Siti Anisatun Nisa
STIKES An-Nur Purwodadi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) OLAHAN TELUR TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS PURWODADI I Meity Mulya Susanti; Anita Lufianti; Siti Anisatun Nisa
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 1, No 1 (2016): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.468 KB) | DOI: 10.35720/tscners.v1i1.25

Abstract

Latar belakang; Balita merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan, terutama masalah gizi kurang atau buruk. Untuk mencegah gizi balita yang ditandai dengan berat badan kurang atau dibawah garis merah dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa olahan telur karena telur menjadi bagian penting dari nutrisi yang di butuhkan anak, karena kaya akan zat besi, protein, lemak, dan protein sangat penting sebagai zat pembangun untuk pembuatan sel-sel baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur terhadap perubahan berat badan balita bawah garis merah (BGM) usia 1-5 tahun di Puskesmas Purwodadi I Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.Metodologi; Jenis penelitian ini adalah Pra Eksperimentdengan jenis rancangan One Group Pre Post Test Designdengan tehnik Accidental Samplingdan didapatkan 14 respondenyang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Teknik pengumpulan data dengan melakukan penimbangan sebelum dan setelah dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur pada balita bawah garis merah.Hasil; Berdasarkan hasil analisa data didapatkan hasil uji beda antara berat badan balita sebelum dan setelah pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur menggunakan uji Paired T Testnilai pv (0,000) < α 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur terhadap perubahan berat badan balita bawah garis merah (BGM) usia 1-5 tahun di Puskesmas Purwodadi I Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.Kesimpulan; Ada perbedaan rata-rata berat badan balita sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur, dengan demikian ada perbedaan yang bermakna berat badan balita sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur kepada balita bawah garis merah Kata kunci; Olahan Telur, PMT, BGM
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) OLAHAN TELUR TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS PURWODADI I Meity Mulya Susanti; Anita Lufianti; Siti Anisatun Nisa
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 1, No 1 (2016): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v1i1.25

Abstract

Latar belakang; Balita merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan, terutama masalah gizi kurang atau buruk. Untuk mencegah gizi balita yang ditandai dengan berat badan kurang atau dibawah garis merah dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa olahan telur karena telur menjadi bagian penting dari nutrisi yang di butuhkan anak, karena kaya akan zat besi, protein, lemak, dan protein sangat penting sebagai zat pembangun untuk pembuatan sel-sel baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur terhadap perubahan berat badan balita bawah garis merah (BGM) usia 1-5 tahun di Puskesmas Purwodadi I Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.Metodologi; Jenis penelitian ini adalah Pra Eksperimentdengan jenis rancangan One Group Pre Post Test Designdengan tehnik Accidental Samplingdan didapatkan 14 respondenyang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Teknik pengumpulan data dengan melakukan penimbangan sebelum dan setelah dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur pada balita bawah garis merah.Hasil; Berdasarkan hasil analisa data didapatkan hasil uji beda antara berat badan balita sebelum dan setelah pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur menggunakan uji Paired T Testnilai pv (0,000) < α 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur terhadap perubahan berat badan balita bawah garis merah (BGM) usia 1-5 tahun di Puskesmas Purwodadi I Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.Kesimpulan; Ada perbedaan rata-rata berat badan balita sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur, dengan demikian ada perbedaan yang bermakna berat badan balita sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan (PMT) olahan telur kepada balita bawah garis merah Kata kunci; Olahan Telur, PMT, BGM