Bambang Hermiyanto
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37, Kampus Tegal Boto, Jember 68121

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penentuan Indeks Kesuburan Tanah di Sub DAS Dinoyo, Kabupaten Jember Romadhon, Muhammad Rizal; Hermiyanto, Bambang
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 45, No 1 (2021)
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v45n1.2021.27-37

Abstract

Abstrak. Kurangnya informasi tentang kesuburan tanah suatu DAS menyebabkan penentuan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan tingkat kemampuan dan kesesuaian lahan. Penelitian ini bertujuan: (1) menentukan nilai dan kelas indeks kesuburan tanah di sub DAS Dinoyo Jember; (2) menentukan satuan peta lahan dengan kesuburan tanah tertinggi; (3) mengetahui urutan faktor penentu indeks kesuburan tanah dari yang berpengaruh hingga kurang berpengaruh. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2019 - Februari 2020. Penelitian berupa survey tanah dengan metode purposive sampling pada 18 satuan peta lahan (SPL), setiap SPL diambil tiga sampel tanah yang telah dikomposit. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada kedalaman 0-30 cm. Parameter yang diamati antara lain; KTK, C-Organik, N total, P tersedia, K dapat ditukar , Mg dapat ditukar, Ca dapat ditukar, dan Al dapat ditukar. Hasil analisis tanah digunakan untuk penilaian indeks kesuburan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks kesuburan tanah di sub DAS Dinoyo berkisar antara 130-170 yang dikategorikan dalam kelas agak rendah hingga sedang. Nilai indeks kesuburan tanah tertinggi (170) dengan kategori kelas sedang terdapat pada penggunaan lahan kebun dengan jenis tanah Latosol coklat kemerahan (Inceptisols) serta kemiringan lereng 25-40% (SPL 9) dan pada penggunaan lahan sawah dengan jenis tanah asosiasi Latosol coklat regosol kelabu (Inceptisols) serta kemiringan lereng 15-25% (SPL 14). Urutan faktor penentu indeks kesuburan tanah dari yang paling berpengaruh hingga kurang berpengaruh berturut-turut adalah kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan.Abstract. The lack of information about soil fertility of a watershed leads to improper land uses that did not correspond to the capability and suitability of the lands. This research aimed to: (1) determine value and class of soil fertility index in sub watershed Dinoyo, Jember; (2) determine land map unit (LMU) with the highest soil fertility; (3)  find out the sequence of determining factors of soil fertility index from the more influential to less influential. This research was conducted in October 2019-February 2020. Research in the form of soil sampling with purposive sampling method on 18 LU, in each LU we took three composite soil samples. Soil sampling was carried out at a depth of 0-30 cm. The observed parameters included; CEC, Organic C, Total N, available P, exchangeable K, Mg, Ca, and Al exchangeable. The results of soil analysis were used to determined soil fertility index. The results showed that the value of soil fertility index in sub watershed Dinoyo ranged from 130-170 categorized in rather low to moderate grades. The highest soil fertility index value (170) with medium grade category is found in garden with reddish brown Latosol (Inceptisol) soil type and slope of 25-40% (LMU 9) and on field with association of Brown Latosol-Gray Regosol (Inceptisol) soil type and slope of 15-25% (LMU 14). The sequence of determining factors of soil fertility index from the most influential to less influential  were slope, soil type and land use.
Prediksi Hasil Tanaman Padi berdasarkan Input Nitrogen dengan Simulasi Model Cropsyst di Kecamatan Mayang: Prediction of Rice Yield Based on Nitrogen Input Use Cropsyst Simulation Model in District Mayang Yoni Cahyono; Yagus Wijayanto; Bambang Hermiyanto
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.831 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.2.58-65

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan yang paling banyak dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Produksi padi di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan penduduknya, sehingga impor masih menjadi solusi utama. Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten penghasil padi. Banyak varietas yang ditanam untuk mendapatkan produktivtas yang tinggi khususnya di Kecamatan Mayang, namun tidak semua kondisi tanah dan manajemen lahan akan mendapatkan hasil produksi padi secara optimal, karena kondisi lahan yang berbeda-beda. Unsur Nitrogen (N) adalah unsur hara makro yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Kelebihan dan kekurangan unsur N berpengaruh terhadap tingkat efisiensi dan hasil produksi tanaman padi. Pengembangan budidaya padi di Jember khususnya Kecamatan Mayang perlu adanya simulasi hasil produksi padi bedasarkan pemupukan N dan kondisi lahan sehingga dapat dilihat potensi lahan untuk mengembangkan padi dan dapat dijadikan referensi untuk rekomendasi pemupukan N. Cropsyst adalah program komputer yang berfungsi untuk menganalisis produktivitas berdasarkan kondisi dan manajemen lahan. Input data tanah, iklim/lokasi, manajemen lahan dikalibrasikan dengan pertumbuhan tanaman serta dilakukan validasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pemanfaatan Cropsyst untuk mensimulasikan hasil produksi padi berdasarkan pengaruh perbedaan input Nitrogen di Kecamatan Mayang. Simulasi dilakukan pada 10 petani sampel dan 6 petani pembanding. Hasil simulasi menunjukkan bahwa Cropsyst dapat digunakan dalam simulasi padi berdasarkan input nitrogen di Kecamatan Mayang karena menghasilkan nilai EF sebesar 0.93 dan RMSE sebesar -47.97. Setiap penambahan pupuk oleh petani sampel akan meningkatkan hasil panen padi. Pak Leha tidak dianjurkan untuk menambahkan N karena respon tanaman padi sudah mencapai 100%. Untuk mencapai hasil padi yang optimal dan efisien maka petani harus memberikan pupuk N sesuai dengan kebutuhan tanaman yaitu ketika respon tanaman mencapai 90% dari maksimal.
Effectiveness of the combination of biopellet, biochar, chicken manure and fish waste to the improvement of chemical properties of sandy soil and soybean plant growth Sugeng Winarso; Bambang Hermiyanto; Sukron Romadhona; Marinus H Pandutama; Tri Candra Setiawati; I Indasah
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2020.074.2363

Abstract

Most of the activities of the use of organic fertilizers and natural additions of organic matter in agricultural intensification fields in Indonesia have not been able to compensate for the rate of decline in soil organic matter by the decomposition process. Biochar has a high C level and has the mean residence time in a long period in the soils. It has been proven that biochar applications may increase soil Carbon but have not been able to increase plant production. Therefore, the use of biochar combined with organic waste rich in nutrients is essential to develop. The purpose of this study was to determine the effectiveness of some biochar compositions with sugar cane, chicken manure, fish waste in the form of biopellet fertilizer on improving the chemical properties of sandy soils and the vegetative growth of soybean plants. This study used a completely randomized block design with two factors. The first factor (B) was the composition of biochar consisting of three levels, namely: 70% biochar, 15% chicken manure, 15% fish waste (B1), 50 % biochar, 25% chicken manure, 25% fish waste (B2), and 20% biochar, 40% chicken manure, 40% fish waste (B3). The second factor (D) was the dose of biopellet fertilizers consisting of four levels, namely: control (D0), 2.5 t/ha (D1), 5 t/ha (D2), and 10 t/ha (D3). The results showed that the addition of biopellet fertilizer effectively improved soil chemical properties (pH, C-organic, and CEC) and the availability of N, P, and K of the sandy soil. The effectiveness of increasing the soil total-N varied from 32.42 to 75.79%, P-available varied from 17.46 to 40.69%, and exchangeable K ranged from 8.7 to 25.67%. Improvement of soil chemical properties and the availability of N, P, and K by biopellet fertilizer application increased plant growth but reduced the weight of root nodules.
PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK SP-36 TERHADAP PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH PADAT PABRIK KERTAS (LIME MUD) Afaf Millatusy Syahidah; Bambang Hermiyanto
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 2 No 4 (2019): NOVEMBER
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.159 KB) | DOI: 10.19184/bip.v2i4.16306

Abstract

ABSTRACT Solid waste pollution of Paper manufacturer (Lime mud) can cause land degradation through decreasing soil quality due to chemical, physical and biological properties changes. The purpose of this study was to determine the effect of adding cow manure and SP-36 fertilizer to give improvement in the soil chemical properties, growth and production of Sorghum. Pot experiment was conducted using Randomized block Design (RBD) factorial with two factors, the first factor was soil conditions (polluted and non-polluted soil), the second factor was the type of fertilizer with 4 levels including control, cow manure (258 gram/pot), SP-36 fertilizer (0.64 gram/pot) and combination of cow manure (2658 gram/pot) and SP-36 fertilizer (0.64 gram/pot). The parameter of chemical properties observation included soil pH (pH meter), C -organic (Kurmis), Cation Exchange Capacity (extract of ammonium acetate 1 M ph 7), P-availability (Olsen) and Ca-exchanged (extract of ammonium acetate 1 M ph 7). The parameter of the plant growth and production included height of plant, dry weight of plant stem and leave and weight of 1,000 seeds. The research result revealed that combination of manure and SP36 fertilizer to the polluted soil could decrease soil pH from 8.31 to 8.17, Ca-exchanged decrease in amount of 49.58% compared to the control ones, and the increase of P-availability was in amount of 92.89% compared to the controlled ones. The addition of cow manure to the polluted soil could increase C-organic in amount of 222.7% and weight of 1,000 seeds increased in amount of 24.9% compared to the controlled ones. The provision of SP-36 treatment to the polluted soil could increase CEC of soil in amount of 3.25% and the height of plant increased to 9.31% compared to the control ones. Keyword: Manure, SP-36 fertilizer, Sorghum, Chemical Improvement, Lime mud ABSTRAK Pencemaran limbah padat Pabrik Kertas (Lime mud) dapat menyebabkan terjadinya degradasi lahan melalui penurunan kualitas tanah karena perubahan sifatkimia, fisika dan biologi tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pupuk kandang sapi dan pupuk SP-36 terhadap perbaikan sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman Sorghum pada tanah tercemar limbah padat (Lime mud). Percobaan pot dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, faktor pertama kondisi tanah (tanah tidak tercemar dan tanah tercemar), faktor kedua jenis pupuk dengan 4 taraf terdiri atas kontrol, pupuk kandang sapi (258 gram/pot) , pupuk SP-36 (0,64 gram/pot) dan kombinasi pupuk kandang sapi (258 gram/pot) dan pupuk SP-36(0,64 gram/pot). Parameter pengamatan sifat kimia tanah meliputi pH tanah (pH meter), C-organik (Kurmis), KTK tanah (ekstrak Amonium asetat 1 M ph 7), Ptersedia (Olsen) dan Ca-tertukar (ekstrak Amonium asetat 1 M ph 7). Parameter pertumbuhan dan produksi tanaman meliputi tinggi tanaman, berat kering brangkasan dan berat 1000 biji. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi pupuk kandang dan pupuk SP-36 pada tanah tercemar dapat menurunkan pH tanah dari 8.31 menjadi 8.17, Ca-tertukar menurun sebesar 49,58 % dibanding kontrol, dan terjadi peningkatan P-tersedia sebesar 92.89 % dibandingkan dengan kontrol. Penambahan pupuk kandang sapi pada tanah tercemar mampu meningkatkan C-organik sebesar 222.7 % dan berat 1000 biji meningkat 24,9 % dibandingkan dengan kontrol. Pemberian pupuk SP-36 pada tanah tercemar dapat meningkatkan KTK tanah sebesar 3.25% dan tinggi tanaman meningkat 9.31 % dibanding kontrol. Kata kunci: Pupuk Kandang Sapi, Pupuk SP-36, Sorghum, Sifat Kimia Tanah, Lime mud
PENGARUH PEMUPUKAN KOMPOS BLOTONG DAN PUPUK ORGANIK CAIR ECENG GONDOK TERHADAP INFEKSI ENDOMIKORIZA DAN PRODUKSI TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) PADA LAHAN PASIR PANTAI PASEBAN KABUPATEN JEMBER Andina Dwi Pramesti; Bambang Hermiyanto
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 2 No 3 (2019): AGUSTUS
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.449 KB) | DOI: 10.19184/bip.v2i3.16283

Abstract

ABSTRACT Sandy land has a considerable potential to resolve the problem of the narrowing area of agricultural land in Indonesia. Improvement of sandy land quality which belongs to the marginal land is necessary in order to increase its productivity, for example through the addition of compost and organic liquid fertilizer. This research aims to know the effect of blotong compost and organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes to endomycorrhizal infection and the production of sorghum plants. The experimental design used was factorial completely randomized block design with 2 factors and 3 replicates. The first factor was dose of blotong compost which consists of 3 levels, i.e. 0, 20, and 40 tons blotong compost /ha. The second factor was concentration of the organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes consists of 4 levels, i.e. 0, 10, 25, and 40% of the organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes. Further data obtained were analyzed using ANOVA, followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT) for significantly different data. The results showed that the application of blotong compost increase soil Corganic, total soil microorganisms, plant height and lowering endomycorrhizal infection. Optimal fertilizing compost blotong dose is 40 tons/ha. The application of organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes increase the total soil microorganisms with optimal concentration of 40%, as well as reducing endomycorrhizal infection. The combination treatment of 20 tons of compost blotong/ha and 10% organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes already enhance the growth and production of sorghum, but the maximum growth and plant production is achieved with the addition of 40 tons of compost blotong/ha and 40% organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes. Keywords: Root infection, sandy land, blotong, Eichhornia crassipes, sorghum ABSTRAK Lahan pasir pantai memiliki potensi cukup besar untuk mengatasi masalah semakin menyempitnya luasan lahan pertanian di Indonesia. Perbaikan kualitas lahan pasir pantai yang termasuk ke dalam lahan marginal sangat diperlukan agar dapat meningkatkan produktivitasnya, misalnya melalui penambahan pupuk kompos dan pupuk organik cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan kompos blotong dan POC eceng gondok terhadap infeksi endomikoriza dan produksi tanaman sorgum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu dosis kompos blotong yang terdiri atas 3 taraf yaitu 0, 20, dan 40 ton kompos blotong/ha. Faktor kedua yaitu konsentrasi POC eceng gondok yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0, 10, 25, dan 40% POC eceng gondok. Data dianalisis menggunakan ANOVA. Apabila antar perlakuan berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian blotong dapat meningkatkan C-organik tanah, total mikroorganisme tanah, tinggi tanaman, serta menurunkan infeksi endomikoriza. Dosis pemupukan kompos blotong yang optimal adalah 40 ton/ha. Pemberian pupuk organik cair eceng gondok dapat meningkatkan total mikroorganisme tanah dibanding kontrol dengan konsentrasi optimal 40%, serta menurunkan infeksi endomikoriza. Kombinasi perlakuan 20 ton kompos blotong/ha dan 10% POC eceng gondok sudah dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum, namun pertumbuhan dan produksi tanaman maksimum dicapai pada perlakuan penambahan 40 ton kompos blotong/ha dan 40% POC eceng gondok. Kata kunci: Infeksi endomikoriza, tanah pasir pantai, blotong, eceng gondok, sorgum.
The decomposition and efficiency of NPK-enriched biochar addition on Ultisols with soybean Sugeng Winarso; Marga Mandala; Hari Sulistiyowati; Sukron Romadhona; Bambang Hermiyanto; Wachju Subchan
SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology Vol 17, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1132.369 KB) | DOI: 10.20961/stjssa.v17i1.37608

Abstract

This research aims to compare fresh biochar and NPK-enriched biochar and their decomposition levels and nutrient absorption efficiency in acid soil with soybean. Factorial randomized block design was used in this experiment and consisted of two factors. The first factor, biochar source, comprised four levels: B0: biochar without NPK, B1: rice straw biochar + NPK, B2: soybean straw biochar + NPK, and B3: wood biochar + NPK. The second factor, biochar enrichment, comprised four levels: D1: 0.5 tons ha-1, D2: 2.5 tons ha-1, D3: 5.0 tons ha-1, and D4: 10 tons ha-1. Each treatment was replicated three times, yielding 48 experiment units. The results showed that biochar enrichment with NPK affected the decomposition level. The percentage of increasing decomposition in enriched wood biochar (0.09%) was lower than rice (0.28%) and soybean (0.53%) straw biochar. An increase in NPK absorbance efficiency and soybean dry weight was evident in NPK-enriched biochar. The highest N absorbance efficiency occurred in wood biochar (21%), followed by soybean and rice straw biochar, respectively, while the highest P and K absorbances were found in rice straw biochar (35% and 26%, respectively), followed by wood and then soybean biochar.
DIAGNOSIS KESEIMBANGAN HARA N, P, K DAN Mg PADA JERUK SIEM MENGGUNAKAN METODE DRIS DI KECAMATAN CLURING Muhammad Edi Santoso; Bambang Hermiyanto
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal BioIndustri: VOL. 1 NO. 1 (2018)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i1.98

Abstract

Perunurnan Produktivitas jeruk dapat dipengaruhi oleh ketidak seimbangan hara pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pembatas kadar hara N. P. K dan Mg serta perbaikan keseimbangan hara tanaman melalui rekomendasi pemupukan di Kecamatan Cluring. Metode pengkajian menggunakan DRIS (Diagnosis and Recomendation Integraed System) untuk menganalisis interaksi kadar hara dalam tanah dan jaringan tanaman jeruk. Analisis daun dalam menetapkan N menggunakan metode Kjeldahl dengan cara pengabuan basah H2SO4, sedangkan P, K dan Mg dengan pengabuan basah HNO3 dan HClO4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai norm n/p, n/k, k/p, n/mg, p/mg dan k/mg berturut turut adalah 7.63, 1.50, 5.36, 14.81, 1.88 dan 9.90. Nilai rata-rata indeks hara N. P. K dan Mg di kebun jeruk berproduktivitas optimum berturut-turut adalah (-0.39), (-0,07), (-1.56) dan 7.38. Hara pembatas pada sebagian besar kebun jeruk berproduktivitas rendah - sedang adalah hara nitrogen dan fosfor. Urutan hara yang harus diperbaiki pada kebun jeruk berproduktivitas rendah (<22.5 ton/ha) hingga sedang (22.5 – 27.5 ton/ha) berturut-turut adalah nitrogen, fosfor dan kalium. Rekomendasi pupuk untuk musim selanjutnya pada kebun jeruk berproduktivitas rendah adalah Urea 239.13 Kg/ha, SP36 338.89 Kg/ha dan ZK 80 Kg/ha, sedangkan pada kebun jeruk berproduktivitas sedang adalah Urea 204.35 Kg/ha, SP36 300 kg/ha dan ZK 170 kg/ha.Kata kunci: Tanaman jeruk, diagram DRIS dan Faktor pembatas
Pengaruh Pemberian Jamur Mikoriza Arbuskular dan Batuan Fosfat terhadap Infeksi Akar, Kadar P, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) Muhammad Rizaldy Bagus Prasetyo; Bambang Hermiyanto
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.78 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.34751

Abstract

Pemberian jamur mikoriza arbuskular dan pengaplikasian batuan fosfat dapat meningkatkan kadar P tanaman, pertumbuhan dan produksi sorgum (sorghum bicolor L. Moench). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara jamur mikoriza arbuskular dan batuan fosfat terhadap kadar P tanaman, pertumbuhan dan produksi sorgum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu pemberian jamur mukoriza arbuskular (M1) dan tanpa pemberian jamur mikoriza arbuskular (M0), faktor kedua yaitu pengaplikasian batuan fosfat 0 gr (P0), 1 gr (P1), 2 gr (P2), 3 gr (P3) dan 4 gr (P4) per polybag. Variabel yang diamati yaitu presentase infeksi akar dengan menggunakan metode pewarnaan, kadar P menggunakan metode pengabuan basah, tinggi tanaman, lebar daun, berat total biji dan berat 1000 biji. Data dari hasil pengamatan diuji menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan duncan multiple range test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jamur mikoriza arbuskular (M1) dapat meningkatkan presentase infeksi akar sebesar 83%, meningkatkan kandungan kadar P jaringan sebesar 28,5% dan meningkatkan berat 1000 biji sebanyak 6,37%. Pemberian batuan fosfat juga dapat meningkatkan kadar P jaringan sebesar 28% dan berat 1000 biji sebanyak 8,3%. Kombinasi perlakuan pemberian jamur mikoriza arbuskular dan batuan fosfat sebanyak 4 gr/polybag (M1P4) dapat meningkatkan berat total biji sebesar 10,8%. Pemberian jamur mikoriza arbuskular dan batuan fosfat tidak berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan yaitu pada variabel pengamatan tinggi tanaman dan lebar daun pada tanaman sorgum.
DIAGNOSIS KESEIMBANGAN HARA N, P, K DAN Mg PADA JERUK SIEM MENGGUNAKAN METODE DRIS DI KECAMATAN CLURING Muhammad Edi Santoso; Bambang Hermiyanto
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal BioIndustri: VOL. 1 NO. 1 (2018)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i1.98

Abstract

Perunurnan Produktivitas jeruk dapat dipengaruhi oleh ketidak seimbangan hara pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pembatas kadar hara N. P. K dan Mg serta perbaikan keseimbangan hara tanaman melalui rekomendasi pemupukan di Kecamatan Cluring. Metode pengkajian menggunakan DRIS (Diagnosis and Recomendation Integraed System) untuk menganalisis interaksi kadar hara dalam tanah dan jaringan tanaman jeruk. Analisis daun dalam menetapkan N menggunakan metode Kjeldahl dengan cara pengabuan basah H2SO4, sedangkan P, K dan Mg dengan pengabuan basah HNO3 dan HClO4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai norm n/p, n/k, k/p, n/mg, p/mg dan k/mg berturut turut adalah 7.63, 1.50, 5.36, 14.81, 1.88 dan 9.90. Nilai rata-rata indeks hara N. P. K dan Mg di kebun jeruk berproduktivitas optimum berturut-turut adalah (-0.39), (-0,07), (-1.56) dan 7.38. Hara pembatas pada sebagian besar kebun jeruk berproduktivitas rendah - sedang adalah hara nitrogen dan fosfor. Urutan hara yang harus diperbaiki pada kebun jeruk berproduktivitas rendah (<22.5 ton/ha) hingga sedang (22.5 – 27.5 ton/ha) berturut-turut adalah nitrogen, fosfor dan kalium. Rekomendasi pupuk untuk musim selanjutnya pada kebun jeruk berproduktivitas rendah adalah Urea 239.13 Kg/ha, SP36 338.89 Kg/ha dan ZK 80 Kg/ha, sedangkan pada kebun jeruk berproduktivitas sedang adalah Urea 204.35 Kg/ha, SP36 300 kg/ha dan ZK 170 kg/ha.Kata kunci: Tanaman jeruk, diagram DRIS dan Faktor pembatas