Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN KESADARAN BERAGAMA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 KENDARI Mansur Mansur
Al-MUNZIR Vol 13, No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v13i1.3756

Abstract

Penelitian ini menfokuskan kajian pada Implementasi Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kendari. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kondisi kesadaran beragama siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kendari ? dan Bagaimana pelaksanaan pendidikan Agama Islam pada Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kendari ? Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi partisivasi dan analisis telaah dokumen, dengan prosedur analisis data yang digunakan adalah reduksi data (Data), penyajian data dan verivikasi data.Temuan penelitian ini: kurikulum pendidikan agama Islam yang digunakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kendari adalah kurikulum 2013. Kesadaran beragama siswa di Sekolah ini belum sepenuhnya baik. Pelaksanaan pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kendari telah berjalan dengan baik.
HAMBATAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS MANSUR MANSUR
Al-MUNZIR No 1 (2016): VOL.9. NO. 1 MEI 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.864 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i1.779

Abstract

Autisme berasal dari bahasa Yunani yaitu autos yang berarti diri sendiri. Autis bukan suatu jenis penyakit tetapi merupakan suatu gangguan perkembangan yang komplek disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak, umumnya dapat terdeteksi sejak anak lahir atau di usia balita. Gejala autis terlihat ketika anak tidak mampu membentuk hubungan sosial atau mengembangkan komunikasi secara normal. Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang terkait dengan gangguan komunikasi, interaksi sosial, gangguan sensoris, pola bermain, perilaku, emosi dan aktivitas imajinasi. Salah satu kesulitan yang dihadapi anak autis dalam komunikasi terutama pada anak-anak yang mengalami hambatan yang berat adalah dalam penguasaan bahasa dan bicara. Kesulitan anak autis dalam berkomunikasi dikarenakan mengalami gangguan dalam berbahasa (verbal dan non verbal), padahal bahasa merupakan media utama dalam komunikasi. Mereka sering kesulitan untuk mengkomunikasikan keinginannya baik secara verbal (lisan/bicara) maupun non verbal (isyarat/gerak tubuh dan tulisan). Sebagian besar dari mereka dapat berbicara, menggunakan kalimat pendek dengan kosa kata sederhana namun kosa katanya terbatas dan bicaranya sulit dipahami. Karena kosa katanya terbatas maka banyak perkataan yang mereka ucapkan tidak dipahaminya. Mereka yang dapat berbicara senang meniru ucapan dan membeo (echolalia). Beberapa di antara mereka sering kali menunjukkan kebingungan akan kata ganti. Kata Kunci: Komunikiasi, anak, autis 
Dampak Kebijakan Menteri Agama terhadap Pembinaan Penyuluhan Keagamaan: Kasus di Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah Akhmad Sukardi; Mansur Mansur
Al-MUNZIR Vol 13, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v13i2.1880

Abstract

Penelitian ini fokus mendeskripsikan system rekruitmen penyuluh keagamaan khususnya penyuluh agama Islam di Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah, berdasarkan kebijakan Kementerian Agama Republik Indonesia nomor. DJ.III/432 Tahun 2016 melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Dampak kebijakan system rekruitmen tenaga penyuluh non PNS berdasarkan kebijakan Kementerian Agama RI nomor DJ.III/432 Tahun 2016. Fokus penelitian menelusuri tentang dampak Kebijakan Kementerian agama Republik Indonesia terhadap pola rekruitmen penyuluh keagamaan non PNS terhadap kinerja para penyuluh pada masyarakat Kecamatan Talaga Raya. Dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme rekruitmen penyuluh agama non PNS di kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah tidak ditemukan adanya penyimpangan dalam arti berjalan sesuai petunjuk teknis pengangkatan penyuluh agama Islam non PNS. Dampak kebijakan system rekruitmen penyuluh agama ada dua yaitu (1) Kinerja Penyuluh agama Islam non PNS tidak maksimal penyebabnya adalah tenaga yang direkrut tidak memiliki kompetensi kepenyuluhan, tenaga yang direkrut tidak sesuai latar belakang pendidikan sebagai penyuluh. Selain itu, rendahnya insentif para penyuluh honorer menjadikan kinerja para penyuluh tidak maksimal. (2) Mematikan Beberapa Taman Pendidikan Alquran karena perekrutan penyuluh agama tidak berbasis desa sehingga sebahagian desa tidak memiliki tenaga penyuluh. Pembinaan penyuluh agama tidak efektif karena rasio penyuluh dengan kelompok binaannya tidak seimbang.Kata kunci: Syistem Rekrutmen, Penyuluh Agama Islam.
DAKWAH DALAM BINGKAI KEBINEKAAN MANSUR MANSUR
Al-MUNZIR No 2 (2016): VOL.9. NO. 2 NOVEMBER 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.248 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i2.788

Abstract

Menyoal keberagaman/kebinekaan sama artinya kita menggugat eksistensi manusia dan kemanusiaan di permukaan bumi ini sebagai makhluk yang memang diciptakan oleh Allah secara berbeda. Betapa tidak, secara fitrah manusia diciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa, beragam warna kulit dan bahasa bahkan agama. Karena itu, kebinekaan/keragaman ini menuntut kita untuk mampu mengakui perbedaan yang melahirkan sikap toleran terhadap berbagai macam keragaman tersebut. Saling mengklaim bahwa saya/kita/kami lah yang paling toleran terhadap perbedaan pada akhirnya menggiring pihak tersebut ke dalam kubangan intoleransi yang pada akhirnya anti kebinekaan/keberagaman. Keragaman/kebinekaan belakangan ini mendapat ujian berat oleh berbagai peristiwa sosial kemasyarakatan sehingga tulisan ini hadir sebagai wujud ikhtiar untuk menawarkan solusi agar kebinekaan dan keragaman ini tetap pada posisinya untuk menciptakan kerukunan. Pelaku dakwah dituntut kontribusi solusifnya untuk memberi bimbingan kepada jamaahnya agar senantiasa menyikapi berbagai kebinekaan/perbedaan yang dijumpainya di tengah-tengah kehidupan bersama di masyarakat. Kata Kunci : Dakwah Islam, kebinekaan, Toleransi.          
DAKWAH DALAM BINGKAI KEBINEKAAN MANSUR MANSUR
Al-MUNZIR No 1 (2017): VOL 10 NO.1 MEI 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.37 KB) | DOI: 10.31332/am.v10i1.798

Abstract

Membincangkan kebinekaan sama artinya kita menggugat eksistensi kemanusiaan manusia di permukaan bumi ini sebagai makhluk yang memang diciptakan oleh Allah secara berbeda. Betapa tidak, secara fitrah manusia diciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa, beragam warna kulit dan bahasa bahkan agama. Karena itu, kebinekaan/keragaman ini menuntut kita untuk mampu mengakui perbedaan yang melahirkan sikap toleran terhadap berbagai macam keragaman tersebut. Saling mengklaim bahwa saya/kita/kami lah yang paling toleran terhadap perbedaan pada akhirnya menggiring pihak tersebut ke dalam kubangan intoleransi yang pada akhirnya anti kebinekaan/keberagaman. Keragaman/kebinekaan belakangan ini mendapat ujian berat oleh berbagai peristiwa sosial kemasyarakatan sehingga tulisan ini hadir sebagai wujud ikhtiar untuk menawarkan solusi agar kebinekaan dan keragaman ini tetap pada posisinya untuk menciptakan kerukunan. Pelaku dakwah dituntut kontribusi solusifnya untuk memberi bimbingan kepada jamaahnya agar senantiasa menyikapi berbagai kebinekaan/perbedaan yang dijumpainya di tengah-tengah kehidupan bersama di masyarakat.Kata Kunci : Dakwah Islam, kebinekaan, Toleransi.
POLA KOMUNIKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM MELAKUKAN REHABILITASI RESIDEN NARKOBA DI KOTA KENDARI Mansur Mansur
Al-MUNZIR Vol 12, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v12i2.3741

Abstract

Penelitian ini fokus pada pembicaraan mengenai Pola Komunikasi Badan Narkotika Nasional dalam Melakukan Rehabilitasi Residen Narkoba di Kota Kendari. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi Badan Narkotika Nasional dalam melakukan rehabilitasi para residen narkoba di Kota Kendari ? Bagaimana kesulitan yang dihadapi oleh Badan Narkotika Nasional dalam melakukan rehabilitasi para residen narkoba di Kota Kendari ?. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi dan analisis telaah dokumen, dengan prosedur analisis data : reduksi data (Data Reduction), penyajian data (Data Display) dan verivikasi data (Conclusion Drawing). Penelitian ini menghasikan temuan : a. Pola komunikasi yang digunakan dalam merehabilitasi residen narkoba adalah mengembangkan interaksi dinamis dalam upaya memunculkan penyadaran, yaitu : 1) Komunikasi satu arah, komunikator berperan aktif sebagai pemberi aksidan komunikan sebagai penerima aksi. 2) Komunikasi dua arah, komunikator dan komunikan dapat berperan sama yakni pemberi aksi dan penerima aksi. 3) Komunikasi banyak arah, komunikasi tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara komunikator dan komunikan tetapi juga dapat melibatkan interaksi dinamis antara unsur-unsur komunikan lainnya. b. Kendala yang dihadapi oleh BNN dalam melakukan rehabilitasi residen Narkoba di Kota Kendari adalah : Pertama, Pecandu ternyata sudah mengalami kondisi setengah gila (dual diagnosis) ataupun sudah mengalami penyakit parah yang perlu penanganan medis khusus. Hal ini dikarenakan pemakaian narkotika yang telah bertahun-tahun dan sudah mengarah menjadi pecandu berat. Kedua, Pecandu belum mau terbuka/sadar bahwa narkotika itu sangat berbahaya. Pecandu takut dijadikan target operasi. Ketiga, Faktor Keluarga.
Strategi Komunikasi Kerohanian Islam (Rohis) Dalam Meningkatkan Rekruitmen Di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kendari Mansur Mansur
Al-MUNZIR No 2 (2018): Vol. 11 No.2 November 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v11i2.1121

Abstract

Lembaga kerohanian Islam merupakan salah satu lembaga peminatan siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas termasuk di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kendari. Sebagaimana lembaga kesiswaan lainnya, lembaga Rohis juga memiliki banyak kegiatan untuk penunjang eksistensinya. Kegiatan-kegiatan itu dilakukan untuk mewujudkan visi dan misinya. Bentuk kegiatan lembaga Rohis di sekolah ini berupa forum kajian Islam rutin, pengajaran terkait isu-isu Islam aktual dan dakwah dalam bentuk majalah dll. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara rutin dan berkala untuk menarik minat siswa yang lain untuk bergabung. Untuk menarik minat siswa, diperlukan kajian terkait strategi komunikasi lembaga rohis di sekolah ini dalam meningkatkan rekruitmen. Untuk mengetahui dan menggali informasi mengenai strategi komunikasi ini, dilakukan observasi dan wawancara kepada struktur lembaga rohis dan para siswa. Strategi komunikasi yang digunakan oleh Kerohanian Islam di Sekolah ini adalah dengan cara mengumpulkan para siswa baru dalam rangka sosialisasi program dan visi misi kerohanian Islam. Dari sinilah rekruitmen baru itu diperoleh sehingga secara suka rela para anggota baru ini mengikuti program pembinaan untuk merealisasikan misi dan tujuan yang hendak dicapainya. Kata-kata kunci : Strategi komunikasi, rekruitmen, Rohis.
Model Komunikasi Guru dan Tenaga Kependidikan Terhadap Siswa Tunarungu di SLBN Konda Dwi Rahayu; Nurdin Nurdin; Sitti Fauziah; Mansur Mansur
Al-MUNZIR Vol 16, No 1 (2023) : Mei 2023
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v16i2.4359

Abstract

ABSTRACTThis study aims to describe the communication process that occurs at Konda State Special School (SLBN), namely between teachers and education staff towards students with disabilities who are deaf. The deaf are circumstances in which one cannot hear, so one cannot speak. The method of research used in this study is qualitative descriptive, where data is gathered through observation, interview, and document study. Then, the data is analyzed by doing data reduction, data presentation, and a deduction. Informant in this study are teachers and education staff  who have had direct contact with deaf student. Studies have shown that teachers and education staff implement S-R model, circular and secondary communication models, where deaf students are active when communicating with communicators both in the learning process and outside the classroom. A student with his ignorance and confusion about something will ask him directly. Then, when a communication process is challenging, a second alternative is that of using a handphone or paper as a text. It can also be seen that teachers and education staff use both verbal (oral) and nonverbal (SIBI) forms of communication simultaneously in conveying messages. In addition, the obstacles to communicating with deaf students are due to physical disabilities so as not to speak like other humans and poor language mastery, and in the learning process the deaf students forgets easly, gets bored, gets tired quickly and has difficulty concentrating.  Keywords : Communication Model, Deaf Students, Education Staff, SLB, Teacher 
IMPLEMENTASI MANAJEMEN MASJID DALAM MENINGKATKAN MINAT SHOLAT BERJAMAAH DI MASJID AL-ALAM KOTA KENDARI Tri Hasri Dewi; Mansur Mansur; Akhmad Sukardi
AL-MUNAZZAM : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2022): AL-MUNAZZAM : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Manajemen Dakwah
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/munazzam.v2i1.4292

Abstract