Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

HADIS TENTANG NIAT DAN KORELASINYA TERHADAP MOTIVASI BAGI PESERTA DIDIK Al Mahfuz; Ilyas Husti; Alfiah Alfiah
PERADA Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i2.230

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisa dan membahas hadis-hadis tentang niat dan melihat pengaruhnya tehadap motivasi belajar. Hasil menunjukkan bahwa hadis tentang niat ini dalam artikel ini memiliki kualitas sahih, baik dari segi sanad maupun matan, karena semua kriteria kesahihan termasuk bersambungnya sanad, perawinya 'adil dan dhabit, semuanya terpenuhi. Banyak ulama menekankan perlunya niat dalam setiap perbuatan karena menjadi bagian penting dalam melakukan sesuatu. Kuatnya nilai hadis tentang ini mendakan bahwa niat perlu dilakukan untuk setiap perbuatan yang mengandung nilai ibadah, termasuk dalam hal belajar. Dalam hal korelasi dengan motivasi siswa, secara konseptual juga terdapat koralasi antara tinggi rendahnya hasil belajar siswa ditentukan oleh tinggi rendahnya niat belajarnya. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, berlandaskan kepada niat dan dorongan untuk belajar semata-mata untuk memenuhi tuntunan agama berpotensi untuk lebih berhasil. Dengan niatan tulus dan motivasi yang kuat, upaya untuk belajar semakin teguh, apabila bila hal itu berlandaskan pada semangat beribadah disertai oleh ridha dari Allah. Abstract: This article aims to analyze and discuss the traditions about intention and see their effect on learning motivation. The results show that the hadith about this intention in this article has a valid quality, both in terms of sanad and mind, because all the criteria of validity including the continuity of sanad, the perawinya 'fair and dhabit, are all fulfilled. Many scholars emphasize the need for intention in every action because it is an important part of doing something. The strong value of the hadith about this implies that an intention needs to be done for every act that contains worship value, including in terms of learning. In terms of correlation with student motivation, conceptually there is also a correlation between the high and low student learning outcomes determined by the level of learning intentions. Students who have high learning motivation, based on the intention and urge to study solely to fulfill religious guidance have the potential to be more successful. With sincere intentions and strong motivation, efforts to learn will be even stronger, if if it is based on the spirit of worship accompanied by the pleasure of Allah.
MENGGALI AKAR KEILMUWAN HADIS YANG TRANSFORMATIF LIBERATIF Ilyas Husti
AL-FIKRA Vol 2, No 1 (2003): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v2i1.3704

Abstract

Hadis sebagai perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan hal ihwal Nabi Muhammad SAW, yang kini terhimpun dalam berbagai kitab hadis, merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-Qur’an. Pada masa Nabi SAW, periwayatan hadis lebih banyak berlangsung secara lisan ketimbang tulisan. Hal itu memang logis karena apa yang disebut sebagai hadis Nabi tidak selalu terjadi di hadapan sahabat Nabi yang pandai menulis, di samping itu jumlah sahabat yang pandai menulis relatif tidak banyak. Ide penulisan hadis Nabi secara tertulis untuk pertama kalinya dikemukakan Khalifah Umar ibn al-Khattab ( w.23 H/644 M). Ide itu tidak dilaksanakan Umar karena khawatir, umat Islam terganggu perhatian mereka dalam mempelajari al-Qur’an. Kebijaksanaan Umar ini dapat dimengerti, karena pada masanya daerah kekuasaan Islam semakin meluas dan hal itu membawa akibat jumlah orang yang baru memeluk Islam makin bertambah banyak. Kepala negara yang secara resmi memerintahkan penghimpunan hadis Nabi ialah Khalifah Umar ibn Abd al-Aziz ( w. 101 H/720 M). Perintah ini antara lain ditujukan kepada Abu Bakr ibn Muhammad ibn ‘Ammar ibn Hazm (w. 117 H/ 735 M), gubernur Madinah, dan Muhammad ibn Muslim ibn Syihab al-Zuhri ( w. 124 H/ 742 M), seorang ulama di Hijaz dan Syam.
Analisis Hukum Islam terhadap Putusan Hakim Pengadilan Agama Kelas 1 A Pekabaru Mengenai Kasus Perceraian Akibat Media Sosial Muhammad Yasri Mar; Jumni Nelli; Zulfahmi B Zulfahmi B; Ilyas Husti
AL-FIKRA Vol 20, No 1 (2021): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v20i1.9846

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah Kemajuan media sosial yang begitu besar membawa pengaruh negatif terhadap perceraian rumah tangga di Pengadilan Agama Pekanbru. Realitas yang terjadi banyaknya percaian  yang terjadi di Pangadilan Agama Pekanbaru akibat media sosial, fenomena yang menarik adalah media sosial merupakan salah satu yang menjadi alasan perceraian didalam berkas perkara Pengadilan Agama Pekanbaru, sebanyak 29% atau 28 orang dari 30 berkas perkara. Sehingga mengiring kesimpulan bahwa kemajuan media sosial saat ini sangat memudahkan untuk berkomunikasi dengan suami istri maupun dengan lawan jenis yang bukan mahram, akan tetapi kalau tidak bijaksana dalam mengunakan media sosial, maka bisa berujung dengan kehancuran dalam rumah tangga.Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui putusan hakim Pengadilan Agama Pekanbaru mengenai kasus perceraian yang diakibatkan oleh pengunaan media sosial,untuk mengetahuibentuk pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara perceraian akibat pengunaan media sosial, untuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap putusan hakim Pengadilan Agama Pekanbaru.
STUDI KRITIS PEMIKIRAN QURAIS SHIHAB TERHADAP TAFSIR MUHAMMAD HUSAIN THABATHABA’I Ilyas Husti
AL-FIKRA Vol 14, No 1 (2015): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v14i1.3902

Abstract

METODE TAHFIDZ AL QUR'AN ALA TURKI UTSMANI (Kajian terhadap Peranan Tahfidz AI Qur'an pada Yayasan Sulaimaniye Istanbul Turki) Ilyas Husti
AL-FIKRA Vol 13, No 1 (2014): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v13i1.3992

Abstract

EMOSI MELAYU Tantangan dan Peluang Dunia Melayu di Asia Tenggara Ilyas Husti
AL-FIKRA Vol 4, No 1 (2005): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v4i1.3755

Abstract

Maqâṣid Al-Qur’ân In The Interpretation of M. Quraish Shihab About The Verse of Social Media Usage Johar Arifin; Ilyas Husti; Khairunnas Jamal; Afriadi Putra
Jurnal Ushuluddin Vol 28, No 1 (2020): January - June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v28i1.7293

Abstract

This article aims to explain maqâṣid al-Qur’ân according to M. Quraish Shihab and its application in interpreting verses related to the use of social media. The problem that will be answered in this article covers two main issues, namely how the perspective of maqâṣid al-Qur’ân according to M. Quraish Shihab and how it is applied in interpreting the verses of the use of social media. The method used is the thematic method, namely discussing verses based on themes. Fr om this study the authors concluded that according to M. Quraish Shihab there are six elements of a large group of universal goals of the al-Qur’ân, namely strengthening the faith, humans as caliphs, unifying books, law enforcement, callers to the ummah of wasathan, and mastering world civilization. The quality of information lies in the strength of the monotheistic dimension which is the highest peak of the Qur’anic maqâṣid. M. Quraish Shihab offers six diction which can be done by recipients of information in interacting on social media. Thus, it aims to usher in the knowledge and understanding of what is conveyed in carrying out human mission as caliph, enlightenment through oral and written, law enforcement, unifying mankind and the universe to the ummah of wasathan, and mastery of world civilization
PLANOLOGI MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Terhadap Pola Dalam Pembangunan Kota Madinah) Ilyas Husti; Khairunnas Jamal; Zaitun Zaitun; Mochammad Nopendri S
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 5: Al Qalam (September 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i5.1234

Abstract

Tulisan ini memaparkan mengenai planologi menurut perspektif al-Qur’an dengan fokus pembahasan pada Pola yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam pembangunan Kota Madinah.  Maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai program yang diberikan oleh Rasululullah SAW dalam merancang kota Madinah sebagai sumber peradaban. Metode yang ditempuh dalam penelitian ini adalah metode tafsir tematik kontekstual dengan teknik analisis data deskriptif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa planologi yang diterapkan oleh Nabi Muhammad dalam mensukseskan kota Madinah sebagai pusat peradaban adalah dengan beberapa pola diantaranya: Pertama, membangun aqidah para sahabat. Kedua, merehabilitasi ukhuwah antar sesama. Ketiga, mendirikan infrastruktur. Keempat, membuat konstitusi sebagai pengikat keadaan politik kota. Kelima, adalah dengan meletakkan pola dasar dalam perekonomian masyarakat.
PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 10 TAHUN 1983 PASAL 8 JO. PERATURAN PEMERINTAH NO. 45 TAHUN 1990 TENTANG PEMBERIAN SEPERTIGA GAJI SUAMI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) UNTUK ISTRI YANG DI CERAIKAN (Kajian Yuridis Sosiologis Study Kasus Di Riau) Lasri Nijal; Ilyas Husti; Khairunnas Jamal
JURNAL HUKUM DAS SOLLEN Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Hukum Das Sollen
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/das-sollen.v8i2.2118

Abstract

Banyak PNS tidak mengetahui akan isi pasal 8 PP no.10 tahun 1983 jo pasal 8. PP No. 45 Tahun 1990. Penulis temukan mantan istri PNS tidak medapatkan bagian 1/3 atau ½ gaji mantan suaminya. Hakim di Pengadilan Agama juga mengatakan belum pernah membuat putusan perceraian sesuai pasal 8 Peraturan Pemerintah ini. Untuk itu penulis tertarik meneliti pelaksanaan aturan ini. Jenis penelitan ini adalah empiris (kualitatif), metode yang dipakai adalah tinjauan yuridis sosiologis berbentuk deskriptif. Hasil penelitian ini adalah bahwa selama ini tidak ada putusan pengadilan yang sesuai dengan Pasal 8 dari PP No. 10 Tahun 1983 jo. PP No. 45 Tahun 1990. Menurut keterangan dari beberapa Hakim, PNS, mantan istri PNS dan instansi PNS bertugas yang penulis wawancarai, bahwa selama ini para hakim dan instansi PNS bertugas belum pernah membuat putusan seperti yang disebutkan oleh Pasal 8 PP No. 10 Tahun 1983 jo. PP No. 45 Tahun 1990, peraturan ini sangat menguntungkan kepada anak dan istri, sedangkan suami sangat terbebani. Kendala dalam penerapan Pasal 8 dari PP No. 10 Tahun 1983 jo. PP No. 45 Tahun 1990 disebabkan oleh; Masyarakat tidak mengetahui akan keberadaannya, Berbeda Instansi, Belum ada payung hukumnya, Suami tidak bersedia diterapkan dan Aturannya bersifat administrasi bukan hukum. Untuk itu menurut penulis sebaiknya Pasal 8 dari PP No. 10 Tahun 1983 jo. PP No. 45 Tahun 1990 dihapus saja atau disesuaikan dengan hukum islam seperti yang sudah disebutkan pada Kompilasi Hukum Islam.
KOMPETENSI GURU DALAM BUKU TUNJUK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY Al Mahfuz; Ilyas Husti; Zamsiswaya Zamsiswaya
TANJAK Vol 3 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jurusan Tarbiyah dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/tanjak.v3i1.551

Abstract

Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy adalah sebuah tulisan yang munumental khsanah nilai budaya Melayu tersemat nilai-nilai mendasar dalam pendidikan secara umum. Nilai-nilai yang termuat dalam Tunjuk Ajar Melayu dapat dijadikan sumber inspirasi dan dapat diinternailsasikan dalam proses pembelajaran, dimana terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik. Dalam melaksanakan tugas profesi guru ada ketentuan yang harus diikuti oleh guru yang melekat langsung pada dirinya dan kewajiban bagi guru untuk mengimplimentasikannya yaitu Kompetensi Guru, meliputi 1). Kompetensi pedagogik., 2). Kompetensi kepribadian., 3). Kompetensi sosial; 4). Kompetensi profesionalisme. Masing-masing kompetensi ini memliki butir-butir yang secara konsep dan teori memiliki berdiri sendiri namun dalam penerapannya oleh guru dalam proses pembelajaran terintegrasi dan saling keterkaitan satu dengan lainnya, dan butir-butir tersebut masih harus diterjemahkan lagi secara nyata dan operasional dalam pemikiran dan tindakan, dimana dalam Tunjuk Ajar nilai-nilai yang terkandung didalamnya lebih mudah dipahami dan dilakukan sehingga akan sangat bersesusian butir-butir pada setiap kompetensi guru tersebut dilandasi dengan nilai-nilai Tunjuk Ajar Melayu. Untuk mengkaji lebih mendalam lagi tentang Kompetensi dalam Buku Tunjuk Ajar Melayu, penulis menekankan pada tiga persoalan pokok yaitu :a). Apa saja bentuk butir-butir Kompetensi Guru dalam Tunjuk Ajar Melayu Karaya Tenas Effendy ? b).Apa upaya agar butir-butir Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy dapat direalisasikan pada Kompetensi Guru ? c).Dimana posisi pemikiran Tenas Effendy dalam Karya Tunjuk Ajar Melayu terhadap Kompetensi Guru dalam Persfektif Al-Qur’an, Hadist, Komponen Pendidikan dan Kearifan lokal Melayu ? Menurut hasil penelitian ditemukan bahwa Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy memiliki nilai-nilai utama religius teologis dan sosio humanis menurut pedoman Islam yaitu ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist serta dapat disinergiskan secara komferhensif dalam setiap unsur pada Komponen Pendidikan yakni tujuan pendidikan, guru, peserta didik, materi, metode dan lingkungan pendidikan, sekaligus bersesuaian nilai-nilai kearifan lokal Melayu berupa kearifan lokal lisan seperti cerita mitos, legenda, gurindam dua belas, pepatah, pribahasa, nyanyian senandung Melayu. Sedangkan dalam kearifan lokal sebagian lisan Melayu dijumpai pada permainan tradisional rakyat, teater rakyat Melayu diantaranya bangsawan, makyong, mendu, ada juga pada upacara-upacara adat Melayu seperti diantaranya tepuk tepung tawar sarat dengan pesan dan tepak sirih mengandung arti pesan-pesan kebaikan, upacara basuh lantai, tradisi ratif saman. Keseluruhan nilai-nilai tersebut bersebati dengan nilai-nilai Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Efendy yang mencerminkan nilai luhur budi dan budaya orang Melayu sebagai landasan pembangunan budaya dan peradaban Melayu