Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bianglala Informatika : Jurnal Komputer dan Informatika Akademi Bina Sarana Informatika Yogyakarta

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Konveksi Dengan Menerapkan Metode System Development Life Cycle Resti Lia Andharsaputri - AMIK BSI Pontianak
Bianglala Informatika Vol 5, No 1 (2017): Bianglala Informatika 2017
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.174 KB) | DOI: 10.31294/bi.v5i1.1897

Abstract

Abstract—Designing an e-commerce-based information systems can help in improving the marketing and sales of garment products. Those products can be promoted in a medium such as a website. It is expected to design a web-based sales information system to further expand the marketing area and better known by various people. In designing this sales information system, the method used is the System Development Life Cycle (SDLC) with several stages of the planning system, systems analysts, design / system design, application / system implementation, and maintenance of the system. In a sales system that runs some obstacles faced by the limited scope of marketing in terms of both the areas of marketing and in terms of consumer targets are achieved, the lack of promotional products, and limited transactions that occur because products are less known to the public. The expected results of web-based sales information system is easier to promote, facilitate and ease of transaction in the market for consumers.Keywords; ecommerce, convection, sales information system Intisari—Merancang sebuah sistem informasi berbasis ecommerce dapat membantu dalam meningkatkan pemasaran dan penjualan produk konveksi. Produk-produk tersebut dapat dipromosikan pada sebuah media seperti sebuah website. Diharapkan dengan merancang sebuah sistem informasi penjualan berbasis website dapat semakin memperluas area pemasaran dan lebih dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat. Dalam merancang sistem informasi penjualan ini, metode yang digunakan adalah System Development Life Cycle(SDLC) dengan beberapa tahapan yaitu perencanaan sistem, analis sistem, desain/perancangan sistem, penerapan/implementasi sistem, dan perawatan sistem. Dalam sistem penjualan  yang berjalan ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu terbatasnya lingkup pemasaran baik dari segi area pemasaran maupun dari segi target konsumen yang dicapai, kurangnya promosi produk, dan terbatasnya transaksi yang terjadi karena produk kurang dikenal masyarakat. Hasil yang diharapkan dari sistem informasi penjualan berbasis website ini adalah mempermudah dalam berpromosi, mempermudah dalam memasarkan dan kemudahan bertransaksi bagi konsumen.Kata Kunci; ecommerce, konveksi, sistem informasi penjualan
Implementasi Metode AHP dan SAW Guna Keputusan Pemberian Kredit pada Koperasi Resti Lia Andharsaputri; Titin Prihatin
Bianglala Informatika Vol 10, No 1 (2022): Bianglala Informatika 2022
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.013 KB) | DOI: 10.31294/bi.v10i1.12329

Abstract

Koperasi CU.Sehati merupakan Koperasi yang mempunyai fasilitas Simpan Pinjam guna memutar perekonomian anggotanya sehingga dapat meningkatan kesejahteraan. Setiap anggota berhak mengajukan pinjaman, pengajuan pinjaman tersebut memiliki persyaratan untuk nantinya ditinjau oleh pihak koperasi. Banyaknya anggota yang mengajukan pinjaman serta banyak pula angsuran tidak lancar sehingga pihak koperasi diharapkan dapat menilai anggota secara objektif, tepat dan cepat dalam mengambil keputusan siapa saja anggota yang pinjamannya diterima. Pengambilan keputusan pemberian kredit pada koperasi CU.Sehati dilakukan berdasarkan kriteria yang ada yakni Penghasilan tetap. Keaktifan anggota ini termasuk didalamnya aktif dalam mengikuti kegiatan yang diadakan Koperasi, aktif menabung, aktif meminjam, dan anggota tersebut tercatat telah lebih dari 3 tahun bergabung. Jaminan meliputi kelengkapan berkas persyaratan peminjaman, adanya sertifikat yang dapat dijadikan anggunan, tidak sedang mempunyai pinjaman di Koperasi, dan belum memiliki rumah tinggal sendiri. Proses yang dilakukan secara manual sangat memakan waktu dan dirasa kurang objektif oleh para anggotanya.Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan dengan melibatkan sejumlah kriteria dan alternatif. Metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan bobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria sehingga menghasilkan alternatif terbaik. Hasil penelitian ini adalah proses dengan memberikan  kriteria – kriteria yang sudah ditentukan dan bobot dari masing masing krietria tersebut guna pemberian kredit. Perhitungan nilai yang dimiliki anggota menghasilkan nilai yang akurat sehingga diperoleh keputusan yang baik. Dari semua kriteria yang ada maka alternatif yang memiliki bobot <0,5 dinyatakan ditolak yaitu dengan kode anggota A2 sedangkan bobot >0,5 dinyatakan diterima yaitu kode A1 dan A3.Kata Kunci : SPK, PEMBERIAN KREDIT, AHP, SAWCU.Sehati Cooperative is a cooperative that has Savings and Loan facilities in order to rotate the economy of its members so as to increase welfare. Each member has the right to apply for a loan, the loan application has requirements for later review by the cooperative. The number of members who apply for loans as well as many non-current installments so that the cooperative is expected to be able to assess members objectively, accurately and quickly in making decisions about which members the loan is accepted for. Decision making on credit granting at CU.Sehati cooperatives is carried out based on existing criteria, namely fixed income. This member's activity includes being active in participating in activities held by the Cooperative, actively saving, actively borrowing, and the member has been registered for more than 3 years. The guarantee includes the completeness of the loan requirements file, the existence of a certificate that can be used as collateral, does not currently have a loan at the Cooperative, and does not yet have their own house. The process that is carried out manually is very time consuming and is considered less objective by its members. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method is a decision-making method involving a number of criteria and alternatives. The Simple Additive Weighting (SAW) method is to find the sum of the weights of the performance rating on each alternative on all criteria so as to produce the best alternative. The result of this research is the process by providing predetermined criteria and the weight of each of these criteria for granting credit. Calculation of the values owned by members produces accurate values so that good decisions are obtained. Of all the existing criteria, the alternative that has a weight of <0.5 is declared rejected, namely the A2 member code, while the weight> 0.5 is declared accepted, namely A1 and A3 codes.Keywords: SPK, CREDIT, AHP, SAW
Sistem Pendukung Keputusan Dengan Penerapan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Dalam Pemilihan The Best Telesales Resti Lia Andharsaputri - AMIK BSI Pontianak
Bianglala Informatika Vol 5, No 2 (2017): Bianglala Informatika 2017
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.241 KB) | DOI: 10.31294/bi.v5i2.2946

Abstract

Abstrak – Pemilihan The Best Telesales dalam dunia Telemarketing bertujuan untuk memberikan motivasi dan pengaruh positif kepada para karyawan Telesales untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan lebih produktif lagi bagi kemajuan perusahaan. Penentuan siapakah yang menjadi The Best Telesales tentu saja sudah melewati berbagai tahapan proses dari dalam Team Telesales masing-masing serta melewati tahapan penilaian dari pihak Manajemen berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteri-kriteria itu antara lain kedisiplinan (kehadiran, kepatuhan, kerajinan, tanggung jawab), perilaku (komunikasi, kepribadian, kerja sama, kejujuran), kinerja (target kerja, prestasi, pencapaian hasil) dan skill (masa kerja, pendidikan, pengalaman). Bagi Karyawan Telesales yang terpilih akan diberikan reward atau penghargaan atas dedikasinya kepada perusahaan. Namun permasalahannya adalah bagaimana menentukan pilihan yang tepat dan berkompeten sebagai The Best jika dalam penilaian saja masih ada karyawan yang memiliki bobot skor penilaian hampir sama,  mendekati sama atau bahkan sama persis. Akan sulit bagi Manajemen mengambil keputusan untuk menentukan siapakah yang menjadi The Best. Oleh karena itu, Sistem Pendukung Keputusan dengan penerapan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dapat membantu dalam pengambilan keputusan atas permasalahan yang kompleks dengan menyederhanakan prosesnya. Sistem ini dapat membantu pihak pembuat keputusan dalam menentukan karyawan The Best secara cepat dan tepat.Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, AHP, Expert Choice, Pemilihan The Best Telesales Abstract – Selection of The Best Telesales in Telemarketing aims to provide motivation and positive influence to Telesales employees to progress improve its performance and more productive for the company's progress. The determination of who becomes the Telesales Team is based on a certain criterion that has been established. These criteria include discipline (attendance, obedience, craft, responsibility), behavior (job, achievement, achievement of results) and skill (work, education, experience). For selected Telesales Employees will be rewarded or rewarded for the dedication to the company. However the problem is how to choose the right and competent choice as the Best if in the employment assessment scoring weight score, close to the same or even the exact same. It will be difficult for Management to make the decision to decide who is The Best. Therefore, Decision Support System with the application of AHP (Analytical Hierarchy Process) method can assist in making decisions on complex issues by simplifying the process. This system can assist decision makers in determining The Best employees quickly and accurately.Keywords: Decision Support System, AHP, Expert Choice, Selection of The Best Telesales