Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Uji Validitas Pada Tes Proyeksi Gambar Berstimulus: The Doodle Test Fadillah Fadillah; Medianta Tarigan
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 2, No 2 (2021): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/pib.v2i2.10328

Abstract

Penggunaan alat ukur psikologis berbasis gambar menjadi salah satu tantangan di bidang psikologi karena masih terbatasnya penelitian akademis terkait validitas alat tersebut. Namun dalam kenyataannya, tes gambar proyektif dianggap sangat bermanfaat dalam mengungkap profil kepribadian individu. The Doodle Test merupakan alat ukur psikologi yang juga termasuk dalam tes gambar proyektif. Kebaruan dan kemudahan administrasinya membuat alat ini menarik bagi para praktisi untuk menggunakannya di lapangan. Hingga saat ini, masih sedikit penelitian terkait pengujian psikometrik The Doodle Test. Penelitian kali ini bertujuan untuk melakukan uji validitas konkuren terhadap The Doodle Test dengan melihat korelasinya dengan alat tes serupa yang sudah ada yaitu The Wartegg Zeichen Test. Sebanyak 103 hasil interpretasi kuantitatif The Doodle Test dan The Wartegg Zeichen Test dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil analisis menunjukkan bahwa The Doodle Test memiliki korelasi yang signifikan dengan The Wartegg Zeichen Test sehingga dapat dikatakan valid dalam mengukur aspek-aspek kepribadian sebagaimana yang diukur oleh The Wartegg Test
KEPRIBADIAN, GAYA BERPIKIR, GAYA PEMECAHAN MASALAH, DAN GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Medianta Tarigan; Luluatnul Luluatnul; Tiara Maulida; Anastasia Wulandari
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 14, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.14.2.126-138

Abstract

This research was conducted to investigate the contributions between personality, thinking style, problem solving style, and decision making style. 301 productive age people (25-44 years old) participated in this study. The researchers used the Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) short version, the Gregorc Delineator Style (GDS), VIEW: Assessment of Problem Solving Style, and General Decision Making Style (GDMS). The analysis was performed using the multinomial regression analysis method. The results showed that thinking style is influenced by personality in which several aspects of personality affect several types of thinking styles. Problem solving styles are influenced by thinking styles where several types of thinking styles affect several types of problem solving styles. Decision making style is influenced by thinking style where several types of thinking style affect several types of decision making style. And there is no influence of the problem solving style on the overall decision making style, but several types of problem solving styles affect several types of decision making styles.
UJI VALIDITAS KONSTRUK ALAT UKUR KEPRIBADIAN HEXACO-60 BERBAHASA INDONESIA DENGAN CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA) Medianta Tarigan; Fadillah Fadillah
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.14-28

Abstract

Sebagai salah satu instrumen psikologis yang berhasil memodelkan kepribadian manusia hingga saat ini, HEXACO perlu dievaluasi keabsahannya dengan prosedur pengujian yang telah berlaku. Dengan menggunakan HEXACO berbahasa Indonesia yang memuat 60 aitem, penelitian ini menguji properti psikometris alat ukur ini dengan melibatkan sampel penelitian mahasiswa dan pekerja (N=940) yang berdomisili di beberapa kota besar di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis untuk menguji validitas dan metode Crobanch's alpha sebagai uji reliabilitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum HEXACO-60 memiliki validitas dan reliabilitas baik walaupun dua aspeknya memiliki reliabilitas yang relatif sedang, yaitu Honesty-Humility dan Agreeableness dengan skor Crobanch's alpha adalah 0,48 dan 0,58. 
Gaya Berpikir dan Dinamikanya pada Karyawan Usia Produktif Medianta Tarigan; Anastasia Wulandari; Ima Rahmadini; Ridha Aulia; Irnawati Pratiwi
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.556 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v10i1.105008

Abstract

Penelitian ini menganalisis bagaimana proses gaya berpikir melalui faktor lokus pengendalian, efikasi diri, resiliensi, strategi coping, dan kecemasan mempengaruhi distres psikologis karyawan usia produktif. Dengan pendekatan kuantitatif untuk analisis jalur dengan metode trimming, penelitian ini mengambil subjek penelitian karyawan usia produktif, yaitu 25-44 tahun yang bekerja di berbagai instansi di Kota Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya berpikir melalui lokus pengendalian, efikasi diri, resiliensi, strategi coping, dan kecemasan mempengaruhi distres psikologis karyawan usia produktif. Adapun pengaruh secara tidak langsung paling dominan adalah melalui faktor efikasi diri dan kecemasan.
Analisis Item Response Theory Raven's Coloured Progressive Matrices pada Sampel Anak Usia Dini Medianta Tarigan; Fadillah Fadillah
PSIKODIMENSIA Vol 20, No 2: Desember 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v20i2.3101

Abstract

Abstrak: Raven's Coloured Progressive Matrices  merupakan alat tes kognitif anak yang sangat populer digunakan di Indonesia. Bentuk soalnya yang non-verbal dengan jumlah item yang singkat membuat  alat  ini  dapat  digunakan  oleh  individu  dari  berbagai  latar  belakang  budaya. Kepopuleran  alat  tes  ini  di  dunia  praktis  tidak  diiringi  dengan  kebaruan  data-data  uji psikometrinya, terutama terkait kelayakan butir-butir soalnya. Untuk menguji kelayakan butir soal tersebut, dalam penelitian ini dilakukan analisis butir menggunakan teknik IRT dengan model logistik 3 (tiga) parameter (IRT 3 PL).  Partisipan dalam penelitian ini adalah 467 siswa taman kanak-kanak berusia 5-7 tahun di Kota Bandung. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua item dalam tes sesuai dengan 3-Parameter Logistic IRT Model yang mencakup daya beda, kesulitan dan peluang menebak. Terdapat 31 item,  baik seri A, seri B, dan seri AB atau setara dengan 86% dari jumlah seluruh item CPM yang memiliki tingkat kesulitan di kategori rata-rata.  Untuk  estimasi  parameter  peluang  menebak  (guessing)  hanya  satu  item  yang dikategorikan  sebagai  item dengan  peluang  menebak  yang  ditolak.  Sehingga  sebesar  97% item CPM memiliki peluang menebak yang dapat diterima berdasarkan kriteria yang dipilih.Kata kunci: Colored Progressive Matrices; Item Response Theory; Kognitif  Abstract: Raven's Coloured Progressive Matrices is a cognitive test that’s used widely In Indonesia. Its short and non-verbal items makes it suitable for individuals of various cultural backgrounds. In practice, the popularity of this test is not accompanied with its up-dated psychometric propert , especially in relation to the fitness of the item questions. In this study,  a question analysis using the IRT technique examine the item questions, using the three parameter logistic model (3PL). The participants of this study are 467 kindergarten students aged 5-7 in the city of Bandung. All items of the test yield favorable statistics under the 3-Parameter Logistic IRT Model with regards to discrimination, difficulty, and guessing. There are 31 items, in either series A, series B, and series AB or the equivalent of 86% of the total number of CPM items that have a difficulty level in the average category. In estimating the probability parameter for guessing, only one item is categorized as an item with a rejected guessing probability.97% Therefore, 97% of the CPM items generate an acceptable guessing probability based on the selected criteria. Keywords: Colored Progressive Matrices; Item Response Theory; Cognitive 
Determinant Factors of Customers Loyalty in Hotels in Bandung City Medianta Tarigan; Anastasia Wulandari; Rina Triyuningsih; Berthy Dwi Baroqah; Bela Merdianingsih
PSIKODIMENSIA Vol 18, No 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v18i2.2003

Abstract

This research verified the direct causal effects between thinking styles, customer satisfaction and service quality toward the customer loyalty. On the other hand, the indirect causal effects were verified through mediation variable such as customer satisfaction, trust, customers engagement, switching barriers, and commitment. This research used path analysis as the data analysis technique. The result revealed that service quality affected customers loyalty directly and indirectly, customers satisfaction only affected the customers loyalty if was mediated, meanwhile thinking style didn’t give significant direct and indirect effects towards customers loyalty.
Analisa Item Response Theory Wonderlic Personnel Test (WPT) Medianta Tarigan; Fadillah Fadillah
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 1 (2019): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v8i1.10819

Abstract

AbstractWonderlic Personnel Test (WPT) is a psychology tool that measures individual cognitive abilities based on measuring the level of learning ability, understanding the instruction, and solving the problems. In this study, WPT items were tested using the Item Response Theory (IRT) method. There were 374 participating subjects and the results of the study showed 31 items are fit with the model, while 19 items were misfit. According to the IRT 2PL model analysis, mean of examinee ability was -0.01 (SD=1.19). The mean of difficulty (b) was 0.48 (SD=2.58) and meand of discriminant (a) was 0.62 (SD=0.38). WPT test is indicated to consist of items were misfit, that do not measure the same dimension. These statistical results are in line with the characteristics of WPT which are built from three abilities to measure intelligence.AbstrakWonderlic Personnel Test (WPT) merupakan alat ukur psikologi yang mengukur kemampuan koginitif berdasarkan pada pengukuran tingkat kemampuan belajar, memahami instruksi, dan memecahkan masalah. Dalam penelitian ini dilakukan uji terhadap aitem WPT dengan metode Item Response Theory (IRT). Terdapat 374 subjek yang berpartisipasi dan hasil penelitian menunjukkan 31 aitem sesuai dengan model, sedangkan 19 aitem lagi tidak sesuai. Menurut analisis IRT model 2PL, rata-rata kemampuan peserta adalah -0.01 (SD=1.19). Sedangkan untuk rata-rata tingkat kesukaran (b) sebesar 0.48 (SD=2.58) dan rata-rata daya beda (a) sebesar 0.62 (SD=0.38). Tes WPT diindikasikan terdiri dari aitem yang tidak mengukur satu dimensi yang sama. Hasil statistik ini sejalan dengan karakteristik WPT yang dibangun dari tiga kemampuan untuk mengukur tingkat kecerdasan.  
Adaptasi dan Pengujian Alat Ukur Team Trust Milik Costa dan Anderson (2011) di Indonesia Salma Al Zahra; Medianta Tarigan; Diah Zaleha Wyandini
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 1 (2019): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v8i1.12162

Abstract

AbstractThe aim of this study was to examine the validity and reliability of Team Trust Scale which is adapted from Costa and Anderson (2011) in Indonesia.  Team Trust Scale consist of 21 items with 4 dimensions is propensity to trust, perceived trustworthiness, cooperative behaviors and monitoring. The subject of this study is 572 workers that works within team in Indonesia. The result of confirmatory factor analysis show this scale’s model is good fit with fit indexes 0,07 (RMSEA), 0,04 (SRMR), 0,93 (CFI) dan 0,92 (TLI). Also for the result of  convergent and discriminant validity show team trust scale that adapted to Indonesia is valid. For the reliability with coefficient Alpha Cronbach method is 0,930 and it show this scale is reliable. Moreover, this study using comparative test for characteristic of participants such work field, work period, position, amount personnel in unit and division/department. AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur Team Trust yang diadaptasi dari Costa dan Anderson (2011) di Indonesia. Skala Team Trust terdiri 21 item dengan 4 dimensi yaitu propensity to trust, perceived trustworthiness, cooperative behaviors and monitoring behaviors. Subjek dari penelitian ini adalah 572 karyawan yang bekerja dalam tim di Indonesia. Hasil uji confirmatory factor analysis menunjukkan bahwa model fit dengan nilai indeks kecocokan sebesar 0,07 (RMSEA), 0,04 (SRMR), 0,93 (CFI) dan 0,92 (TLI). Selain itu, uji validitas konvergen dan diskriminan menunjukkan bahwa alat ukur team trust yang diadaptasi ke Indonesia valid. Sementara itu, reliabilitas dengan koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,930 dan menunjukkan bahwa alat ukur ini reliabel. Selain itu penelitian ini menggunakan uji beda pada karakteristik partisipan berupa bidang pekerjaan, lama kerja, jabatan, jumlah anggota dalam unit dan jumlah anggota dalam divisi/departemen.   
Uji Validitas Konstruk Tes Wechsler Intelligence Scale For Children (WISC) Medianta Tarigan; Fadillah .
Jurnal Studia Insania Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jsi.v9i2.5599

Abstract

As one of the psychological instruments that successfully provides an overview of the level of intelligence of children, the Wechsler Intelligence Scale For Children (WISC) test needs to be evaluated its validity with psychometric test procedures. The Wechsler Intelligence Scale For Children (WISC) test consists of 10 subtests in which each subtest has many diverse items. This study included 315 kindergarten students with an age range of 5-6 years. The data obtained from it is then analyzed using confirmatory factor analysis to test the validity of the construct. This study showed that the model had a good fit with a p-value of 0.066 and an entire subtest fit.
PROPERTI PSIKOMETRI STRUKTUR INTELIGENSI IST SUBTES VERBAL (SATZERGAENZUNG, WORTAUSWAHL, DAN ANALOGIEN) BERBAHASA INDONESIA Medianta Tarigan; Fadillah Fadillah
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.9623.2021

Abstract

Intelligence as one of the individual abilities that is widely used in everyday life has been extensively studied and measured using psychological measurement tools. One of them is the Intelligenz Structure Test (IST). However, at this time IST has leakage through discussions made by many parties. Moreover, the process of IST adaptation to the Indonesian version which tends to translate each word allegedly results in a bias of meaning that can affect the validity of this measurement tools. Therefore, this study is aimed to evaluating the current quality of IST by testing the feasibility of the Indonesian version of IST items for verbal ability, namely SE (Satzergaenzung), WA (Wortauswahl), and AN (Analogien). Item Response Theory (IRT) is used as a research method. The data were collected from 2.064 participants who live in Bandung. The results of the analysis revealed that the SE, WA, and AN subtest are still valid. Based on 60 items analyzed, 71.67% of the items have good quality, i.e. 43 of the 60 items have estimation of discriminant (a) parameter is acceptable. In addition, based on the fit item statistics it was also known that 78.33% of significant items followed the IRT model. Furthermore, based on statistics of item fit, it is also known that 78.33% of items fit the IRT model. This shows that the Indonesian version of IST is still valid to be used particularly in measuring verbal comprehension (V) through 3 subtests (SE, WA, and AN). However, it is necessary to revise the items that have been infected with DIF, in which 25% of items were declared to have a gender bias. Inteligensi sebagai salah satu kemampuan individu yang banyak berperan dalam kehidupan sehari-hari telah banyak diteliti dan diukur menggunakan alat ukur psikologi. Salah satunya adalah Intelligenz Struktur Test (IST). Namun, saat ini IST telah mengalami kebocoran melalui pembahasan yang dibuat oleh banyak pihak. Selain itu, proses adaptasi IST ke bahasa Indonesia yang cenderung menerjemahkan setiap kata secara langsung diduga mengakibatkan terjadinya bias makna yang dapat mempengaruhi keabsahan alat ukur ini. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kualitas terkini IST dengan menguji kelayakan butir soal IST Bahasa Indonesia untuk kemampuan verbal, yaitu SE (Satzergaenzung), WA (Wortauswahl), dan AN (Analogien). Item Response Theory (IRT) digunakan sebagai metode penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh dari 2.064 partisipan yang berdomisili di kota Bandung. Adapun penelitian ini menunjukkan hasil bahwa subtes SE, WA, dan AN masih tergolong valid. Berdasarkan 60 item yang dianalisis, 71,67% item memiliki kualitas yang cukup baik, yaitu 43 dari 60 item memiliki estimasi daya beda yang dapat diterima. Selain itu, berdasarkan statistik item fit juga diketahui 78,33% item signifikan mengikuti model IRT. Hal ini menunjukkan bahwa IST Bahasa Indonesia masih valid untuk digunakan terutama dalam mengukur verbal comprehension (V) melalui 3 subtes (SE, WA, dan AN). Namun, perlu dilakukan revisi terhadap item soal yang terjangkit DIF, di mana 25% butir soal dinyatakan mempunyai bias jenis kelamin.