Al Umanaa memiliki sistem pengajaran yang berorientasi dengan alam, hal ini dibuktikan dengan pengadaan lahan seluas 6 hektar untuk meningkatkan kemampaun para siswa selain yang disyaratkan pemerintah. Skill tersebut berupa keahlian berwirausaha dalam bidang pertanian dan peternakan. Untuk memanfaatkan secara maksimal potensi lahan, pihak pesantren berharap dapat meningkatkan hasil pertanian.  Untuk menjawab tantangan tersebut, Dosen Jurusan Teknik Mesin PNJ berinisiatif mengadakan pengolahan pupuk organik yang berasal dari limbah domestik di lingkungan pesantren. Tujuan program ini adalah mengurangi limbah serta meningkatkan hasil produksi pertanian yang pada akhirnya akan berdampak pada penghematan biaya operasional pesantren, serta secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan dasar para siswa dalam hal pertanian dan perternakan.  Kegiatan tersebut berupa pemasangan alat, persiapan alat dan bahan, uji coba peralatan, proses perawatan alat, dan penyuluhan pengopersian alat ke para siswa dan ustadz. Hasil yang didapatkan berupa pengurangan jumlah sampah yang akan dibuang ke TPA, penambahan jumlah pupuk organik yang dampaknya pada penghematan biaya operasional pertanian dan perkebunan serta peningkatan kemampuan dasar para siswa dalam pengelolaan sampah.
Analisis Nilai Kalor dan Nilai Ultimate Briket Sampah Organik Dengan Bubur Kertas Arifia Ekayuliana; Noor Hidayati
Jurnal Mekanik Terapan Vol 1 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/jmt.v1i2.3357

Abstract

Briket arang sampah merupakan jenis bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat diperbarui, dibuat dari aneka jenis sampah seperti ranting, dedaunan, rumput, jerami, sampah pasar, pertanian, dan industri yang diolah melalui proses karbonisasi. Penelitian terkait dengan briket sampah banyak dilakukan oleh para peneliti dan sebagian besar menggunakan perekat tepung sagu. Briket sampah yang menggunakan perekat bubur kertas belum menarik perhatian sehingga belum banyak yang menggunakan media perekat dengan menggunakan kertas. Di sisi lain, pemilihan kertas sebagai bahan perekat ini relatif homogen dengan sampah sehingga mudah bercampur dan mudah terbakar. Parameter yang diamati meliputi komposisi sampah dan bubur kertas. Sampah daun kering berasal dan kertas yang digunakan adalah kertas tak terpakai di lingkungan Jurusan Teknik Mesin. Hasil pengujian briket daun kering dan perekat bubuk kertas dengan metode pengujian nilai kalor dan nilai ultimate dari briket tersebut. Nilai kalor yang dihasilkan dari briket daun kering dengan campuran daun kertas mencapai 5035.57 cal/gram. Serta hasil pengujian ultimate pada briket untuk nilai carbon sebesar 48.34%, hydrogen 3.23%, nitrogen 0.58%, oksigen 30.89% dan sulfur 0.07%
The utilization of composite material: Water hyacinth and sugarcane bagasse fiber-epoxy for cool box thermal insulation Ivinia Muthia Anjani; Raden Grenny Sudarmawan; Noor Hidayati; Muslimin Muslimin
Journal of Energy, Mechanical, Material, and Manufacturing Engineering Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jemmme.v8i1.28839

Abstract

Fish serves as the primary income source for the majority of fishermen in Indonesia. In order to preserve the freshness of the fish, fishermen commonly use styrofoam cool boxes. However, the use of styrofoam results in a significant quantity of waste that doesn't naturally break down. As a solution, a study was conducted to develop an alternative thermal insulation material for cool boxes. This material takes the form of a biocomposite, made from epoxy resin combined with water hyacinth and sugarcane bagasse fibers. The research’s results are A1 type had the lowest density value (0,795 g/cm3) and the lowest thermal conductivity value (0,1987 W/mK). The B3 type had the highest bending strength value (395,224 kg/cm2). All type of ratio variations’ density and bending strength test results are met the requirements of SNI 03-2105-2006. It can be concluded that A1 type is the best choice as a thermal insulation material purpose. After a cool box from composite (A1) manufactured, a comparison test between styrofoam cool box and composite cool box is being held. The 24-hour test result shows that styrofoam cool box still outperformed the composite cool box in terms of temperature maintenance.