Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KEWENANGAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA WASIAT UNTUK ANAK PIARA DALAM HUKUM ISLAM DAN PENGANGKATAN ANAK DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA Ade Kusuma
Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan Volume 4 Nomor 1 Mei 2015
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28946/rpt.v4i1.168

Abstract

Abstract : Notaries as the public officials have the authority by law to make an authentic deed which is one of them is testamentary deed. The implementation conception will be a legacy to adopted children in accordance with Islamic law and the Civil Codex Book which have differences. Problems, How the authority of a Notary as a public official in the testamentary deed to the foster children in Islamic Law and the adoption of Children in Civil Codex Book and Islamic Law, and How to put the position of adopted children as the receivers of testamentary which is reviewed from the terms of the Civil Codex Book, Islamic Law in protecting parts of the absolute rights of the other heirs. This legal research is a normative law research which analyzes a legal enforceability. It is implemented by examining the legal materials, such as the studies of the law principles, positive law, rules of law, and rules of legal norms. This study used two approaches in the study of law, namely: Statue Approach, Historical Approach, Conceptual Approach, and Comparative Law Approach. The results showed that the implementation conception of testamentary which is the legacy under Islamic law can be made in writing and verbally. Meanwhile according to the Civil Codex Book the form is only in writing. The equality between Civil Law and Islamic Law recognizes the children adoption however with a different purpose. Adoption which is done by someone else should be done officially in order to expect the Notary to disseminate to the public in making a testamentary through Notary’s deed and Ministry of Justice and Human Rights can improve their services in order to facilitate the Notaries in requesting the data of the testamentary list to help the Notaries in creating testamentary deed. Keywords:  Notaries, Authentic Deed, Testamentary Deed, Adopted Children
Potret Gender Harmoni Pada Keluarga Urban Ade Kusuma
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.9

Abstract

Pada masyarakat Indonesia, anggapan pembagian beban kerja yang berbeda pada gender laki-laki dan perempuan masih sering dijumpai. Laki-laki bertanggung jawab pada sektor publik, sementara perempuan bertugas pada sektor domestik. Namun seiring dengan perubahan kehidupan sosial masyarakat yang dinamis, turut serta memberikan pergeseran konsep dan peran keluarga Urban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana potret gender harmoni pada keluarga urban dalam film Indonesia. Peneliti menggunakan studi naratif film untuk menggali lebih mendalam bagaimana relasi laki-laki dan perempuan dalam pertukaran beban kerja pada film Super Didi dan Hijab. Kedua film tersebut menampilkan resolusi masalah dalam cerita para tokoh terhadap beban kerja ganda perempuan dan keterlibatan laki-laki pada sektor domestik. Terwujudnya gender harmoni pada keluarga urban yang ditampilkan dalam film Super Didi dan Hijab dipengaruhi oleh aspek hubungan sosial dan aspek hubungan ekonomi. Kata kunci : film, gender harmoni, keluarga urban, naratif
Personal Branding K-Pop Influencer @gebysrikandii di Instagram Az-Zahra Nabilla Maharani; Ade Kusuma
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 6 No. 2 (2023): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v6i2.4355

Abstract

K-Pop Influencer merupakan sebutan untuk influencer atau pemengaruh yang kontennya mayoritas bertemakan budaya korea populer sebagaimana dampak dari fenomena Hallyu Wave yang sudah mendunia. Sebagai influencer diperlukan adanya pembentukan personal branding agar dapat bersaing dengan para kompetitornya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana personal branding K-Pop Influencer @gebysrikandii melalui akun Instagramnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini yakni 8 Laws of Personal Branding menurut Montoya dan 3 Karakteristik Personal Branding yang Kuat menurut David McNally & Karl D. Speak. Sumber data pada penelitian ini didapatkan dengan dokumentasi pada feed Instagram @gebysrikandii yang bertagar #UmiJalanJalan. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 7 konsep personal branding yang ditampilkan oleh Geby Srikandi, yaitu konsep spesialisasi, kepribadian, perbedaan, terlihat, kesatuan, keteguhan dan nama baik namun pada postingan Instagram di akun @gebysrikandii peneliti tidak menemukan adanya konsep kepemimpinan. Peneliti juga menemukan bahwa Geby Srikandi pada Instagramnya @gebysrikandii memenuhi 3 karakteristik yang mendasari pembentukan personal branding yang kuat, yaitu terdapat kekhasan, relevansi dan konsistensi.
Strategi Pemasaran Media Sosial Royale Durian di Instagram Breliana, Neza; Ade Kusuma
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 3 No. I (2024): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/tmit.v3iI.245

Abstract

Penggunaan internet yang semakin meluas di Indonesia memberikan peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan fasilitas internet, khususnya dalam komunikasi pemasaran. Royale Durian, sebuah merek yang memasarkan produk makanan dan minuman berbahan dasar durian, memanfaatkan media sosial, terutama Instagram, sebagai sarana pemasaran produknya. Noah Agency, sebuah agensi kreatif yang menyediakan jasa pengelolaan pemasaran media sosial, berperan aktif dalam merumuskan strategi dan mempromosikan Royale Durian di Instagram. Artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan merujuk pada berbagai sumber literatur yang meliputi jurnal dan buku, untuk memfokuskan pembahasan pada strategi dan proses pembuatan iklan di media sosial oleh Royale Durian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memaksimalkan penggunaan media sosial dan kolaborasi dengan Noah Agency, Royale Durian berhasil meningkatkan efektivitas promosinya, yang terlihat dari peningkatan tayangan dan interaksi pada konten mereka.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR Subhanadri, Inet; Dodi Irawan2; Kevin Waldo; Ade Kusuma
Lateralisasi Vol. 11 No. 02 (2023): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v11i02.5892

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa karena adanya dominasi metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 29/II Sungai Mancur Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo dengan menggunakan Model Problem Based Learning (PBL). Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan desain yang dikembangkan oleh Kemis dan McTaggart, terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran berhasil meningkatkan hasil belajar IPA. Hal ini terbukti dengan keberhasilan aktivitas guru pada siklus I (72,91%). Sedangkan keberhasilan aktifitas peserta didik mencapai (70,83%). Pada siklus II aktifitas guru mengalami peningkatan yaitu mencapai 82,81%. Sedangkan aktivitas peserta didik mencapai 81,25%. Ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus I yaitu 66,7% yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu 73% dan untuk itu peneliti melanjutkan pada siklus II yang mengalami peningkatan menjadi 77,78%. Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, PBL
Gen Z’s Oversharing on Instagram Stories Wildan Wildan; Ade Kusuma
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 6 No. 10 (2024): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal 
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i10.3037

Abstract

Oversharing was initially used to explain the condition where someone excessively discloses more private information about themselves to the general public, both online and offline. Oversharing on social media by adolescents is a significant problem in the digital age. However, Gen Z is closer to this phenomenon because their lives must be connected to the existence of social media as a platform to introduce themselves to the public. Therefore, Gen Z must manage the boundaries between private and public information. This qualitative study uses a descriptive approach, using Sandra Petronio's Communication Privacy Management Theory. The research informants were Gen Z, aged 18-24, who live in Sidoarjo and Surabaya. This study found that Gen Z's oversharing behavior in Instagram Stories can be associated with uploading repetitive or repetitive content. Oversharing activities on Instagram Stories also create conditions where Gen Z is more willing to share the luxury and wealth they possess. Oversharing can also be part of personal branding and labeling for Gen Z. Oversharing not only impacts the person sharing it, but this activity can also have consequences for the audience, such as embarrassment, disturbance, and disappointment. This research shows how Gen Z could overshare on Instagram Stories and how they manage their personal life according to CPM theory.
Persepsi Generasi Z terhadap Pembajakan Film Indonesia melalui TikTok dan Telegram Farrel Fahrizzal; Ade Kusuma
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 6 No. 10 (2024): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal 
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i10.2954

Abstract

Generation Z is an active generation that uses online media. TikTok and Telegram are two forms of online media that are often used illegally to display scene clips or full durations of Indonesian films. Cases of film piracy are increasingly easy to find on online media. This study aims to explore Generation Z's perceptions of Indonesian film piracy on TikTok and Telegram online media. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques through in-depth interviews, documentation and literature studies. The study results show that Generation Z has various perceptions of film piracy, ranging from positive to negative. Film piracy can be in the form of displaying scene clips with limited durations on TikTok. Watching full-length films on Telegram is also part of the illegal distribution of films. Film piracy has the potential to harm filmmakers and does not respect copyright. However, filmmakers can still use TikTok for promotional media and attract the audience through scene clips displayed for a limited duration. The existence of video on demand can be an alternative for easy access to Indonesian films, which still need to be shown in theatres. In addition, the findings of this study explain the importance of further education on the negative impacts of piracy, increasing accessibility of legal content, and reducing dependence on pirated content through the availability of official platforms in the digital era.
IoT-Driven Business Models : Opportunities and Challenges in Smart Enterprises Rina Putri; Faisal Harahap; Ade Kusuma
Digital Innovation : International Journal of Management Vol. 1 No. 2 (2024): Digital Innovation : International Journal of Management
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigates how IoT (Internet of Things) technologies enable innovative business models in smart enterprises. By exploring use cases in manufacturing, healthcare, and retail, the research highlights opportunities for operational efficiency and new revenue streams. Challenges related to data management, interoperability, and cybersecurity are also discussed.