Sutiyono Sutiyono
STIKES An-Nur Purwodadi

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN HIV/AIDS DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI SMA PGRI PURWODADI Sutiyono Sutiyono; Andri Triyono
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 1, No 2 (2016): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.01 KB) | DOI: 10.35720/tscners.v1i2.133

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Grobogan pada tahun 2008 jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sebanyak 32 orang, pada tahun 2014 jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sebanyak 25 orang, dan pada tahun 2015 jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sebanyak 47 orang dan dari observasi awal yang dilakukan di SMA PGRI Purwodadi ditemukan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas. Faktanya siswa-siswi memiliki tingkat pengetahuan yang baik namun ada perilaku seks yang kurang baik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seks bebas remaja di SMA PGRI PurwodadiMetode: jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif korelatif dengan pndekatan cross sectional, subjek dari penelitian ini adalah siswa-siswi di SMA PGRI Purwodadi. Sampel dipilih menggunakan tehnik probability sampling dangan cara simple random sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 52 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner.Hasil: analisis datanya dengan program  komputer menggunakan uji spearman rho dengan taraf signifikansi <0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai korelasi spearman ρ hitung  0,661 dan nilai Pv (0,0001). hal ini berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan Perilaku seks bebas sehingga interprestasi hubungan kuat.Kesimpulan: hasil uji statistik menunjukan ada hubungan kuat antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seks bebas remaja di SMA PGRI Purwodadi. Kata Kunci; Pengetahuan, HIV/AIDS, Seks Bebas, Remaja
MANAJEMEN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BEROBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI POLI DALAM RS. PERMATA BUNDA PURWODADI Sutiyono Sutiyono; Murham Murham
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 1, No 2 (2016): THE SHINE CAHAYA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v1i2.87

Abstract

Latar belakang; Hipertensi masih tetap menjadi masalah utama hingga saat ini karena masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat pengobata. Menurut data NHANES 2005-2008 di Amerika Serikat dari semua penderita hipertensi hanya 79,6% sadar menderita hipertensi hanya 47,8% yang mencari terapi. Dan dari 70,9% pasien yang menjalani terapi 52,2% tidak mencapai kontrol tekanan darah. Menurut yang di dapat di Poli dalam RS. Permata Bunda. Pada tahun 2010 sebanyak 331 orang dan hipertensi mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebanyak 432 orang,  dan mengalami penurunan dimana tahun 2012 sebanyak 378 orang dan tahun 2013 mencapai 351 orang. Tujuan peelitian untuk mengetahui Hubungan peran keluarga dengan motivasi pasien berobat pada pasien hipertensi rawat jalan di poli dalam  RS. Permata Bunda Purwodadi.Metode ; Penelitian ini menggunakan metode “Study Korelasi’’. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 18 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis uji hipotesis menggunakan uji Spearman Rho           Hasil; Didapatkan hasil penelitian p value adalah 0,000 < 0,05. Dengan nilai korelasi Spearmen rho sebesar 0.737 Jadi, ada hubungan antara peran keluarga dengan  motivasi  berobat pada penderita hipertensi di poli dalam RS. Permata Bunda Purwodadi bersifat kuat.Kesimpulan; Ada  hubungan antara peran keluarga dengan  motivasi berobat pada penderita hipertensi di poli dalam RS. Permata Bunda Purwodadi. Dengan hasil analisis spearman rho dan diperoleh p value adalah 0,000 < 0,05.dengan uji korelasi Spearmen rho sebesar  0.737 yang bersifat kuat. Kata kunci     : Peran keluarga, Hipertensi, Motivasi berobat
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERAWAT DI RSUD DR. RADEN SOEDJATI PURWODADI Suciati Suciati; Sutiyono Sutiyono
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 2, No 1 (2017): THE SHINE CAHAYA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v2i1.88

Abstract

Latar belakang, Dalam era globalisasi keberadaan rumah sakit sebagai suatu sarana kesehatan sangat dirasakan peranannya dalam memberikan pelayanan kesehatan rumah sakit. Pilar utama dalam penyelenggaraan rumah sakit tidak dapat melepaskan peran dan keberadaan tenaga fungsional yaitu perawat. Untuk memberikan pelayanan yang baik diperlukan kinerja yang baik oleh perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan terhadap kinerja perawat  di RSUD dr. Raden Soedjati Soemodiardjo Purwodadi,.Metode; Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasi dengan pendekatan yang bersifat Cross Sectional, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 36 perawat. Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan uji korelasi lambda dengan tingkat kemaknaan 0,05.Hasil; Penelitian ini menunjukkan bahwa 1) perawat dengan tingkat pendidikan D3 Keperawatan sebanyak 20 responden (55,5%), 2) perawat dengan masa kerja lebih dari 5 tahun sebanyak 28 responden (77,8%).3) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan terhadap kinerja pada perawat di RSUD dr. Raden Soedjati Purwodadi dengan nilai symetric lambda (0,543) (0,630) dan (0,443), sig (0,003), (0,030), (0,004) < α (0,05).Simpulan; hal ini membuktikan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan Pelatihan Terhadap Kinerja Perawat di RSUD Dr Raden Soedjati Purwodadi.           Kata kunci     : Tingkat pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan,kinerja perawat.
STRATEGI KELUARGA DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HEPATITIS PADA KELUARGA PASIEN YANG BERESIKO TINGGI DI RSUD DR. R. SOEDJATI PURWODADI Sutiyono Sutiyono; Wahyu Unggul Widodo
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 2, No 2 (2017): THE SHINE CAHAYA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v2i2.34

Abstract

Latar Belakang;  WHO (2003) menyebutkan 350 juta menderita hepatitis B kronik dan 1 juta orang meninggal, sedangkan yang menderita penyakit hepatitis C sekitar 130-170 juta, dan sekitar 350 ribu diantaranya meninggal dunia. Kejadian ini juga terjadi di Indonesia bahkan cenderung meningkat karena kurangnya pencegahan antara penderita dan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga tentang hepatitis dengan perilaku pencegahan terhadap penularan hepatitis pada keluarga pasien yang beresiko tinggi di RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi.Metode; Jenis penelitian ini adalah Deskriptif korelational dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 16 responden yang merupakan keluarga penderita hepatitis. Analisa dilakukan secara univariat dan bivariate menggunakan Pearson Product Moment (PPM). Hasil; Pengetahuan keluarga tentang hepatitis dengan pengetahuan baik ada 50% (8 responden), perilaku pencegahan terhadap penularan hepatitis pada keluarga pasien yang berisiko yang tergolong baik ada 62,5% (10 responden) dan analisa bivariate menunjukkan Ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang hepatitis dengan perilaku pencegahan terhadap penularan hepatitis dengan (p=0,005 dan rs=0,669)Kesimpulan; Ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang hepatitis dengan perilaku pencegahan terhadap penularan hepatitis pada keluarga pasien yang berisiko tinggi Kata Kunci; Keluarga, Pencegahan, Hepatitis
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN HIV/AIDS DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI SMA PGRI PURWODADI Sutiyono Sutiyono; Andri Triyono
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 1, No 2 (2016): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v1i2.133

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Grobogan pada tahun 2008 jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sebanyak 32 orang, pada tahun 2014 jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sebanyak 25 orang, dan pada tahun 2015 jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sebanyak 47 orang dan dari observasi awal yang dilakukan di SMA PGRI Purwodadi ditemukan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas. Faktanya siswa-siswi memiliki tingkat pengetahuan yang baik namun ada perilaku seks yang kurang baik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seks bebas remaja di SMA PGRI PurwodadiMetode: jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif korelatif dengan pndekatan cross sectional, subjek dari penelitian ini adalah siswa-siswi di SMA PGRI Purwodadi. Sampel dipilih menggunakan tehnik probability sampling dangan cara simple random sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 52 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner.Hasil: analisis datanya dengan program  komputer menggunakan uji spearman rho dengan taraf signifikansi <0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai korelasi spearman ρ hitung  0,661 dan nilai Pv (0,0001). hal ini berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan Perilaku seks bebas sehingga interprestasi hubungan kuat.Kesimpulan: hasil uji statistik menunjukan ada hubungan kuat antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seks bebas remaja di SMA PGRI Purwodadi. Kata Kunci; Pengetahuan, HIV/AIDS, Seks Bebas, Remaja
PENGARUH MOBILISASI POST SECTIO CAESAREA (SC) TERHADAP LAMANYA PENYEMBUHAN LUKA DI RUANG DAHLIA dr.RADEN SOEDJATI PURWODADI, GROBOGAN Sulistiyarini Sulistiyarini; Sutiyono Sutiyono
The Shine Cahaya Dunia D-III Keperawatan Vol 2, No 1 (2017): THE SHINE CAHAYA DIII KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscd3kep.v2i1.161

Abstract

Latar belakang: Mobilisasi merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepat pemulihan pasca bedah dan dapat mencegah komplikasi, serta diharapkan ibu nifas dapat menjadi lebih sehat dan lebih kuat, selain juga dapat melancarkan pengeluaran lochea, membantu proses penyembuhan luka akibat proses persalinan, mempercepat involusi alat kandungan, melancarkan fungsi alat gastrointestinal, alat perkemihan serta meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi air susu ibu (ASI) juga dapat mempercepat pengeluaran sisa metabolisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mobilisasi post Sectio Caesarea (SC) terhadap lamanya penyembuhan luka.Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian pre-experiment dengan rancangan One-Short Case Study yang hanya mengukur hasil dari suatu independent, pengambilan 28 sampel dengan purposive sampling pada pasien post SC di Ruang Dahlia RSUD dr. Raden Soedjati Purwodadi. Pengambilan data dengan menggunakan lembar observasi mobilisasi dan lembar observasi lama penyembuhan luka. Analisa data yang digunakan adalah uji One Sampel T-test.Hasil - Hasil uji One Sampel t-Test (Uji satu sampel) pada 28 responden yang melakukan mobilisasi didapatkan p value (0,000) < α (0,05). Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Ada Pengaruh Mobilisasi Post SC Terhadap Lamanya Penyembuhan Luka di Ruang Dahlia RSUD dr. Raden Soedjati Purwodadi-Grobogan.Simpulan, - Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa luka post SC lebih cepat sembuh dengan melakukan mobilisasi post SC secara bertahap dan dimulai antara 6-12 jam pasca operasi. Kata kunci     : Mobilisasi post Sectio Caesarea (SC), Lama penyembuhan luka Sectio Caesarea (SC)
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DAN TEPID WATER SPONGE TERHADAP SUHU TUBUH BALITA DI RSUD dr. RADEN SOEDJATI PURWODADI Sutiyono Sutiyono
The Shine Cahaya Dunia D-III Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): THE SHINE CAHAYA DUNIA DIII KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscd3kep.v4i1.149

Abstract

Latar Belakang: Penyakit yang biasa terjadi pada balita disertai gejala awal berupa demam, adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), batuk disertai sesak nafas dan diare (Thompson, 2003, dalam Budi 2006). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Pekan Baru (2009) didapatkan prevalensi beberapa penyakit secara umum memiliki gejala awal dengan demam pada usia 1-4 tahun. Penelitian ini untuk membandingkan pemberian kompres hangat dan tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita yang mengalami demam di Ruang Anggrek RSUD Raden Soedjati Purwodadi.Metode: Jenis penelitian ini quasy eksperiment dengan rancangan pre test and post test dengan tepid water sponge.  Jumlah sampel adalah 12 responden dengan tehnik Asidental dengan rencian 6 orang kompres hangat dan 6 orang sebagai kelompok tepid water sponge. Analisa datan menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji normalitas dan Uji t dependen (paired t test).Hasil: penelitian tentang perbandingan pemberian kompres hangat dan tepid watersponge terhadap penurunan suhu tubuh pada balita yang mengalami demam menunjukan nilai t hitung (31.623) > t table (5,547) dan nilai p value (0,00) > ((0,05) sehingga kesimpulan hipotesis diterima artinya ada perbedaan pemberian kompres hanagat dan tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita yang mengalami demam di RSUD dr. Raden Soedjati  Kata kunci: Perbandingan, Kompres Hangat, Tepid Water Sponge, Balita
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG DIFTERI PADA ORANG TUA DI DESA JATILOR KECAMATAN GODONG GROBOGAN Sutiyono Sutiyono; Andri Triyono
The Shine Cahaya Dunia D-III Keperawatan Vol 2, No 1 (2017): THE SHINE CAHAYA DIII KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscd3kep.v2i1.107

Abstract

Latar belakang; Difteri merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh corynebacterium diphteriae yang mudah menular. Dari data Badan Kesehatan Dunia diketahui terdapat 775 kasus di tahun 2013. Kasus difteri di Indonesia 593 dengan angka kematiannya mencapai 32 kasus di tahun 2017. Dari data dinas kesehatan di tahun 2016 terdapat 6 kasus difteri sampai januari 2017. Pendidikan kesehatan merupakan usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan secara maksimal, adapun metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah dengan metode konseling. Tujuan, untuk mengetahui ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode konseling terhadap peningkatan pengetahuan tentang difteri pada orang tua.Metode; penelitian ini menggunakan metode pre eksperimen dengan one group pre-post test design dengan 24 responden diberikan pendidikan kesehatan dengan metode konseling.Hasil; terdapat ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode konseling terhadap peningkatan pengetahuan (p value 0.0001). Dengan rata-rata pengetahuan tentang difteri sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode konseling sebesar 88.33 lebih tinggi dari sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan metode konseling yaitu 43.06.Kesimpulan; ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode konseling dalam meningkatkan pengetahuan pada orang tua di Desa Jatilor Kecamatan Godong Kata Kunci; Pendidikan Kesehatan, Konseling, Pengetahuan, Difteri
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TUBERCULOSIS PADA MASYARAKAT TERHADAP KESADARAN DETEKSI DINI PENYAKIT TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS TOROH I KABUPATEN GROBOGAN Sutiyono Sutiyono; Ida Rahayu Kuriniawati
The Shine Cahaya Dunia D-III Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): THE SHINE CAHAYA DIII KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscd3kep.v3i2.118

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Tuberculosis paru kurang mendapatkan perhatian dini dari penderita atau tanpa disadari penyakit ini telah menjadi lanjut. Hal ini disebabkan pertumbuhan bibit penyakit dan perjalanan penyakit tuberculosis yang bersifat lambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tuberculosis pada masyarakat terhadap kesadaran deteksi dini penyakit tuberculosis di Puskesmas Toroh I Kabupaten Grobogan. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan pendekatan Pre Test Post Test With Control Design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan 30 responden yang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, kuesioner kesadaran deteksi dini penyakit tuberculosis untuk mengukur kesadaran responden untuk melakukan deteksi dini penyakit tuberculosis. Kuesioner ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis datanya dengan bantuan computerized menggunakan uji Paired t test dengan taraf signifikansi 95 %.Hasil: (1) Rata-rata kesadaran deteksi dini penyakit tuberculosis paru sebesar 7,40, sedangkan pada kelompok kontrol, nilai rata-rata kesadaran deteksi dini penyakit tuberculosis paru sebesar 7,33, (2) rata-rata kesadaran deteksi dini penyakit tuberculosis paru sebesar 7,33, sedangkan pada kelompok kontrol, nilai rata-rata kesadaran deteksi dini penyakit tuberculosis paru sebesar 8,67, (3) Ada perbedaan rata-rata pre dan post kelompok intervensi dengan nilai t hitung (9,255) > t tabel (2,144) dan nilai p value  (0,001) < α (0,05), (4) Ada perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai Z (4,745) dan nilai pv (0,000) < α 0.05.Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji Paired t test disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tuberculosis pada masyarakat terhadap kesadaran deteksi dini penyakit tuberculosis di Puskesmas Toroh I Kabupaten Grobogan. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Kesadaran, dan Tuberculosis
STRATEGI DETEKSI DINI DAN PENERAPAN ANALISIS SPASIAL TERHADAP KEJADIAN GANGGUAN JIWA DI KABUPATEN GROBOGAN Sutiyono Sutiyono; Christina Nur Widayati; Andri Triyono
The Shine Cahaya Dunia D-III Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): THE SHINE CAHAYA DUNIA DIII KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscd3kep.v4i2.174

Abstract

Latar Belakang:. Gangguan jiwa masih menjadi masalah serius di Indonesia, hal ini dikarenakan banyaknya kasus baru akibat kemajuan teknologi dan banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia. di Kabupaten Grobogan pada tahun 2015, Kasus gangguan jiwa terjadi pada 649 orang. Dari angka tersebut 300 orang dialami oleh laki - laki dan 349 orang dialami oleh perempuan (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, 2016).Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh deteksi dini dan analisis spasial dengan kejadian gangguan jiwa di Kabupaten Grobogan dan Menerapkan strategi dalam menanggulangi kejadian gangguan jiwa di Kabupaten Grobagan.Metode Penelitian : Metodelogi Penelitian dengan Kuantitatif Research dengan Jenis penelitian korelasi dengan pendekatan cross-sectional dan Kualitatif Research. Pengembilan sampel dengan dengan Proporsive Random Sampel. Analisa data dibagi 2 yaitu analisis bivariat menggunakan chi square, dan analisi multivariat.Hasil Penelitian : Terdapat pengaruh Analisis Spasial Terhadap Kejadian Gangguan Jiwa P Value 0,0001.  Adanya Pengaruh  Secara Bersama Sama Antara Deteksi Dan Analisis Spasial Terhadap Kejadian Gangguan Jiwa Di Kabupaten Grobogan P Value =0,0001. Adanya sebaran lokasi sesuai dengan system analisis spasial yang ada. Lokasi paling banyak adalah daerah yang kurang produktif dan rawan bencana. Analisis yang dominan dalam analisis SWOT adalah Adanya kekuatan yang ada dalam kesehatan jiwa dari kebijakan kesehaan jiwa. Sedangkan kelemahan  dari kesehatan jiwa adalah stigma yang masih dominan pada orang- orang yang mengalami gangguan jiwa. Dari segi  peluang terdapat  kemauan dari keluarga untuk sembuh dan harapan adanya bantuan yang ada dalam pengobatan. Dari aspek ancaman yang paling dominan adalah factor kebutuhan ekonomi dan bencana.Kesimpulan: Terdapat pengaruh spasial terhadap kejadian gangguan jiwa dan adanya pengaruh yang  secara bersama sama antara deteksi dan spasial terhadap kejadian gangguan jiwa di Kabupaten Grobogan. KataKunci     : Spasial, Deteksi Dini, Gangguan Jiwa