Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Evaluatif Sanitasi Restoran “Ayam Goreng Bu Kadir“ Bondowoso Haris Ahmadi; Nurullia Arisandy; Zainul Fatmah; Roiful Fatah; Yunita Satya Pratiwi
Jurnal sosial dan sains Vol. 1 No. 8 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1843.461 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i8.185

Abstract

Restoran merupakan suatu usaha yang melayani jasa di bidang pangan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan perabotan untuk proses pengolahan, menyimpan bahan makanan/makanan jadi, penghidangan sampai dengan layanan menjual makanan dan minuman untuk masyarakat luas dalam naungan bangunan yang permanen. Dalam penyelengaraan restoran harus memenuhi laik sehat hygiene sanitasi makanan-minuman untuk mencegah resiko penularan penyakit akibat makanan. Syarat hygiene sanitasi makanan restoran harus memenuhi persyaratan tempat dan tata bangunan , serta fasilitas sanitasi yang memenuhi standart. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran mutu hygiene sanitasi restoran “Ayam Goreng Bu Kadir” Bondowoso. Adapun penelitian ini menggunakan metode diskriptif evaluatif yaitu untuk mendapatkan keterangan detail tentang kondisi hygiene sanitasi restoran. Sedangkan subyek penelitian adalah di Restoran “Ayam Goreng Bu Kadir” Bondowoso dengan kerangka penilaian sesuai dengan formulir RM.2 yang diatur dalam lampiran Kepmenkes No.1098 tahu 2003. Secara umum hasil evaluasi pemeriksaan dan pengawasan laik sehat mutu sanitasi restoran ini termasuk pada tingkat mutu C dengan nilai score 800, namun masih perlu perbaikan terhadap variable yang belum memenuhi syarat seperti pada penilaian fasilitas sanitasi yang perlu mendapat perhatian adalah loker karyawan dan fasilitas pencegah masuknya vector dan binatang pengganggu, di samping itu perlu perbaikan terhadap penyelenggaraan penyajian makanan serta pada kelompok penilaian terhadap tenaga kerja restoran. Selain itu, restoran perlu untuk melakukan pemeriksaan sampel komponen alat, bahan makanan dan makanan jadi untuk mengetahui mutu mikrobiologis dan kualitas kimia.
PENERAPAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TERHADAP BAHAYA DEBU KAYU PADA PEKERJA GERGAJI KAYU: LITERATURE REVIEW Roiful Fatah; Khilda Durrotun Nafisah
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v16i01.378

Abstract

Kecelakaan kerja merupakan masalah yang sangat penting karena dapat merugikan pekerja dan perusahaan. Pekerja dirugikan akibat cacat, sakit, bahkan kematian, sedangkan perusahaan mengalami kerugian pada sumber daya manusia, peralatan, bahan, dan lingkungan kerja yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan APD dapat melindungi pekerja gergaji kayu. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah tinjauan literatur. Penelusuran literatur dilakukan melalui database elektronik seperti PubMed, Google Scholar, dan Scopus. Tinjauan literatur mengacu pada jurnal internasional yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir, tersedia dalam bentuk full text, dan bukan hasil review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan APD oleh pekerja sudah menjadi kebiasaan rutin. Namun, saat berbicara atau menerima pesanan, APD sering dilepas, yang meningkatkan risiko terpapar debu. Kebersihan masker yang digunakan pekerja sudah baik karena masker yang digunakan bersifat sekali pakai. Penggunaan APD berpengaruh terhadap perkembangan gejala pernapasan. Meskipun mayoritas pekerja menggunakan APD, masih ada yang tidak menggunakannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pengawasan (sweeping) untuk meningkatkan kedisiplinan pekerja dalam penggunaan APD. 
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia defisiensi besi: Studi kasus pada Ny. ‘’C’’ umur 28 tahun di Puskesmas Panekan Permatasari, Ineke; Nafisah, Khilda Durrotun; Fatah, Roiful
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i2.1471

Abstract

Anemia defisiensi besi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil dan dapat berdampak serius terhadap kesehatan ibu maupun janin. Studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia defisiensi besi di Puskesmas Panekan. Subjek studi adalah Ny. C, umur 28 tahun, dengan diagnosa anemia defisiensi besi pada kehamilan trimester kedua. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan kebidanan komprehensif meliputi pengkajian, diagnosa kebidanan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Hasil asuhan menunjukkan bahwa intervensi berupa pemberian suplementasi zat besi, edukasi gizi, dan pemantauan rutin berhasil meningkatkan kadar hemoglobin Ny. X dari 9,5 g/dL menjadi 11 g/dL dalam waktu 4 minggu. Studi ini menyimpulkan bahwa manajemen asuhan kebidanan yang tepat dan komprehensif dapat efektif dalam menangani anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Diperlukan kolaborasi antara tenaga kesehatan dan pasien untuk mencapai hasil yang optimal.
ANALISIS HAMBATAN, HARAPAN DAN KEBUTUHAN CALON ORANG TUA UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN POLA ASUH : - Fatah, Roiful; Nafisah, Khilda Durrotun
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45051

Abstract

Pola asuh anak merupakan fondasi penting dalam proses tumbuh kembang individu sejak usia dini, namun masih banyak calon orang tua yang belum memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi, hambatan, harapan, dan kebutuhan calon orang tua dalam meningkatkan keterampilan pola asuh anak, khususnya dalam konteks bimbingan pranikah. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 10 calon pengantin, 2 penyuluh KUA, dan 1 kepala KUA di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, menjadi partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dan dianalisis melalui tahapan reduksi, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan utama yang dihadapi calon orang tua meliputi kurangnya pengetahuan tentang pola asuh, ketidaksiapan mental, dan keterbatasan waktu. Meskipun demikian, partisipan menunjukkan motivasi tinggi untuk belajar melalui pelatihan parenting yang mudah diakses, termasuk melalui media digital. Simpulan: program edukasi pola asuh yang berbasis kebutuhan, kontekstual, dan didukung oleh teknologi serta lingkungan sosial sangat penting untuk mempersiapkan calon orang tua dalam menjalankan peran pengasuhan secara positif dan efektif.
Analisis Determinan Gejala Gangguan Pernafasan pada Pekerja Gergaji Meubel Kayu Fatah, Roiful; Caesarina Novi Marchianti, Ancah; Susanto, Tantut
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 1 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i1.669

Abstract

Abstrak Pekerja industri meubel kayu khususnya dibagian gergaji kayu sangat rentan mengalami gangguan pernafasan, karena debu sisa gergaji kayu yang terhirup dan terdeposit di hidung, kerongkongan dan paru-paru. Dalam  pelaksanaan pengendalian resiko, hierarki pengendalian resiko merupakan prioritas dalam pemilihan dan pelaksanaan pengendalian yang berhubungan dengan bahaya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor determinan gangguan pernafasan pada pekerja gergaji meubel kayu dengan pendekatan hierarki pengendalian risiko. Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dengan populasi dan sampel sebanyak 84 responden dengan teknik total sampling. Observasi hirarki pengendalian resiko, meliputi: eliminasi, subsitusi, pengendalian teknik, pengendalian administratif dan penggunaan alat pelindung diri. Analisis multivariat menggunakan regresi linier berganda untuk mengidentifikasi faktor determinan gangguan pernafasan pada pekerja gergaji meubel kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian risiko eliminasi, rekayasa teknik, dan risiko alat pelindung diri memiliki pengaruh terhadap kejadian gejala gangguan pernafasan (p<0,05),  pengendalian risiko substitusi dan pengendalian administrasi tidak memiliki pengaruh terhadap kejadian gejala gangguan pernafasan (p>0,05). Observasi hirarki pengendalian resiko berkontibusi sebesar 22,9%. Diharapkan keikutsertaan petugas kesehatan dalam memberi pengetahuan dan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan bagi para pekerja gergaji kayu. Kata kunci: gejala gangguan pernafasan, gergaji kayu, hierarki kontrol Abstract Workers in the wood furniture industry, especially in the wood sawing section, are very susceptible to respiratory problems because the dust left over from the wood saws is inhaled and deposited in the nose, throat and lungs. In implementing risk control, the risk control hierarchy is a priority in selecting and implementing controls related to hazards. This study uses a risk control hierarchical approach to analyze the determinants of respiratory disorders in wood furniture saw workers. Observational analytic research design with a cross-sectional approach with a population and sample of 84 respondents with a total sampling technique. Data collection using a questionnaire. Observation of the risk control hierarchy, including: elimination, substitution, technical control, administrative control, and use of personal protective equipment. Multivariate analysis used multiple linear regression to identify the determinants of respiratory problems in wood furniture saw workers. The results showed that elimination risk control, technical engineering, and personal protective equipment risk affected the incidence of respiratory symptoms (p<0.05), and substitution risk control did not affect the incidence of respiratory symptoms (p>0.05). Observation of the risk control hierarchy contributes 22.9%. It is expected that the participation of health workers in providing knowledge and socialization about the importance of health for wood saw workers. Keywords: respiratory disorders, wood saws, hierarchy of control