Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Al-MUNZIR

DAKWAH PADA MASYARAKAT PEDESAAN (Suatu Tinjauan Sosiologis) Akhmad Sukardi
Al-MUNZIR No 2 (2015): VOL 8 NO.2 NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.306 KB) | DOI: 10.31332/am.v8i2.760

Abstract

Rakyat Indonesia sebagian besar bertempat tinggal di pedesaan mayoritas penduduknya beragama Islam. Ditinjau dari segi demografi desa merupakan man power yang perlu digali dan dimobilisasi untuk pembangunan. Dalam surat al-A’raf ayat 96 diisyaratkan dilaksanakannya pembangunan masyarakat desa, yaitu “Apabila warga desa itu beriman dan bertaqwa, maka (pasti) Kami bukakan kepada mereka berkah dari langit dan bumi”.Masyarakat pedesaan secara umum mempunyai karakteristik yang positif yaitu ketaatan baik pada tradisi maupun agama, gotong royong, kontrol sosial yang sangat kuat (kepedulian), hubungan sesama anggota masyarakat sangat intim, bahasanya sangat sederhana dan mudah dipahami. Berdasarkan karakteristik tersebut, maka dakwah dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat pedesaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bahasa, struktur, dan kultur yang relevan dengan masyarakat pedesaan. Kata Kunci: dakwah, masyarakat pedesaan.
Dampak Kebijakan Menteri Agama terhadap Pembinaan Penyuluhan Keagamaan: Kasus di Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah Akhmad Sukardi; Mansur Mansur
Al-MUNZIR Vol 13, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v13i2.1880

Abstract

Penelitian ini fokus mendeskripsikan system rekruitmen penyuluh keagamaan khususnya penyuluh agama Islam di Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah, berdasarkan kebijakan Kementerian Agama Republik Indonesia nomor. DJ.III/432 Tahun 2016 melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Dampak kebijakan system rekruitmen tenaga penyuluh non PNS berdasarkan kebijakan Kementerian Agama RI nomor DJ.III/432 Tahun 2016. Fokus penelitian menelusuri tentang dampak Kebijakan Kementerian agama Republik Indonesia terhadap pola rekruitmen penyuluh keagamaan non PNS terhadap kinerja para penyuluh pada masyarakat Kecamatan Talaga Raya. Dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme rekruitmen penyuluh agama non PNS di kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah tidak ditemukan adanya penyimpangan dalam arti berjalan sesuai petunjuk teknis pengangkatan penyuluh agama Islam non PNS. Dampak kebijakan system rekruitmen penyuluh agama ada dua yaitu (1) Kinerja Penyuluh agama Islam non PNS tidak maksimal penyebabnya adalah tenaga yang direkrut tidak memiliki kompetensi kepenyuluhan, tenaga yang direkrut tidak sesuai latar belakang pendidikan sebagai penyuluh. Selain itu, rendahnya insentif para penyuluh honorer menjadikan kinerja para penyuluh tidak maksimal. (2) Mematikan Beberapa Taman Pendidikan Alquran karena perekrutan penyuluh agama tidak berbasis desa sehingga sebahagian desa tidak memiliki tenaga penyuluh. Pembinaan penyuluh agama tidak efektif karena rasio penyuluh dengan kelompok binaannya tidak seimbang.Kata kunci: Syistem Rekrutmen, Penyuluh Agama Islam.
METODE DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA Akhmad Sukardi
Al-MUNZIR No 1 (2016): VOL.9. NO. 1 MEI 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.837 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i1.774

Abstract

Tulisan ini merupakan uraian tentang metode dakwah dalam mengatasi problematika remaja. Dengan bertolak pada pokok masalah bagaimana metode dakwah dalam mengatasi problematika remaja. Dengan sub masalah bagaimana kondisi kehidupan remaja dan problematika remaja dan bagaimana upaya-upaya dakwah dalam mengatasi problem remaja.Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, maka penulis mengadakan akumulasi data dengan menggunakan metode analisis data kualitatif dengan data deskriptif dan tehnik analisis isi melalui riset kepustakaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teori dakwah dan pendekatan psikologi.Dari hasil penelitian tersebut, dapat dipahami bahwa keberhasilan dakwah dikalangan remaja tidak hanya ditentukan oleh da’i saja dengan ilmu dakwahnya, tetapi harus ditunjang dengan berbagai upaya, yaitu baiknya kordinasi yang dilakukan oleh da’i dengan lembaga-lembaga terkait, termasuk pemuka-pemuka masyarakat, pemerintah, orang tua di rumah, guru di sekolah, penggunaan sarana teknologi secara optimal, serta melalui sarana olah raga dan seni (penyaluran bakat dan minat remaja). Upaya-upaya tersebut tidak terlepas dari konsep dasar metode  dakwah yang tetap berlandaskan pada dakwah bi al-hal, bi al-lisan dan bi-al af’al. Kata Kunci: Metode dakwah, problematika remaja
Dakwah Islam Melalui Ajaran Tasawuf Akhmad Sukardi
Al-MUNZIR No 1 (2015): VOL 8 NO.1 MEI 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.954 KB) | DOI: 10.31332/am.v8i1.728

Abstract

Dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang tujuannya adalah menyeruh manusia ke jalan Tuhannya. Dalam tradisi tasawuf ajarannya menginginkan agar manusia berada sedekat mungkin dengan Tuhan, seperti pada ajaran mahabbah, ma’rifah, fana dan baqa, Ittihad dan hulul serta ajaran wahda wal wujud. Tasawuf mengajak manusia untuk selalu berusaha membersihkan jasmani dan rohani. Proses pembersihan diri manusia dilakukan dengan mengeluarkan semua sifat yang tercelah, dan mengisi sifat yang terpuji. Titik berat dari ajaran tasawuf adalah pada tingkah laku manusia, maka tasawuf disebut juga sebagai ajaran akhlak atau moral dengan meniru sifat-sifat Tuhan.            Dakwah Islam melalui ajaran tasawuf cukup mudah diterima oleh masyarakat karena ajaranya mementingkan pembinaan moral yang penuh dengan kelembutan, kepedulian kepada sesama makhluk serta sesuai dengan kebutuhan jasmani, terutama rohani sehingga menjadi solusi dari problem yang dihadapi manusia dewasa ini. Kata Kunci: Dakwah, ajaran tasawuf
URGENSI DAKWAH DALAM NEGARA AKHMAD SUKARDI
Al-MUNZIR No 1 (2017): VOL 10 NO.1 MEI 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.71 KB) | DOI: 10.31332/am.v10i1.794

Abstract

Keterkaitan antara Negara dan dakwah tercermin dalam perilaku Rasulullah saw. Beliau telah memikul dua tanggung jawab, sebagai pemimpin agama yang punya kewajiban menyampaikan dakwah kepada umat dan sebagai kepala Negara, punya tanggung jawab bagi berlangsungnya kehidupan yang sejahtera lahir dan batin. Dakwah adalah sebuah proses atau kegiatan yang berkesinambungan terhadap aktivitas – aktivitas yang bertujuan untuk memperbaiki, membina, dan membentuk masyarakat yang bahagia dan sejahtera, sedang Negara yang dimaksud dalam tulisan ini adalah dukungan dan partisipasi negara terhadap proses penyampaian dakwah  baik negara pada zaman nabi Muhammad saw hingga negara Indonesia. Dakwah dapat berperan dalam Negara Indonesia yang kita cintai, jika negara dalam hal ini pemerintah dapat memberikan dukungan dan partisipasi negara terhadap proses dakwah. Sebaliknya dakwah akan selalu memberikan kontribusi  bagi pelaksanaan tata kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama, jika dakwah dijadikan sebagai wadah penyampaian berbagai kebijakan dan program pemerintah. Kata-kata Kunci : Dakwah,  Negara
MEDIA MASSA DALAM PROSES DAKWAHMEDIA MASSA DALAM PROSES DAKWAH AKHMAD SUKARDI
Al-MUNZIR No 2 (2016): VOL.9. NO. 2 NOVEMBER 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.393 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i2.785

Abstract

Realitas, menunjukkan bahwa media massa dan media sosial banyak berisi sensasi, manipulasi, kebohongan, kekerasan dan pornografi yang dapat menurunkan martabat manusia. Inilah yang sedang melanda dunia sebagai akibat kebebasan informasi dan kemajuan teknologi. Realitas ini merupakan tantangan dakwah masa kini yang harus dihadapi dengan model dakwah kontemporer dengan memanfaatkan media masa dan media sosial. Dengan memanfaatkan kekuatan media massa, maka peran media massa sangat penting dan strategis dalam pelaksanaan dakwah, terutama dalam pencitraan dan pembentukan prilaku Islami masyarakat. Oleh karena itu media massa seharusnya menjadi da’i atau muballigh yang terorganisasi dan terlembagakan dengan manajemen yang baik serta didukung oleh berbagai unsur, tersedianya banyak da’i terpercaya, teknologi informasi yang canggih, serta didukung citra dan opini publik yang positif terhadap dakwah.Kata Kunci: Media Massa, Dakwah