Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberian Mol Nasi Basi dengan Mol Limbah Buah Pepaya dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terong (Solanum Melogena L.) Amir M; Adel Mariana; Abd Jamal; Harli A. Karim
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6, No 2 (2021): Agrovital Volume 6, Nomor 2, November 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v6i2.2712

Abstract

Terong merupakan komoditas sayuran hortikultura yang digemari masyarakat dan terong masih memberikan peluang yang cukup baik peluang, pasar yang cukup baik terutama untuk memenuhi permintaan pasar, kemudian secara berangsur-angsur tanaman terung mulai dibudidayakan karena buahnya dapat digunakan untuk bahan makanan sayuran. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemberian Mol Limbah Buah Pepaya dengan Dosis yang berbeda Terhadap Pertumbuhan dan produksi Tanaman Terong ungu. Penilitian ini dilaksanakan, di lahan Fakultas Pertanian Universitas Al-Asy’arih Mandar, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar. Berlangsung dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2018 Penilitian ini dilaksanakan dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK). Pemberian Mol Limbah Buah Pepaya dengan dosis yang berbeda dengan 1 faktor yang terdiri dari 9 tarap. Hasil penilitian menujukan bahwa Pemberian Mol Nasi Basi 20 ml/liter air + Mol Limbah Buah Pepaya dengan dosis 20 ml/litir air (M8) memberikan pengaruh terbaik tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah buah dan bobot buah.
PENGARUH DOSIS DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN UNSUR MAKRO KALSIUM (Ca) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L) Harli A Karim; Amir M; Iinnaninengseh Iinnaninengseh; Sarina Anwar; Syuriani Syutriani
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2022): AGROVITAL VOLUME 7, NOMOR 1, MEI 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2902

Abstract

Abstrak            Tanaman Tomat merupakan sayuran penting berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit, upaya peningkatan produksi tanaman tomat dapat dilakukan dengan penambahan unsur makro yang berperan terhadap perkembangan tanaman. Penelitian ini di laksanakan di Desa Indo Makkombong Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar. Yang dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai dengan bulan Mei 2019. Pengaruh Dosis dan Interval Waktu Pemberian Unsur Makro Kalsium (Ca) terhadap Pertumbuhan dan  Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L). Penelitian ini  dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial yang terdiri atas 2 faktor : Faktor pertama dosis pupuk (D) terdiri dari tiga taraf yaitu : takaran pupuk kalsium 50, 100 dan 150 gram/liter air. Faktor kedua interval waktu pemberian pupuk makro kalsium dengan interval waktu 1 kali dalam satu minggu, 1 kali dalam dua minggu dan 1 kali dalam tiga minggu. Dari hasil penelitian dan analisis statistik yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Interaksi antara dosis dan interval waktu pemberian pupuk kalsium tidak berpengaruh baik terhadap semua parameter pengamatan, Pemberian dosis pupuk kalsium tidak terdapat pengaruh baik terhadap semua parameter pengamatan (D), Interval waktu pemberian pupuk kalsium tidak terdapat pengaruh baik terhadap semua parameter pengamatan (C).
DEKOMPOSISI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN CENDAWAN PELAPUK Sukriming Sapareng; Amir M Amir M
Journal TABARO Agriculture Science Vol 6, No 1: MEI 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v6i1.1262

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit tidak dapat langsung terurai menjadi kompos karena masih dalam bentuk unsur yang kompleks, sehingga harus didegradasi terlebih dahulu dan proses degradasi secara alami memakan waktu yang sangat lama, untuk itu dipakai cendawan untuk mempercepat proses degradasi. *Cendawan pelapuk mempunyai kemampuan ligninolitik, yaitu kemampuan mengelurkan enzim yang dapat mendegradasi lignin. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi TKKS, dedak, dan kapur dolomit. Bahan dicampur merata kemudian diinokulasi dengan cendawan pelapuk dalam empat perlakuan yaitu tanpa cendawan pelapuk (K0), Pleurotus sp (K1), Tramella sp (K2), danTrichoderma sp (K4). Penelitian ini menunjukkan kualitas kompos dengan parameter yang berbeda seperti suhu, pH, unsur hara makro dan rasio C:N. Perlakuan inokulasi cendawan Trichoderma sp memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Rasio C/N setelah 8 minggu dekomposisi yaitu 22.09. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan inokulasi cendawan Trichoderma sp bisa menjadi biodekomposer potensial untuk TKKS.
METODE EKSTRAKSI DNA PADA PLASMA NUTFAH JEWAWUT SULAWESI BARAT INDONESIA MENGGUNAKAN BUFFER CTAB (Cethyl Trimethyl Ammonium Bromide) Ramlah Ramlah; Harli A. Karim; Sari Rahayu Rahman; Amir M; Marcia Bunga Pabendon
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2022): AGROVITAL VOLUME 7, NOMOR 2, NOVEMBER 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v7i2.3718

Abstract

Jewawut merupakan serealia pangan lokal non-beras yang telah lama didomestikasi di seluruh dunia termasuk di Sulawesi Barat, Indonesia sebagai pangan alternatif pengganti beras. Ekstraksi DNA merupakan tahap awal yang penting dalam analisis berbasis molekuler. Metode ekstraksi berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitasnya DNA yang dihasilkan dalam program pemuliaan tanaman jewawut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode ekstraksi DNA yang efisien pada plasma nutfah jewawut Sulawesi Barat menggunakan buffer ekstraksi CTAB. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa DNA yang diekstraksi mempunyai kualitas, kuantitas yang baik, dapat diamplifikasi PCR menggunakan primer SSR p16 menghasilkan pita DNA yang jelas dan bersih. Terdeteksi sebanyak tiga alel 200bp-249bp. Ketepatan dan efisiensi metode ekstraksi perlu disesuaikan dengan bentuk sampel, jenis tamanan, asal sampel, kondisi sampel, dan karakter sampel. Karakteristik metode ekstraksi DNA penting untuk mendukung program pemuliaan tanaman jewawut di masa mendatang.
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Danpengawasan Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Dalam Penanganan Covid-19 Di Kecamatan Tinambung Jumardi Jumardi; Taufik Hidayat B Tahawa; Amir. M; Muh. Mabrur Muhdar
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 2 (2023): February - July
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i2.610

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sistem pengendalian internal dan pengawasan terhadap kinerja pegawai puskesmas dalam penanganan covid-19 di kecamatan tinambung. yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kinerja pegawai puskesmas tinambung dalam penanganan covid-19 di kecamatan tinambung?, bagaimanakah pengaruh pengawasan terhadap kinerja pegawai puskesmas tinambung dalam penanganan covid-19 di kecamatan tinambung?, serta bagaimanakah pengaruh sistem pengendalian internal dan pengawasan terhadap kinerja pegawai puskesmas tinambung dalam penanganan covid-19 di kecamatan tinambung?. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. penelitian menggunakan analisis sensus, yakni menggunakan seluruh populasi menjadi sampel penelitian yang dilaksanakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa, Pengaruh Sistem Pengendalian Internal dan pengawasan Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Tinambung Dalam Penanganan Covid-19 Di Kecamatan Tinambung” yakni bahwa analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian internal (X1) dan pengawasan (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial (Uji t) dan simultan (Uji f) terhadap kinerja pegawai (Y) pada Puskesmas Tinambung artinya seluruh hipotesis diterima dan terbukti. Sistem Pengendalian internal dan pengawasan adalah langkah yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dan kepatuhan yang merupakan tindakan yang pervasive dilakukan orang di organisasi seperti dewan komisaris, manajemen dan lain-lain.