Farhan Farhan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SKRINING FITOKIMIA TANAMAN BILAJANG BULU (Merremia vitifolia) DENGAN METODE INFUSA Anita Fatmawati; Dewi Ratnasari; Farhan Farhan
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 5 No 1 (2021): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.776 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v5i1.152

Abstract

Latar Belakang: Secara geografis, Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam herba Bilajang Bulu (Merremia vitifolia) dengan metode ekstraksi infus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Tahapan penelitian dimulai dari pengumpulan sampel, pembuatan simplisia, susut pengeringan, pembuatan ekstrak dengan metode infusa, skrining fitokimia. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan uji skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder ektrak herba Bilajang Bulu (Merremia vitifolia) dengan metode ekstrasi infusa diketahui mengandung senyawa saponin dan tanin. Kesimpulan: Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil uji skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder ektrak herba Bilajang Bulu (Merremia vitifolia) dengan metode ekstrasi infusa diketahui mengandung senyawa saponin dan tanin. Sedangkan skrining fitokimia simplisia herba Bilajang Bulu (Merremia vitifolia) diketahui mengandung senyawa flavonoid dan tanin
PEMBUATAN DAN UJI STABILITAS SEDIAAN DEODORAN SEMPROT DAUN SINTRONG (Crassocephalum crepidioides) DAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI ANTIBAKTERI Wartika Wilyanti; Farhan Farhan; Jenta Puspariki
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 5 No 2 (2021): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.633 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v5i2.153

Abstract

Latar Belakang: Keluarnya keringat yang berlebihan dapat menimbulkan masalah seperti menimbulkan bau badan yang tidak sedap. Bau badan dihasilkan oleh bakteri yang mengkolonisasi sekresi keringat dan kelenjar sebasea. Deodoran merupakan salah satu produk yang digunakan untuk mengatasi bau badan. Masyarakat banyak menggunakan deodoran kimia karena masih jarangnya deodoran herbal. Hasil ekstrak daun sintrong diketahui berpotensi dapat menekan pertumbuhan mikroba. Buah jeruk nipis dari beberapa tinjauan literatur mengandung flavonoid yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan deodoran semprot dari daun sintrong (Crassocephalum crepidioides) dan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai antibakteri, dan mengetahui kestabilan sediaan deodoran semprot dari hasil uji orgonoleptik, uji pH, dan Uji Iritasi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan (Action Research) dan menggunakan model penelitian Kurt Lewin yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Penelitian ini menggunakan  instrumen penelitian berupa  lembar  observasi. Hasil: Hasil uji organoleptik menunjukan adanya perubahan pada sediaan Formula 1 dan Formula 2  dalam  hal  warna dan bentuk, sedangkan sediaan Formula 3 tidak mengalami perubahan. pada uji pH selama tiga minggu semua formula sediaan semprot menunjukan bahwa pH stabil di pH 4, dan pada uji iritasi dengan 10 responden secara sukarela menguji ketiga formula menunjukan bahwa semua formula tidak mengiritasi kulit. Simpulan: Sediaan deodoran semprot memiliki stabilitas yang baik dapat dilihat dari hasil uji organoleptik, uji pH, dan uji iritasi. Dari ketiga formula yang stabil yaitu formula 3