Vitrianingsih Vitrianingsih
Universitas Respati Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN SINDROM PREMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN 2016 Nadiawati Nadiawati; Vitrianingsih Vitrianingsih; Istri Yuliani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v2i1.4

Abstract

Sindrom premenstruasi merupakan gangguan kesehatan yang dialami oleh wanita umur produktif menjelang menstruasi. Berdasarkan etiologi, sindrom premenstruasi yang dapat menganggu kualitas hidup remaja baik secara psikologi maupun terhadap pendidikannya belum dapat diketahui secara pasti. Salah satu faktor yang dicurigai sebagai pemicu terjadinya sindrom premenstruasi dapat berupa perilaku aktivitas fisik. Studi pendahuluan menunjukkan 80 % siswi mengalami sindrom premenstruasi dengan aktivitas fisik yang ringan. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian sindrom prementruasi. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling. Subyek penelitian adalah siswi kelas XI di SMAN 8 Yogyakarta yaitu sebanyak 113 siswi. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian pada 113 siswi, didapatkan 37,2% mengalami sindrom premenstruasi, dan 62,8% tidak sindrom premenstruasi, dan berdasarkan tingkat aktivitas didapatkan 18,6% kategori ringan, 38 % sedang, dan 43,4% kategori berat. Berdasarkan uji statistic Chi-square didapatkan nilai p-value 0,000X2 tabel yaitu 18,335>5,991 menunjukkan hasil ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian sindrom premenstruasi dan coefisien contingensi didapatkan 0,378 sehingga aktivitas fisik hanya berkontribusi 37,8% terhadap kejadian sindrom premenstruasi dan koefisien korelasinya berada pada kategori rendah (0,378). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan Aktivitas fisik dengan kejadian sindrom premenstruasi.