Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Optimalisasi Ukuran Dan Jenis Polybag Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Pre Nursery Rosnina Rosnina; Sukriming Sapareng; Idawati Idawati
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2018): Agrovital Volume 3, Nomor 2, November 2018
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v3i2.204

Abstract

Pembibitan tanaman kelapa sawit dapat dilakukan melalui satu tahap pembibitan (single stage) atau dua tahap  pembibitan (double stage). Kedua sistem pembibitan tersebut membutuhkan tanah lapisan atas (top soil) untuk mengisi polybag sebagai tempat menanam kecambah dan membesarkan bibit kelapa sawit sebagai bahan tanam di lapangan. Masalah utama yang akan timbul pada masa kini dan  mendatang untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit adalah pemindahan top soil dari satu tempat ke tempat lain. Top soil digunakan sebagai media tumbuh bibit kelapa sawit karena memiliki sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang baik untuk pertumbuhan bibit selama di pembibitan. Hasil penelitian melaporkan bahwa kebutuhan media tumbuh pada tahap pembibitan awal (pre nursery) membutuhkan 0,001 m3top soil/polybag kecil (ukuran polybag kecil berdiameter 10 cm  dengan tinggi 14 cm) dan 0.016  m3top soil/polybag besar (ukuran polybag besar berdiameter 23 cm dan tinggi 40 cm).  Areal tanaman kelapa sawit seluas 1.000 ha dengan populasi 136 tanaman/ha ditambah sulaman 10% membutuhkan ± 150.000 bibit, dengan kebutuhan media tumbuh top soil yang sudah dipergunakan sebanyak 2.400 m3 atau setara dengan luas areal 16.000 m2 (1,6 ha), dengan kedalaman top soil 15 cm. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran dan jenis polibeg yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursey serta tingkat efisiensi penggunaan polibeg. Penelitian akan dilaksanakan pada lahan milik petani di Desa Pattimang, Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Percobaan dilakukan dalam bentuk eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan satu faktor yaitu ukuran dan jenis baby polybag, yaitu polibeg hitam standar Pre Nursery (kontrol) (22 cm x 14 cm), polibeg kecil bening (18 cm x 9.5 cm), polibeg kecil hitam (15 cm x 5 cm), polibeg kecil bening (13 cm x 6 cm), dan plastik gelas. Percobaan diulang sebanyak 3 ulangan, sehingga terdapat 15 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 5 tanaman sehingga jumlah bibit yang digunakan yaitu 75 bibit kelapa sawit. Pengamatan yang dilakukan yaitu pertumbuhan (morfologi) yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan fisiologi meliputibobot basah tajuk, bobot kering tajuk dan bobot basah akar, bobot kering akar, dan analisis tanah  dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Penggunaan berbagai jenis wadah meningkatkan pertumbuhan parameter morfologi tanaman (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun) di pre nursery. Perlakuan terbaik berdasarkan peubah morfologi tanaman adalah polibeg hitam standar Pre Nursery, tetapi bisa digantik dengan plastik gelas bekas.
ANALISIS TINGKAT KEPERCAYAAN PETANI TERHADAP PROGRAM SEKOLAH LAPANG-PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADI DI KOTA PALOPO SULAWESI SELATAN Intisari Intisari; Hamja Abdul Halik; Rosnina Rosnina
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.723 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v7i1.287

Abstract

KERAGAAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN KOMPOSISI MEDIA YG BERBEDA Yasmin Yasmin; Rosnina Rosnina
Journal TABARO Agriculture Science Vol 5, No 1: MEI 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v5i1.763

Abstract

Pemberian pupuk hayati yang tepat dan benar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketersediaan unsur hara dan kesehatan tanah, serta ketahanan terhadap serangan penyakit sehingga meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keragaan bibit kelapa sawit dengan pemberian pupuk organik hayati dan kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Penelitian dilaksanakan dengan mengunakan Rancangan Acak Kelompok  Faktorial dengan perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu perbandingan volume kompos TKKS : top soil dan waktu pemberian pupuk hayati. Secara keseluruhan diperoleh 16 kombinasi, setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 48 unit percobaan, dimana setiap unit percobaan terdiri atas 3 bibit kelapa sawit. Jumlah bibit kelapa sawit seluruhnya adalah 144 bibit kelapa sawit. Parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan peningkatan pertumbuhan. Kombinasi perlakuan terbaik adalah perbandingan kompos TKKS dengan top soil 2:6 dan pemberian pupuk hayati setiap bulan dengan peningkatan pertumbuhan bibit kelapa sawit masing-masing untuk tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang adalah 97.18%, 52.26% dan 110.10%.
KOMBINASI PUPUK ORGANIK HAYATI DAN KOMPOS TKKS UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) Sukriming Sapareng; Rosnina Rosnina; Yasmin Yasmin
Journal TABARO Agriculture Science Vol 4, No 2: DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v4i2.673

Abstract

Pemakaian pupuk hayati yang diaplikasikan dengan tepat dan benar akan berpengaruh positif terhadap ketersediaan unsur hara, ketahanan terhadap serangan penyakit dan meningkatkan kesehatan tanah sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih baik dan produksi dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keragaan bibit kelapa sawit dengan pemberian pupuk organik hayati dan kompos TKKS. Penelitian dilaksanakan dengan mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu perbandingan volume kompos TKKS : top soil dan waktu pemberian pupuk hayati. Secara keseluruhan diperoleh 16 kombinasi, setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 48 unit percobaan, dimana setiap unit percobaan terdiri atas 3 bibit kelapa sawit. Jumlah bibit kelapa sawit seluruhnya adalah 144 bibit kelapa sawit. Parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan peningkatan pertumbuhan. Kombinasi perlakuan terbaik adalah perbandingan kompos TKKS dengan top soil 2:6 dan pemberian pupuk hayati setiap bulan dengan peningkatan pertumbuhan bibit kelapa sawit masing-masing untuk tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang adalah 97.18%, 52.26% dan 110.10%.
PENILAIAN KUALITAS KOMPOS JERAMI PADI DAN PERANAN BIODEKOMPOSER DALAM PENGOMPOSAN Idawati Idawati; Rosnina Rosnina; Jabal Jabal; Sukriming Sapareng; Yasmin Yasmin; Sitti Maryam Yasin
Journal TABARO Agriculture Science Vol 1, No 2: DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.357 KB) | DOI: 10.35914/tabaro.v1i2.30

Abstract

Pemberian kompos pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti pembentukan agregat atau granulasi tanah serta meningkatkan permiabilitas dan porositas tanah. Karena itu, peningkatan produktivitas padi perlu dipacu dengan penambahan bahan organik seperti kompos jerami. Penelitian menggunakan 9 kotak kompos dengan menggunakan bahan jerami padi. Jerami padi diambil dari daerah Tampalla Kecamatan Bone-bone  Kabupaten Luwu Utara, Indonesia. Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok, tiga kali ulangan dan tiga perlakuan. Perlakuan biodekomposer (B), terdiri dari Tanpa Biodekomposer (B0), Promi (B1) dan EM-4 (B3). Pengambilan contoh kompos pada akhir percobaan ketika kompos dianggap telah matang untuk analisis sifat kimia serta kandungan senyawa organik. Pemberian biodekomposer promi dan EM4 pada proses pengomposan limbah jerami padi dapat meningkatkan laju pengomposan. Hal ini dapat dilihat dari parameter penurunan suhu (proses pematangan) yang lebih cepat dibanding kontrol, rasio C/N yang memiliki nilai lebih rendah dibanding kontrol, dan kadar unsur hara lebih tinggi dibanding kontrol
ANALISIS PERSEPSI PETANI TERHADAP PUPUK ORGANIK DI KECAMATAN WALENRANG UTARA KABUPATEN LUWU UTARA Intisari Intisari; Srida Mitra Ayu; Rosnina Rosnina; Dewi Marwati Nuryanti
Journal TABARO Agriculture Science Vol 3, No 2: DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.011 KB) | DOI: 10.35914/tabaro.v3i2.296

Abstract

Persepsi dapat mempengaruhi petani dalam mengambil keputusan pada kegiatan usahataninya.  Persepsi yang keliru atau negatif terhadap suatu produk akan menyebabkan sikap yang negatif, perilaku yang kurang bagus terhadap produk tersebut dan tentunya akan mempengaruhi pada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan produk tersebut.  Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menganalisis persepsi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi petani terhadap pupuk organik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 258 orang petani padi yang ada di Kecamatan Walenrang Utara Kabupaten Luwu. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa persepsi petani terhadap pupuk organik adalah ramah lingkungan, tidak ada kandungan zat kimianya, harganya lebih murah,  mudah di dapat, mudah di buat, produk yang dihasilkan lebih banyak di cari orang, simbol dari gaya hidup yang sehat, harga dari produk yang dihasilkan lebih mahal, hasil yang banyak dalam jangka panjang, pupuk yang dianjurkan oleh pemerintah, harga dari produk yang dihasilkan mahal, produk yang dihasilkan lebih bergengsi, pupuk yang terbuat dari kotoran hewan dan bahan alami lainnya serta tidak mengandung bahan kimia, pupuk organik terbatas produksinya dan susah didapatkan apabila dibutuhkan dalam jumlah yang banyak sekaligus.  Dan tingkat persepsi petani terhadap pupuk organik adalah negatif (35,3).
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI WIRAUSAHA KRIPIK IKAN TERI DI KAMPUNG NELAYAN KOTA PALOPO Sukriming Sapareng; Rosnina Rosnina
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v2i1.236

Abstract

Salah satu bentuk usaha yang memungkinkan dilakukan oleh ibu rumah tangga adalah dengan berwirausaha membuat kerupuk. Produk olahan makanan berbahan ikan teri dipilih sebagai usaha untuk berwirausaha karena memiliki prospek yang baik, karena selain hasil nelayan melimpah, juga mengandung protein yang tinggi. Mengingat manfaat dan kandungan gizi yang bagus maka diversifikasi ikan teri diperlukan agar produk lebih bisa diterima oleh pasar. Tujuan kegiatan ini adalah menginspirasi mitra pengabdian masyarakat tentang sebuah ide dan semangat berwirausaha dengan sumber bahan baku yang mudah didapatkan dan ada disekitar mereka sehingga dapat menambah penghasilan rumah tangga. Program ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu pengolahan ikan teri menjadi kripik siap saji menyehatkan dan transfer teknologi pengemasan. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini maka dilakukan pelatihan dan pengembangan teknologi pengolahan ikan teri menjadi produk komoditas ekonomi berupa kripik, yang dapat memberikan alternatif usaha perekonomian baru di masyarakat. Dampak positif dari kegiatan ini adalah meningkatnya keterampilan dan pengetahuan mitra terkait pembuatan olahan produksi dari ikan teri, termasuk juga mengenai teknik pengemasan terlihat dari peningkatan skills dalam mengemas produk. Terjadi peningkatan kemampuan mitra dalam berwirausaha dalam memproduksi dan menjual produk.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Berbagai Olahan Jantung Pisang Di Desa Pabbarasseng Kecamatan Bua Kabupaten Luwu Intisari Intisari; Rosnina Rosnina
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v2i2.240

Abstract

Tersedianya sumberdaya, haruslah dibarengi dengan kemampuan mengolah sumberdaya tersebut sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih berdayaguna, memiliki nilai tambah dan bernilai jual/ ekonomi, oleh karena itu, sangat penting membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Jantung pisang bukanlah bahan pangan yang susah ditemui di Di Desa Pabbarasseng dan sekitarnya. Tetapi kebanyakan masyarakatnya hanya memanfaatkan jantung pisang sebagai sayuran yang menemani makan atau sarapan keluarga.  Padahal jantung pisang ini jika diolah dengan lebih kreatif dan inovatif maka dapat dijadikan sebagai sajian istimewa di rumah dan menjadi mata pencaharian tambahan bahkan utama jika ditekuni dengan serius.  Oleh karena itu, perlu adanya penyuluhan dan pelatihan berbagai olahan jantung pisang bagi wanita yang ada di Desa Pabbarasseng serta pelatihan kewirausahaan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa Pabbarasseng Kecamatan Bua Kabupaten Luwu tentang pengolahan jantung pisang.  Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu : (1) Sosialisasi program ke mitra, (2) Penyuluhan dan Pelatihan Berbagai Olahan Jantung Pisang, (3) Pelatihan Kewirausahaan, dan (4) Pendampingan.
Pembibitan Durian Unggul Lokal Palopo Sukriming Sapareng; Muh. Yusuf Idris; Intisari Intisari; St. Maryam Yasin; Rosnina Rosnina
DEDIKASI Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v21i1.9446

Abstract

The breeders of local superior durian seeds and other superior fruit plant nurseries have been researchedand produced by the Unanda Faculty of Agriculture at the Experimental Gardens and Agro technology Nurseries.The uniqueness of the nursery business is it has low competitors who make superior products based on local durianseed breeders. The annual outputs to be achieved by the PPUPIK Business Unit of Palopo Local Superior SuperiorDurian Seed Breeders were (1) the implementation of the neatly arranged PPUPIK Business Unit Business, (2) theavailability of a good governance system, namely database of superior research and technology, database of clientneeds, and client satisfaction index, (3) availability of PPUPIK unit activity guidelines and the creation of a workingmechanism for PPUPIK units, (4) guaranteed sources of broodstock that is produced by Unanda Palopo, and (5)generated a new entrepreneurship program from the students.
Analisis Sektor Basis dalam Pertumbuhan Ekonomi di Kota Palopo Periode Tahun 2018-2022 Sumantri Sumantri; Rosnina Rosnina; Suryanto Suryanto
Jurnal Riset Ekonomi dan Akuntansi Vol. 1 No. 2 (2023): June : JURNAL RISET EKONOMI DAN AKUNTANSI
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jrea-itb.v1i2.726

Abstract

This study aims to analyze the leading sector or economic base in economic growth in Palopo City. This research method is descriptive quantitative using LQ analysis, Shift Share, and Klassen Typology. The data used is the PDRB of Palopo City according to business field at constant 2010 prices for the 2018–2022 period from BPS. The results showed that there were 10 (ten) basic sectors and seven non-base sectors according to business field where the LQ value was > 1. Economic growth (Dij) showed a positive value to the total value of economic performance during the period. It was concluded that most of them were in advanced sectors, potential and still able to develop rapidly because only two sectors were still relatively behind.