Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP PENCIPTAAN MANUSIA DAN REPRODUKSINYA MENURUT AL-QUR’AN Al Mahfuz
RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/rsd.v2i1.304

Abstract

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan tiada bandingannya dengan makhluk ciptaan Allah lainnya yang hidup di muka bumi ini. Apa yang kurang dari ciptaan Allah tersebut, lihatlah apa yang Allah berikan kepada manusia atas penciptaan-Nya. Mulai dari bentuk tubuh, jasmani, rohani, termasuk akal yang Allah lengkapi dengan ilmu. Semuanya Allah berikan agar predikat mulia tersebut melekat pada diri manusia. Adam Allah ciptakan sebagai manusia pertama. Ada banyak kata-kata dalam Al-Qur’an yang menyebutkan tentang asal-muasal manusia seperti penciptaan Adam dari tanah (min turab). Selanjutnya terdapat juga kata campuran tanah dan air (min thin), dari lumpur hitam (min hama’ masnun), tercipta dari tanah liat (min thin lazib), Allah ciptakan dari lumpur hitam sehingga menjadi tanah liat yang kering (shalshalin min hama’ masnuni), dari tanah liat yang melalui proses pemanasan sehingga berbentuk tembikar (min shalshalin kal fakahar). Akhirnya untuk menjadi Adam sebagai wujud manusia yang utuh dan sempurna maka Allah tiupkan ruh ke dalam tubuh Adam sehingga jadilah Adam sebagaimana bentuk jasmani dan rohani manusia pada ketika ini. Adapun dalam proses selanjutnya penciptaan manusia tidaklah lagi langsung dari tanah melainkan suatu proses konsepsi antara laki-laki dan Wanita yang nutrisi dari makanannya adalah tumbuhan dan hewan yang berada di tanah. Dalam wujudnya yang sempurna anak cucu Adam menjalankan hidup dan kehidupannya dibekali Allah dengan petunjuk dan pedoman yaitu Al-Qur’an. Dengan al-Qur’an juga manusia tidak akan sombong dan angkuh dalam menapak kehidupan karena ia tahu dari apa ia diciptakan dan untuk apa ia diciptakan, dimana segalanya itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Sang Khalik di kehidupan berikutnya nanti.
KOMPETENSI GURU DALAM BUKU TUNJUK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY Al Mahfuz; Ilyas Husti; Zamsiswaya Zamsiswaya
TANJAK Vol 3 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jurusan Tarbiyah dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/tanjak.v3i1.551

Abstract

Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy adalah sebuah tulisan yang munumental khsanah nilai budaya Melayu tersemat nilai-nilai mendasar dalam pendidikan secara umum. Nilai-nilai yang termuat dalam Tunjuk Ajar Melayu dapat dijadikan sumber inspirasi dan dapat diinternailsasikan dalam proses pembelajaran, dimana terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik. Dalam melaksanakan tugas profesi guru ada ketentuan yang harus diikuti oleh guru yang melekat langsung pada dirinya dan kewajiban bagi guru untuk mengimplimentasikannya yaitu Kompetensi Guru, meliputi 1). Kompetensi pedagogik., 2). Kompetensi kepribadian., 3). Kompetensi sosial; 4). Kompetensi profesionalisme. Masing-masing kompetensi ini memliki butir-butir yang secara konsep dan teori memiliki berdiri sendiri namun dalam penerapannya oleh guru dalam proses pembelajaran terintegrasi dan saling keterkaitan satu dengan lainnya, dan butir-butir tersebut masih harus diterjemahkan lagi secara nyata dan operasional dalam pemikiran dan tindakan, dimana dalam Tunjuk Ajar nilai-nilai yang terkandung didalamnya lebih mudah dipahami dan dilakukan sehingga akan sangat bersesusian butir-butir pada setiap kompetensi guru tersebut dilandasi dengan nilai-nilai Tunjuk Ajar Melayu. Untuk mengkaji lebih mendalam lagi tentang Kompetensi dalam Buku Tunjuk Ajar Melayu, penulis menekankan pada tiga persoalan pokok yaitu :a). Apa saja bentuk butir-butir Kompetensi Guru dalam Tunjuk Ajar Melayu Karaya Tenas Effendy ? b).Apa upaya agar butir-butir Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy dapat direalisasikan pada Kompetensi Guru ? c).Dimana posisi pemikiran Tenas Effendy dalam Karya Tunjuk Ajar Melayu terhadap Kompetensi Guru dalam Persfektif Al-Qur’an, Hadist, Komponen Pendidikan dan Kearifan lokal Melayu ? Menurut hasil penelitian ditemukan bahwa Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy memiliki nilai-nilai utama religius teologis dan sosio humanis menurut pedoman Islam yaitu ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist serta dapat disinergiskan secara komferhensif dalam setiap unsur pada Komponen Pendidikan yakni tujuan pendidikan, guru, peserta didik, materi, metode dan lingkungan pendidikan, sekaligus bersesuaian nilai-nilai kearifan lokal Melayu berupa kearifan lokal lisan seperti cerita mitos, legenda, gurindam dua belas, pepatah, pribahasa, nyanyian senandung Melayu. Sedangkan dalam kearifan lokal sebagian lisan Melayu dijumpai pada permainan tradisional rakyat, teater rakyat Melayu diantaranya bangsawan, makyong, mendu, ada juga pada upacara-upacara adat Melayu seperti diantaranya tepuk tepung tawar sarat dengan pesan dan tepak sirih mengandung arti pesan-pesan kebaikan, upacara basuh lantai, tradisi ratif saman. Keseluruhan nilai-nilai tersebut bersebati dengan nilai-nilai Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Efendy yang mencerminkan nilai luhur budi dan budaya orang Melayu sebagai landasan pembangunan budaya dan peradaban Melayu